10 MOST LIKED

Sejarah Revolusi Industri

Revolusi adalah perubahan sosial dan kebudayaan yang berlangsung secara cepat dan menyangkut dasar atau pokok kehidupan masyarakat. Di dalam revolusi, perubahan yang terjadi dapat direncanakan atau tanpa direncanakan terlebih dahulu dan dapat dijalankan tanpa kekerasan atau melalui kekerasan. Revolusi Industri yaitu perubahan yang cepat di bidang ekonomi yaitu dari kegiatan ekonomi agraris ke ekonomi industri yang menggunakan mesin dalam mengolah bahan mentah menjadi bahan siap pakai. Revolusi Industri telah mengubah cara kerja manusia dari penggunaan tangan menjadi menggunakan mesin. Istilah "Revolusi Industri" diperkenalkan oleh Friedrich Engels dan Louis-Auguste Blanqui di pertengahan abad ke-19.



Pada abad pertengahan, kehidupan di Eropa diwarnai oleh system feodalisme yang mengandalkan sektor pertanian, lazim disebut Latifundia (pertanian tertutup) Hubungan perdagangan antara Eropa dengan dunia Timur (Timur Tengah dan Asia) tertutup setelah perdagangan di Laut Tengah dikuasai oleh para pedagang Islam abad ke 8 sampai abad ke 14. Dengan meletusnya perang salib (1096-1291) hubungan Eropa dengan dunia Timur hidup kembali. Muncul kota-kota dagang antara lain Geonoa, Florence dan Venesia yang semula menjadi pusat pemberangkatan pasukan salib ke Yerusalem. Lahirnya kembali kota-kota dagang diikuti oleh munculnya kegiatan industri rumahan (home industry). Dari kegiatan ini terbentuklah Gilda yaitu perkumpulan dari pengusaha sejenis yang mendapat monopoli dan perlindungan usaha dari pemerintah. Gilda hanya memproduksi jika ada pesanan dan hanya satu jenis barang yang diproduksi misalnya gilda roti, gilda sepatu, gilda senjata dan lain-lain.




Sejak tahun 1350 (abad 14) muncul organisasi perserikatan kota-kota dagang di Eropa utara yang disebut Hansa. Tujuan pembentukan hausa adalah untuk bersama-sama melindungi usaha perdagangan didukung oleh armada laut dan pasukan sendiri. Kemudian pada abad 15 dan 16, ditemukan banyak wilayah baru atau tanah jajahan di Afrika, Asia, dan Amerika oleh pelaut-pelaut Eropa sehingga berkembanglah perdagangan lewat laut yang kemudian mengakibatkan terbentuknya kaum borjuis yang kaya dan sangat berpengaruh di Inggris, Nederland, Prancis, beberapa daerah di Jerman dan Italia. Kemunculan golongan menegah ini yang menguasai sektor ekonomi dan melahirkan kapitalisme, akhirnya melahirkan ketegangan dengan tuan tanah yang telah mendominasi sebelumnya.



Revolusi ini ditandai dengan penyebaran Pencerahan, keberhasilan para filsuf dan karya-karya mereka. Mereka berupaya memperluas kemampuannya dalam menguasai alam dan memperbanyak pengetahuannya. Yang terpenting, dalam kaitannya dengan ekonomi, mereka bertekad mengurangi dan mengganti kerja kasar atau tenaga manusia dengan mesin. Kecenderungan ini terjadi menjelang tahun 1750, di Prancis, Jerman, Nederland dan terutama di Inggris. Dengan adanya bahan mentah yang melimpah dari tanah jajahan ditambah kecenderungan untuk efisiensi kerja untuk menghasilkan yang sebesar-besarnya, maka perdagangan yang ada saat telah menghapus ekonomi semi-statis abad-abad pertengahan menjadi kapitalisme yang dinamis yang dikuasai oleh pedagang, bankir, dan pemilik kapal. Inilah awal perubahan yang cepat dan keras dalam dunia ekonomi yang kemudian memunculkan Revolusi Industri, yang bukan hanya bergerak dalam perdagangan, tetapi juga pada dunia produksi.



1. Faktor Ekstern :

a. Revolusi ilmu pengetahuan abad 16 : Francis Bacon, Rene Descartes, Galileo Galilei, Copernicus, Isaac Newton dll.

b. Ditunjang adanya lembaga-lembaga riset yaitu : The Royal Society for Improving Natural Knowledge dan The Royal Society of England (1662)



2. Faktor Intern :

a. Keamanan dan politik dalam negeri yang mantap

b. Berkembangnya kegiatan wiraswasta dari masyarakat kaya dan pemilik modal

c. Munculnya minat masyarakat pada industri manufaktur

d. Inggris, memiliki jajahan yang luas

e. Kaya akan sumber alam antara lain batubara (cokes) dan biji besi yang tinggi mutunya.

f. Munculnya paham ekonomi liberal

g. Munculnya revolusi agraria dalam penataan tanah dan metode baru dalam pertanian.

h. Pada abad 17 berkembanglah dunia pelayaran dan perdagangan.

Di Inggris banyak berdiri kongsi dagang : EIC, Virginia Co, Plymouth Co dan Massachussets Bay Co.




Tidak diketahui kapan tepatnya revolusi industri dimulai. Ada yang berpendapat bahwa revolusi industri dimulai sejak Abad Pencerahan, bahkan ada juga yang berpendapat sejak masa Yunani. Akan tetapi secara umum dikatakan bahwa revolusi industri berawal dari negara Inggris sekitar tahun 1760. Inggris mendahului negara lainnya dalam hal pembangunan pabrik yang menggunakan mesin berat. Revolusi industri, pertama kali, ditandai dengan penggunaan mesin untuk pabrik pemintalan kapas. Dari tahun 1760 sampai 1870 banyak disaksikan penggunaan mesin-mesin ini. Salah satu yang dikembangkan adalah mesin pemintal benang yang diberi nama �Jenny� yang diciptakan James Hargreaves, pada tahun 1767, yang diambil dari nama istrinya. Hanya saja, mesin ini ternyata tidak kuat, sampai di temukannya kerangka air oleh Ricard Arkwight dua tahun kemudian.



Pada tahun 1779, Samuel Croupton menggabungkan alat pemintal �Jenny� dengan karangka air menjadi sebuah mesin yang diberi nama �Mule�. Salanjutnya, ditemukan juga mesin tenun oleh Cartwright pada tahun 1785 yang disempurnakan beberapa tahun kemudian. Penemuan-penemuan ini, pada gilirannya mendorong munculnya sistem pabrik. Sebab, mesin pemintal benang, kerangka air, penggulung benang dan lainnya adalah mesin besar dan berat yang tidak bisa dipasang di kedai yang dioperasionalkan oleh seorang pekerja. Artinya disini perlu dana dan lahan yang besar. Untuk itulah maka pertama kalinya tahun 1771 Ricard A penemu mesin kerangka air mendirikan sebuah pabrik.




Pada perkembangan selanjutnya dengan ditemukan mesin uap yang bisa dipergunakan sebagai penggerak mesin berat, sistem pabrik menjadi semakin berkembang. Pada gilirannya, sistem kerja mesinmesin dalam pabrik ini kemudian melahirkan temuan-temuan mesin baru yang mendorong lahirnya industri-industri besar berikutnya. Pada tarap berikutnya, munculnya industri-industri besar hasil penemuan mesin-mesin �sederhana� sebelumnya, melahirkan penemuan dalam bidang tranportasi, kereta api, kendaraan bermesin (otomobil), navigasi uap (kapal uap), telegram dan alat-alat pertanian.




Kenyataan ini, pada gilirannya juga melahirkan industri baru untuk mendukung penemuan-penemuan tersebut. Penemuan �penemuan lainya :

a. John Kay menemukan kumparan terbang.

b. Edmund Cartwright menemukan alat tenun dengan tenaga uap tahun 1785.

c. James Watt menemukan mesin uap yang dipatenkan pada tahun 1796.

d. George Stephenson menemukan Kereta Api yang dinamakannya �Rocket� pada tahun 1829.

Atas hasil temuannya James Watt sering digelari Bapak Revolusi Industri walaupun sebenarnya penemuannya merupakan penyempurnaan mesin uap hasil penemuan Thomas New Comen tahun 1712.



Penemuan berikutnya tidak hanya dibidang mesin produksi tekstil saja tetapi juga alat transportasi darat, laut dan udara, elektronika yaitu pesawat telepon, telegraph dan radio serta bidang kimia. Penemuan tidak hanya di Inggris melainkan juga merambah ke negara lain seperti Perancis, Italia, Belanda, Amerika Serikat , dst. Pada tahun 1851 ratu Victoria membuka pameran mesin-mesin. Selain itu pada tampak bertebaran pusat-pusat industri dan pertambangan di seluruh Inggris.



Setelah berjalan satu abad, sekitar tahun 1860, Revolusi Industri memasuki fase baru yang berbeda dari apa yang sudah lalu, yang dikenal sebagai Revolusi Industri tahap kedua. Kejadian-kejadian yang terjadi pada periode itu terutama ada tiga hal : perkembangan proses Bessemer dalam membikin baja pada tahun 1856; penyempurnaan dinamo kira-kira pada tahun 1873; dan penciptaan mesin pembakaran di dalam pada tahun 1876. Perbedaan antara Revolusi Industri tahap kedua ini dibanding tahap pertama adalah, (1) adanya penggantian baja ditempat besi sebagai bahan industri pokok; (2) penggantian batu arang dengan gas dan minyak sebagai sumber pokok tenaga dan penggunaan listrik sebagai bentuk pokok tenaga industri; (3) perkembangan mesin otomatis dan peningkatan yang tinggi spesialisasi buruh; (4) penggunaan campuran dan metal yang ringan dan hasil industri kimia; (5) perubahan radikal dalam transportasi dan komunikasi; (6) pertumbuhan bentuk-bentuk baru organisasi kapitalis; dan (7) tersiarnya industrialisasi di Eropa Tengah dan Timur dan bahkan di Timur Jauh.



Dampak negatif revolusi industri khususnya di Inggris adalah upah buruh yang murah menyebabkan timbulnya keresahan yang berakibat pada munculnya kriminalitas dan kejahatan. Upaya untuk memperbaiki nasib buruh dan masalah sosial di Inggris melahirkan aliran sosialisme dan revolusi sosial yang ditandai dengan keluarnya undang-undang berikut ini :

1. Catholic Emancipation Bill (1829) menetapkan hak yang sama bagi umat protestan dan katolik.

2. Abolition Bill (1833) berisi penghapusan system perbudakan di daerah jajahan Inggris.

3. Factory Act (1833) yang menetapkan undang-undang pekerja kaum wanita dan anak-anak.

4. Poor Law (1834) berisi pendirian rumah-rumah bagi pengemis, penganggur dan usia lanjut.



Sumber :

http://id.wikipedia.org/wiki/Revolusi_Industri

http://www.fordham.edu/halsall/mod/modsbook14.html
Read Post | comments

Seratus Tokoh Paling Berpengaruh 2008 - Majalah Time


1.Dalai Lama

2.Vladimir Putin

3.Barack Obama

4.Hillary Clinton

5.John McCain

6.Hu Jintao

7.George W Bush

8.Jacob Zuma

9.Anwar Ibrahim

10.Kevin Rudd

11.Bartholomew I

12.Ben Bernanke

13.Muqtada al-Sadr

14.Robert Gates

15.Michelle Bachelet

16.Sonia Ghandi

17.Baitullah Mehsud

18.Evo Morales

19.Ma Yeng Jeou

20.Ashfaq Kayani

21.Brad Pitt & Angelina Jolie

22.Oprah Winfrey

23.Oscar Pistorius

24.Mia Farrow

25.Andre Agassi

26.Lance Amstrong

27.Bob & Suzanne Wright

28.Peter Gabriel

29.Kaka

30.Sheik Mohammed al-Maktoum

31.Yoani Sanchez

32.Madeeha Hasan Odhaib

33.Randy Pausch

34.Lorena Ochoa

35.Tony Blair

36.Alexis Sinduhije

37.Aung San Suu Kyi

38.George Mitchell

39.Michael Bloomberg

40.Craig Venter

41.Jill Bolte Taylor

42.Larry Brilliant

43.Jeff Han

44.Mehmet Oz

45.Nancy Brinker

46.Harold McGee

47.Peter Pronovost

48.Eric Chivian & Richard Cizik

49.Mary Lou Jepsen

50.Paul Allen

51.Nicholas Schiff

52.Mark Zuckerberg

53.Wendy Kopp

54.Sinya Yamanaka & James Thomson

55.Michael Griffin

56.Susan Solomon

57.Isaac Berzin

58.Lorne Michaels

59.Miley Cyrus

60.Robert Downey Jr

61.Herbie Hancock

62.Joel & Ethan Coen

63.Bruce Springsteen

64.Peter Gelb

65.Mariah Carey

66.Khaled Hosseini

67.Elizabeth Gilbert

68.Rem Koolhaas

69.Judd Apatow

70.Alex Rigopulos & Eran Egozy

71.George Clooney

72.Tim Russert

73.Suze Orman

74.Stephenie Meyer

75.Tyler Perry

76.Tom Stoppard

77.Chris Rock

78.Takashi Murakami

79.Indar Nooyi

80.Ali Al-Naimi

81.Rupert Murdoch

82.Steve Jobs

83.Radiohead

84.John Chambers

85.Jeff Bezos

86.Jay Adelson

87.Steve Ballmer

88.Jamie Dimon

89.Prince Alwaleed binTalal

90.Lou Jiwei

91.Neelie Kroes

92.Jeffrey Immelt

93.Karl Lagerfeld

94.Lloyd Blankfein

95.Carlos Slim

96.Mo Ibrahim

97.Ratan Tata

98.Cynthia Carroll

99.Carine Roitfeld

100.Michael Arrington
Read Post | comments

Isa - Al Masih Putra Maryam

Seorang Nabi Allah yang diceritakan dari kecil di dalam al-Qur.an ialah Isa. Baginda diutus kepada kaum Bani Israil dengan kitab Injil yang diturunkan sebelum al-Qur.an. Di dalam al-Qur.an, Nabi Isa disebut dengan empat panggilan iaitu Isa, Isa putera Mariam, putera Mariam dan al-Masih. Ibunya seorang yang sangat dimuliakan Allah. Dia memilihnya di atas semua perempuan di semua alam. Firman-Nya, .Dan ketika malaikat-malaikat berkata, .Wahai Mariam, Allah memilih kamu, dan membersihkan kamu, dan Dia memilih kamu di atas semua perempuan di semua alam.. (3:42). Mariam, ibu Nabi Isa, telah menempuh satu ujian yang amat berat dari Allah. Dia dipilih untuk melahirkan seorang Nabi dengan tanpa disentuh oleh seseorang lelaki. Dia adalah seorang perempuan yang suci.dan kelahiran Nabi Isa merupakan suatu mukjizat karena dilahirkan tanpa bapak dan Isa adalah seorang Nabi dan juga seorang Rasul. Baginda dan beberapa orang rasul telah dilebihkan Allah daripada rasul-rasul lain. Ada yang Dia berkata-kata kepadanya, ada yang Dia menaikkan derajat, dan bagi Isa, Dia memberi bukti-bukti yang jelas serta mengukuhkannya dengan Roh Suci.



Firman-Nya: .Dan rasul-rasul itu, sebahagian Kami melebihkan di atas sebahagian yang lain. Sebahagian ada yang kepadanya Allah berkata-kata, dan sebahagian Dia menaikkan derajat. Dan Kami memberikan Isa putera Mariam bukti-bukti yang jelas, dan Kami mengukuhkan dia dengan Roh Qudus (Suci).. (2:253) Namun begitu, manusia dilarang oleh Allah untuk membeda-bedakan antara para rasul dan Nabi. Larangan itu berbunyi, Katakanlah, .Kami percaya kepada Allah, dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, dan Ismail, dan Ishak, dan Yaakub, dan apa yang diberi kepada Musa, dan Isa, dan apa yang diberi kepada Nabi-Nabi daripada Pemelihara mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun antara mereka, dan kepada-Nya kami muslim... (2:136) Akibat membeda-bedakan Nabi atau Rasul dapat dilihat pada hari ini, iaitu Nabi Isa dipercayai oleh sesetengah pihak sebagai Tuhan atau anak Tuhan dan Nabi Muhammad dianggap macam Tuhan yang berhak membuat hukum agama.



