10 MOST LIKED

Abu Hurairah Sang Bapak Kucing

Abu Hurairah lahir pada tahun 21 sebelum Hijriyah. pada masa Jahiliyah, sebelum ia msuk Islam, namanya Abu Syamsi. ia Masuk Islam pada tahun ke-7 Hijriyah, ketika perang Khaibar sedang berkecamuk. Abu hurairah langsung terjun ke dalam perang tersebut. setelah ia msuk Islam, Nabi SAW memberinya nama Abdurahman.
Abu Huraurah sangat menyenangi seekor kucing, sehingga sering kucing itu digendong, dirawat, diberi makan dan bagi kucing itu disediakan tempat khusus. maka beliau digelari pula dengan Abu Hurairah, yang artinya orang yang menyanyangi kucing. Nama lengkap Beliau adalah Abu Hurairah bin Shakhkhar. Ibunya adalah Maimunah, yang sempat masuk Islam sebelum wafatnya.
Abu Hurairah adalah seorang di antara Muhajirin yang miskin, Ia termasuk salah seorang Ahlush Shuffah, yaitu sahabat yang tinggal di Madinah. Beliau tidak punya rumah untuk tinggal, tidak punya tanah untuk bercocok tanam, tidak punya barang dagangan untuk dijual. walaupun demikian beliau tegar dalam menghadapi hudup dan sanggup menerima SAW seara baik bahkan beliau orang yang paling banyak menghafal dan meriwayatkan hadits-hadits.
Nabi SAW daripada sahabat-sahabat Nabi yang lain. Para Perawi hadits banyak meriwayatkan hadits dari beliau.

Iman Syafi’i pernah berkata: “Abu Hurairah adalah orang yang paling banyak menghafal hadits bila dibandingi dengan perawi-perawi di masanya.”
Abu Hurairah adalah seorang ahli ibadah, begitu juga istri dan anaknya. Mereka semua biasa bangun pada malam hari secara bergiliran. Beliau bangun pada sepertiga malam kedua dan kemudian anaknay pada seprtiga malam terakhirnya.
Pada masa Khalifah Umar bin Khatab beliau pernah diangkat menjadi gubernur Bahrain. Beliau wafat pada tahun ke-59 Hijriyah dalam usia 78 tahun.

Begitulah Abu Hurairah menjelaskan mengapa ia menjadi seorang yang paling banyak mengelurkan riwayat hadis dari Rasulullah saw. Pertama, karena ia banyak meluangkan waktunya untuk menyertai Nabi lebih banyak dari para sahabat lainnya. Kedua, karena ia memiliki daya ingatan yang sangat kuat, yang telah diberi berkat oleh Rasulullah, hingga ia jadi semakin kuat. Ketiga, ia menceritakan hadis bukan karena ia gemar bercerita, tetapi karena keyakinan bahwa menyebarluaskan hadits-hadis Nabi, merupakan tanggungjawabnya terhadap agama dalam hidupnya. Jika hal itu tidak dilakukannya, berarti ia menyembunyikan kebaikan dan haq, dan termasuk orang yang lalai yang sudah barang tentu ia akan menerima adzab karena kelalaiannya.

Oleh sebab itulah, ia terus saja memberitakan hadits, tak ada suatupun yang bisa menghalanginya dan tak seorangpun boleh melarangnya. Hingga pada suatu hari Amirul Mukminin, Umar bin Khattab berkata kepadanya, “Hendaklah kamu hentikan menyampaikan berita dari Rasulullah! Jika tidak, maka akan kukembalikan kau ke Tanah Daus…!” (yaitu tanah kaum dan keluarganya).

Tetapi larangan ini mempunyai maksud sebagai pengukuhan dari suatu pandangan yang dipandang baik oleh Umar, yaitu agar orang-orang Islam dalam jangka waktu tertentu tidak menghafal yang lain, kecuali Al-Qur’an sampai ia melekat dan mantap dalam hati sanubari dan pikiran mereka.

Oleh sebab itu Umar berpesan, “Sibukkanlah dirimu dengan Al-Qur’an karena itu adalah kalam Allah, dan kurangilah meriwayatkan hadis perihal Rasulullah kecuali yang berkenaan dengan amal perbuatannya!”

Abu Hurairah sangat menghargai pandangan Umar, tetapi ia juga percaya pada dirinya dan tetap teguh mengemban amanat, hingga ia tidak hendak menyembunyikan suatu pun dari hadis yang diyakininya bahwa menyembunyikannya adalah dosa dan kejahatan…

Ada suatu hal yang selalu merisaukan hati dan dapat menimbulkan kesulitan bagi Abu Hurairah, yaitu adanya tukang hadis lain yang menyebarkan hadis-hadis Rasulullah dengan menambah-nambah dan melebih-lebihkan, sehingga sebagian sahabat merasa tidak puas terhadap sebagian besar hadis-hadisnya. Orang itu bernama Ka’ab Al-Ahbaar, seorang Yahudi yang masuk Islam.

Suatu hari Marwan bin Hakam bermaksud menguji kemampuan menghafal Abu Hurairah. Dipanggillah Abu Hurairah untuk menemuinya dan dibawa duduk bersamanya, lalu dimintanya Abu Hurairah untuk meriwayatkan hadis-hadis gari Rasulullah saw. Sementara itu disuruhnya seseorang untuk menuliskan apa yang diceritakan oleh Abu Hurairah dari balik dinding. Sesudah berlalu satu tahun lamanya, dipanggillah Abu Hurairah kembali, dan dimintanya membacakan kembali hadis-hadis yang dulu yang telah di tulis oleh sekretarisnya. Ternyata tak ada yang terlupa sedikitpun walau hanya satu kalimat atau sepatah katapun.

Ia pernah berkata tentang dirinya: “Tidak ada seorangpun dari sahabat-sahabat Rasul yang lebih banyak menghafal hadis daripadaku, kecuali Abdullah bin Amr bin Ash, karena ia pandai menuliskannya sedang aku tidak”. Imam Syafi’i pernah mengemukakan pendapatnya tentang Abu Hurairah, “Ia seorang yang paling banyak hafal diantara seluruh perawi hadis pada masanya”. Sementara Imam Bukhari menyatakan, “Ada kira-kira delapan ratus orang atau lebih dari sahabat Tabi’in dan ahli ilmu yang meriwayatkan hadis dari Abu Hurairah”.

    Abu Hurairah adalah seorang yang ahli ibadah, ia selalu melakukan ibadah bersama istri dan anak-anaknya semalam-malaman secara bergiliran. Mula-mula ia bangun sambil shalat sepertiga malam kemudian dilanjutkan oleh istrinya sepertiga malam dan sepertiganya lagi dimanfaatkan oleh putrinya”. Dengan demikian, tak ada waktu sedikitpun berlalu setiap malam di rumah Abu Hurairah, kecuali berlangsung disana ibadah, dzikir dan shalat.

Karena keinginannya selalu menyertai Nabi, ia pernah menderita kelaparan yang amat sangat, yang belum diderita oleh orang lain. Bagaimana rasa lapar itu menggigit-gigit perutnya, ia meletakkan batu diperutnya dengan mengikat pakai sorban, lalu ditekannya batu itu ke ulu hatinya dengan kedua tangannya, samp;ai ia terjatuh di masjid sambil menggeliat-geliat kesakitan, hingga sebagian sahabat yang melihatnya mengira ia sakit ayan, padahal sama sekali tidak…!

Abu Hurairah pernah menceritakan kepada Mujahid dan Ahmad bahwa ia pernah menceritakan tentang dirinya: “Demi Allah, terkadang aku menekan perut ke tanah karena rasa lapar, dan terkadang juga aku mengganjal perutku dengan batu. Pada suatu hari aku duduk di pinggir jalan yang biasanya selalu dilalui oleh para sahabat, tiba-tiba Abu Bakar ra. Lewat di disitu, maka aku bertanya mengenai salah satu ayat Al-Qur’an, padahal sebenarnya aku tidak semata-mata bertanya melainkan dengan harapan supaya dia mengajak aku kerumahnya, tetapi dia tidak mengajakku. Kemudian Umar ra lewat di tempat itu, kepadanya juga aku bertanya mengenai ayat Al-Qur’an, dengan harapan dia akan mengajakku kerumahnya, tetapi Umar pun tidak mengajakku. Tidak lama kemudian Rasulullah saw lewat di tempat itu. Ketika beliau melihat raut wajahku, beliau memahami apa yang ada dalam hatiku, maka beliau berkata, “Wahai Abu Hurairah, kemarilah” aku menyahut “Labbaik ya Rasulullah!” Nabi berkata, “Ikutlah denganku!” ketika sampai di rumah beliau, aku minta izin untuk masuk , belay mengizinkan aku masuk. Di dalam rumah, aku melihat ada semangkok susu. Lalu Rasulullah bertanya kepada keluarganya, “Darimana kalian peroleh susu ini?” keluarganya menjawab, “Seseorang mengantarkannya kemari sebagai hadiah untuk kita.” Nabi saw berkata padaku, “Wahai Abu Hurairah,” aku menyahut, “Labbaik ya Rasulullah.”

Beliau berkata lagi, “Pergilah ke ahli Suffah dan panggillah mereka kesini!” Abu Hurairah berkata, “Ahli Suffah adalah para tetamu Islam yang tidak mempunyai rumah dan juga tidak mempunyai harta benda. Apabila ada suatu hadiah datang kepada Rasulullah saw, maka sebagian dimakan oleh Nabi saw dan sebagian lagi diberikan kepada ahli suffah, dan apabila suatu datang kepada beliau sebagai sedekah, maka beliau tidak memakannya melainkan memberikan semuanya kepada ahli suffah.” Ketika aku disuruh memanggil ahli suffah, aku merasa susah hati, karena sebelumnya aku sangat berharap dapat meminum susu tersebut, sehingga dapat memulihkan kekuatanku untuk sehari semalam, sedangkan aku disuruh Rasulullah saw untuk memanggil mereka. Jika mereka datang, maka pasti aku harus memberikan susu itu kepada mereka, lalu mereka semua meminumnya sehingga tidak akan tersisa lagi untukku. Akan tetapi tidak ada jalan lain selain taat kepada Allah dan Rasul-Nya, karena itulah aku pergi memanggil mereka. Lalu mereka datang dan meminta izin masuk, dan duduk di tempatnya masing-masing.

Kemudian Rasulullah saw berkata, “Wahai Abu Hurairah ambillah susu itu dan berikan kepada mereka!” Akupun mengambil mangkok susu itu dan memberikannya kepada mereka, lalu secara bergantian setiap orang meminumnya hingga merasa kenyang, sehingga aku memberikannya kepada orang yang terakhir diantara mereka. Setelah selesai, aku serahkan kembali mangkok susu itu kepada Rasulullah, lalu beliau menerimanya yang ternyata di dalam mangkok itu masih tersisa susu. Kemudian Nabi mengangkat kepalanya melihat ke arahku sambil tersenyum dan berkata, “Wahai Abu Hurairah!” kini tinggal aku dan kamu,” aku menjawab, “Engkau benar ya Rasulullah.” Beliau berkata, “sekarang duduk dan minumlah!” maka akupun duduk dan meminum susu tersebut. Nabi saw menyuruhku meminum lagi. Akupun meninumnya lagi. Belaiu terus menyuruhku untuk meminumnya, sehingga aku berkata, “Cukup, demi Dzat yang telah mengutus engkau dengan kebenaran, tidak ada lagi tempat yang kosong dalam perutku, Rasulullah berkata, “Baiklah, berikanlah mangkok itu padaku”. Naka akupun memberikan mangkok itu kepada beliau, kemudian beliau meminum sisa susu yang masih terdapat di dalam mangkok tersebut.”

Di lain waktu Abu Hurairah menceritakan, “Sudah tiga hari lamanya aku tidak makan apa-apa, lalu aku keluar berniat pergi ke suffah, tetapi karena badanku sangat lemah, ditengah jalan aku terjatuh. Anak-anak kecil yang melihatku berkata, “Abu Hurairah terkena penyakit gila!” aku menjawab, “Tidak, Kalianlah yang gila.” Aku terus merangkak hingga sampai di suffah. Setibanya di sana, aku melihat ada dua piring Tsarid (roti yang dicampur daging kuah) dibawa kehadapan Rasulullah, lalu beliau memanggil ahli suffah untuk bersama-sama makan tsrid tersebut. Merekapun menyantapnya bersama-sama. Aku melihatnya dengan memanjangkan leher berharap agar Nabi memanggilku. Setelah ahli suffah selesai makan, mereka semua berdiri, sedangkan yang tersisa hanya sedikit makanan di pinggiran piring, kemudian Rasulullah mengumpulkan sisa makanan tersebut, maka terkumpullah menjadi satu suapan, lalu beliau letakkan sesuap makanan itu di jari-jari beliau sambil berkata padaku, “Ucapkanlah Bismillah dan makanlah,” Demi Dzat yang aku berada dalam genggaman-Nya aku terus menerus memakan dari satu suapan tersebut sehingga aku merasa kenyang.”

Sejak ia menganut agama Islam tidak ada yang memberatkan dan mengganjal perasaannya dari berbagai persoalan hidup yang dialaminya, kecuali satu masalah yang hampi menyebabkan tak dapat memejamkan mata, iaitu masalah ibunya, yang waktu itu ia menolak untuk masuk Islam, tidak hanya itu, bahkan ibunya menyakiti perasaannya dengan menjelek-jelekan Rasulullah di depannya.

Ia bercerita tentang ibunya, “Sambil menangis aku datang menemui Rasulullah sambil mengadu kepada beliau, “Ya Rasulullah, aku telah meminta ibuku untuk masuk Islam, tetapi ajakanku ditolaknya, dan hari ini aku baru saja memintanya masuk Islam. Sebagai jawaban ia malah mengeluarkan kata-kata yang tak kusukai terhadap diri engkau. Karenanya mohon anda doakan kepada Allah kiranya ibuku itu mendapatkan petunjuk untuk masuk Islam.”

    Rasulullah pun berdoa, “Ya Allah, tunjukilah Ibu Abu Hurairah!”

Setelah itu aku pun berlari menemui ibuku untuk menyampaikan kabar gembira tentang doa Rasulullah itu, saat aku sampai di depan pintu, kudapati pintu itu terkunci, dari luar terdengar suara gemericik air, dan : suara ibu memanggilku: “Hai Abu Hurairah, tunggulah di tempatmu itu…!”

Saat ibuku keluar ia memakai baju kurungnya dan membalutkan selendangnya sambil mengucapkan dua kalimat syahadat.”

Akupun segera berlari menemui Rasulullah sambil menangis karena gembira, sebagaimana aku dulu menangis karena berduka. Aku berkata kepada beliau, “Aku sampaikan kabar gembira ya Rasulullah, bahwa Allah telah mengabulkan doa anda, Allah telah menujukkan jalan kepada ibuku dalam Islam, Ya Rasulullah mohon doakan kepada Allah, agar aku dan ibuku dikasihi orang-orang mukmin!” maka Rasulullah berdoa, “Ya Allah, mohon Engkau jadikan hamba-Mu ini beserta ibunya dikasihi oleh sekalian orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan.”

Di zaman Umar bin Khattab menjadi Khalifah, ia diangkat sebagai Amir di Bahrain. Umar sebagaimana kita ketahui adalah orang yang sangat keras dan teliti terhadap pejabat-pejabat yang diangkatnya. Jika ia mengangkat seseorang sedang ia mempynuai dua pasang pakaian maka sewaktu meninggalkan jabatannya nanti haruslah tetap mempunyai dua pasang pakaian juga, malah lebih baik kalau ia hanya memiliki satu pakaian saja. Apabila waktu meninggalkan jabatan itu terdapat tanda-tanda kekayaan, maka ia tidak akan luput dari introgasi Umar, sekalipun kekayaan itu berasal dari jalan yang halal yang dinbolehkan syara’.

Rupanya sewaktu Abu Hurairah memangku jabatan sebagai kepala daerah di Bahrain ia telah menyimpan harta yang berasal dari sumber yang halal. Hal ini diketahui oleh Umar. Karena itulah ia dipanggil untuk datang dan menghadap di Madinah.

    Umar berkata kepada Abu Hurairah, “Hai musuh Allah dan musuh Kitab-Nya, apa engkau telah mencuri harta Allah?” jawab Abu Hurairah, “Aku bukan musuh Allah dan bujkan pula musuh Kitab-Nya, aku hanya menjadi musuh orang-orang yang memusuhi keduanya dan aku bukanlah orang yang mencuri harta Allah!” Umar bertanya, “Dari mana kau peroleh sepuluh ribu itu? Abu Hurairah menjawab, “Kuda kepunyaanku beranak pinak dan pemberian orang berdatangan.” Kembalikan harta itu ke perbendaharaan Negara (baitul mal) jawab Umar.

Abu Hurairah menyerahkan hartanya itu kepada Umar, kemudian ia mengangkat tangannya kea rah langit sambil berdoa, “Ya Allah, ampunilah Amirul Mukminin”.

Tak beberapa lama Umar memanggil Abu Hurairah kembali dan menawarkan jabatan kepadanya di wilayah baru, tapi ditolaknya dan meminta maaf karena tidak dapat menerimanya. Umar bertanya, “Kenapa, apa sebabnya? Abu Hurairah menjawab, “Agar kehormatanku tidak sampai tercela, hartaku tidak dirampas, punggungku tidak dipukuli. Dan aku takut menghukum tanpa ilmu dan bicara tanpa belas kasih!”

Ia meninggal dunia dalam usia 78 tahun pada tahun ke 59 hijriyah. Ia dikebumikan di pekuburan Baqi’. Salah seorang diantara mereka yang baru masuk Islam bertanya kepada temannya, “Kenapa Syekh kita yang telah berpulang ke rahmatullah itu diberi gelar “Abu Hurairah” (bapak kucing)? Si temannya itu menjawab, “Di waktu jahiliyah namanya dulu Abdu Syamsi, dan tatkala memeluk Islam. Ia diberi nama oleh Rasulullah saw dengan nama Abdurrahman. Ia sangat penyayang kepada binatang, dan ia mempunyai seekor kucing, yang selalu diberinya makan, digendongnya, dibersihkannya dan diberinya tempat berteduh. Kucing itu selalu menyertainya kemanapun ia pergi seolah-olah baying-bayangnya. Itulah sebabnya ia diberi gelar “Bapak Kucing”. Semoga Allah ridlo kepadanya dan menjadikannya ridlo kepada Allah swt.
Read Post | comments