Ketika Isa sudah berumur 12 tahun, ibunya membawa beliau meninggalkan dusun yang jauh terpencil itu, berangkat pindah ke kota Baitul Maqdis (Jerusalem). Isa tinggal dikota Baitul Maqdis, kota yang penuh dengan pendita dan tempat-tempat ibadat, sebagai pusaka dan doa Nabi Ibrahim dahulu. Setiap hari, orang ramai berduyun-duyun datang ke gereja gereja menerima pelajaran agama yang diberikan pendita pendita. Isa pun turut serta orang ramai itu, mendengar pelajaran dan fatwa-fatwa itu. Tiap-tiap kata fatwa yang keluar dan mulut pendita-pendita didengarkannya dengan penuh perhatian dan sungguh-sungguh. Berbeda dengan orang ramai yang juga turut belajar dan mendengar fatwa itu, dimana umumnya mereka itu hanya menerima dan tunduk saja terhadap semua fatwa dan kata-kata itu, maka Isa bukan hanya tunduk dan menerima mentah mentah saja tetapi kalau perlu bertanya dan membantah mana yang tidak sesuai dengan pendapatnya.



Melihat keberanian dan perbuatan Isa itu, tidak sedikit kawan-kawan dan orang ramai yang menaruh sakit hati dan marah kepadanya dan menganggap dia seorang yang pembantah dan penyangkal, tidak tunduk kepada pendita-pendita yang dihormati dan dimuliakan orang. Isa tidak menghiraukan kemarahan orang ramai itu, tidak peduli sekalipun pendita-pendita itu sendiri sakit hati kepadanya, namun Isa tetap membantah dan bertanyakan apa-apa yang tidak terang atau yang berlawanan dengan pendiriannya. Demikianlah halnya Isa bertahun-tahun asyik belajar. Dia bukan hanya tetap dalam kota Baitul Maqdis saja, tetapi juga pergi ke tempat-tempat yang jauh, didalam dan diluar kota, dimana saja ada pendita. Masing-masing pendita yang dia kenal dan dengar, sekalipun jauh tempatnya, pasti dia datangi untuk belajar dan menerima fatwanya, pula untuk ditanya dan dibantahnya apabila perlu. Begitulah; dia senantiasa pindah dari desa ke desa, dan kota ke kota lainnya.



Setelah Isa berumur 30 tahun, barulah datang kepadanya Ruhul Amin, iaitu Malaikat Jibril sebagai Utusan Allah untuk mengangkat Isa menjadi Rasul Allah, menyambung pelajaran yang pernah diajarkan Rasul-rasul yang sebelumnya dan untuk memberi khabar kepada manusia, bahawa nanti dikemudian hari akan diutus Allah seorang Rasul lagi, iaitu Nabi Muhammad s.a.w. Kepada Nabi Isa a.s. diturunkan Allah sebuah Kitab Suci (Bible) yang berisi ajaran-ajaran Tuhan yang membenarkan akan Kitab-kitab Suci yang sebelumnya dan pula memberi keterangan tentang akan datangnya Kitab Suci nanti, iaitu al-Quran al- Karim, yang diturunkan kepada Rasul yang paling akhir, iaitu Muhammad s.a.w. Apa yang diterimanya itu, disampaikannya kepada manusia kaumnya. Diterangkannya bahwa dia adalah Utusan Allah, supaya semua manusia mengikutinya.



Kitab Injil mengandungi petunjuk dan cahaya untuk menjadi pegangan Bani Israil. Selain menyuruh Bani Israil menyembah Allah dengan mentaati Injil, baginda mengesahkan kitab Taurat yang diturunkan sebelumnya. Dua firman Allah menjelaskannya di sini, berbunyi: .Dan Kami mengutus, menyusuli jejak-jejak mereka, Isa putera Mariam, dengan mengesahkan Taurat yang sebelumnya; dan Kami memberinya Injil, di dalamnya petunjuk dan cahaya (5:46) dan, .Aku (Isa) hanya mengatakan kepada mereka apa yang Engkau memerintahkan aku dengannya: .Sembahlah Allah, Pemelihara aku dan Pemelihara kamu... (5:117) Turut disebut di dalam Injil (dan Taurat) ialah berita mengenai kedatangan seorang Nabi berbangsa Arab, atau ummiy (7:157), dan janji dikurniakan Taman atau Syurga bagi orang-orang yang berperang di jalan Allah (9:111). Janji itu juga didapati di dalam Taurat dan al-Qur.an.



Ketika baginda diutus, manusia sedang berselisih dalam hal agama. Maka kedatangannya adalah juga untuk memperjelaskan apa yang diperselisihkan. Firman Allah : dia (Isa) berkata, .Aku datang kepada kamu dengan kebijaksanaan dan supaya aku memperjelaskan kepada kamu sebahagian apa yang dalamnya kamu memperselisihkan; maka kamu takutilah Allah, dan taatlah kepadaku... (43:63) Baginda juga memberitahu tentang kedatangan seorang rasul selepas baginda, yang namanya akan dipuji. Ayat yang mengisahkannya berbunyi: .Wahai Bani Israil, sesungguhnya aku (Isa) rasul Allah kepada kamu, mengesahkan Taurat yang sebelum aku, dan memberi berita gembira dengan seorang rasul yang akan datang selepas aku, namanya ahmad (dipuji).. (61:6)



Mulailah Nabi Isa a.s. berjuang menyiarkan agama yang benar, membongkar akan kesalahan dan kesesatan pendita Yahudi yang telah jauh menyimpang dan ajaran Nabi Musa a.s. Agama yang diajarkan Nabi Musa, telah mereka ubah disesuaikan dengan kepentingan mereka sendiri. Banyak yang halal diharamkan dan yang haram dihalalkan. Agama yang menyerang nafsu kebendaan, mereka ubah menjadi agama yang memuji-muji kebendaan, serta melupakan Tuhan. Rakyat, mereka anjurkan berkorban dan bersedekah untuk Rumah Suci sebanyak-banyaknya, yang sebenarnya bagi kepentingan diri mereka sendiri, sedangkan yang bersedekah itu kebanyakannya orang yang fakir miskin dan orang bawahan yang dalam kesusahan. Segala rahsia itu dibongkar oleh Nabi Isa. Nabi Isa sedaya-upaya untuk mengembalikan manusia kepada agama yang benar, kepada syariat Nabi Musa yang sebenarnya. Bani Israel yang telah sesat jalannya itu dianjurkan Nabi Isa agar kembali ke jalan yang benar.



Ajaran Nabi Isa berlawanan sungguh dengan kemahuan dan keinginan masyarakat umum dimasa itu. Isa melarang mereka bersenang-senang, serta umumnya mereka asyik dengan berbagai kemaksiatan dan kejahatan. Diantara pendita dan orang ramai, memang ada orang yang benar-benar suci dan bersih, ingat dan selalu mengabdikan diri kepada Allah s.w.t. Mereka ini sajalah yang sebenarnya mengakui akan ajakan dan pelajaran yang diberikan oleh Nabi Isa. Mereka inilah yang menjadi pembela, tulang belakang Nabi Isa a.s. dan mereka inilah yang disebutkan Allah dalam al-Quran Ansarullah dan Hawariyun. Nabi Isa terus-menerus mengajarkan semua yang diperintahkan Allah kepadanya, dari desa ke desa dan dari kota ke kota. Kerana begitu hebat tentangan kaumnya, maka kepada Nabi Isa diberikan Allah beberapa mukjizat yang luar biasa, agar orang ramai insaf akan kebenaran Nabi Isa sebagai orang yang diutus Allah.



Seperti Nabi atau Rasul yang lain, baginda mempunyai pengikut-pengikut yang setia dan juga yang tidak setia atau yang menentang. Pengikut-pengikutnya yang setia percaya kepada Allah dan kepadanya. Mereka adalah muslim. Firman Allah: .Dan ketika Aku mewahyukan pengikut-pengikut yang setia, .Percayalah kepada-Ku, dan rasul-Ku.; mereka berkata, .Kami percaya, dan saksilah Engkau akan kemusliman kami... (5:111) Pengikut-pengikut yang setia pula menjadi penolong-penolong, bukan baginya tetapi bagi Allah. Firman-Nya: .Berkatalah pengikut-pengikutnya yang setia, .Kami akan menjadi penolong-penolong Allah; kami percaya kepada Allah, dan saksilah kamu akan kemusliman kami... (3:52) Begitu juga bagi pengikut-pengikut setia Nabi-Nabi lain, termasuk Muhammad. Semuanya menjadi penolong-penolong Allah, untuk melaksana dan menyampaikan pesan-Nya.



Pada suatu hari, Isa dan sahabat-sahabatnya itu tiba disuatu daerah padang pasir yang tandus dan kering, jauh dan desa dan kampung, tidak ada manusia dan rumah. Dalam keadaan yang sulit dan rumit itulah Nabi Isa menuangkan pengajaran-pengajaran yang sangat dalam kepada para pengikutnya itu, meresapkan ke dalam jiwa mereka hakikat perjuangan hidup di dunia menjelang mati, merasakan erti hidup yang sebenarnya. Sesungguhnya para sahabat dan Hawariyun itu telah teguh imannya, sudah tidak syak lagi dan ragu-ragu lagi akan kebenaran Nabi Isa dan kerasulannya, tunduk dan patuh menjalankan nasihat dan perintah Nabi Isa, namun mereka masih ingin mendapatkan bukti-bukti dan tanda-tanda yang lebih nyata, semata-mata untuk menambah tebal keimanan mereka.



Mereka lalu berkata kepada Isa: Ya, Isa anak Mariam! Kuasakah Tuhan menurunkan makanan dari langit untuk kami? Dengan keterangan, bahawa mereka hanya ingin tahu saja, bukanlah kerana kurang percaya dan kurang tegas iman. Permintaan yang demikian pernah pula dikemukakan oleh pengikut Nabi Ibrahim dahulu. Terhadap permintaan sahabat sahabatnya itu, Nabi Isa menasihatkan agar mereka jangan hendaknya menuntut mukjizat-mukjizat supaya tuntutan itu janganlah menjadi fitnah terhadap keimanan mereka sendiri. Mendengar keterangan Nabi Isa itu, mereka lalu berkata: Kami menghendaki yang demikian itu, supaya dapatlah kami memakan makanan yang kami katakan itu dan supaya tetap teguh kepercayaan dalam hati kami, sedang kami mengakui sebenarnya, bahwa engkau orang yang benar, sehingga kami menjadi saksi atas yang demikian itu. Setelah mendengar perkataan mereka itu, Nabi Isa lalu berdoa kepada Tuhan.



Doa dan harapanan itu dikabulkan Allah. Lantas, meja hidangan yang turun menjadi satu lagi mukjizat bagi Nabi Isa. Makanan yang lazat cita rasanya turunlah dari langit untuk mereka santap bersama-sama, diiringi oleh turunnya wahyu Allah: Sesungguhnya Aku turunkan makanan itu kepadamu, tetapi ingat, barangsiapa yang engkar diantara kamu dikemudian hari, akan Aku seksa dengan seksaan yang belum pernah Aku seksakan kepada orang-orang yang hidup didunia ini. Kejadian itu tersiar pula kemana-mana menambah imannya orang yang beriman dan menambah dengkinya musuh-musuh mereka. Dan kisah turunnya hidangan tersebut juga menjadi nama sebuah surah di dalam al-Qur.an, iaitu surah kelima, al-Maidah. Dan selain daripada kelahiran yang luar biasa dan meja hidangan, Nabi Isa pun telah dikurniakan dengan beberapa mukjizat lain.



Ayat berikut menjelaskan mukjizat lainnya : .Ketika Allah berkata, .Wahai Isa putera Mariam, ingatlah akan rahmat-Ku ke atas kamu, dan ke atas ibu kamu, apabila Aku mengukuhkan kamu dengan Roh Qudus (Suci), untuk berkata-kata kepada manusia di dalam buaian dan setelah dewasa ... dan apabila kamu mencipta daripada tanah liat, dengan izin-Ku, yang seperti bentuk burung, dan kamu menghembuskan ke dalamnya, lalu jadilah ia seekor burung, dengan izin-Ku, dan kamu menyembuhkan orang buta, dan orang sakit kusta, dengan izin-Ku, dan kamu mengeluarkan orang yang mati, dengan izin-Ku. ... lalu orang-orang yang tidak percaya antara mereka berkata, .Tiadalah ini, melainkan sihir yang nyata... (5:110)



Dalam pada itu kaum Bani Israel, iaitu musuh Nabi Isa dipelopori oleh pendita-pendita mereka sendiri, berkumpul untuk mencari upaya menewaskan Nabi Isa dan pengikutnya. Dalam rapat besar itu, seorang pemuda Pemuda itu Yahuza namanya mengemukakan pendapat agar Nabi Isa ditangkap dan dibunuh saja. Dia sendiri telah mengetahui akan tempat Nabi Isa dan pengikutnya itu bersembunyi. Dia sendiri menyanggupkan dirinya untuk menjadi pelopor dalam penangkapan dan pengepungan itu. Fikiran yang dikemukakan pemuda itu, dengan segera mendapat persetujuan dari yang hadir dengan sambutan yang meriah sekali. Pemuda itu mendapat pujian setinggi langit dan menjanjikan kepadanya apa saja yang dia kehendaki, bila dia telah berhasil dapat menangkap Nabi Isa serta membunuhnya.



Raja lalu menyiapkan tentera dan perbekalan, untuk dikerahkan menangkap Nabi Isa, dibawah pimpinan pemuda itu. Dalam pada itu pendita-pendita dan pembesar-pembesar negeri yang benci kepada Isa, berpropaganda kepada orang banyak untuk membenci Nabi Isa, dan menuduhnya sebagai pengacau, serta perusak agama dan negara. Nabi Isa dan pengikut-pengikutnya telah mengetahui itu semua. Nabi Isa dan pengikut-pengikutnya, dengan sembunyi-sembunyi dan menyeludup pindah dari sebuah tempat ke lain tempat. Akhirnya Nabi Isa dan pengikut-pengikutnya itu terperosok ke sebuah daerah yang telah dikepung oleh musuh disekitarnya. Disaat yang amat kritikal, dipuncak segala krisis, tidaklah hairan kalau banyak diantara pengikut Nabi Isa a.s. yang masih kurang kuat imannya, sama mencuba menghindarkan diri dari bahaya maut. Pengikut Isa a.s. berkurang satu demi satu. Dan akhirnya hanya tinggal 12 orang, Mereka yang 12 orang inilah yang dinamai Allah di dalam al-Quran dengan al-Hawariyun, iaitu pengikut-pengikut atau sahabat yang setia.



Tentera musuh makin dekat jua dan musuh rupanya sudah tahu, bahawa Nabi Isa dan pengikut-pengikutnya berada di tempat itu. Ketika itulah pengikut-pengikut Nabi Isa mendapat ujian yang sebesar-besarnya. Terbuktilah, bahwa diantara pengikutnya ada yang tidak tahan, ada juga yang teguh imannya. Seorang demi seorang para pengikutnya meninggalkan Isa, lalu meminta perlindungan dari musuh. Mereka lari dengan tidak minta izin dan tidak memberitahu lebih dahulu kepada Isa. Lupalah mereka ketika itu akan pemimpin besar yang selama mi mereka puja dan ikutinya. Akhirnya salah seorang dari pengikut yang lari ini pulalah yang telah belot, menunjukkan tempat bersembunyinya Nabi Isa kepada musuh-musuh itu. Kepungan makin dipersempit, kerana sudah nyata dimana tempat Nabi Isa bersembunyi.