Kisah Mu’awiyah Bin Abu Sufyan

Muawiah bin Abu Sofyan bin Harb bin Umaiah Al Qurasyi Al Umawi adalah pendiri Daulat Umaiah di Suriah. Beliau lahir di Mekah dan sempat memusuhi Islam dan akhirnya memeluk Islam ketika penaklukan kota Mekah (8 H). Beliau sempat belajar tulis baca dan matematika, sehingga Rasulullah mengangkatnya menjadi juru tulisnya. Beliau bertugas di Suriah di masa pemerintahan Umar bin Khattab dan Usman bin Affan. Beliau menentanag Ali dan berkonfrontasi dengan Ali dalam perang Shiffin (37 H/657 M) yang berakhir dengan sebuah arbitrase. Beliau dinobatkan menjadi khalifah (40-60 H/661-680 M) di mana ibu kota pemerintahan dia pindahkan ke Damaskus. Beliau termasuk tokoh penakluk ternama dalam sejarah Islam, di mana penaklukannya sampai ke daerah di Lautan Atlantik
Dia meriwayatkan hadits dari Rasulullah sebanyak seratus enam puluh tiga hadits. Beberapa sahabat dan tabi’in yang meriwayatkan hadits darinya antara lain: Abdullah bin Abbas, Abdulah bin Umar, Abdullah bin Zubair, Abu Darda’, Jarir aI-Bajali, Nu’man bin Basyir dan yang lain. Sedangkan dari kalangan tabiin antara lain: Sa’id bin al-­Musayyib, Hamid bin Abdur Rahman dan lain-lain.
Dia termasuk salah seorang yang memiliki kepintaran dan kesabaran. Banyak hadits yang menyatakan keutamaan pribadinya, namun dari hadits-hadits tersebut hanya sedikit yang bisa diterima.
Imam at-Tirmidzi meriwayatkan (dia mengatakan bahwa hadits ini hasan) dari Abdur Rahman bin Abi Umairah (seorang sahabat Ra­sulullah) dari Rasulullah bahwa dia bersabda kepada Mu’awiyah, “Ya Allah, jadikanlah dia orang yang memberi petunjuk dan mendapat petunjuk.”
Imam Ahmad dalam Musnadnya meriwayatkan dari al-Mirbadh bin Sariyyah dia berkata: Saya mendengar Rasulullah bersabda, “Ya Allah ajarilah Mu’awiyah al-Qur’an dan hisab serta lindungilah dia dari adzab.”
Ibnu Abi Syaibah dalam Mushannafnya dan Imam ath-Thabarani dalam kitabnya al-Kabir meriwayatkan dari Abdul Malik bin Umair dia berkata: Mu’awiyyah berkata: Sejak Rasulullah bersabda kepada saya. “Wahai Mu’awiyah, jika kamu menjadi raja, maka berbuat baiklah!” saya selalu menginginkan jabatan kekhilafahan.
Mua’wiyyah adalah seorang lelaki yang bertubuh tinggi berkulit putih dan tampan serta karismatik. Suatu ketika Umar bin Khaththab melihat kepadanya dan berkata, “Dia adalah kaisar Arab.”
Diriwayatkan dari Ali bin Abu Thalib dia berkata, “Janganlah kalian membenci pemerintahan Mu’awiyah. Sebab andai kalian kehilangan dia, niscaya akan kalian lihat beberapa kepala lepas dari lehernya.”
Al-Maqbari berkata: Kalian sangat kagum kepada kaisar Persia dan Romawi namun kalian tidak mempedulikan Mu’awiyah! Kesa­barannya dijadikan sebuah pepatah. Bahkan Ibnu Abid Dunya dan Abu Bakar bin ‘Ashim mengarang buku khusus tentang kesabarannya.
Ibnu ‘Aun berkata, “Ada seorang lelaki berkata kepada Mu’awiyah: Demi Allah hendaknya kamu menegakkan hukum dengan lurus wahai Mu’awiyah. Jika tidak, maka kamilah yang akan meluruskan kamu!”
Mu’awiyah berkata, “Dengan apa kalian akan meluruskan kami?’
Dia menjawab, “Dengan pentungan kayu!”
Muawiyyah menjawab, “Jika begitu kami akan berlaku lurus.”
Qubaishah bin Jabir berkata: Saya menemani Mu’awiyah beberapa lama, ternyata dia adalah seorang yang sangat sabar. Tidak saya temui seorang pun yang sesabar dia, tidak ada orang yang lebih bisa berpura-pura bodoh darinya, sebagaimana tidak ada orang yang lebih hati-hati daripadanya.
Tatkala Abu Bakar mengutus pasukan ke Syam, dia dan saudaranya Yazid bin Abu Sufyan berangkat ke sana. Tatkala Yazid meninggal dia ditugaskan untuk menggantikan saudaranya di Syam untuk menjadi gubernur. Umar mengokohkan apa yang ditetapkan Abu Bakar dan Utsman menetapkan apa yang ditetapkan oleh Umar. Utsman menjadikan Syam seluruhnya berada di bawah kekuasaannya. Dia menjadi gubernur di Syam selama dua puluh tahun dan menjadi khalifah juga selama dua puluh tahun.
Muawwiyah Bin Abu Sofyan adalah juru tulis Rasulullah saat turunnya wahyu.
Dan sungguh telah meriwayatkan Imam Muslim didalam Sohihnya dari hadits Ikrimah bin Ammar, dari Abi Zamil Sammak bin Walid dari Ibnu Abbas bahwasanya Abu sofyan Berkata : Wahai Rasulullah berikanlah tiga perkara kepadaku? Rasulullah menjawab: “ya”. Beliau berkata: perintahkanlah aku supaya memerangi orang-orang kafir sebagaimana dulu aku memerangi orang-orang Islam., Rasulullah menjawab: “ya”, Beliau berkata lagi: dan Muawiyah engkau jadikan sebagai penulis disisimu? Rasulullah menjawab: “ya”.
Muawwiyah di Jamin Syurga
Al-Imam al-Bukhari meriwayatkan di dalam Sohihnya dari Kholid bin Ma’dan dan bahwasanya Umair bin Mas’ud telah menceritakan kepadanya bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Pasukan pertama daripada kalangan umatku yang berperang di laut, telah dipastikan bagi mereka (tempat di syurga).”
Fakta sejarah mencatat bahawa armada laut yang pertama bagi umat Islam dipimpin oleh Muawiyah pada zaman pemerintahan Amirul Mukminin Usman ibn Affan Radhiallahu.
عَنْ ‏‏خَالِدِ بْنِ مَعْدَانَ ‏أَنَّ ‏عُمَيْرَ بْنَ الْأَسْوَدِ الْعَنْسِيَّ ‏حَدَّثَهُ أَنَّهُ أَتَى ‏عُبَادَةَ بْنَ الصَّامِتِ ،‏ ‏وَهُوَ نَازِلٌ فِي سَاحَةِ ‏ ‏حِمْصَ ،‏ ‏وَهُوَ فِي بِنَاءٍ لَهُ وَمَعَهُ ،‏ ‏أُمُّ حَرَامٍ ،‏ ‏قَالَ ‏عُمَيْرٌ :‏ ‏فَحَدَّثَتْنَا ‏‏أُمُّ حَرَامٍ ‏‏أَنَّهَا سَمِعَتْ النَّبِيَّ ‏صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ‏‏يَقُولُ :‏ ‏أَوَّلُ جَيْشٍ مِنْ أُمَّتِي يَغْزُونَ الْبَحْرَ قَدْ ‏‏أَوْجَبُوا ،‏ ‏قَالَتْ ‏‏أُمُّ حَرَامٍ :‏ ‏قُلْتُ : يَا رَسُولَ اللَّهِ أَنَا فِيهِمْ ، قَالَ أَنْتِ فِيهِمْ ، ثُمَّ قَالَ النَّبِيُّ ‏صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :‏ ‏أَوَّلُ جَيْشٍ مِنْ أُمَّتِي يَغْزُونَ مَدِينَةَ ‏‏قَيْصَرَ ‏‏مَغْفُورٌ لَهُمْ ، فَقُلْتُ : أَنَا فِيهِمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ ، قَالَ : لَا . رواه البخاري (2924) .
قال الحافظ ابن حجر في ” الفتح ” (6/120) : قَالَ الْمُهَلَّب : فِي هَذَا الْحَدِيثِ مَنْقَبَة لِمُعَاوِيَة لِأَنَّهُ أَوَّلُ مَنْ غَزَا الْبَحْرَ وَمَنْقَبَةٌ لِوَلَدِهِ يَزِيد لِأَنَّهُ أَوَّلُ مَنْ غَزَا مَدِينَةَ قَيْصَرَ .ا.هـ.
Muawwiyah adalah orang yang Faqih
Pada zaman pemerintahan Umar bin khottob Radiallahu anhu pernah seorang mengadu kepada Ibn Abbas radhiallahu ‘anh bahwa Muawiyah melaksanakan solat witir dengan hanya satu rakaat. Ibn Abbas menjawab: “(Biarkan), sesungguhnya dia seorang yang faqih (faham agama).” [Shahih al-Bukhari – hadis no: 3765]
Muawwiyah adalah orang yang didoakan untuk mendapat hidayah
Dalam sebuah hadis yang dinilai sahih oleh Syaikh al-Albani rahimahullah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah mendoakan Muawiyah: “Ya Allah! Jadikanlah beliau orang yang memimpin kepada hidayah dan berikanlah kepada beliau hidayah.” [Silsilah al-Ahadits al-Shahihah (Maktabah al-Ma`arif, Riyadh, 1995), hadis no: 1969]
Pujian Para Sahabat Kepada Muawwiyah
1. Sahabat besar Saad bin Abi Waqqas r.a. berkata : “Tak pernah saya melihat seorang yang lebih pandai memutuskan hukum selepas Sayyidina Utsman daripada tuan pintu ini ( beliau maksudkan Mu’awiyah) (Al-Bidayah Wa an-Nihayah jilid 8 m.s. 133)
2. Seorang lagi sahabat Qabishah bin Jabir berkata: “Tak pernah saya melihat seorang yang lebih penyantun, lebih layak memerintah, lebih hebat, lebih lembut hati dan lebih luas tangan di dalam melakukan kebaikan daripada Mu’awiyah” ( Al-Bidayah Wa an-Nihayah jilid 8 m.s. 135)
3. Abdullah bin Mubarak, seorang tabi’in terkenal pernah ditanya : “ Apa pendapat anda tentang Mua’awiyah dan Umar bin Abdul Aziz, siapakah di antara mereka yang lebih utama?”. Mendengar pertanyaan itu Abdullah Ibnu al-Mubarak naik Pitam lalu berkata: “Kamu bertanya tentang perbandingan keutamaan antara mereka berdua. Demi Allah! Debu yang masuk ke dalam lubang hidung Mu’awiyah karena berjihad bersama-sama Rasulullah itu saja lebih baik dari Umar bin Abdul Aziz” (Al-Bidayah Wa an-Nihayah jilid 8 m.s. 139)
Pujian para Ulama kepada Muawwiyah
Imam Adz-Dzahabi berkata bahwa hadist2 riwayat Muawiyah berjumlah 163 hadist dalam Musnad Baqiyi (bin Makhlad). Al Ahwazi telah menyusun Musnad Muawiyah dalam satu jilid kitab. Hadisnya (Muawiyah) yg disepakati Bukhari-Muslim sebanyak 4 hadist, dan yg diriwatkan oleh Imam Bukhari sebanyak 4 hadist dan Imam Muslim sebanyak 5 hadist (Siyar A’lam Nubala 3/162)
Dari Irbadh bin Sariyah berkata, “Saya mendengar Rasulullah bersabda,” Ya Allah, ajarkanlah Muawiyah ilmu tulis dan hitung dan lindungilah dia dari siksa.” (Hasan Lighairihi Diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah 1938, Ibnu Hibban 2278, Ahmad 4/127, dan Fadhail Ash-Shahihah 1748, Al-Bazzar 2723, Al Fai dalam Tarikh 2/345, Att-Thabrani dalam Al Mu’jam 18/252/628)
Dari Abdur Rahman bin Abi Umairah Al-Muzanni, berkata Said dan dia termasuk sahabat Nabi dari Nabi bahwa beliau berdo’a untuk Muawiyah,” Ya Allah, jadikanlah dia penunjuk dan yang memberi petunjuk, tunjukilah ia dan berilah manusia petunjuk karenanya.”(Hasan Shahih Diriwayatkan Bukhari dalam Tarikh 4/1/327, Tirmidzi 2/316, Ibnu Asakir 16/684-686, dan Adz-Dzabi dalam Siyar 8/38)
Umar bin Khattab berkata tatkala mengangkatnya sebagai Gubernur Syam,”Janganlah kalian menyebut Muawiyah kecuali dengan kebaikan” (Al-Bidayah 8/125)
Ali bin Abi Thalib berkata sepulangnya dari perang Shiffin,” Wahai manusia, janganlah kalian membenci kepemimpinan Muawiyah, seandainya kalian kehilangan dia, niscaya kalian akan melihat kepala kepala bergelantungan dari badannya (banyak pembunuhan)” (Al-Bidayah 8/134)
Ibnu Umar ra berkata,” Saya tidak melihat setelah Rasulullah orang yg lebih pandai memimpin manusia daripada Muawiyah.”
Dikatakan padanya,” Sekalipun Ayahmu?” katanya,” Ayahku Umar lebih baik daripada Muawiyah, tetapi Muawiyah lebih pandai berpolitik darinya.” (As-Sunnah I/443 Al-Khallal, Siyar A’lam Nubala 3/152, Al-Bidayah 8/138)
Ibnu Abbas berkata,”Saya tidak melihat seorang yang lebih arif tentang kenegaraan daripada Muawiyah” (Al-Bidayah 8/138) Beliau juga mensifati Muawiyah dengan “faqih” (Shahih Bukhari 3765)
Mujahid berkata,” Seandainya kalian melihat Muawiyah, niscaya kalian akan mengatakan: Inilah Al Mahdi.” Ucapan senada juga dikatakan Qatadah (As-Sunnah I/438 Al-Khallal)
Zuhri berkata,” Muawiyah bekerja dalam pemerintahan Umar bin Khattab bertahun-tahun tiada cela sedikit pun darinya.” (As-Sunnah I/444 Al-Khallal).
Suatu kali pernah diceritakan kepada A’masy tentang keadlian Muawiyah, maka dia berkata,” Bagaimana kiranya seandainya kalian mendapati Muawiyah?” Mereka berkata,” Wahai Abu Muhammad apakah dalam kelembutannya?” Dia menjawab.” Tidak, demi Allah, bahkan dalam keadilannya.” (As-Sunnah I/437}
Al-Muafa bin Amran pernah ditanya,” Wahai Abu Mas’ud, siapakah yang lebih utama: Umar bin Abdul Aziz atau Muawiyah?” Beliau langsung marah sekali seraya berkata,” Seorang sahabat tidak dibandingkan dengan seorang pun. Muawiyah adalah sahabat Nabi, iparnya, penulis wahyunya.” (Tarikh Dimasyq 59/208)
Ibrahim bin Maisarah berkata,” Saya tidak melihat Umar bin Abdul Aziz memukul sesorang kecuali seorang yang mencela Muawiyah, beliau mencambuknya dengan beberapa cambukan.” (Tarikh Dimasyq 59/211)
Imam Ahmad pernah ditanya tentang seseorang yang Muawiyah dan Amr bin Ash, “Apakah dia Rafidhah?” Katanya,” Tak seorang pun berani mencela keduanya kecuali mempunyai tujuan jelek.” (Tarikh Dimasyq 59/210)
Ibnu Qudamah Al-Maqdisi berkata,” Muawaiyah adalah paman kaum mukminin, penulis wahyu Alloh, salah seorang khalifah muslimin- semoga Allah meridhai mereka.” (Lum’atul I’tiqad hal 33)
Ibnu Taimiyah berkata,” Para ulama sepakat bahwa Muawiyah adalah raja terbaik dalam umat, karena 4 pemimpin sebelumnya adalah para khalifah nubuwwah, adapun dia adalah awal raja dan kepemimpinannya adalah rahmat.” (Majmu’ Fatawa 4/478, Minhaj Sunnah 6/232)
Ibnu Abil Izzi Al Hanafi berkata,” Raja pertama kaum muslimin adalah Muawiyah, dan dia adalah sebaik-baiknya raja kaum muslimin.” (syarh Aqidah Thahawiyah hal 722)
Adz-Dzahabi berkata dalam biografinya,” Amirul mukminin, raja Islam. Muawiyah adalah raja pilihan yang keadilannya mengalahkan keshaliman.” (Siyar 3/120, 259) …
Ka’ab al-Ahbar berkata: Tidak ada orang yang akan berkuasa sebagaimana berkuasanya Mu’awiyah.
Adz-Dzahabi berkata: Ka’ab meninggal sebelum Mu’awiyah menjadi khalifah, maka benarlah apa yang dikatakan Ka’ab. Sebab Mu’awiyah menjadi khalifah selama dua puluh tahun, tidak ada pem­berontakan dan tidak ada yang menandinginya dalam kekuasaannya. Tidak seperti para khalifah yang datang setelahnya. Mereka banyak yang menentang, bahkan ada sebagian wilayah yang menyatakan melepaskan diri.
Mu’awiyah melakukan pemberontakan kepada Ali sebagaimana yang telah disinggung di muka, dan dia menyatakan dirinya sebagai khalifah. Kemudian dia juga melakukan pemberontakan kepada al­-Hasan. Al-Hasan akhirnya mengundurkan diri. Kemudian Mu’awiyah menjadi khalifah pada bulan Rabiul Awal atau Jumadil Ula, tahun 41 H. Tahun ini disebut sebagai ‘Aam Jama’ah (Tahun Kesatuan), sebab pada tahun inilah umat Islam bersatu dalam menentukan satu khalifah. Pada tahun itu pula Mu’awiyah mengangkat Marwan bin Hakam sebagai gubernur Madinah.
Pada tahun 43 H, kota Rukhkhaj dan beberapa kota lainnya di Sajistan ditaklukkan. Waddan di Barqah dan Kur di Sudan juga ditak­lukkan. Pada tahun itu pulalah Mu’awiyah menetapkan Ziyad anak ayahnya. Ini -menurut ats-Tsa’labi- merupakan keputusan pertama yang dianggap mengubah hukum yang ditetapkan Rasulullah.
Pada tahun 45 H, Qaiqan dibuka.
Pada tahun 50 H, Qauhustan dibuka lewat peperangan. Pada tahun 50 H, Mu’awiyah menyerukan untuk membaiat anaknya Yazid sebagai putra mahkota dan khalifah setelahnya jika dia meninggal.
Mu’awiyah meninggal pada bulan Rajab tahun 60 H. Dia dimakamkan di antara Bab al-Jabiyyah dan Bab ash-Shaghir. Disebutkan bahwa usianya mencapai tujuh puluh tujuh tahun. Dia memiliki beberapa helai rambut Rasulullah dan sebagian potongan kukunya. Dia mewasiat­kan agar dua benda itu di diletakkan di mulut dan kedua matanya pada saat kematiannya. Dia berkata, “Kerjakan itu, dan biarkan saya menemui Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha penyayang!”.
Read Post | comments

Irving Langmuir Penemu Kawat Pijar

Irving Langmuir lahir di Brooklyn, New York, pada tanggal 31 Januari 1881, sebagai yang ketiga dari empat putra Charles Langmuir dan Sadie, nee Comings. pendidikan awal-Nya diperoleh di berbagai sekolah dan lembaga di Amerika Serikat, dan di Paris (1892-1895). Ia lulus sebagai insinyur metalurgi dari School of Mines di Columbia University pada tahun 1903. bekerja Pascasarjana Kimia Fisik bawah Nernst di Göttingen yang dia gelar MA dan Ph.D. pada tahun 1906 Kembali ke Amerika, Dr Langmuir menjadi Instruktur dalam Kimia di Stevens Institute of Technology, Hoboken, New Jersey, tempat ia mengajar sampai dengan Juli 1909.


Dia kemudian masuk ke Laboratorium Penelitian General Electric Company pada Schenectady di mana ia akhirnya menjadi Direktur. Pekerjaan pertamanya ialah memecahkan masalah yang dihadapi sekaitan dengan bola lampu filamen tungsten baru. Langmuir berkonsentrasi pada prinsip dasar di mana lampu bekerja, meneliti reaksi kimia yang dikatalisis oleh filamen tungsten panas. Ia mengusulkan mengisi bola lampu dengan gas nitrogen (dan kemudian gas argon) dan memilin filamen itu menjadi bentuk spiral untuk menghambat penguapan tungsten.
Minatnya dalam asas itu melibatkannya dalam teori ikatan kimia dalam masalah elektron, dan ia menguraikan gagasan-gagasan yang pertama kali dikemukakan oleh Gilbert Lewis.


Langmuir mengajukan bahwa oktet bisa diisi dengan pasangan antara 2 atom—ikatan "kovalen". Studinya pada kimia permukaan—studi gaya kimiawi pada permukaan kontak (antarpermukaan) antara zat-zat yang berbeda, di mana begitu banyak reaksi biologis dan teknologis terjadi—membuatnya memenangkan Penghargaan Nobel dalam Kimia pada 1932. Langmuir mengembangkan konsep baru adsorpsi, yang tiap molekul menabrak permukaan dalam kontak dengannya sebelum menguap, kemudian membentuk monolayer—berkebalikan dengan teori sebelumnya yang menyerupai adsorpsi pada penarikan bumi dari gas-gas di atmosfer, di mana tarikan itu berkurang seiring dengan menjauhnya gas-gas itu dari bumi. Ia mengembangkan banyak teknik eksperimental, termasuk penggunaan meluas tabung vakum untuk mempelajari antarpermukaan padat-cair dan film minyak untuk mempelajari antarpermukaan cair-cair.

Praktikum lain dengan implikasi teoretis—pada pelepasan elektris dalam gas—membantu meletakkan pendirian fisika "plasma", yang memiliki penerapan kini dalam percobaan pada gabungan nuklir terkendali. Ia memelihara minat panjang dalam meteorologi, termasuk kerja pengembangan pesawat yang menghilangkan lapisan es selama PD II. Di sini Langmuir terlalu menekankan penelitian teori, yang menimbulkan pembawaannya penelitian awal dalam "membenihi" awan dengan partikel karbon dioksida padat untuk menciptakan hujan.