Yahuza sebagai pelopor, lalu menyerbu masuk sendirian ke dalam belukar dimana Nabi Isa sedang bersembunyi. Dia ingin menangkap Nabi Isa dengan tangannya sendiri. Baru saja pemuda itu menyerbu ke tempat persembunyian Nabi Isa, Tuhan memperlihatkan kekuasaanNya. Mata musuh tidak dapat melihat Nabi Isa, sedang pemuda Yahuza yang telah menyerbu sendirian itu, dirobah Allah mukanya menjadi serupa dengan muka Nabi Isa. Tepat disaat itu tentera musuh menyerbu masuk, mereka melihat Yahuza yang berbentuk Nabi Isa itu segera ditangkapnya serta dipukulinya, lalu mereka gantung ditiang gantungan yang berupa salib. Ditiang salib itulah orang tangkapan yang mereka kira Nabi Isa mereka pakukan, lalu dilemparinya dengan batu, serta dipukulinya dengan kayu, sehingga darah tertumpah sebanyak-banyaknya. Akhirnya tangkapan itu matilah di tiang salib itu.



Nabi Isa sebenarnya terlepas dan tangkapan itu, tetapi orang ramai dan musuh tidak mengetahuinya. Kepada Nabi Muhammad diwahyukan Allah apa yang sebenarnya terjadi di saat itu. Firman Allah di dalam al-Quran: Kata mereka, mereka telah membunuh al-Masihi Isa Anak Mariam, seorang yang menjadi Rasul Allah. Yang sebenarnya mereka tidaklah membunuh Nabi Isa dan pula menyalibkannya, tetapi telah menyalibkan seorang lain yang diserupakan Allah dengan rupa Nabi Isa. Orang-orang yang berselisihan tentang Nabi Isa ini, yang sebenarnya masih dalam keraguan, bukanlah dengan pengetahuan yang yakin, hanya dengan menduga belaka. Bukanlah mereka telah membunuh Nabi Isa yang sebenarnya. Allah telah mengangkatkan Nabi Isa kepadaNya, Allah itu Maha Agung dan Maha Bijaksana. Dan firmanNya lagi: Mereka (orang-orang kafir) membuat rencana (untuk membunuh Nabi Isa), sedang Allah juga membuat rancangan (untuk menghindarkan Nabi Isa dari dibunuh), akhirnya rencana Allah jugalah yang terjadi, kerana Allah adalah sepandai-pandai perencana.



Apabila Allah berkata, .Wahai Isa, Aku akan mematikan kamu, dan menaikkan kamu kepada-Ku, dan Aku membersihkan kamu daripada orang-orang yang tidak percaya..... (3:55) .Dan aku (Isa) seorang saksi ke atas mereka selama aku di kalangan mereka; tetapi setelah Engkau mematikan aku, Engkau Sendiri adalah penjaga ke atas mereka; Engkau saksi atas segala sesuatu.. (5:117) Akan tetapi, sebahagian daripada kaum Bani Israil mengatakan bahwa mereka telah membunuhnya disalib. Allah mengatakan yang sebaliknya pula. Apa yang berlaku hanya satu kesamaan sahaja. Firman-Nya:.ucapan mereka, .Kami telah membunuh al-Masih, Isa putera Mariam, rasul Allah.. Tetapi mereka tidak membunuhnya, dan tidak juga menyalibnya, tetapi hanya satu kesamaan yang ditunjukkan kepada mereka. Orang-orang yang berselisih mengenainya benar-benar dalam keraguan terhadapnya; mereka tidak ada pengetahuan mengenainya, kecuali mengikuti sangkaan; mereka tidak membunuhnya, yakinlah.. (4:157)



Di akhir zaman nabi .isa akan turun kembali ke bumi, bukan sebagai nabi tapi sebagai umat nabi Muhammad SAW. (mengikut syariat nabi Muhammad). akan berdakwah mengajak orang2 kristen untuk islam, menghancurkan salib-salib, membunuh dajjal. Ingatlah tatkala Allah bersabda: Hai Isa, Aku akan ambil kamu, dan akan angkatkan kamu kepadaKu, dan akan membersihkan kamu dari (tangan-tangan) orang-orang yang kafir itu dan akan jadikan orang-orang yang mengikut kamu itu diatas orang-orang yang kafir itu sampai hari kiamat dan kemudian kepadaKu jualah tempat kembali kamu. Nanti Aku akan tetapkan keputusan tentang segala perkara yang kamu perselisihkan. Selain ayat-ayat yang tersebut diatas ini, ada banyak lagi ayat ayat didalam Kitab Suci al-Quran yang menerangkan bahawa Allah telah angkat Nabi Isa kepadaNya dan bahwa Allah akan turunkan Nabi Isa kembali untuk diimani oleh semua ahli Kitab.



Iman al-Kisaie (Abu Bakar Muhammad bin Abdullah) yang hidup dalam abad ke 11 Masihi, menulis kitab Qisasul Anbiya, bahwa Nabi Isa a.s. pernah melalui (menjumpai) suatu kelompok manusia yang sedang menangkap ikan. Nabi Isa lalu memberikan pelajaran kepada mereka. Akhirnya empat orang dari kaum penangkap ikan ini beriman kepada Isa a.s. Dan menjadi pengikutnya. Mereka itu ialah Syimun dan saudara lelakinya yang bernama Andirius, Yaqub dan Yuhanna. Kemudian Nabi Isa a.s. melalui pula suatu kelompok manusia yang sedang mencuci pakaian mereka disungai. Mereka pun beriman dan menjadi pengikut Isa a.s. Mereka adalah: Lukas, Thomas, Markus dan Yuhanna dan beberapa saudara mereka yang masih kecil, di antaranya juga yang bernama Syimun dan Yaqub.



Mereka itu semualah yang menjadi pengikut yang setia dan yang disebut Hawariyun dalam al-Quran menurut al-Kisaie. Mereka semua berjumlah 12 orang. Akhirnya datang pula seorang lainnya yang bernama Judas, yang belum pernah mendengarkan akan perkataan-perkataan atau ajaran Isa a.s., tetapi turut beriman kerana ajakan orang-orang yang telah beriman lebih dahulu. Hanya setelah Isa dan pengikutnya mengalami pengepungan yang amat kritikal sebagai yang telah kita terangkan sebelum ini, Judas ini murtad, menyeleweng, meninggalkan Isa dan pengikut-pengikutnya lalu mengkhianati Isa a.s dengan memberitahukan tempat persembunyian Nabi Isa kepada musuhnya, iaitu orang-orang Yahudi, sehingga mereka menyerbu tempat persembunyian itu.



Sesudah Nabi Isa as. diangkat Allah ke langit, maka hanya tinggal para pengikut yang setia ini sajalah, yang dengan sekadar ilmu yang ada pada masing-masing mereka, mereka ajarkan lagi ajaran Isa al-Masih a.s. itu. Juga dalam keadaan bersembunyi, tidak aman dan tidak bebas. Diantara mereka, ada pula yang menuliskan apa yang mereka ketahui itu. Dan dari tulisan-tulisan mereka inilah nantinya yang dijadikan Kitab Suci yang mereka namai Injil. Masing-masing Injil itu mereka namai dengan nama penulisnya. Di antaranya ada Injil Mathius, Injil Yuhanna, Injil Lukas, Injil Barnaba dan banyak lagi Injil-injil yang lainnya. Tentu saja Injil-injil itu tidak sama antar satu sama lain, sebab hanya merupakan catatan dari masing-masing pencatat saja, selama mereka bergaul dengan Nabi Isa, atau semata-mata hanya khabar atau cerita yang sampai kepada mereka saja tentang Nabi Isa a.s. Sebab tidak semua penulis Injil itu adalah Sahabat (Hawari), malah banyak pula penulis-penulis Injil yang tidak pernah bertemu samasekali dengan Isa, bahkan tidak pula dengan para Sahabat atau Hawari.



Ya itulah Isa anak Mariam. Allah firmankan perkataan-perkataan yang penuh berisi kebenaran, kerana banyak manusia yang berselisih tentang dia dan ragu-ragu. Tidaklah layak bagi Allah mempunyai anak. Maha Suci Ia. Bila Ia menghendaki sesuatu, Ia hanya berkata: Jadilah, maka terjadilah sesuatu yang dikehendakiNya itu. (Berkata Isa): Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhan kamu, maka sembahlah Ia (Allah saja), inilah jalan yang lurus (benar). Dan ingatlah ketika Isa Anak Maryam berkata: Hai Bani Israel, sesungguhnya aku ini Rasul Allah yang diutus kepada kamu, membenarkan apa yang dihadapanku (iaitu Kitab Taurat) dan memberi khabar gembira akan kedatangannya seorang Rasul sesudahku namanya Ahmad (iaitu Muhammad). Tetapi tatkala Rasul itu datang kepada mereka membawa keterangan, mereka berkata: Ini adalah sihir semata" (as-Saff: 6) Hai Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani), sungguh sudah datang kepadamu Rasul Kami (Muhammad) menerangkan banyak perkara yang kamu (moyangmu) sembunyikan dan isi al-Kitab (Taurat dan Injil) dan banyak pula yang kamu hapuskan (kerana memberatkan kamu) sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya yang terang dan Kitab Suci (al-Quran dan Allah). (al-Maidah: 5)



Hai, Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu. Janganlah kamu berkata tentang Allah selain perkataan yang benar. Sesungguhnya ia Anak Mariam itu adalah Rasul Allah dan (kejadian Isa itu adalah disebabkan) kalimah Nya, yang diletakkan pada Mariam (untuk menghamilkannya) bersama roh daripada Nya. Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul Nya. Janganlah kamu katakan Allah itu tiga (Trinitas). Berhentilah kamu dan perkataan yang demikian, itu lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah hanya Satu (Maha Tunggal). Maha Suci Ia daripada mempunyai anak. Kepunyaan Nya lah apa saja yang ada dilangit dan apa yang ada di bumi. Dan cukuplah Allah itu saja sebagai Pelindung (Saksi). (an-Nisa: 171)
Read Post | comments

Yahya - Pembaptis dan Raja Herodus

Nabi Zakaria, ayahnya Nabi Yahya sedar dan mengetahui bahwa saudara-saudaranya dan keluarga besarnya adalah orang-orang jahat Bani Israil yang tidak segan melanggar hukum agama dan berbuat maksiat, disebabkan iman mereka belum meresap betul didalam hati mereka. Ia khuatir bila ajalnya tiba tanpa seorang waris yang dapat melanjutkan pimpinannya atas kaumnya atas kemungkinan mereka mengadakan perubahan dalam kitab suci Taurat dan menyalah-gunakan hukum agama. Kekhuatiran itu selalu mengganggu fikiran Zakaria disamping rasa sedih hatinya bahawa ia sejak kawin hingga mencapai usia sembilan puluh tahun, Tuhan belum mengurniakannya dengan seorang anak menjadi penggantinya memimpin Bani Isra'il. Ia agak terhibur semasa ia bertugas memelihara Maryam yang dapat dianggap sebagai anak kandungnya sendiri. Akan tetapi keinginanya yang kuat untuk memperolehi keturunan tergugah kembali ketika ia menyaksikan mukjizat hidangan makanan dimihrabnya Maryam. Ia berfikir bahwa tiada sesuatu yang mustahil di dalam kekuasaan Allah. Allah yang telah memberi rezeki kepada Maryam dalam keadaan seorang diri tidak berdaya dan berusaha, Dia pula berkuasa memberinya keturunan bila Dia kehendaki walaupun usianya sudah lanjut.



Pada suatu malam yang sudah larut duduklah Zakaria di mihramnya berbermunajat dan berdoa dengan khusyuk dan keyakinan yang bulat. Dengan suara yang lemah lembut berucaplah ia dalam doanya: "Ya Tuhanku berikanlah aku seorang putera yang akan mewarisiku dan mewarisi sebahagian dari keluarga Ya'qub, yang akan meneruskan pimpinan dan tuntunanku kepada Bani Isra'il. Aku khuatir bahwa sepeninggalanku nanti anggota-anggota keluargaku akan rusak kembali aqidah dan imannya bila aku tinggalkan mati tanpa seorang pemimpin yang akan menggantikan aku. Ya Tuhanku, tulangku telah menjadi lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban sedang isteriku adalah seorang perempuan yang mandul namun kekuasaan-Mu adalah diatas segala kekuasaan dan aku tidak jemu-jemunya berdoa kepadamu memohon rahmat-Mu mengurniai kau seorang putera yang soleh yang engkau redhai."



Allah berfirman memperkenankan permohonan Zakaria: "Hai Zakaria Kami memberi khabar gembira kepadamu, kamu akan memperoleh seorang putera bernama Yahya yang soleh yang membenarkan kitab-kitab Allah menjadi pemimpin yang diikuti bertahan diri dari hawa nafsu dan godaan syaitan serta akan menjadi seorang nabi." Berkata Zakaria: "Ya Tuhanku bagaimana aku akan memperolehi anak sedangkan isteri adalah seorang perempuan yang mandul dan aku sendiri sudah lanjut usianya." Allah menjawab dengan firman-Nya: "Demikian itu adalah suatu hal yang mudah bagi-Ku. Tidakkah aku telah ciptakan engkau padahal engkau di waktu itu belum ada sama sekali?" Berkata Zakaria: "Ya Tuhanku, berilah aku akan suatu tanda bahwa isteriku telah mengandung." Allah berfirman: "Tandanya bagimu bahwa engkau tak dapat berkata dengan manusia selama 3 hari berturut-turut kecuali dengan isyarat. Dan sebutlah nama-Ku sebanyaknya serta bertasbih diwaktu petang dan pagi hari."



Nabi Yahya bin Zakaria a.s. tidak banyak dikisahkan oleh Al-Quran kecuali bahawa ia diberi ilmu dan hikmah selagi ia masih kanak-kanak dan bahawa ia seorang putera yang berbakti kepada kedua orang tuanya dan bukanlah orang yang sombong durhaka. Ia terkenal cerdik pandai, berfikiran tajam sejak ia berusia muda, sangat tekun beribadah yang dilakukan siang dan malam sehingga berpengaruh kepada kesihatan badannya dan menjadikannya kurus kering, wajahnya pucat dan matanya cekung. Ia dikenal oleh kaumnya sebagai orang alim menguasai soal-soal keagamaan, hafal kitab Taurat, sehingga ia menjadi tempat bertanya tentang hukum-hukum agama. Ia memiliki keberanian dalam mengambil sesuatu keputusan, tidak takut dicerca orang dan tidak pula menghiraukan ancaman pihak penguasa dalam usahanya menegakkan kebenaran dan melawan kebathilan. Ia selalu menganjurkan orang-orang yang telah berdosa agar bertaubat dari dosanya. Dan sebagai tanda taubatnya mereka dimandikan {dibaptis} di sungai Jordan, kebiasaan mana hingga kini berlaku di kalangan orang Kristian dan kerana Nabi Yahya adalah orang pertama yang mengadakan upacara itu, maka ia dijuluki "Yahya Pembaptis".



Dikisahkan bahawa Hirodus Penguasa Palestin pada waktu itu mencintai anak saudaranya sendiri bernama Hirodia, seorang gadis yang cantik, ayu, bertubuh lampai dan ramping dan berhasrat ingin mengahwininya. Sang gadis berserta ibunya dan seluruh anggota keluarga menyentujui rencana perkahwinan itu, namun Nabi Yahya menentangnya dan mengeluarkan fakwa bahawa perkahwinan itu tidak boleh dilaksanakan kerana bertentangan dengan syariat Musa yang mengharamkan seorang mengahwini anak saudaranya sendiri. Berita rencana perkawinan Hirodus dan Hirodia serta fatwa Nabi Yahya yang melarangnya tersiar di seluruh pelosok kota dan menjadi pembicaraan orang di segala tempat di mana orang berkumpul. Herodia si gadis cantik calon isteri itu merasa sedih bercampur marah terhadap Nabi Yahya yang telah mengeluarkan fatwa mengharamkan perkawinannya dengan bapak saudaranya sendiri, fatwa mana telah membawa reaksi dan pendapat dikalangan masyarakat yang luas. Ia khuatir bahwa bapak saudaranya Herodus calon suami dapat terpengaruh oleh fatwa Nabi Yahya itu dan terpaksa membatalkan perkawinan yang sudah dinantikan, bahkan sudah menyiapkan segala sesuatu berupa pakaian maupun peralatan untuk pesta perkawinan yang telah disepakati itu.



Menghadapi fatwa Nabi Yahya dan reaksi masyarakat, Herodia tidak tinggal diam. Ia berusaha dengan bersenjatakan kecantikkan dan parasnya yang ayu itu mempengaruhi bapak saudaranya calon suaminya agar rencana perkahwinan dilaksanakan menurut rencana. Dengan merias diri dan berpakaian yang merangsang, ia pergi mengunjungi bapak saudaranya Herodus yang sedang dilanda mabuk asmara. Bertanya Herodus kepada anak saudaranya calon isterinya yang nampak lebih cantik daripada biasa : "Hai manisku, apakah yang dapat aku berbuat untukmu. Katakanlah aku akan patuhi segala permintaanmu, kedatanganmu kemari pada saat ini tentu didorong oleh sesuatu hajat yang mendesak yang ingin engkau sampaikan kepadaku. Sampaikanlah kepadaku tanpa ragu-ragu hai sayangku, aku sedia melayani segala keperluan dan keinginanmu."



Herodia menjawab: "Bila Tuan Raja berkenan, maka aku hanya mempunyai satu permintaan yang mendorongku datang mengunjungi Tuanku pada saat ini. Permintaanku yang tunggal itu ialah kepala Yahya bin Zakaria orang yang telah mengacau rencana kita dan mencemarkan nama baik Tuan Raja dan namaku sekeluarga di segala tempat dan penjuru. Supaya dia dipenggal kepalanya. Alangkah puasnya hatiku dan besarnya terima kasihku, bila Tuanku berkenan meluluskan permintaanku ini". Herodus yang sudah tergila-gila dan tertawan hatinya oleh kecantikan dan keelokan Herodia tidak berkulik menghadapi permintaan calon isterinya itu dan tidak dapat berbuat selain tunduk kepada kehendaknya dengan mengabaikan suara hati nuraninya dan panggilan akal sihatnya. Demikianlah maka tiada berapa lama dibawalah kepala Yahya bin Zakaria berlumuran darah dan diletakkannya di depan kesayangannya Herodia yang tersenyum tanda gembira dan puas hati bahwa hasratnya membalas dendam terhadap Yahya telah terpenuhi dan rintangan utama yang akan menghalangi rencana perkawinannya telah tersingkirkan, walaupun perbuatannya itu menurunkan laknat Tuhan atas dirinya, diri rajanya dan Bani Isra'il seluruhnya.
Read Post | comments

Zakaria - Merindukan Keturunan

Nabi Zakaria adalah ayah dari Nabi Yahya putera tunggalnya yang lahir setelah ia mencapai usia sembilan puluh tahun. Sejak beristeri Hanna, ibu saudaranya Maryam, Zakaria mendambakan mendapat anak yang akan menjadi pewarisnya. Siang dan malam tiada henti-hentinya ia memanjatkan doanya dan permohonan kepada Allah agar dikurniai seorang putera yang akan dapat meneruskan tugasnya memimpin Bani Israil. Ia khuatir bahwa bila ia mati tanpa meninggalkan seorang pengganti, kaumnya akan kehilangan pemimpin dan akan kembali kepada cara hidup mereka yang penuh dengan kemaksiatan dan bahkan mungkin mereka akan mengubah syariat Musa dengan menambah atau mengurangi isi kitab Taurat sekehendak hati mereka. Ia sebagai manusia ingin pula agar keturunannya tidak terputus dan terus bersambung dari generasi sepanjang Allah mengizinkan dan memperkenankan.



Nabi Zakaria, sadar dan mengetahui bahwa saudara-saudaranya dan keluarga besarnya adalah orang-orang jahat Bani Israil yang tidak segan melanggar hukum agama dan berbuat maksiat, disebabkan iman mereka belum meresap betul didalam hati mereka. Ia khuatir bila ajalnya tiba tanpa seorang waris yang dapat melanjutkan pimpinannya atas kaumnya atas kemungkinan mereka mengadakan perubahan dalam kitab suci Taurat dan menyalah-gunakan hukum agama. Kekhuatiran itu selalu mengganggu fikiran Zakaria disamping rasa sedih hatinya bahawa ia sejak kawin hingga mencapai usia sembilan puluh tahun, Tuhan belum mengurniakannya dengan seorang anak menjadi penggantinya memimpin Bani Isra'il.



Maryam yang disebut-sebut dalam kisah Zakaria adalah anak tunggal dari Imran seorang daripada pemuka ulama Bani Isra'il. Ibunya saudara ipar dari Nabi Zakaria adalah seorang perempuan yang mandul yang sejak bersuamikan Imran. Akan tetapi Imran yang diharapkan akan menerima putera pertamanya serta mendampinginya dikala ia melahirkan wafat meninggalkan isterinya seorang diri dalam keadaan hamil tua. Maka lahirlah si bayi namun agak kecewalah janda Imran setelah mengetahui bahwa bayi yang lahir itu adalah seorang puteri sedangkan ia menanti seorang putera yang telah dijanjikan dan bernadzar untuk dihibahkan kepada Baitulmaqdis dan diurus oleh Zakaria sebagaimana dijanjikan oleh Allah kepada ibunya. Tindakan pertama yang diambil oleh Zakaria sebagai petugas yang diwajibkan menjaga keselamatan Maryam ialah menjauhkannya dari keramaian sekeliling dan dari jangkauan para pengunjung yang tiada henti-hentinya berdatangan ingin melihat dan menjenguknya. Ia ditempatkan oleh Zakaria di sebuah kamar diatas loteng Baitulmaqdis yang tinggi yang tidak dapat dicapai melainkan dengan menggunakan sebuah tangga.



Zakarian merasa bangga dan bahagia beruntung memperolehi tugas mengawasi dan memelihara Maryam secara sah adalah anak saudaranya sendiri. Ia mencurahkan cinta dan kasih sayangnya sepenuhnya kepada Maryam untuk menggantikan anak kandungnya yang tidak kunjung datang. Tiap ada kesempatan ia datang menjenguknya, melihat keadaannya, mengurus keperluannya dan menyediakan segala sesuatu yang membawa ketenangan dan kegembiraan baginya. Tidak satu hari pun Zakaria pernah meninggalkan tugasnya menjenguk Maryam. Ia agak terhibur semasa ia bertugas memelihara Maryam yang dapat dianggap sebagai anak kandungnya sendiri. Akan tetapi keinginanya yang kuat untuk memperolehi keturunan tergugah kembali ketika ia menyaksikan mukjizat hidangan makanan dimihrabnya Maryam. Ia berfikir bahwa tiada sesuatu yang mustahil di dalam kekuasaan Allah. Allah yang telah memberi rezeki kepada Maryam dalam keadaan seorang diri tidak berdaya dan berusaha, Dia pula berkuasa memberinya keturunan bila Dia kehendaki walaupun usianya sudah lanjut.



Pada suatu malam yang sudah larut duduklah Zakaria di mihramnya berbermunajat dan berdoa dengan khusyuk dan keyakinan yang bulat. Dengan suara yang lemah lembut berucaplah ia dalam doanya: "Ya Tuhanku berikanlah aku seorang putera yang akan mewarisiku dan mewarisi sebahagian dari keluarga Ya'qub, yang akan meneruskan pimpinan dan tuntunanku kepada Bani Isra'il. Aku khuatir bahwa sepeninggalanku nanti anggota-anggota keluargaku akan rusak kembali aqidah dan imannya bila aku tinggalkan mati tanpa seorang pemimpin yang akan menggantikan aku. Ya Tuhanku, tulangku telah menjadi lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban sedang isteriku adalah seorang perempuan yang mandul namun kekuasaan-Mu adalah diatas segala kekuasaan dan aku tidak jemu-jemunya berdoa kepadamu memohon rahmat-Mu mengurniai kau seorang putera yang soleh yang engkau redhai."



Allah berfirman memperkenankan permohonan Zakaria: "Hai Zakaria Kami memberi khabar gembira kepadamu, kamu akan memperoleh seorang putera bernama Yahya yang soleh yang membenarkan kitab-kitab Allah menjadi pemimpin yang diikuti bertahan diri dari hawa nafsu dan godaan syaitan serta akan menjadi seorang nabi." Berkata Zakaria: "Ya Tuhanku bagaimana aku akan memperolehi anak sedangkan isteri adalah seorang perempuan yang mandul dan aku sendiri sudah lanjut usianya." Allah menjawab dengan firman-Nya: "Demikian itu adalah suatu hal yang mudah bagi-Ku. Tidakkah aku telah ciptakan engkau padahal engkau di waktu itu belum ada sama sekali?" Berkata Zakaria: "Ya Tuhanku, berilah aku akan suatu tanda bahwa isteriku telah mengandung." Allah berfirman: "Tandanya bagimu bahwa engkau tak dapat berkata dengan manusia selama 3 hari berturut-turut kecuali dengan isyarat. Dan sebutlah nama-Ku sebanyaknya serta bertasbih diwaktu petang dan pagi hari."
Read Post | comments

Presiden John F Kenedy

John Fitzgerald Kennedy lahir tahun 1917 di Brookline, Massachusetts. Dia jadi Presiden Amerika Serikat mulai 20 Januari 1961 sampai 22 Nopember 1963 ketika dia terbunuh di Dallas, Texas. Seribu tahun yang akan datang, baik "Peace Corps" atau "Alliance for Progress" tidak akan diingat orang. Begitu juga tindakan politik Kennedy di bidang pajak dan perundang-undangan hak-hak sipil. Tapi John F. Kennedy adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pendirian "Program Ruang Angkasa, Apollo." Kalaulah manusia tidak melontarkan benda kecil di sela-sela waktu yang senantiasa sibuk, kita bisa pastikan bahwa bahkan 5000 tahun yang akan datang perjalanan kita ke bulan masih dianggap suatu peristiwa luar biasa, satu kejadian penting dalam sejarah kemanusiaan.



Apakah betul John F. Kennedy orang yang paling besar peranannya dalam perjalanan ke bulan ini. Apakah bukannya Neil Amstrong atau Edwin Aldrin, orang pertama yang sesungguhnya menginjakkan kaki di bulan? Jika kita meletakkan nama orang atas dasar kemasyhurannya dalam jangka panjang, mungkin mestinya begitu, karena menurut dugaan Neil Amstrong lebih mirip akan dikenang orang 5000 tahun yang akan datang dibanding John F. Kennedy. Tetapi dari sudut pengaruh, Neil Amstrong dan Edwin Aldrin tidak terlalu penting. Andaikan kedua orang itu mati sebelum peluncuran Apollo 11, akan ada selusin astronot yang terlatih baik dan berkemampuan tinggi yang siap menggantikannya meluncur ke bulan. Ataukah penghargaan harus kita berikan kepada Wernher von Braun atau ilmuwan lain yang memberi sumbangan pikiran yang memungkinkan terjadinya penjelajahan ruang angkasa itu?



Tak ragu lagi Wernher von Braun punya saham lebih besar dalam hal memajukan penggalian misteri ruang angkasa (seperti juga dilakukan pendahulunya semisal Konstantin Tsiolkovsky, Robert H. Goddard dan Hermann Oberth). Tetapi, sekali keputusan politik telah diambil untuk pelaksanaan proyek Apollo, tak seorang ilmuwan pun --tak juga kelompok mereka yang terdiri dari ahli-ahli jempolan-- mampu menerobos masalah yang rumit ini. Pendobrakan kerumitan perjalanan ke bulan itu bukanlah semata-mata kemajuan ilmiah, melainkan suatu keputusan politik. Politiklah yang menyalakan lampu kuning dan menyediakan 24 milyar dolar untuk proyek ini.



Tanggal 20 Juli 1969 astronot Apollo 11 meninggalkan jejak telapak kaki di permukaan bulan, memenuhi janji Kennedy bulan Mei 1961 akan mendaratkan kendaraan ruang angkasa bermanusia di bulan "sebelum akhir dekade ini" Nah, bagaimana soal keputusan politik itu? Apakah cepat atau lambat keputusan itu akan datang juga walau tanpa John F. Kennedy? Saya duga keras --meskipun hal ini belum begitu pasti-- pada suatu saat suatu pemerintahan akan ambil keputusan membiayai perjalanan manusia ke bulan. Tentu John F. Kennedy tidak memaksakan program ini bilamana rakyat keberatan.



Di lain pihak, tak ada tekanan dan desakan rakyat terhadap pelaksanaan proyek yang berbiaya bukan alang kepalang besarnya. Apabila di tahun 1959 atau di tahun 1960, Kongres Amerika Serikat mengesahkan program Apollo dan menyediakan dana untuk itu dan apabila undang-undang itu telah diveto oleh Presiden Eisenhower, bisalah dibilang Kennedy terbawa arus opini publik. Tapi fakta yang ada menunjukkan kebalikannya: banyak orang Amerika menghendaki adanya program ruang angkasa, tetapi tak ada ribut-ribut dalam masyarakat yang keberatan terhadap suatu program besar-besaran. Bahkan sesudah Apollo 11 sukses, tak ada pergunjingan publik yang berarti terhadap masalah apakah program itu bermanfaat dengan ongkos sebesar itu. Sejak tahun 1969 anggaran NASA merosot drastis.



Karena itu gamblang sekali, adalah karena kepemimpinan John F. Kennedy yang menyebabkan program Apollo itu bisa berjalan. Kennedylah yang pada tanggal 1 Mei 1961 berjanji bahwa Amerika Serikat akan mendaratkan kendaraan ruang angkasa bermuatan manusia di bulan "sebelum akhir dekade ini." Adalah Kennedy yang peroleh dana dari Kongres, dan di bawah Kennedy-lah program itu dirancang. Orang bisa saja yakin bahwa program ke bulan akan terjadi cepat atau lambat (sesuatu yang sebetulnya belum pasti); tetapi yang sudah jelas Kennedy-lah yang melakukannya.



Beberapa orang tentu saja masih merasa bahwa proyek Apollo hanya sekedar sok-sok-an saja dan tak punya arti penting. Selama ini tidak tampak gelagat memperingati tanggal 20 Juli 1969 sebagai hari bersejarah, misalnya hari nasional. Sebaliknya, kita pun tahu meskipun hari Colombus tidak diperingati di abad ke-16, dia diperingati sekarang ini sebagai tanda terbitnya fajar jaman baru. Bahkan, jika proyek Apollo tak pernah diteruskan, toh masih akan dikenang terus sebagai hasil karya terbesar dalam perpacuan manusia mencapai prestasi tertinggi. Tetapi program Apollo akan diteruskan dan perjalanan ke ruang angkasa akan memegang peranan lebih besar di masa depan daripada sebelumnya. Jika demikian halnya, anak cucu kita akan merasa bahwa perjalanan Apollo 11, seperti halnya perjalanan Colombus menyeberangi Samudera Atlantik, merupakan satu titik tolak dari seluruh era baru dalam sejarah manusia.
Read Post | comments

Keluarga Imran dan Kelahiran Mariyam

Imran seorang daripada pemuka-pemuka dam ulama Bani Isra'il. Ibunya saudara ipar dari Nabi Zakaria adalah seorang perempuan yang mandul yang sejak bersuamikan Imran belum merasa berbahagia jika belum memperoleh anak. Ia merasa hidup tanpa anak adalah sunyi dan membosankan. Ia sangat mendambakan keturunan untuk menjadi pengikat yang kuat dalam kehidupan bersuami-isteri, penglipur duka dan pembawa suka di dalam kehidupan keluarga. Ia sangat akan keturunan sehingga bila ia melihat seorang ibu menggandung bayinya atau burung memberi makan kepada anaknya, ia merasa iri hati dan terus menjadikan kenangan yang tak kunjung lepas dari ingatannya.