Studi Langmuir memeluk kimia, fisika, dan rekayasa dan sebagian besar merupakan hasil dari studi fenomena vakum. Dalam mencari mekanisme atom dan molekul ini ia menyelidiki sifat film terserap dan sifat pembuangan listrik di vakum tinggi dan gas-gas tertentu pada tekanan rendah.



Karyanya pada filamen dalam gas secara langsung mengarah pada penemuan lampu pijar gasfilled dan penemuan atom hidrogen. Dia kemudian digunakan kedua dalam pengembangan proses pengelasan hidrogen atomik.

Dia adalah yang pertama untuk melihat film yang sangat stabil monoatomik teradsorpsi pada filamen tungsten dan platina, dan mampu, setelah percobaan dengan film minyak di atas air, untuk merumuskan teori umum film teradsorpsi. Ia juga mempelajari sifat katalitik dari film tersebut.

Langmuir bekerja pada efek muatan ruang dan fenomena terkait menyebabkan banyak perkembangan teknis yang penting yang telah berpengaruh besar pada teknologi nanti. Dalam kimia, minatnya dalam mekanisme reaksi menyebabkan dia untuk mempelajari struktur dan valensi, dan ia memberikan kontribusi pada pengembangan teori Lewis elektron bersama.


Di antara penghargaan dibuat kepadanya adalah: Nichols Medali, (1915 dan 1920); Hughes Medal (1918); Rumford Medal (1921); Cannizzaro Prize (1925); Perkin Medal (1928), Sekolah Pertambangan Medali (Columbia University, 1929 ); Chardler Medal (1929); Willard Gibbs Medal (1930); Ilmu Populer Bulanan Award (1932), Penghargaan Nobel dalam Kimia (1932); Medali Franklin dan Holly Medal (1934); Yohanes Penghargaan Scott (I937); "Pioneer Modern Industri "(1940); Medali Faraday (1944); Medali Mascart (1950). Selain itu, ia adalah seorang Anggota Asing Royal Society of London, Fellow dari American Physical Society, Kehormatan Anggota Lembaga Inggris Logam, dan Kimia Society (London). Beliau pernah menjabat sebagai Presiden dari American Chemical Society dan sebagai Presiden Asosiasi Amerika untuk Kemajuan Ilmu Pengetahuan.

derajat Kehormatan yang diberikan kepada Langmuir oleh perguruan tinggi dan universitas sebagai berikut: Northwestern, Uni, Edinburgh (Skotlandia), Columbia, Kenyon, Princeton, Lehigh, Harvard, Oxford, Johns Hopkins, Rutgers, Queens (Kanada), dan Stevens Institute of Technology.

hobi Dr Langmuir adalah gunung, ski, terbang, dan, terutama, untuk memahami mekanisme fenomena alam yang sederhana dan akrab. Ia menikah Marion Mersereau pada tahun 1912. Mereka memiliki seorang putra, Kenneth, dan seorang putri, Barbara. Setelah menderita penyakit, ia meninggal pada tanggal 16 Agustus 1957.

Sumber :http://kolom-biografi.blogspot.com/2011/05/biografi-irving-langmuir-penemu-kawat_16.html
Read Post | comments

Martha Graham perintis tari modern asal Amerika

Martha Graham (11 Mei 1894 - 1 April 1991) adalah seorang koreografer penari Amerika dianggap sebagai salah satu perintis tari modern terkemuka, yang pengaruhnya pada tari dapat dibandingkan dengan pengaruh Stravinsky itu pada musik, Picasso telah di seni visual , atau Frank Lloyd Wright telah di arsitektur Graham pemain galvanizing, seorang koreografer gerakan mengejutkan.. Dia menciptakan bahasa baru gerakan, dan menggunakannya untuk mengungkapkan gairah, kemarahan dan ekstasi umum untuk pengalaman manusia. Dia menari dan koreografer selama lebih dari tujuh puluh tahun, dan selama waktu itu adalah penari pertama yang tampil di Gedung Putih, penari pertama yang pernah bepergian ke luar negeri sebagai duta budaya, dan penari pertama yang menerima penghargaan sipil tertinggi USA: Medal of Freedom. Dalam hidupnya ia menerima gelar kehormatan mulai dari kunci ke Kota Paris untuk Jepang Imperial Order of the Crown Precious. Dia berkata, "Aku telah menghabiskan seluruh hidup saya dengan tarian dan menjadi penari Ini memungkinkan kehidupan untuk menggunakan Anda dalam cara yang sangat intens.. Kadang-kadang tidak menyenangkan. Kadang-kadang menakutkan. Tapi bagaimanapun itu tidak bisa dihindari."

Martha Graham lahir di Pittsburgh, Pennsylvania pada tahun 1894. Ayahnya George Graham adalah apa yang di era Victoria dikenal sebagai "ahli penyakit jiwa," bentuk awal dari Psikiatri. Para Grahams adalah Presbiterian ketat. Dr Graham adalah generasi ketiga Amerika keturunan Irlandia dan ibunya Jane Beers adalah keturunan generasi kesepuluh dari Puritan Miles Standish. Dengan gaji seorang dokter, para Grahams memiliki standar hidup yang tinggi. Dr Graham sering dibawa pulang untuk strawberry istrinya di tengah musim dingin saat mereka sangat eksotis dan sulit didapat. Martha sangat tidak dianjurkan dari mempertimbangkan setiap karir dalam seni pertunjukan.

Sebuah era baru dalam tarian

Foto oleh Yousuf Karsh, 1948

Pada tahun 1925, Martha bekerja di George Eastman Sekolah Desain mana Rouben Mamoulian adalah kepala School of Drama. Diantara pertunjukan lainnya, bersama-sama mereka menghasilkan dua warna film pendek berjudul The Flute of Krishna, menampilkan siswa Eastman. Mamoulian kiri Eastman segera sesudahnya dan Graham memilih untuk pergi juga, meskipun ia diminta untuk tinggal di.

Pada tahun 1926, Martha Graham Pusat Tari Kontemporer didirikan. Salah satu murid nya ahli waris Bethsabée de Rothschild dengan siapa dia menjadi teman dekat. Ketika Rothschild pindah ke Israel dan mendirikan Batsheva Dance Company pada 1965, Graham menjadi direktur pertama perusahaan. Pada tahun 1936, Graham membuat karyanya mendefinisikan, "Chronicle", yang menandai awal dari sebuah era baru dalam tari kontemporer. Tarian ini membawa masalah serius ke panggung untuk masyarakat umum secara dramatis. Dipengaruhi oleh Wall Street Crash, Depresi Besar dan Perang Saudara Spanyol, itu difokuskan pada depresi dan isolasi, tercermin dalam sifat gelap baik set dan kostum.

Karyanya skala terbesar, malam panjang Clytemnestra, diciptakan pada tahun 1958, dan fitur skor oleh komposer kelahiran Mesir Halim El-Dabh. Dia juga berkolaborasi dengan komposer termasuk Harun Copland, seperti di Appalachian Spring, Louis Horst, Samuel Barber, William Schuman, Carlos Surinach, Norman Dello Joio, dan Gian Carlo Menotti ibu Graham meninggal. Di Santa Barbara pada tahun 1958. Temannya tertua dan musik kolaborator Louis Horst meninggal pada tahun 1964. Dia berkata tentang Horst "simpati-Nya dan pemahaman, tetapi terutama imannya, memberi saya lanskap untuk memindahkan masuk Tanpa itu, saya seharusnya sudah hilang." desainer pencahayaan Graham Jean Rosenthal meninggal karena kanker pada tahun 1967.

Gaya tarian Graham didasarkan pada kontraksi dan rilis tubuh. Dia membenci "tari modern" dan lebih suka istilah "tari kontemporer." Dia berpikir konsep apa yang "modern" selalu berubah dan dengan demikian tidak tepat sebagai definisi.

Untuk sebagian besar hidupnya Graham menolak pencatatan tarian dan tidak mengizinkan mereka untuk difilmkan atau dipotret. Dia percaya kinerja harus ada hanya hidup di panggung dan bukan dalam bentuk lainnya. Pada satu titik dia bahkan dibakar volume buku harian dan catatan untuk mencegah mereka dari yang terlihat. Ada beberapa pengecualian. Sebagai contoh, ia bekerja secara terbatas dengan tetap fotografer, Imogen Cunningham di tahun 1930-an, dan Barbara Morgan pada 1940-an. Graham dianggap foto Philippe Halsman tentang "Dark Meadows" rekaman foto paling lengkap dari setiap tarian nya. Halsman juga memotret di tahun 1940: "Surat ke Dunia", "Gua Hati", "Night Journey" dan "Setiap Soul adalah Circus." Dalam tahun kemudian dia berpikir tentang masalah ini berevolusi dan lainnya meyakinkan dirinya untuk membiarkan mereka menciptakan kembali sebagian dari apa yang hilang.

Graham memulai karirnya di usia yang dianggap terlambat untuk penari. Dia masih menari dengan akhir 1960-an, dan berbalik semakin untuk alkohol untuk menenangkan putus asa sendiri di tubuhnya menurun.  Karya nya dari era ini termasuk peran bagi dirinya sendiri yang lebih bertindak dari menari dan mengandalkan pergerakan perusahaan menari di sekelilingnya. cinta Graham tari begitu mendalam bahwa ia menolak untuk meninggalkan panggung meskipun kritikus yang mengatakan dia sudah lewat dia sebagai perdana. Ketika paduan suara kritikus tumbuh terlalu keras, Graham akhirnya meninggalkan panggung.

Dalam biografinya Martha Agnes de Mille mengutip kinerja terakhir Graham sebagai malam 25 Mei 1968 di sebuah 'Time Salju'. Namun dalam biografi Life A Dancer Russell Freedman daftar tahun kinerja akhir Graham sebagai 1969. Pada tahun 1991 dia otobiografinya Darah Memori Graham sendiri daftar kinerja terakhirnya tahun 1970 penampilannya dalam "iring-iringan dari Elang" ketika dia berumur 76 tahun.

Mereka yang memiliki hak istimewa untuk melihat dia tampil di prime nya telah dibuktikan presisi, formulir dan kecemerlangan memukau sebagai penari di atas panggung. Meskipun dia dibilang salah satu koreografer paling penting dalam sejarah tari (dan mungkin salah satu seniman yang paling penting dari abad ke-20) ia selalu mengatakan bahwa ia lebih suka dikenal dan diingat sebagai penari. Dalam tahun-tahun berikutnya keberangkatannya dari tahap Graham tenggelam dalam depresi berat didorong oleh pandangan dari sayap penari muda banyak melakukan tarian dia koreografer untuk dirinya sendiri dan dia mantan suaminya Erick Hawkins. Graham kesehatan menurun drastis saat ia disalahgunakan alkohol untuk menghilangkan rasa sakitnya itu. Dalam Memori Darah ia menulis:

Tidak sampai tahun setelah saya bertahap balet yang aku tahan melihat orang lain tari itu. Saya percaya pernah melihat ke belakang, tidak pernah terlibat dalam nostalgia, atau mengenang. Namun bagaimana Anda dapat menghindarinya saat Anda melihat di atas panggung dan melihat seorang penari yang dibuat sampai terlihat seperti yang Anda lakukan tiga puluh tahun yang lalu, menari balet yang Anda buat dengan seseorang yang kemudian jatuh cinta dengan, suami Anda? Saya pikir itu adalah lingkaran neraka Dante dihilangkan.

[Ketika saya berhenti menari] Saya telah kehilangan akan saya untuk hidup. Saya tinggal di rumah sendiri, makan sangat sedikit, dan minum terlalu banyak dan diperam. Wajahku rusak, dan orang-orang mengatakan saya tampak aneh, yang saya setuju dengan. Akhirnya sistem saya hanya memberikan masuk saya berada di rumah sakit untuk waktu yang lama, banyak dari itu dalam keadaan koma.

Graham tidak hanya bertahan di rumah sakit tinggal, tetapi dia rally. Pada tahun 1972 ia berhenti minum, kembali ke studionya, reorganisasi perusahaan dan pergi ke sepuluh balet koreografi baru dan banyak kebangunan rohani. terakhir balet nya selesai tahun 1990's Maple Leaf Rag.

Dia dianugerahi Presidential Medal of Freedom pada tahun 1976 oleh Presiden Gerald Ford (First Lady Betty Ford telah menari dengan Graham di masa mudanya).

Graham koreografer sampai kematiannya pada kota New York dari pneumonia pada tahun 1991 pada usia 96 Dia dikremasi,. Dan abunya tersebar de sangre Cristo Pegunungan di New Mexico bagian utara.

Pada tahun 1998, Waktu terdaftar dia sebagai "Penari Abad" dan sebagai salah satu orang yang paling penting dari abad ke-20.

Materi tari yang paling diminta di New York Public Library harus melakukan dengan karya Martha Graham.

Graham dilantik menjadi Museum Nasional Tari CV Whitney Hall of Fame pada tahun 1987.
Read Post | comments

Kisah hidup Utsman bin Affan Seorang khalifah pemalu

Utsman bin Affan (bahasa Arab: عثمان بن عفان, 574 – 656 / 12 Dzulhijjah 35 H; umur 81–82 tahun) adalah sahabat Nabi Muhammad SAW yang termasuk Khulafaur Rasyidin yang ke-3. Utsman adalah seorang yang saudagar yang kaya tetapi sangatlah dermawan. Ia juga berjasa dalam hal membukukan Al-Qur'an.

Ia adalah khalifah ketiga yang memerintah dari tahun 644 (umur 69–70 tahun) hingga 656 (selama 11–12 tahun). Selain itu sahabat nabi yang satu ini memiliki sifat yang sangat pemalu.

Utsman bin Affan adalah sahabat nabi dan juga khalifah ketiga dalam Khulafaur Rasyidin. ia dikenal sebagai pedagang kaya raya dan ekonom yang handal namun sangat dermawan. Banyak bantuan ekonomi yang diberikannya kepada umat Islam di awal dakwah Islam. Ia mendapat julukan Dzunnurain yang berarti yang memiliki dua cahaya. Julukan ini didapat karena Utsman telah menikahi puteri kedua dan ketiga dari Rasullah Saw yaitu Ruqayah dan Ummu Kaltsum.

Usman bin Affan lahir pada 574 Masehi dari golongan Bani Umayyah. Nama ibunya adalah Arwa binti Kuriz bin Rabiah. ia masuk Islam atas ajakan Abu Bakar dan termasuk golongan As-Sabiqun al-Awwalun (golongan yang pertama-tama masuk Islam). Rasulullah Saw sendiri menggambarkan Utsman bin Affan sebagai pribadi yang paling jujur dan rendah hati di antara kaum muslimin. Diriwayatkan oleh Imam Muslim bahwa Aisyah bertanya kepada Rasulullah Saw, ‘Abu Bakar masuk tapi engkau biasa saja dan tidak memberi perhatian khusus, lalu Umar masuk engkau pun biasa saja dan tidak memberi perhatian khusus. Akan tetapi ketika Utsman masuk engkau terus duduk dan membetulkan pakaian, mengapa?’ Rasullullah menjawab, “Apakah aku tidak malu terhadap orang yang malaikat saja malu kepadanya?”

Pada saat seruan hijrah pertama oleh Rasullullah Saw ke Habbasyiah karena meningkatnya tekanan kaum Quraisy terhadap umat Islam, Utsman bersama istri dan kaum muslimin lainnya memenuhi seruan tersebut dan hijrah ke Habasyiah hingga tekanan dari kaum Quraisy reda. Tak lama tinggal di Mekah, Utsman mengikuti Nabi Muhammad Saw untuk hijrah ke Madinah. Pada peristiwa Hudaibiyah, Utsman dikirim oleh Rasullah untuk menemui Abu Sofyan di Mekkah. Utsman diperintahkan Nabi untuk menegaskan bahwa rombongan dari Madinah hanya akan beribadah di Ka'bah, lalu segera kembali ke Madinah, bukan untuk memerangi penduduk Mekkah.

Pada saat Perang Dzatirriqa dan Perang Ghatfahan berkecamuk, dimana Rasullullah Saw memimpin perang, Utsman dipercaya menjabat walikota Madinah. Saat Perang Tabuk, Utsman mendermakan 1000 ekor unta dan 70 ekor kuda, ditambah 1000 dirham sumbangan pribadi untuk perang Tabuk, nilainya sama dengan sepertiga biaya perang tersebut. Utsman bin Affan juga menunjukkan kedermawanannya tatkala membeli mata air yang bernama Rumah dari seorang lelaki suku Ghifar seharga 35.000 dirham. Mata air itu ia wakafkan untuk kepentingan rakyat umum. Pada masa pemerintahan Abu Bakar, Utsman juga pernah memberikan gandum yang diangkut dengan 1000 unta untuk membantu kaum miskin yang menderita di musim kering.

Setelah wafatnya Umar bin Khattab sebagai khalifah kedua, diadakanlah musyawarah untuk memilik khalifah selanjutnya. Ada enam orang kandidat khalifah yang diusulkan yaitu Ali bin Abi Thalib, Utsman bin Affan, Abdul Rahman bin Auf, Sa’ad bin Abi Waqas, Zubair bin Awwam dan Thalhah bin Ubaidillah. Selanjutnya Abdul Rahman bin Auff, Sa’ad bin Abi Waqas, Zubair bin Awwam, dan Thalhah bin Ubaidillah mengundurkan diri hingga hanya Utsman dan Ali yang tertinggal. Suara masyarakat pada saat itu cenderung memilih Utsman menjadi khalifah ketiga. Maka diangkatlah Utsman yang berumur 70 tahun menjadi khalifah ketiga dan yang tertua, serta yang pertama dipilih dari beberapa calon. Peristiwa ini terjadi pada bulan Muharram 24 H. Utsman menjadi khalifah di saat pemerintah Islam telah betul-betul mapan dan terstruktur.

ia adalah khalifah kali pertama yang melakukan perluasan masjid al-Haram (Mekkah) dan masjid Nabawi (Madinah) karena semakin ramai umat Islam yang menjalankan rukun Islam kelima (haji). ia mencetuskan ide polisi keamanan bagi rakyatnya; membuat bangunan khusus untuk mahkamah dan mengadili perkara yang sebelumnya dilakukan di masjid; membangun pertanian, menaklukan Syiria, Afrika Utara, Persia, Khurasan, Palestina, Siprus, Rodhes, dan juga membentuk angkatan laut yang kuat. Jasanya yang paling besar adalah saat mengeluarkan kebijakan untuk mengumpulkan Al-Quran dalam satu mushaf.

Selama masa jabatannya, Utsman banyak mengganti gubernur wilayah yang tidak cocok atau kurang cakap dan menggantikaannya dengan orang-orang yang lebih kredibel. Namun hal ini banyak membuat sakit hati pejabat yang diturunkan sehingga mereka bersekongkol untuk membunuh khalifah.

Masuk islam


Utsman bin Affan ra. masuk Islam melalui dakwah Abu Bakar ra. ash-Shiddiq. Beliau adalah orang pertama yang hijrah ke negri Ethiopia bersama istrinya Ruqayah binti Rasulullah saw. kemudian kembali ke Makkah dan hijrah ke Madinah. Beliau tidak dapat ikut serta pada perang Badar karena sibuk mengurusi putri Rasulullah saw. (istri beliau) yang sedang sakit. jadi beliau hanya tinggal di Madinah. Rasulullah saw. Memberikan bagian dari harta ram-pasan dan pahala perang tersebut kepada beliau dan beliau dianggap ikut serta dalam peperangan. Ketika istri beliau meninggal, Rasulullah saw. menikahkannya dengan adik istrinya yang bernama Ummu Kaltsum yang pada akhirnya juga meninggal ketika masih menjadi istri beliau. Beliau ikut serta dalam peperangan Uhud,

Khandaq, Perjanjian Hudaibiyah yang pada waktu itu Rasulullah saw. membai’atkan untuk Utsman dengan tangan beliau sendiri. Utsman bin Affan ra. juga ikut serta dalam peperangan Khaibar, Tabuk, dan beliau juga pernah memberikan untuk pasukan ‘Usrah sebanyak tiga ratus ekor unta dengan segala perlengkapannya.Dari  Abdurrahman bin Samurah bahwa pada suatu hari Utsman bin Affan ra. Datang membawa seribu dinar dan meletakkannya di kamar Rasulullah saw. Rasulullah saw. bersabda, ” Tidak ada dosa bagi Utsman setelah ia melakukan ini (diucapkan dua kali).”665

Rasulullah saw. pergi menunaikan haji Wada’ bersama beliau. Rasulullah saw. wafat dalam keadaan ridha terhadap Utsman bin Affan ra.. Kemudian beliau menemani Abu Bakar ra. dengan baik dan Abu Bakar ra. wafat dalam keadaan ridha terhadap Utsman bin Affan ra.. Beliau menemani Umar ra. dengan baik dan Umar ra. wafat dalam keadaan ridha terhadap Utsman bin Affan ra., serta menetap-kan bahwa beliau adalah salah seorang dari enam orang anggota Syura dan beliau sendiri adalah orang yang paling istimewa di antara anggota lainnya. Utsman bin Affan ra. menjadi khalifah setelah Umar ra.. banyak menaklukkan berbagai negara melalui tangan beliau. Semakin lebarlah wilayah negara Islam dan bertambah luaslah negara Muhammadiyah ini serta sampailah misi Rasulullah saw. Ke sebelah timur dan barat bumi ini. Nampaklah kebenaran Firman Allah SWT. ,“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang shAli ra.h bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhaiNya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan merobah (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahKu dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang yangfasik.” (An-Nur: 55). Firman Allah SWT. , “Dia-lah yang mengutus RasulNya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang-orang musyrik bend.“ (Ash-Shaf: 9).