Tahun demi tahun berlalu, usia makin hari makin lanjut, namun keinginan tetap tinggal keinginan dan idam-idaman tetap tidak menjelma menjadi kenyataan. Dan setelah segala daya upaya yang bersumber dari kepandaian dan kekuasaan manusia tidak membawa buah yang diharapkan, sedarlah isteri Imran bahawa hanya Allah tempat satu-satunya yang berkuasa memenuhi keinginannya dan sanggup mengurniainya dengan seorang anak yang didambakan walaupun rambutnya sudah beruban dan usianya sudah lanjut. Maka ia membulatkan harapannya hanya kepada Allah bersujud siang dan malam dengan penuh khusyuk dan kerendahan hati bernadzar kepada Allah bila permohonannya dikalbulkan, akan menyerahkan anaknya ke Baitul Maqdis untuk menjadi pelayan dan memelihara rumah suci itu dan tidak akan mengambil manfaat dari anaknya untuk kepentingan dirinya atau keluarganya.



Allah telah menerima permohonannya dan mempersembahkan doanya sesuai dengan apa yang telah disuratkan dalam takdir-Nya bahwa dari suami isteri Imran akan diturunkan seorang nabi besar. Maka tanda-tanda permulaan kehamilan yang dirasakan oleh setiap perempuan yang mengandung tampak pada isteri Imran yang lama kelamaan merasa gerakan janin di dalam perutnya yang makin membesar. Alangkah bahagia si isteri yang sedang hamil itu, bahawa idam-idamannya itu akan menjadi kenyataan dan kesunyian rumah tangganya akan terpecahlah bila bayi yang dikandungkan itu lahir. Ia bersama suami mulai merancang apa yang akan diberikan kepada bayi yang akan datang itu.



Jika mereka sedang duduk berduaan tidak ada yang diperbincangkan selain soal bayi yang akan dilahirkan. Suasana suram sedih yang selalu meliputi rumah tangga Imran berbalik menjadi riang gembira, wajah sepasang suami isteri Imran menjadi berseri-seri tanda suka cita dan bahagia dan rasa putus asa yang mencekam hati mereka berdua berbalik menjadi rasa penuh harapan akan hari kemudian yang baik dan cemerlang.



Akan tetapi Imran yang sangat dicintai dan sayangi oleh isterinya dan diharapkan akan menerima putera pertamanya serta mendampinginya dikala ia melahirkan wafat meninggalkan isterinya seorang diri dalam keadaan hamil tua, pada saat mana biasanya rasa cinta kasih sayang antara suami isteri menjadi makin mesra. Rasa sedih yang ditinggalkan oleh suami yang disayangi bercampur dengan rasa sakit dan letih yang didahului kelahiran si bayi, menimpa isteri Imran di saat-saat dekatnya masa melahirkan. Maka lahirlah si bayi dari kandungan ibunya yang malang menghirup udara bebas. Agak kecewalah janda Imran setelah mengetahui bahawa bayi yang lahir itu adalah seorang puteri sedangkan ia menanti seorang putera yang telah dijanjikan dan bernadzar untuk dihibahkan kepada Baitulmaqdis.



Demikianlah maka tatkala Maryam diserahkan oleh ibunya kepada pengurus Baitulmaqdis, para rahib berebutan masing-masing ingin ditunjuk sebagai wali yang bertanggungjawab atas pengawasan dan pemeliharaan Maryam. Dan kerana tidak ada yang mau mengalah, maka terpaksalah diundi diantara mereka yang akhirnya undian jatuh kepada Zakaria sebagaimana dijanjikan oleh Allah kepada ibunya. Tindakan pertama yang diambil oleh Zakaria sebagai petugas yang diwajibkan menjaga keselamatan Maryam ialah menjauhkannya dari keramaian sekeliling dan dari jangkauan para pengunjung yang tiada henti-hentinya berdatangan ingin melihat dan menjenguknya. Ia ditempatkan oleh Zakaria di sebuah kamar diatas loteng Baitulmaqdis yang tinggi yang tidak dapat dicapai melainkan dengan menggunakan sebuah tangga.



Zakarian merasa bangga dan bahagia beruntung memenangkan undian memperolehi tugas mengawasi dan memelihara Maryam secara sah adalah anak saudaranya sendiri. Ia mencurahkan cinta dan kasih sayangnya sepenuhnya kepada Maryam untuk menggantikan anak kandungnya yang tidak kunjung datang. Tiap ada kesempatan ia datang menjenguknya, melihat keadaannya, mengurus keperluannya dan menyediakan segala sesuatu yang membawa ketenangan dan kegembiraan baginya. Tidak satu hari pun Zakaria pernah meninggalkan tugasnya menjenguk Maryam.



Rasa cinta dan kasih sayang Zakaria terhadap Maryam sebagai anak saudara isterinya yang ditinggalkan ayahnya meningkat menjadi rasa hormat dan takzim tatkala terjadi suatu peristiwa yang menandakan bahawa Maryam bukanlah gadis biasa, tetapi ia adalah wanita pilihan Allah untuk suatu kedudukan dan peranan besar di kemudian hari. Pada suatu hari tatkala Zakaria datang sebagaimana biasa, mengunjungi Maryam, ia mendapatinya lagi berada di mihrabnya tenggelam dalam ibadah berzikir dan bersujud kepada Allah. Ia terperanjat ketika pandangan matanya menangkap hidangan makanan berupa buah-buahan musim panas terletak di depan Maryam yang lagi bersujud.



Ia lalu bertanya dalam hatinya, dari manakah gerangan buah-buahan itu datang, padahal mereka masih lagi berada pada musim dingin dan setahu Zakaria tidak seorang pun selain dari dirinya yang datang mengunjungi Maryam. Maka ditegurlah Maryam tatkala setelah selesai ia bersujud dan mengangkat kepala: "Wahai Maryam, dari manakah engkau memperolehi rezeki ini, padahal tidak seorang pun mengunjungimu dan tidak pula engkau pernah meninggalkan mihrabmu? Selain itu buah-buahan ini adalah buah-buahan musim panas yang tidak dapat dibeli di pasar dalam musim dingin ini."



Maryam menjawab: "Inilah peberian Allah kepadaku tanpa aku berusaha atau minta. Dan mengapa engkau merasa hairan dan takjub? Bukankah Allah Yang Maha Berkuasa memberikan rezekinya kepada siapa yang Dia kehendaki dalam bilangan yang tidak ternilai besarnya?" Demikianlah Allah telah memberikan tanda pertamanya sebagai mukjizat bagi Maryam, gadis suci yang dipersiapkan oleh-Nya untuk melahirkan seorang nabi besar yang bernama Isa Al masih a.s.
Read Post | comments

Panglima Besar Jendral Sudirman

Jenderal Sudirman yang berAgama Islam lahir di Bodas Karangjati, Purbalingga tanggal 24 Januari 1916 dan meninggal di Magelang, 29 Januari 1950. dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki, Yogyakarta. Pendidikan Fomal : Sekolah Taman Siswa, HIK Muhammadiyah, Solo (tidak tamat). Pendidikan Tentara : Pembela Tanah Air (Peta) di Bogor, Pengalaman Pekerjaan : Guru di HIS Muhammadiyah di Cilacap, Pengalaman Organisasi : Kepanduan Hizbul Wathan. Jabatan di Militer : Panglima Besar TKR/TNI, dengan pangkat Jenderal, Panglima Divisi V/Banyumas, dengan pangkat Kolonel, Komandan Batalyon di Kroya, Tanda Penghormatan: Pahlawan Pembela Kemerdekaan



Jenderal Sudirman merupakan salah satu tokoh besar di antara sedikit orang lainnya yang pernah dilahirkan oleh suatu revolusi. Saat usianya masih 31 tahun ia sudah menjadi seorang jenderal. Meski menderita sakit paru-paru yang parah, ia tetap bergerilya melawan Belanda. Ia berlatar belakang seorang guru HIS Muhammadiyah di Cilacap dan giat di kepanduan Hizbul Wathan.



Ketika pendudukan Jepang, ia masuk tentara Pembela Tanah Air (Peta) di Bogor yang begitu tamat pendidikan, langsung menjadi Komandan Batalyon di Kroya. Menjadi Panglima Divisi V/Banyumas sesudah TKR terbentuk, dan akhirnya terpilih menjadi Panglima Angkatan Perang Republik Indonesia (Panglima TNI). Ia merupakan Pahlawan Pembela Kemerdekaan yang tidak perduli pada keadaan dirinya sendiri demi mempertahankan Republik Indonesia yang dicintainya. Ia tercatat sebagai Panglima sekaligus Jenderal pertama dan termuda Republik ini.



Sudirman merupakan salah satu pejuang dan pemimpin teladan bangsa ini. Pribadinya teguh pada prinsip dan keyakinan, selalu mengedepankan kepentingan masyarakat banyak dan bangsa di atas kepentingan pribadinya. Ia selalu konsisten dan konsekuen dalam membela kepentingan tanah air, bangsa, dan negara. Hal ini boleh dilihat ketika Agresi Militer II Belanda. Ia yang dalam keadaan lemah karena sakit tetap bertekad ikut terjun bergerilya walaupun harus ditandu. Dalam keadaan sakit, ia memimpin dan memberi semangat pada prajuritnya untuk melakukan perlawanan terhadap Belanda. Itulah sebabnya kenapa ia disebutkan merupakan salah satu tokoh besar yang dilahirkan oleh revolusi negeri ini.



Sudirman yang dilahirkan di Bodas Karangjati, Purbalingga, 24 Januari 1916, ini memperoleh pendidikan formal dari Sekolah Taman Siswa, sebuah sekolah yang terkenal berjiwa nasional yang tinggi. Kemudian ia melanjut ke HIK (sekolah guru) Muhammadiyah, Solo tapi tidak sampai tamat. Sudirman muda yang terkenal disiplin dan giat di organisasi Pramuka Hizbul Wathan ini kemudian menjadi guru di sekolah HIS Muhammadiyah di Cilacap. Kedisiplinan, jiwa pendidik dan kepanduan itulah kemudian bekal pribadinya hingga bisa menjadi pemimpin tertinggi Angkatan Perang.



Sementara pendidikan militer diawalinya dengan mengikuti pendidikan tentara Pembela Tanah Air (Peta) di Bogor. Setelah selesai pendidikan, ia diangkat menjadi Komandan Batalyon di Kroya. Ketika itu, pria yang memiliki sikap tegas ini sering memprotes tindakan tentara Jepang yang berbuat sewenang-wenang dan bertindak kasar terhadap anak buahnya. Karena sikap tegasnya itu, suatu kali dirinya hampir saja dibunuh oleh tentara Jepang.



Setelah Indonesia merdeka, dalam suatu pertempuran dengan pasukan Jepang, ia berhasil merebut senjata pasukan Jepang di Banyumas. Itulah jasa pertamanya sebagai tentara pasca kemerdekaan Indonesia. Sesudah Tentara Keamanan Rakyat (TKR) terbentuk, ia kemudian diangkat menjadi Panglima Divisi V/Banyumas dengan pangkat Kolonel. Dan melalui Konferensi TKR tanggal 2 Nopember 1945, ia terpilih menjadi Panglima Besar TKR/Panglima Angkatan Perang Republik Indonesia.



Selanjutnya pada tanggal 18 Desember 1945, pangkat Jenderal diberikan padanya lewat pelantikan Presiden. Jadi ia memperoleh pangkat Jenderal tidak melalui Akademi Militer atau pendidikan tinggi lainnya sebagaimana lazimnya, tapi karena prestasinya. Ketika pasukan sekutu datang ke Indonesia dengan alasan untuk melucuti tentara Jepang, ternyata tentara Belanda ikut dibonceng. Karenanya, TKR akhirnya terlibat pertempuran dengan tentara sekutu. Demikianlah pada Desember 1945, pasukan TKR yang dipimpin oleh Sudirman terlibat pertempuran melawan tentara Inggris di Ambarawa. Dan pada tanggal 12 Desember tahun yang sama, dilancarkanlah serangan serentak terhadap semua kedudukan Inggris. Pertempuran yang berkobar selama lima hari itu akhirnya memaksa pasukan Inggris mengundurkan diri ke Semarang.



Pada saat pasukan Belanda kembali melakukan agresinya atau yang lebih dikenal dengan Agresi Militer II Belanda, Ibukota Negara RI berada di Yogyakarta sebab Kota Jakarta sebelumnya sudah dikuasai. Jenderal Sudirman yang saat itu berada di Yogyakarta sedang sakit. Keadaannya sangat lemah akibat paru-parunya yang hanya tingggal satu yang berfungsi. Dalam Agresi Militer II Belanda itu, Yogyakarta pun kemudian berhasil dikuasai Belanda. Bung Karno dan Bung Hatta serta beberapa anggota kabinet juga sudah ditawan. Melihat keadaan itu, walaupun Presiden Soekarno sebelumnya telah menganjurkannya untuk tetap tinggal dalam kota untuk melakukan perawatan. Namun anjuran itu tidak bisa dipenuhinya karena dorongan hatinya untuk melakukan perlawanan pada Belanda serta mengingat akan tanggungjawabnya sebagai pemimpin tentara.



Maka dengan ditandu, ia berangkat memimpin pasukan untuk melakukan perang gerilya. Kurang lebih selama tujuh bulan ia berpindah-pindah dari hutan yang satu ke hutan yang lain, dari gunung ke gunung dalam keadaan sakit dan lemah sekali sementara obat juga hampir-hampir tidak ada. Tapi kepada pasukannya ia selalu memberi semangat dan petunjuk seakan dia sendiri tidak merasakan penyakitnya. Namun akhirnya ia harus pulang dari medan gerilya, ia tidak bisa lagi memimpin Angkatan Perang secara langsung, tapi pemikirannya selalu dibutuhkan. Sudirman yang pada masa pendudukan Jepang menjadi anggota Badan Pengurus Makanan Rakyat dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Keresidenan Banyumas, ini pernah mendirikan koperasi untuk menolong rakyat dari bahaya kelaparan.



Jenderal yang mempunyai jiwa sosial yang tinggi, ini akhirnya harus meninggal pada usia yang masih relatif muda, 34 tahun. Pada tangal 29 Januari 1950, Panglima Besar ini meninggal dunia di Magelang dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki, Yogyakarta. Ia dinobatkan sebagai Pahlawan Pembela Kemerdekaan.
Read Post | comments

Yunus - Pertaubatan Kaum Ninawa

Beliau bernama Yunus bin Matta. Ia telah diutuskan oleh Allah untuk berdakwah kepada penduduk di sebuah tempat bernama "Ninawa" yang bukan kaumnya dan tidak pula ada ikatan darah dengan mereka. Ia merupakan seorang asing mendatang di tengah-tengah penduduk Ninawa itu. Ia menemui mereka berada di dalam kegelapan, kebodohan dan kekafiran, mereka menyembah berhala menyekutukan kepada Allah. Yunus membawa ajaran tauhid dan iman kepada mereka, mengajak mereka agak menyembah kepada Allah yang telah menciptakan mereka dan menciptakan alam semesta, meninggalkan persembahan mereka kepada berhala-berhala yang mereka buat sendiri dari batu dan berhala-berhala yang tidak dapat membawanya manfaaat atau mudarat bagi mereka. Ia mengajak mereka berfikir memperhatikan ciptaan Allah di dalam diri mereka sendiri, di dalam alam sekitar untuk menyedarkan mereka bahwa Tuhan pencipta itulah yang patut disembah.



Ajaran-ajaran Nabi Yunus itu bagi para penduduk Ninawa merupakan hal yang baru yang belum pernah mereka dengar sebelumnya. Kerananya mereka tidak dapat menerimanya untuk menggantikan ajaran dan kepercayaan yang telah diwariskan oleh nenek moyang mereka yang sudah menjadi adat kebiasaaan mereka turun temurun. Apalagi pembawa agama itu adalah seorang asing tidak seketurunan dengan mereka. Mereka menolak peringatan Nabi Yunus dengan tentangan mengatakan: "Kami tetap menolak ajakanmu dan tidak akan tunduk pada perintahmu atau mengikut kemahuanmu dan sesekali kami tidak akan takut akan segala ancamanmu. Cubalah datangkan apa yang engkau ancamkan itu kepada kami jika engkau memang benar dalam kata-katamu dan tidak mendustai kami." Nabi Yunus tidak tahan tinggal dengan lebih lama di tengah-tengah kaum Ninawa yang berkeras kepala dan bersikap buta-tuli menghadapi ajaran dan dakwahnya. Ia lalu meninggalkan Ninawa dengan marah seraya memohon kepada Allah untuk menjatuhkan hukumannya atas kaum yang membangkang itu.



Sepeninggalan Nabi Yunus penduduk Ninawa mulai melihat tanda-tanda yang mencemaskan seakan-akan ancaman Nabi Yunus kepada mereka akan menjadi kenyataan dan hukuman Allah akan benar-benar jatuh di atas mereka membawa kehancuran dan kebinasaan sebagaimana yang telah dialami oleh kaum musyrikin penyembah berhala sebelum mereka. Mereka melihat keadaan udara disekeliling Ninawa makin menggelap, binatang-binatang peliharaan mereka nampak tidak tenang dan gelisah, wajah-wajah mereka tanpa disadari menjadi pucat tidak berdarah dan angin dari segala penjuru bertiup dengan kecangnya membawa suara gemuruh yang menakutkan. Dalam keadaan panik dan ketakutan, sedarlah mereka bahawa Yunus tidak berdusta dalam kata-katanya dan bahwa apa yang diancamkan kepada mereka bukanlah ancaman kosong buatannya sendiri, tetapi ancaman dari Tuhan. Segeralah mereka menyatakan taubat dan memohon ampun atas segala perbuatan mereka, menyatakan beriman dan percaya kepada kebenaran dakwah Nabi Yunus seraya berasa menyesal atas perlakuan dan sikap kasar mereka yang menjadikan beliau marah dan meninggalkan daerah itu.



Untuk menebus dosa, mereka keluar dari kota dan beramai-ramai pergi ke bukit-bukit dan padang pasir, seraya menangis memohon ampun dan rahmat Allah agar dihindarkan dari bencana azab dan seksaan-Nya. Allah yang Maha Mengetahui bahawa hamba-hamba-Nya itu jujur dalam taubatnya dan rasa sesalannya dan bahawa mereka memang benar-benar dan hatinya sudah kembali beriman dan dari hatinya pula memohon dihindarkan dari azab seksa-Nya, berkenan menurunkan rahmat-Nya dan mengurniakan maghfirat-Nya kepada hamba-hamba-Nya yang dengan tulus ikhlas menyatakan bertaubat dan memohon ampun atas segala dosanya. Udara gelap yang meliputi Ninawa menjadi terang, wajah-wajah yang pucat kembali merah dan berseri-seri dan binatang-binatang yang gelisah menjadi tenang, kemudian kembalilah orang-orang itu ke kota dan kerumah masing-masing dengan penuh rasa gembira dan syukur kepada Allah yang telah berkenan menerima doa permohonan mereka.



Adapun tentang keadaan Nabi Yunus yang telah meninggalkan kota Ninawa secara mendadak, maka ia berjalan kaki mengembara naik gunung turun gunung tanpa tujuan. Tanpa disadari ia tiba-tiba berada disebuah pantai melihat sekelompok orang yang lagi bergegas-gegas hendak menumpang sebuah kapal. Ia minta dari pemilik kapal agar diperbolehkan ikut serta bersama lain-lain penumpang. Kapal segera melepaskan sauhnya dan meluncur dengan lajunya ke tengah laut yang tenang. Ketenangan laut itu tidak dapat bertahan lama, kerana sekonyong-konyong tergoncang dan terayunlah kapal itu oleh gelombang besar yang datang mendadak diikuti oleh tiupan angin taufan yang kencang, sehingga menjadikan juru mudi kapal berserta seluruh penumpangnya berada dalan keadaan ketakutan melihat keadaan kapal yang sudah tidak dapat dikuasai keseimbangannya. Para penumpang dan juru mudi melihat tidak ada jalan untuk menyelamatkan keadaan jika keadaan cuaca tetap mengganas, kecuali dengan meringankan beban berat muatan dengan mengorbankan seorang daripada para penumpang.



Undian lalu dilaksanakan untuk menentukan siapakah di antara penumpang yang harus dikorbankan. Pada undian tersebut yang dilakukan tiga kali, selalu keluar nama Yunus sehingga Yunus lah yang harus dikorbankan untuk menyelamatkan kapal dan para penumpang yang lain. Nabi Yunus yang dengan telitinya memperhatikan sewaktu undian dibuat merasa bahwa keputusan undian itu adalah kehendak Allah yang tidak dapat ditolaknya yang mungkin didalamnya terselit hikmah yang ia belum dapat menyelaminya. Yunus sedar pula pada saat itu bahawa ia telah melakukan dosa dengan meninggalkan Ninawa sebelum memperoleh perkenan Allah, sehingga mungkin keputusan undian itu adalah sebagai penebusan dosa yang ia lakukan itu. Kemudian ia beristikharah menghenimgkan cipta sejenak dan tanpa ragu segera melemparkan dirinya ke laut yang segera diterima oleh lipatan gelombang yang sedang mengamuk dengan dahsyatnya di bawah langit yang kelam-pekat.



Selagi Nabi Yunus berjuang melawan gelombang yang mengayun-ayunkannya, Allah mewahyukan kepada seekor ikan paus untuk menelannya bulat-bulat dan menyimpangnya di dalam perut sebagai amanat Tuhan yang harus dikembalikannya utuh tidak tercedera kelak bila saatnya tiba. Nabi Yunus yang berada di dalam perut ikan paus yang membawanya memecah gelombang timbul dan tenggelam ke dasar laut merasa sesak dada dan bersedih hati seraya memohon ampun kepada Allah atas dosa dan tindakan yang salah yang dilakukannya tergesa-gesa. Ia berseru didalam kegelapan perut ikan paus itu: "Ya Tuhanku, sesungguhnya tiada Tuhan selain Engkau, Maha sucilah Engkau dan sesungguhnya aku telah berdosa dan menjadi salah seorang dari mereka yang zalim."



Setelah menjalani hukuman Allah selama beberapa waktu yang telah ditentukan, ditumpahkanlah Nabi Yunus oleh ikan paus itu yang mengandungnya dan dilemparkannya ke darat. Ia terlempar dari mulut ikan ke pantai dalam keadaan kurus lemah dan sakit. Akan tetapi Allah dengan rahmat-Nya menumbuhkan di tempat ia terdampar sebuah pohon labu yang dapat menaungi Yunus dengan daun-daunnya dan menikmati buahnya. Nabi Yunus setelah sembuh dan menjadi segar kembali diperintahkan oleh Allah agar pergi kembali mengunjungi Ninawa di mana seratus ribu lebih penduduknya mendambakan kedatangannya untuk memimpin mereka dan memberi tuntunan lebih lanjut untuk menyempurnakan iman dan aqidah mereka. Dan alangkah terkejutnya Nabi Yunus tatkala masuk Ninawa dan tidak melihat satu pun patung berhala berdiri. Sebaliknya ia menemui orang-orang yang dahulunya berkeras kepala menentangnya dan menolak ajarannya dan kini sudah menjadi orang-orang mukmin, soleh dan beribadah memuja-muji Allah s.w.t.
Read Post | comments

Ilyasa - Pendamping dan Penerus Ilyas

Nabi Ilyasa hidup sekitar Abad 9 SM. Dalam Kitab lain ia dikenal dengan nama Elisa. Ilyasa adalah anak dari Saffet (paman nabi Ilyas) dan penerus Nabi Ilyas. Ilyasa adalah rasul dari kalangan bani Israel dengan garis keturunan yang sama dengan Musa, Harun dan Ilyas. Dia menghadapi sikap penyangkalan Raja dan Ratu Israel terhadap agama sepeninggalan Nabi Ilyas. Nabi Iyasa menunjukkan banyak mujizat tapi malah dikatakan sihir seperti kepada Ilyas sebelumnya. Mereka terus membangkang sepanjang hidup nabi Ilyasa.



Dan ingatlah akan Ismail, Ilyasa' dan Zulkifli. Semuanya termasuk orang-orang yang paling baik (QS Shaad : 48)



Setelah beberapa lama bangsa Israel ditaklukan oleh bangsa Assyria yang menghancurkan Kuil Gunung dan menyebabkan kerusakan parah di Israel.Nama Ilyasa disebut dalam kisah Nabi Ilyas, saat Rasul itu dikejar-kejar kaumnya dan bersembunyi di rumah Ilyasa. Maka besar kemungkinan Ilyasa juga tinggal diseputar lembah sungai Yordan.



Ketika Ilyas bersembunyi di rumahnya, Ilyasa masih belia dan saat itu menderita sakit. Nabi Ilyas membantu menyembuhkan penyakitnya. Setelah sembuh Ilyasa menjadi anak angkat Ilyas yang selalu mendampingi untuk menyerukan kebaikan dan meneruskan tugas menyeru kepada kebaikan tesebut setelah Ilyas wafat. Namun kaum tersebut masih saja membangkang mendengar seruan Nabi Ilyasa sehingga mengalami lagi azab kekeringan yang hebat.
Read Post | comments

Ilyas - Senantiasa Berdzikir pada Allah

Nabi Ilyas adalah keturunan ke 4 Nabi Harun. Ia diutus ALLah kepada kaumnya yang menyembah berhala bernama Ba'al. Ilyas berulang kali memperingatkan kaumnyanamun mereka tetap durhaka, karena itulah ALLah menurunkan musibah kekeringan bertahun-tahun sehingga mereka sadar bahwa nabi Ilyas adalah benar.



Setelah kaumnya sadar, Nabi Ilyas berdoa kepada Allah agar musibah kekeringan itu dihentikan. Namun setelah musibah itu berhentidan perekonomian mereka pulih kembali, mereka kembali durhaka kepada Allah. Akhirnya kaum nabi ilyas kembali ditimpa musibah yang lebih dahsyat dari sebelumnya yaitu gempa bumi yang besar sehingga mereka mati bergelimpangan.



Dalam Al Quran Surat Ash Shaffat : 123 -132

123. Dan sesungguhnya Ilyas benar-benar termasuk salah seorang rasul-rasul

124. (ingatlah) ketika ia berkata kepada kaumnya: "Mengapa kamu tidak bertakwa?

125. Patutkah kamu menyembah Ba'l[1286] dan kamu tinggalkan sebaik-baik Pencipta,

126. (yaitu) Allah Tuhanmu dan Tuhan bapak-bapakmu yang terdahulu?"

127. Maka mereka mendustakannya, karena itu mereka akan diseret (ke neraka),

128. kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan (dari dosa).

129. Dan Kami abadikan untuk Ilyas (pujian baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian.

130. (yaitu): "Kesejahteraan dilimpahkan atas Ilyas?"

131. Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.

132. Sesungguhnya dia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.

Nabi Ilyas dalam Al-Quran bernama Ilya dalam Taurat, dan di Injil bernama Elia



Ketika sedang berehat datanglah malaikat kepada Nabi Ilyas A.S. Malaikat itu datang untuk menjemput ruhnya. Mendengar berita itu, Ilyas menjadi sedih dan menangis. Mengapa engkau bersedih?. tanya malaikat maut. .Tidak tahulah.. Jawab Ilyas. Apakah engkau bersedih kerana akan meninggalkan dunia dan takut menghadapi maut?. tanya malaikat.. Tidak. Tiada sesuatu yang aku sesali kecuali kerana aku menyesal tidak boleh lagi berzikir kepada Allah, sementara yang masih hidup boleh terus berxikir memuji Allah. jawab Ilyas.



Saat itu Allah lantas menurunkan wahyu kepada malaikat agar menunda pencabutan nyawa itu dan memberi kesempatan kepada Nabi Ilyas berzikir sesuai dengan permintaannya. Nabi Ilyas ingin terus hdup semata-mata kerana ingin berzikir kepada Allah. Maka berzikirlah Nabi Ilyas sepanjang hidupnya. Biarlah dia hidup di taman untuk berbisik dan mengadu serta berzikir kepada-Ku sampai akhir nanti.. Kata Allah.
Read Post | comments

Sosok Asing Wali Ashif bin Barkhiya

Nabi Sulaiman berhasrat akan menunjukkan kepada Ratu Balqis bahawa ia memiliki kekuasaan ghaib di samping kekuasaan lahirnya dan bahwa apa yang dia telah ancamkan melalui rombongan perutusan bukanlah ancaman yang kosong. Maka bertanyalah beliau kepada pasukan Jinnya, siapakah diantara mereka yang sanggup mendatangkan tahta Ratu Balqis sebelum orangnya datang berserah diri.



Ifrit dari golongan Jin berkata �Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgasana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu. Sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya. Ucapan Ifrit itu ditimpali oleh Sang Wali yang mempunyai ilmu dari al-Kitab, "Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip!"



Nabi Sulaiman berkedip dan singgasana Ratu Balqis sudah berada dihadapannya. berkatalah ia: �Ini adalah salah satu kurnia Tuhan kepadaku untuk mencuba apakah aku bersyukur atas kurnia-Nya itu atau mengingkari-Nya, kerana barang siapa bersyukur maka itu adalah semata-mata untuk kebaikan dirinya sendiri dan barangsiapa mengingkari nikmat dan kurnia Allah, ia akan rugi di dunia dan di akhirat dan sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Mulia."



Lalu siapa dia yang disifatkan al-Qur'an dengan "seorang yang mempunyai ilmu dari al-Kitab".



Nama Wali Ashif memang tidak terdapat dalam Qur'an, namun sosok wali tersebut tersirat dalam kisah kehidupan Nabi Sulaiman. Konon, sejumlah sufi mengenal beliau bahkan mengamalkan wiridan yang diamalkan Wali Ashif. Sosok wali yang nama lengkapnya Ashif bin Barkhiya ini adalah murid Nabi Sulaiman AS. Dialah Wali sakti yang telah memindahkan singgasana Ratu Balqis dengan singkat mengalahkan kecepatan dan kemampuan Jin Ifrit.



Inilah contoh nyata dan tak terbantahkan dari Al-Quran mengenai kebenaran akan kemampuan orang-orang yang mempunyai �kesaktian� karena ikhlas beribadah kepada Allah. Sayang, kita tidak mau mendalami al-Kitab yang Allah turunkan kepada kita sebagai "petunjuk bagi orang yang bertakwa". Kita lebih suka bermain-main dengan jin. Kita lebih suka meminta tolong kepada jin.



Ah...betapa jauh kita dari tuntunan Allah. Kisah Wali Ashif seharusnya menyadarkan kita bahwa kalau kita mau mendalami kitab suci, maka derajat kita akan naik dan kita sama sekali tak butuh pada bantuan jin. (Wahai Tuhan kami, Tuhan segala sesuatu, Tuhan yang satu, Tidak ada tuhan kecuali Engkau)
Read Post | comments

Sulaiman - Kebesaran dari Kekuasaan

Nabi Sulaiman adalah salah seorang putera Nabi Daud. Sejak ia masih kanak-kanak berusia sebelas tahun, ia sudah menampakkan tanda-tanda kecerdasan, ketajaman otak, kepandaian berfikir serta ketelitian di dalam mempertimbangkan dan mengambil sesuatu keputusan. Sewaktu Daud, ayahnya menduduki tahta kerajaan Bani Isra'il ia selalu mendampinginnya dalam tiap-tiap sidang peradilan yang diadakan untuk menangani perkara-perkara perselisihan dan sengketa yang terjadi di dalam masyarakat. Ia memang sengaja dibawa oleh Daud, ayahnya menghadiri sidang-sidang peradilan serta menyekutuinya di dalam menangani urusan-urusan kerajaan untuk melatihnya serta menyiapkannya sebagai putera mahkota yang akan menggantikanya memimpin kerajaan, bila tiba saatnya ia harus memenuhi panggilan Ilahi meninggalkan dunia yang fana ini. Dan memang Sulaimanlah yang terpandai di antara sesama saudara yang bahkan lebih tua usia daripadanya. Sejak masih berusia muda Sulaiman telah disiapkan oleh Daud untuk menggantikannya untuk menduduki tahta singgahsana kerajaan Bani Isra'il. Dan setelah wafat Nabi Daud dalam usia yang lanjut dan dinobatkanlah sebagai pewarisnya Sulaiman sebagaimana telah diwasiatkan oleh ayahnya.



Nabi Sulaiman yang telah berkuasa penuh atas kerajaan Bani Isra'il yang makin meluas dan melebar, Allah telah menundukkan baginya makhluk-makhluk lain, iaitu Jin angin dan burung-burung yang kesemuanya berada di bawah perintahnya melakukan apa yang dikehendakinya dan melaksanakan segala komandonya. Di samping itu Allah memberinya pula suatu kurnia berupa mengalirnya cairan tembaga dari bawah tanah untuk dimanfaatkannya bagi karya pembangunan gedung-gedung, perbuatan piring-piring sebesar kolam air, periuk-periuk yang tetap berada diatas tungku yang dikerjakan oleh pasukan Jin-nya. Sebagai salah satu mukjizat yang diberikan oleh Allah kepada Sulaiman ialah kesanggupan beliau menangkap maksud yang terkandung dalam suara binatang-binatang dan sebaliknya binatang-binatang dapat pula mengerti apa yang ia perintahkan dan ucapkan.



Demikianlah maka tatkala Nabi Sulaiman berpergian dalam rombongan kafilah yang besar terdiri dari manusia, jin dan binatang-binatang lain, menuju ke sebuah tempat bernama Asgalan ia melalui sebuah lembah yang disebut lembah semut. Disitu ia mendengar seekor semut berkata kepada kawan-kawannya: "Hai semut-semut, masuklah kamu semuanya ke dalam sarangmu, agar supaya kamu selamat dan tidak menjadi binasa diinjak oleh Sulaiman dan tenteranya tanpa ia sedar dan sengaja. Nabi Sulaiman tersenyum tertawa mendengar suara semut yang ketakutan itu. Ia memberitahu hal itu kepada para pengikutnya seraya bersyukur kepada Allah atas kurnia-Nya yang menjadikan ia dapat mendengar serta menangkap maksud yang terkandung dalam suara semut itu. Ia merasa takjud bahawa binatang pun mengerti bahawa nabi-nabi Allah tidak akan mengganggu sesuatu makhluk dengan sengaja dan dalam keadaan sedar.



Setelah Nabi Sulaiman membangunkan Baitulmaqdis dan melakukan ibadah haji sesuai dengan nadzarnya pergilah ia meneruskan perjalannya ke Yeman. Setibanya di San'a - ibu kota Yeman ,ia memanggil burung hud-hud sejenis burung pelatuk untuk disuruh mencari sumber air di tempat yang kering tandus itu. Ternyata bahawa burung hud-hud yang dipanggilnya itu tidak berada diantara kawasan burung yang selalu berada di tempat untuk melakukan tugas dan perintah Nabi Sulaiman. Nabi Sulaiman marah dan mengancam akan mengajar burung Hud-hud yang tidak hadir itu bila ia datang tanpa alasan dan uzur yang nyata. Berkata burung Hud-hud yang hinggap didepan Sulaiman sambil menundukkan kepala ketakutan : "Aku telah melakukan penerbangan dan menemukan sesuatu yang sangat penting untuk diketahui oleh paduka Tuan. Aku telah menemukan sebuah kerajaan yang besar dan mewah di negeri Saba yang dikuasai dan diperintah oleh seorang ratu. Aku melihat seorang ratu itu duduk di atas sebuah tahta yang megah bertaburkan permata yang berkilauan. Aku melihat ratu dan rakyatnya tidak mengenal Tuhan Pencipta alam semesta yang telah mengurniakan mereka kenikmatan dan kebahagian hidup. Mereka tidak menyembah dan sujud kepada-Nya, tetapi kepada matahari. Mereka telah disesatkan oleh syaitan dari jalan yang lurus dan benar."



Berkata Sulaiman kepada Hud-hud: "Baiklah, kali ini aku ampuni dosamu kerana berita yang engkau bawakan ini yang aku anggap penting untuk diperhatikan dan untuk mengesahkan kebenaran beritamu itu, bawalah suratku ini ke Saba dan lemparkanlah ke dalam istana ratu yang engkau maksudkan itu, kemudian kembalilah secepat-cepatnya, sambil kami menanti perkembangan selanjutnya bagaimana jawapan ratu Saba atas suratku ini." Hud-hud terbang kembali menuju Saba dan setibanya di atas istana kerajaan Saba dilemparkanlah surat Nabi Sulaiman tepat di depan ratu Balqis yang sedang duduk dengan megah di atas tahtanya. Ia terkejut melihat sepucuk surat jatuh dari udara tepat di depan wajahnya. Ia lalu mengangkat kepalanya melihat ke atas, ingin mengetahui dari manakah surat itu datang dan siapakah yang secara kurang hormat melemparkannya tepat di depannya. Kemudian diambillah surat itu oleh ratu, dibuka dan baca isinya yang berbunyi: "Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Penyayang, surat ini adalah daripadaku, Sulaiman. Janganlah kamu bersikap sombong terhadapku dan menganggap lebih tinggi daripadaku. Datanglah sekalian kepadaku berserah diri."



Setelah dibacanya berulang kali surat Nabi Sulaiman Ratu Balqis memanggil para pembesarnya dan para penasihat kerajaan berkumpul untuk memusyawarahkan tindakan apa yang harus diambil sehubungan dengan surat Nabi Sulaiman yang diterimanya itu. Berkatlah para pembesar itu ketika diminta petimbangannya: "Wahai paduka tuan ratu, kami adalah putera-putera yang dibesarkan dan dididik untuk berperang dan bertempur dan bukan untuk menjadi ahli pemikir atau perancang yang patut memberi pertimbangan atau nasihat kepadamu. Kami menyerahkan kepadamu untuk mengambil keputusan yang akan membawa kebaikan bagi kerajaan dan kami akan tunduk dan melaksanakan segala perintah dan keputusanmu tanpa ragu. Kami tidak akan gentar menghadapi segala ancaman dari mana pun datangnya demi menjaga keselamatanmu dam keselamatan kerajaanmu."



Ratu Balqis menjawab: "Aku memperoleh kesan dari uraianmu bahwa kamu mengutamakan cara kekerasan dan kalau perlu kamu tidak akan gentar masuk medan perang melawan musuh yang akan menyerbu. Aku sangat berterima kasih atas kesetiaanmu kepada kerajaan dan kesediaanmu menyabung nyawa untuk menjaga keselamatanku dan keselamatan kerajaanku. Akan tetapi aku tidak sependirian dengan kamu sekalian. Menurut pertimbanganku, lebih bijaksana bila kami menempuh jalan damai dan menghindari cara kekerasan dan peperangan. Sebab bila kami menentang secara kekerasan dan sampai terjadi perang dan musuh kami berhasil menyerbu masuk kota-kota kami, maka nescaya akan berakibat kerusakan dan kehancuran yang sgt menyedihkan.Maka menghadapi surat Sulaiman yang mengandung ancaman itu, aku akan cuba melunakkan hatinya dengan mengirimkan sebuah hadiah kerajaan yang akan terdiri dari barang-barang yang berharga dan bermutu tinggi yang dapat mempesonakan hatinya dan menyilaukan matanya dan aku akan melihat bagaimana ia memberi tanggapan dan reaksi terhadap hadiahku itu dan bagaimana ia menerima utusanku di istananya.



Selagi Ratu Balgis siap-siap mengatur hadiah kerajaan yang akan dikirim kepada Sulaiman dan memilih orang-orang yang akan menjadi utusan kerajaan membawa hadiah, tibalah hinggap di depan Nabi Sulaiman burung pengintai Hud-hud memberitakan kepadanya rancangan Balqis untuk mengirim utusan membawa hadiah baginya sebagai jawaban atas surat beliau kepadanya. Setelah mendengar berita yang dibawa oleh Hud-hud itu, Nabi Sulaiman mengatur rencana penerimaan utusan Ratu Balqis dan memerintahkan kepada pasukan Jinnya agar menyediakan dan membangunkan sebuah bangunan yang megah yang tiada taranya yang akan menyilaukan mata perutusan Balqis bila mereka tiba.



Tatkala perutusan Ratu Balqis datang, diterimalah mereka dengan ramah tamah oleh Sulaiman dan setelah mendengar uraian mereka tentang maksud dan tujuan kedatangan mereka dengan hadiah kerajaan yang dibawanya, berkatalah Nabi Sulaiman: "Kembalilah kamu dengan hadiah-hadiah ini kepada ratumu. Katakanlah kepadanya bahawa Allah telah memberiku rezeki dan kekayaan yang melimpah ruah dan mengurniaiku dengan kurnia dan nikmat yang tidak diberikannya kepada seseorang drp makhluk-Nya. Di samping itu aku telah diutuskan sebagai nabi dan rasul-Nya dan dianugerahi kerajaan yang luas yang kekuasaanku tidak sahaja berlaku atas manusia tetapi mencakup juga jenis makhluk Jin dan binatang-binatang. Maka bagaimana aku akan dapat dibujuk dengan harta benda dan hadiah serupa ini? Aku tidak dapat dilalaikan dari kewajiban dakwah kenabianku oleh harta benda dan emas walaupun sepenuh bumi ini. Pulanglah kamu kembali dan sampaikanlah kepadanya bahawa kami akan mengirimkan bala tentera yang sangat kuat yang tidak akan terkalahkan ke negeri Saba dan akan mengeluarkan ratumu dan pengikut-pengikutnya dari negerinya sebagai- orang yang hina kehilangan kerajaan dan kebesarannya, jika tidak segera memenuhi tuntutanku dan datang berserah diri kepadaku."



Perutusan Balqis kembali melaporkan kepada Ratunya apa yang mereka alami dan apa yang telah diucapkan oleh Nabi Sulaiman. Balqis berfikir, jalan yang terbaik untuk menyelamatkan diri dan kerajaannya ialah menyerah saja kepada tuntutan Sulaiman dan datang menghadap dia di istananya. Nabi Sulaiman berhasrat akan menunjukkan kepada Ratu Balqis bahawa ia memiliki kekuasaan ghaib di samping kekuasaan lahirnya dan bahwa apa yang dia telah ancamkan melalui rombongan perutusan bukanlah ancaman yang kosong. Maka bertanyalah beliau kepada pasukan Jinnya, siapakah diantara mereka yang sanggup mendatangkan tahta Ratu Balqis sebelum orangnya datang berserah diri.



Berkata Ifrit, seorang Jin yang tercerdik: "Aku sanggup membawa tahta itu dari istana Ratu Balqis sebelum engkau sempat berdiri dari tempat dudukimu. Aku adalah pesuruhmu yang kuat dan dapat dipercayai. Seorang lain yang mempunyai ilmu dan hikmah berkata: "Aku akan membawa tahta itu ke sini sebelum engkau sempat memejamkan matamu." Ketika Nabi Sulaiman melihat tahta Balqis sudah berada didepannya, berkatalah ia: Ini adalah salah satu kurnia Tuhan kepadaku untuk mencuba apakah aku bersyukur atas kurnia-Nya itu atau mengingkari-Nya, kerana barang siapa bersyukur maka itu adalah semata-mata untuk kebaikan dirinya sendiri dan barangsiapa mengingkari nikmat dan kurnia Allah, ia akan rugi di dunia dan di akhirat dan sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Mulia."



Menyonsong kedatangan Ratu Balqis, Nabi Sulaiman memerintahkan orang-orangnya agar mengubah sedikit bentuk dan warna tahta Ratu itu yang sudah berada di depannya kemudian setelah Ratu itu tiba berserta pengiring-pengiringnya, bertanyalah Nabi Sulaiman seraya menundingkan kepada tahtanya: "Serupa inikah tahtamu?" Balqis menjawab: "Seakan-akan ini adalah tahtaku sendiri," seraya bertanya-tanya dalam hatinya, bagaimana mungkin bahawa tahtanya berada di sini padahal ia yakin bahawa tahta itu berada di istana tatkala ia bertolak meninggalkan Saba. Selagi Balgis berada dalam keadaan kacau fikiran, kehairanan melihat tahta kerajaannya sudah berpindah ke istana Sulaiman, ia dibawa masuk ke dalam sebuah ruangan yang sengaja dibangun untuk penerimaannya. Lantai dan dinding-dindingnya terbuat dari kaca putih. Balqis segera menyingkapkan pakaiannya ke atas betisnya ketika berada dalam ruangan itu, mengira bahawa ia berada di atas sebuah kolam air yang dapat membasahi tubuh dan pakaiannya. Berkata Nabi Sulaiman kepadanya: "Engkau tidak usah menyingkap pakaianmu. Engkau tidak berada di atas kolam air. Apa yang engkau lihat itu adalah kaca-kaca putih yang menjadi lantai dan dinding ruangan ini."



"Oh,Tuhanku," Balqis berkata menyedari kelemahan dirinya terhadap kebesaran dan kekuasaan Tuhan yang dipertunjukkan oleh Nabi Sulaiman, "aku telah lama tersesat berpaling daripada-Mu, melalaikan nikmat dan kurnia-Mu, merugikan dan menzalimi diriku sendiri sehingga terjatuh dari cahaya dan rahmat-Mu. Ampunilah aku. Aku berserah diri kepada Sulaiman Nabi-Mu dengan ikhlas dan keyakinan penuh. Kasihanilah diriku wahai Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang." Demikianlah kisah Nabi Sulaiman dan Balqis Ratu Saba. Dan menurut sementara ahli tafsir dan ahli sejarah nabi-nabi, bahawa Nabi Sulaiman pada akhirnya kahwin dengan Balqis dan dari perkahwinannya itu lahirlah seorang putera. Menurut pengakuan maharaja Ethiopia Abessinia, mereka adalah keturunan Nabi Sulaiman dari putera hasil perkahwinannya dengan Balqis itu. Wallahu alam bisshawab.



Al-Quran mengisahkan bahawa tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan kematian Sulaiman kecuali anai-anai yang memakan tongkatnya yang ia sandar kepadanya ketika Tuhan mengambil rohnya. Para Jin yang sedang mengerjakan bangunan atas perintahnya tidak mengetahui bahawa Nabi Sulaiman telah mati kecuali setelah mereka melihat Nabi Sulaiman tersungkur jatuh di atas lantai, akibat jatuhnya tongkat sandarannya yang dimakan oleh anai-anai. Sekiranya para Jin sudah mengetahui sebelumnya, pasti mereka tidak akan tetap meneruskan pekerjaan yang mereka anggap sebagai seksaan yang menghinakan.
Read Post | comments

Daud - Sang Pemberani yang Perkasa

Daud bin Yisya adalah salah seorang dari tiga belas bersaudara turunan ketiga belas dari Nabi Ibrahim a.s. Ia tinggal bermukim di kota Baitlehem, kota kelahiran Nabi Isa a.s. bersama ayah dan tiga belas saudaranya. Ketika raja Thalout raja Bani Isra'il mengerahkan orang supaya memasuki tentera dan menyusun tentera rakyat untuk berperang melawan bangsa Palestin, Daud bersama dua orang kakaknya diperintahkan oleh ayahnya untuk turut berjuang dan menggabungkan diri ke dalam barisan laskar Thalout. Khusus kepada Daud sebagai anak yang termuda di antara tiga bersaudara, ayahnya berpesan agar ia berada di barisan belakang dan tidak boleh turut bertempur. Ia ditugaskan hanya untuk melayani kedua kakaknya yang harus berada dibarisan depan, membawakan makanan dan minuman serta keperluan-2 lainnya bagi mereka, di samping ia harus dari waktu ke waktu memberi lapuran kepada ayahnya tentang jalannya pertempuran dan keadaan kedua kakaknya di dalam medan perang. Ia sesekali tidak diizinkan maju ke garis depan dan turut bertempur, mengingatkan usianya yang masih muda dan belum ada pengalaman berperang sejak ia dilahirkan.



Akan tetapi ketika pasukan Thalout dari Bani Isra'il berhadapan muka dengan pasukan Jalout dari bangsa Palestin, Daud lupa akan pesan ayahnya tatkala mendengar suara Jalout yang nyaring dengan penuh kesombongan menentang mengajak berperang, sementara jaguh-jaguh perang Bani Isra'il berdiam diri sehinggapi rasa takut dan kecil hati. Ia secara spontan menawarkan diri untuk maju menghadapi Jalout dan terjadilah pertempuran antara mereka berdua yang berakhir dengan terbunuhnya Jalout. Sebagai imbalan bagi jasa Daud mengalahkan Jalout maka dijadikan menantu oleh Thalout dan dikahwinkannya dengan puterinya yang bernama Mikyal, sesuai dengan janji yang telah diumumkan kepada pasukannya bahwa puterinya akan dikahwinkan dengan orang yang dapat bertempur melawan Jalout dan mengalahkannya. Di samping ia dipungut sebagai menantu, Daud diangkat pula oleh raja Thalout sebagai penasihatnya dan orang kepercayaannya. Ia disayang, disanjung dan dihormati serta disegani bukan sahaja oleh mertuanya bahkan oleh seluruh rakyat Bani Isra'il yang melihatnya sebagai pahlawan bangsa yang telah berhasil mengangkat keturunan serta darjat Bani Isra'il di mata bangsa-2 sekelilingnya.



Suasana keakraban, saling sayang dan saling cinta yang meliputi hubungan sang menantu Daud dengan sang mertua Thalout tidak dapat bertahan lama. Pada akhir waktunya Daud merasa bahwa ada perubahan dalam sikap mertuanya terhadap dirinya. Daud tidak mendapat jawapan yang memuaskan atas pertanyaan-2 yang melintasi fikirannya itu. Ia kemudian kembali kepada dirinya sendiri dan berkata dalam hatinya mungkin apa yang ia lihat sebagai perubahan sikap dan perlakuan dari mertuannya itu hanya suatu dugaan dan prasangka belaka dari pihaknya dan kalau pun memang ada maka mungkin disebabkan oleh urusan-2 dan masalah-2 peribadi dari mertua yang tidak ada sangkut-pautnya dengan dirinya sebagai menantu. Dari Istrinya Mikyal, Daud mengetahui jawaban semua itu bahwa Thalut khuatir akan kehilangan kedudukan dan mahkotanya memikirkan suatu rencana untuk menyingkirkan Daud dan mengikis habis pengaruh Daud di kalangan rakyat. Dan Daud pun merasa hairan kata-kata isterinya itu



Pada esok harinya Daud terbangun oelh suara seorang pesurh Raja yang menyampaikan panggilan dan perintah kepadanya untuk segera datang menghadap. Sang raja terganggu oleh sebuah berita yang menrungsingkan bahwa bangsa Kan'aan sedang menyusun kekuatannya dan mengerahkan rakyatnya untuk datang menyerang dan menyerbu. Daudlah harapan ku satu-satunya yang akan dapat menangani urusan ini maka disuruhyalah Daud mengangkat pedang dan bersiap perang pergi menyerbu sebelum mereka sempat datang. Raja berpesan : Janganlah engkau kembali dari medan perang kecuali dengan membawa bendera kemenangan atau dengan jenazahmu dibawa di atas bahu orang-orangmu."



Thalout hendak mencapi dua tujuan sekaligus dengan siasatnya ini, ia handak menghancurkan musuh yang selalu mengancam negerinya dan bersamaan dengan itu mengusirkan Daud dari atas buminya karena hampir dapat memastikan kepada dirinya bahwa Daud tidak akan kembali selamat dan pulang hidup dari medan perang kali ini. Siasat yang mengandungi niat jahat dan tipu daya Thalout itu bukan tidak diketahui oleh Daud. Ia merasa ada udang disebalik batu dalam perintah Thalout itu kepadanya, namun ia sebagai rakyat yang setia dan anggota tentera yang berdisiplin ia menerima dan melaksanakan perintah itu dengan sebaik-baiknya tanpa mempedulikan atau memperhitungkan akibat yang akan menimpa dirinya.



Dengan bertawakkal kepada Allah berpasrah diri kepada takdir-Nya dan berbekal iman dan talwa di dalam hatinya berangkatlah Daud berserta pasukannya menuju daerah bangsa Kan'aan. Ia tidak luput dari lindungan Allah yang memang telah menyuratkan dalam takdir-Nya mengutuskan Daud sebagai Nabi dan Rasul. Maka kembalilah Daud ke kampung halamannya berserta pasukannya dengan membawa kemenangan gilang-gemilang. Kedatangan Daud kembali dengan membawa kemenangan diterima oleh Thalout dengan senyum dan tanda gembira yang dipaksakan oleh dirinya. Gagallah siasat Thalout menyingkirkan Daud dengan meminjam tangan orang-orang Kan'aan. Thalout yang dibayang rasa takut akan kehilangan kekuasaan melihat makin meluasnya pengaruh Daud, terutama sejak kembalinya dari perang dengan bangsa Kan'aan, berfikir jalan satu-satunya yang akan menyelamatkan dia dari ancaman Daud ialah membunuhnya secara langsung. Lalu diaturlah rencana pembunuhannya sedemikian cermatnya sehingga tidak akan menyeret namanya terbawa-bawa ke dalamnya.



Mikyal, isteri Daud yang dapat mencium rancangan jahat ayahnya itu, segera memberitahu kepada suaminya, agar ia segera menjauhkan diri dan meninggalkan kota secepat mungkin sebelum rancangan jahat itu sempat dilaksanakan . Maka keluarlah Daud memenuhi anjuran isterinya yang setia itu meninggalkan kota diwaktu malam gelap dengan tiada membawa bekal kecuali iman di dada dan kepercayaan yang teguh yang akan inayahnya Allah dan rahmat-Nya. Setelah berita menghilangnya Daud dari istana Raja diketahui oleh umum, berbondong-bondonglah menyusul saudara-2nya, murid-2nya dari para pengikutnya mencari jejaknya untuk menyampaukan kepadanya rasa setiakawan mereka serta menawarkan bantuan dan pertolongan yang mungkin diperlukannya. Mereka menemui Daud sudah agak jauh dari kota, ia lagi istirahat seraya merenungkan nasib yang ia alami sebgai akibat dari perbuatan seorang hamba Allah yang tidak mengenal budi baik sesamanya dan yang selalu memperturutkan hawa nafsunya sekadar untuk mempertahankan kekuasaan duniawinya. Hamba Allah itu tidak sedar, fikir Daud bahwa kenikmatan dan kekuasaan duniawi yang ia miliki adalah pemberian Allah yang sewaktu-waktu dapat dicabut-Nya kembali daripadanya.



Thalout yang mengetahui bahawa Daud yang merupakan satu-satunya saingan baginya masih hidup yang mungkin sekali akan menuntut balas atas pengkhianatan dan rancangan jahatnya, merasakan tidak dapat tidur nyenyak dan hidup tebteram di istananya sebelum ia melihatnya mati terbunuh. Kerananya ia mengambil keputusan untuk mengejar Daud di mana pun ia berada, dengan sisa pasukan tenteranya yang sudah goyah disiplinnya dan kesetiaannya kepada Istana. Ia fikir harus cepat-2 membinasakan Daud dan para pengikutnya sebelum mereka menjadi kuat dan bertambah banyak pengikutnya.



Daud berserta para pengikutnya pergi bersembunyi di sebuah tempat persembunyian tatkala mendengar bahwa Thalout dengan askarnya sedang mengejarnya dan sedang berada Tidak jauh dari tempat persembunyiannya. Ia menyuruh beberapa orang drp para pengikutnya untuk melihat dan mengamat-amati kedudukan Thalout yang sudah berada dekat dari tempat mereka bersembunyi. Mereka kembali memberitahukan kepada Daud bahawa Thalout dan askarnya sudah berada di sebuah lembah dekat dengan tempat mereka dan sedang tertidur semuanya dengan nyenyak. Mereka berseru kepada Daud jangan menyia-nyiakan kesempatan yang baik ini untuk memberi pukulan yang memastikan kepada Thalout dan laskarnya. Anjuran mereka ditolak oleh Daud dan ia buat sementara merasa cukup sebagai peringatan pertama bagi Thalout menggunting saja sudut bajunya selagi ia nyenyak dalam tidurnya.



Setelah Thalout terbangun dari tidurnya, dihampirilah ia oleh Daud yang seraya menunjukkan potongan yang digunting dari sudut bajunya berkatalah ia kepadanya: "Lihatlah pakaian bajumu yang telah aku gunting sewaktu engkau tidur nyenyak. Sekiranya aku mahu nescaya aku dengan mudah telah membunuhmu dan menceraikan kepalamu dari tubuhmu, namun aku masih ingin memberi kesempatan kepadamu untuk bertaubat dan ingat kepada Tuhan serta membersihkan hati dan fikiranmu dari sifat-sifat dengki, hasut dan buruk sangka yang engkau jadikan dalih untuk membunuh orang sesuka hatimu."



Thalout tidak dapat menyembunyikan rasa terkejutnya bercampur malu yang nampak jelas pada wajahnya yang pucat. Ia berkata menjawab Daud: "Sungguh engkau adalah lebih adil dan lebih baik hati daripadaku. Engkau benar-benar telah menunjukkan jiwa besar dan perangai yang luhur. Aku harus mengakui hal itu." Peringatan yang diberikan oleh Daud belum dapat menyedarkan Thalout. Hasratnya yang keras untuk mempertahankan kedudukannya yang sudah lapuk itu menjadikan ia lupa peringatan yang ia terima dari Daud tatkala digunting sudut bajunya. Ia tetap melihat Daud sebagai musuh yang akan menghancurkan kerajaannya dan mengambil alih mahkotanya. Ia merasa belum aman selama masih hidup dikelilingi oleh para pengikutnya yang makin lama makin membesar bilangannya. Ia enggan menarik pengajaran dan peristiwa perguntingan bajunya dan mencuba sekali lagi membawa askarnya mengejar dan mencari Daud untuk menangkapnya hidup atau mati.



Sampailah berita pengejaran Thalout ke telinga Daud buat kali keduanya, maka dikirimlah pengintai oleh Daud untuk mengetahui dimana tempat askar Thalout berkhemah. Di ketemukan sekali lagi mereka sedang berada disebuah bukit tertidur dengan nyenyaknya karena payah kecapaian. Dengan melangkah beberapa anggota pasukan yang lagi tidur, sampailah Daud di tempat Thalout yang lagi mendengkur dalam tidurnya, diambilnyalah anak panah yang tertancap di sebelah kanan kepala Thalout berserta sebuah kendi air yang terletak disebelah kirinya. Kemudian dari atas bukit berserulah Daud sekeras suaranya kepada anggota pasukan Thalout agar mereka bangun ari tidurnya dan menjaga baik-baik keselamatan rajanya yang nyaris terbunuh karena kecuaian mereka. Ia mengundang salah seorang dari anggota pasukan untuk datang mengambil kembali anak panah dan kendi air kepunyaan raja yang telah dicuri dari sisinya tanpa seorang pun dari mereka yang mengetahuinya.



Tindakan Daud itu yang dimaksudkan sebagai peringatan kali kedua kepada Thalout bahwa pasukan pengawal yang besar yang mengelilinginya tidak akan dapat menyelamatkan nyawanya bila Allah menghendaki merenggutnya. Daud memberi dua kali peringatan kepada Thalout bukan dengan kata-kata tetapi dengan perbuatan yang nyata yang menjadikan ia merasa ngeri membayangkan kesudahan hayatnya andaikan Daud menuntut balas atas apa yang ia telah lakukan dan rancangkan untuk pembunuhannya.



Jiwa besar yang telah ditunjukkan oleh Daud dalam kedua peristiwa itu telah sangat berkesan dalam lubuk hati Thalout. Ia terbangun dari lamunannya dan sedar bahawa ia telah jauh tersesat dalam sikapnya terhadap Daud. Ia sedar bahawa nafsu angkara murka dan bisikan iblislah yang mendorongkan dia merancangkan pembunuhan atas diri Daud yang tidak berdosa, yang setia kepada kerajaannya, yang berkali-kali mempertaruhkan jiwanya untuk kepentingan bangsa dan negerinya, tidak pernah berbuat kianat atau melalaikan tugas dan kewajibannya. Ia sedar bahawa ia telah berbuat dosa besar dengan pembunuhan yang telah dilakukan atas beberapa pemuka agama hanya kerana purba sangka yang tidak berdasar.



Thalout duduk seorang diri termenung membalik-balik lembaran sejarah hidupnya, sejak berada di desa bersama ayahnya, kemudian tanpa diduga dan disangka, berkat rahmat dan kurnia Allah diangkatlah ia menjadi raja Bani Isra'il dan bagaimana Tuhan telah mengutskan Daud untuk mendampinginya dan menjadi pembantunya yang setia dan komandan pasukannya yang gagah perkasa yang sepatutnya atas jasa-jasanya itu ia mendapat penghargaan yang setinggi-tingginya dan bukan sebagaimana ia telah lakukan yang telah merancangkan pembunuhannya dan mengejar-gejarnya setelah ia melarikan diri dari istana. Dan walaupun ia telah mengkhianati Daud dengan rancangan jahatnya, Daud masih berkenan memberi ampun kepadanya dalam dua kesempatan di mana ia dengan mudah membunuhnya andaikan dia mahu.



Membayangkan peristiwa-2 itu semunya menjadi sesaklah dada Thalout menyesalkan diri yang telah terjerumus oleh hawa nafsu dan godaan Iblis sehingga ia menyia-nyiakan kurnia dan rahmat Allah dengan tindakan-tindakan yang bahkan membawa dosa dan murka Allah. Maka untuk menebuskan dosa-dosanya dan bertaubat kepada Allah, Thalout akhirnya mengambil keputusan keluar dari kota melepaskan mahkotanya dan meninggalkan istananya berserta segala kebesaran dan kemegahannya lalu pergilah ia berkelana dan mengembara di atas bumi Allah sampai tiba saatnya ia mendapat panggilan meninggalkan dunia yang fana ini menuju alam yang baka.



Syahdan, setelah istana kerajaan Bani Isra'il ditinggalkan oleh Thalout yang pergi tanpa meninggalkan bekas, beramai-ramailah rakyat mengangkat dan menobatkan Daud sebagai raja yang berkuasa. Daud dapat menangani urusan pemerintahan dan kerajaan, mengadakan peraturan dan menentukan bagi dirinya hari-hari khusus untuk melakukan ibadah dan bermunajat kepada Allah, hari-hari untuk peradilan, hari-hari untuk berdakwah dan memberi penerangan kepada rakyat dan hari-hari menyelesaikan urusan-urusan peribadinya. Pada hari-hari yang ditentukan untuk beribadah dan menguruskan urusan-2 peribada, ia tidak diperkenankan seorang pun menemuinya dan mengganggu dalam khalawatnya, sedang pada hari-hari yang ditentukan untuk peradilan maka ia menyiapkan diri untuk menerima segala lapuran dan keluhan yang dikemukan oleh rakyatnya serta menyelesaikan segala pertikaian dan perkelahian yang terjadi diantara sesama mereka. Peraturan itu diikuti secara teliti dan diterapkan secara ketat oleh para pengawal dan petugas keamanan istana.
Read Post | comments
 
© Copyright Tokoh Ternama All Rights Reserved.