Rasulullah saw. bersabda: “jika Kaisar mati maka tida lagi kaisar setelahnya dan jika Kisra meninggal maka tiada lagi Kisra setelahnya, demi Allah yang jiwaku berada di tangan-Nya harta-harta karun mereka akan di gunakan untuk perang di jalan Allah.”666 Semua ini terjadi dan terbukti pada zaman Utsman bin Affan ra..



Khalifah Utsman kemudian dikepung oleh pemberontak selama 40 hari dimulai dari bulan Ramadhan hingga Dzulhijah. Beliau diberi 2 ulimatum oleh pemberontak, yaitu mengundurkan diri atau dibunuh. Meski Utsman mempunyai kekuatan untuk menyingkirkan pemberontak, namun ia berprinsip untuk tidak menumpahkan darah umat Islam. Utsman akhirnya wafat sebagai syahid pada bulan Dzulhijah 35 H ketika para pemberontak berhasil memasuki rumahnya dan membunuh Utsman saat sedang membaca Al-Quran. Persis seperti apa yang disampaikan Rasullullah Saw perihal kematian Utsman yang syahid nantinya. peristiwa pembunuhan usman berawal dari pengepungan rumah usman oleh para pemberontak selama 40 hari.usman wafat pada hari Jumat 18 Dzulhijjah 35 H . ia dimakamkan di kuburan Baqi di Madinah.

Kabar Gembira Bahwa Beliau Mati Syahid

Diriwayatkan dari Qatadah bahwa Anas bin Malik berkata, “Rasulullah saw. memanjat gunung Uhud bersama Abu Bakar ra., Umar ra. dan Utsman lantas gunung

tersebut bergetar. Beliau bersabda: “Tenanglah wahai Uhud! -aku perkirakan beliau menghentakkan kakiny tidak ada siapa-siapa di atasmu melainkan hanya seorang Nabi, Ash-Shiddiq dan dua orang syahid.“
Read Post | comments

Sejarah khalifah Islam yang mungkin hingga kini hanya mimpi

Rasulullah SAW telah memerintahkan kepada kaum muslimin agar mereka mengangkat seorang khalifah setelah beliau SAW wafat, yang dibai'at dengan bai'at syar'iy untuk memerintahkan kaum muslimin berdasarkan Kitabullah dan Sunnah Rasulullah SAW. Menegakkan syari'at Allah, dan berjihad bersama kaum muslimin melawan musuh-musuh Allah.

Rasulullah SAW bersabda : "Sesungguhnya tidak ada Nabi setelah aku, dan akan ada para khalifah, dan banyak (jumlahnya)." para sahabat bertanya, "Apa yang engkau perintahkan kepada kami? Nabi SAW menjawab, "penuhilah bai'at yang pertama, dan yang pertama. Dan Allah akan bertanya kepada mereka apa-apa yang mereka pimpin." (HR. MUSLIM) Rasulullah SAW berwasiat kepada kaum muslimin, agar jangan sampai ada masa tanpa adanya khalifah (yang memimpin kaum muslimin). Jika hal ini terjadi, dengan tiadanya seorang khalifah, maka wajib bagi kaum muslimin berupaya mengangkat khalifah yang baru, meskipun hal itu berakibat pada kematian.

Sabda Rasulullah SAW : "Barang siapa mati dan dipundaknya tidak membai'at Seorang imam (khalifah), maka matinya (seperti) mati (dalam keadaan) jahiliyyah."

Rasulullah SAW juga bersabda : "Jika kalian menyaksikan seorang khalifah, hendaklah kalian taat, walaupun (ia) memukul punggungmu. Sesungguhnya jika tidak ada khalifah, maka akan terjadi Kekacauan." (HR. THABARANI)

sesungguhnya Allah SWT telah memerintahkan (kepada kita) untuk taat kepada khalifah. Allah berfirman : "Hai orang-orang yang berfirman, taatilah Allah dan taatilah Rasul(Nya), dan ulil amri diantara kamu." (AN NISA :59)

Kaum muslimin telah menjaga wasiat Rasulullah SAW tersebut sepanjang 13 abad. Selama interval waktu itu, kaum muslimin tidak pernah menyaksikan suatu kehidupan tanpa ada (dipimpin) seorang khalifah yang mengatur urusan-urusan mereka. Ketika seorang khalifah meninggal atau diganti, ahlul halli wal 'aqdi segera mencari, memilih, dan menentukan pengganti khalifah terdahulu. Hal ini terus berlangsung pada masa-masa islam (saat itu). Setiap masa, kaum muslimin senantiasa menyaksikan bai'at kepada khalifah atas dasar taat. Ini dimulai sejak masa Khulafaur Rasyidin hingga periode para Khalifah dari Dinasti 'Utsmaniyyah.

Kaum muslimin mengetahui bahwa khalifah pertama dalam sejarah Islam adalah Abu Bakar ra, akan tetapi mayoritas kaum muslimin saat ini, tidak mengetaui bahwa Sultan 'Abdul Majid II adalah khalifah terakhir yang dimiliki oleh umat Islam, pada masa lenyapnya Daulah Khilafah Islamiyyah akibat ulah Musthafa Kamal yang menghancurkan sistem kilafah dan meruntuhnya Dinasti 'Utsmaniyyah. Fenomena initerjadi pada tanggal 27 Rajab 1342 H.

Dalam sejarah kaum muslimin hingga hari ini, pemerintah Islam di bawah institusi Khilafah Islamiah pernah dipimpin oleh 104 khalifah. Mereka (para khalifah) terdiri dari 5 orang khalifah dari khulafaur raasyidin, 14 khalifah dari dinasti Umayyah, 18 khalifah dari dinasti 'Abbasiyyah, diikuti dari Bani Buwaih 8 orang khalifah, dan dari Bani Saljuk 11 orang khalifah. Dari sini pusat pemerintahan dipindahkan ke kairo, yang dilanjutkan oleh 18 orang khalifah. Setelah itu khalifah berpindah kepada Bani 'Utsman. Dari Bani ini terdapat 30 orang khalifah. Umat masih mengetahui nama-nama para khulafaur rasyidin dibandingkan dengan yang lain. Walaupun mereka juga tidak lupa dengan Khalifah 'Umar bin 'Abd al-'Aziz, Harun al-rasyid, Sultan 'Abdul Majid, serta khalifah-khalifah yang masyur dikenal dalam sejarah.

Masa khulafaur Rasyidin

1.Abu Bakar ash-Shiddiq ra (tahun 11-13 H/632-634 M)
2.Umar bin khaththab ra (tahun 13-23 H/634-644 M)
3.Utsman bin 'Affan ra (tahun 23-35 H/644-656 M)
4.Ali bin Abi Thalib ra (tahun 35-40 H/656-661 M)
5.Al-Hasan bin Ali ra (tahun 40 H/661 M)


Setelah mereka, khalifah berpindah ke tangan Bani Umayyah yang berlangsung lebih dari 89 tahun. Khalifah pertama adalah Mu'awiyyah. Sedangkan khalifah terakhir adalah Marwan bin Muhammad bin Marwan bin Hakam. Masa kekuasaan mereka sebagai berikut:

1.Mu'awiyah bin Abi Sufyan (tahun 40-64 H/661-680 M)
2.Yazid bin Mu'awiyah (tahun 61-64 H/680-683 M)
3.Mu'awiyah bin Yazid (tahun 64-68 H/683-684 M)
4.Marwan bin Hakam (tahun 65-66 H/684-685 M)
5.'Abdul Malik bin Marwan (tahun 66-68 H/685-705 M)
6.Walid bin 'Abdul Malik (tahun 86-97 H/705-715 M)
7.Sulaiman bin 'Abdul Malik (tahun 97-99 H/715-717 M)
8.'Umar bin 'Abdul 'Aziz (tahun 99-102 H/717-720 M)
9.Yazid bin 'Abdul Malik (tahun 102-106 H/720-724 M)
10.Hisyam bin Abdul Malik (tahun 106-126 H/724-743 M)
11.Walid bin Yazid (tahun 126 H/744 M)
12.Yazid bin Walid (tahun 127 H/744 M)
13.Ibrahim bin Walid (tahun 127 H/744 M)
14.Marwan bin Muhammad (tahun 127-133 H/744-750 M)


Setelah mereka, khalifah berpindah ke tangan Bani Umayyah yang berlangsung lebih dari 89 tahun. Khalifah pertama adalah Mu'awiyyah. Sedangkan khalifah terakhir adalah Marwan bin Muhammad bin Marwan bin Hakam. Masa kekuasaan mereka sebagai berikut:


I. Dari Bani 'Abbas

1. Abul 'Abbas al-Safaah (tahun 133-137 H/750-754 M)

2. Abu Ja'far al-Mansyur (tahun 137-159 H/754-775 M)

3. Al-Mahdi (tahun 159-169 H/775-785 M)

4. Al-Hadi (tahun 169-170 H/785-786 M)

5. Harun al-Rasyid (tahun 170-194 H/786-809 M)

6. Al-Amiin (tahun 194-198 H/809-813 M)

7. Al-Ma'mun (tahun 198-217 H/813-833 M)

8. Al-Mu'tashim Billah (tahun 218-228 H/833-842 M)

9. Al-Watsiq Billah (tahun 228-232 H/842-847 M)

10. Al-Mutawakil 'Ala al-Allah (tahun 232-247 H/847-861 M)

11. Al-Muntashir Billah (tahun 247-248 H/861-862 M)

12. Al-Musta'in Billah (tahun 248-252 H/862-866 M)

13. Al-Mu'taz Billah (tahun 252-256 H/866-869 M)

14. Al-Muhtadi Billah (tahun 256-257 H/869-870 M)

15. Al-Mu'tamad 'Ala al-Allah (tahun 257-279 H/870-892 M)

16. Al-Mu'tadla Billah (tahun 279-290 H/892-902 M)

17. Al-Muktafi Billah (tahun 290-296 H/902-908 M)

18. .Al-Muqtadir Billah (tahun 296-320 H/908-932 M)


II. Dari Bani Buwaih 19.Al-Qahir Billah (tahun 320-323 H/932-934 M)

1. Al-Radli Billah (tahun 323-329 H/934-940 M)

2. Al-Muttaqi Lillah (tahun 329-333 H/940-944 M)

3. Al-Musaktafi al-Allah (tahun 333-335 H/944-946 M)

4. Al-Muthi' Lillah (tahun 335-364 H/946-974 M)

5. Al-Thai'i Lillah (tahun 364-381 H/974-991 M)

6. Al-Qadir Billah (tahun 381-423 H/991-1031 M)

7. Al-Qa'im Bi Amrillah (tahun 423-468 H/1031-1075 M)


III. Dari Bani Saljuk

1. Al Mu'tadi Biamrillah (tahun 468-487 H/1075-1094 M)

2. Al Mustadhhir Billah (tahun 487-512 H/1094-1118 M)

3. Al Mustarsyid Billah (tahun 512-530 H/1118-1135 M)

4. Al-Rasyid Billah (tahun 530-531 H/1135-1136 M)

5. Al Muqtafi Liamrillah (tahun 531-555 H/1136-1160)

6. Al Mustanjid Billah (tahun 555-566 H/1160-1170 M)

7. Al Mustadhi'u Biamrillah (tahun 566-576 H/1170-1180 M)

8. An Naashir Liddiinillah (tahun 576-622 H/1180-1225 M)

9. Adh Dhahir Biamrillah (tahun 622-623 H/1225-1226 M)

10. Al Mustanshir Billah (tahun 623-640 H/1226-1242 M)

11. Al Mu'tashim Billah ( tahun 640-656 H/1242-1258 M)

Setelah itu kaum muslimin hidup selama 3,5 tahun tanpa seorang khalifah pun. Ini terjadi karena serangan orang-orang Tartar ke negeri-negeri Islam dan pusat kekhalifahan di Baghdad. Namun demikian, kaum muslimin di Mesir, pada masa dinasti Mamaluk tidak tinggal diam, dan berusaha mengembalikan kembali kekhilafahan. kemudian mereka membai'at Al Muntashir dari Bani Abbas. Ia adalah putra Khalifah al-Abbas al-Dhahir Biamrillah dan saudara laki-laki khalifah Al Mustanshir Billah, paman dari khalifah Al Mu'tashim Billah. Pusat pemerintahan dipindahkan lagi ke Mesir. Khalifah yang diangkat dari mereka ada 18 orang yaitu :

1. Al Mustanshir billah II (taun 660-661 H/1261-1262 M)
2. Al Haakim Biamrillah I ( tahun 661-701 H/1262-1302 M)
3. Al Mustakfi Billah I (tahun 701-732 H/1302-1334 M)
4. Al Watsiq Billah I (tahun 732-742 H/1334-1354 M)
5. Al Haakim Biamrillah II (tahun 742-753 H/1343-1354 M)
6. al Mu'tadlid Billah I (tahun 753-763 H/1354-1364 M)
7. Al Mutawakkil 'Alallah I (tahun 763-785 H/1363-1386 M)
8. Al Watsir Billah II (tahun 785-788 H/1386-1389 M)
9. Al Mu'tashim (tahun 788-791 H/1389-1392 M)
10. Al Mutawakkil 'Alallah II (tahun 791-808 H/1392-14-9 M)
11. Al Musta'in Billah (tahun 808-815 H/ 1409-1426 M)
12. Al Mu'tadlid Billah II (tahun 815-845 H/1416-1446 M)
13. Al Mustakfi Billah II (tahun 845-854 H/1446-1455 M)
14. Al Qa'im Biamrillah (tahun 754-859 H/1455-1460 M)
15. Al Mustanjid Billah (tahun 859-884 H/1460-1485 M)
16. Al Mutawakkil 'Alallah (tahun 884-893 H/1485-1494 M)
17. al Mutamasik Billah (tahun 893-914 H/1494-1515 M)
18. Al Mutawakkil 'Alallah OV (tahun 914-918 H/1515-1517 M)

Ketika daulah Islamiyah Bani Saljuk berakhir di anatolia, Kemudian muncul kekuasaan yang berasal dari Bani Utsman dengan pemimpinnya "Utsman bin Arthagherl sebagai khalifah pertama Bani Utsman, dan berakhir pada masa khalifah Bayazid II (918 H/1500 M) yang diganti oleh putranya Sultan Salim I. Kemuadian khalifah dinasti Abbasiyyah, yakni Al Mutawakkil "alallah diganti oleh Sultan Salim. Ia berhasil menyelamatkan kunci-kunci al-Haramain al-Syarifah. Dari dinasti Utsmaniyah ini telah berkuasa sebanyah 30 orang khalifah, yang berlangsung mulai dari abad keenam belas Masehi. nama-nama mereka adalah sebagai berikut:

1. Salim I (tahun 918-926 H/1517-1520 M)
2. Sulaiman al-Qanuni (tahun 916-974 H/1520-1566 M)
3. salim II (tahun 974-982 H/1566-1574 M)
4. Murad III (tahun 982-1003 H/1574-1595 M)
5. Muhammad III (tahun 1003-1012 H/1595-1603 M)
6. Ahmad I (tahun 1012-1026 H/1603-1617 M)
7. Musthafa I (tahun 1026-1027 H/1617-1618 M)
8. 'Utsman II (tahun 1027-1031 H/1618-1622 M)
9. Musthafa I (tahun 1031-1032 H/1622-1623 M)
10. Murad IV (tahun 1032-1049 H/1623-1640 M)
11. Ibrahim I (tahun 1049-1058 H/1640-1648 M)
12. Mohammad IV (1058-1099 H/1648-1687 M)
13. Sulaiman II (tahun 1099-1102 H/1687-1691M)
14. Ahmad II (tahun 1102-1106 H/1691-1695 M)
15. Musthafa II (tahun 1106-1115 H/1695-1703 M)
16. Ahmad II (tahun 1115-1143 H/1703-1730 M)
17. Mahmud I (tahun 1143-1168/1730-1754 M)
18. "Utsman IlI (tahun 1168-1171 H/1754-1757 M)
19. Musthafa II (tahun 1171-1187H/1757-1774 M)
20. 'Abdul Hamid (tahun 1187-1203 H/1774-1789 M)
21. Salim III (tahun 1203-1222 H/1789-1807 M)
22. Musthafa IV (tahun 1222-1223 H/1807-1808 M)
23. Mahmud II (tahun 1223-1255 H/1808-1839 M)
24. 'Abdul Majid I (tahun 1255-1277 H/1839-1861 M)
25. "Abdul 'Aziz I (tahun 1277-1293 H/1861-1876 M)
26. Murad V (tahun 1293-1293 H/1876-1876 M)
27. Abdul Hamid II (tahun 1293-1328 H/1876-1909 M)
28. Muhammad Risyad V (tahun 1328-1339 H/1909-1918 M)
29. Muhammad Wahiddin II (tahun 1338-1340 H/1918-1922 M)
30. 'Abdul Majid II (tahun 1340-1342 H/1922-1924 M)

Sekali lagi terjadi dalam sejarah kaum muslimin, hilangnya kekhalifahan. Sayangnya, kaum muslimin saat ini tidak terpengaruh, bahkan tidak peduli dengan runtuhnya kekhilafahan. Padahal menjaga kekhilafahan tergolong kewajiban yang sangat penting. Dengan lenyapnya institusi kekhilafahan, mengakibatkan goncangnya dunia Islam, dan memicu instabilitas di seluruh negeri Islam. Namun sangat disayangkan, tidak ada (pengaruh) apapun dalam diri umat, kecuali sebagian kecil saja.

Jika kaum muslimin pada saat terjadinya serangan pasukan Tartar ke negeri mereka, mereka sempat hidup selama 3,5 tahun tanpa ada khalifah, maka umat Islam saat ini, telah hidup selama lebih dari 75 tahun tanpa keberadaan seorang khalifah. Seandainya negara-negara Barat tidak menjajah dunia Islam, dan seandainya tidak ada penguasa-penguasa muslim bayaran, seandainya tidak ada pengaruh tsaqofah, peradaban, dan berbagai persepsi kehidupan yang dipaksakan oleh Barat terhadap kaum muslimin, sungguh kembalinya kekhilafahan itu akan jauh lebih mudah. Akan tetapi kehendak Allah berlaku bagi ciptaanNya dan menetapkan umat ini hidup pada masa yang cukup lama.

Umat Islam saat ini hendaknya mulai rindu dengan kehidupan mulia di bawah naungan Daulah Khilafah Islamiyah. Dan Insya Allah Daulah Khilafah itu akan berdiri. Sebagaimana sabda Rasulullah "...kemudian akan tegak Khilafah Rasyidah yang sesuai dengan manhaj Nabi". Kami dalam hal ini tidak hanya yakin bahwa kekhilafahan akan tegak, lebih dari itu, kota Roma (sebagai pusat agama Nashrani) dapat ditaklukkan oleh kaum muslimin setelah dikalahkannya Konstantinopel yang sekarang menjadi Istambul. Begitu pula daratan Eropa, Amerika, dan Rusia akan dikalahkan. Kemudian Daulah Khilafah Islamiyah akan menguasai seluruh dunia setelah berdirinya pusat Daulah Khilafah. Sungguh hal ini dapat terwujud dengan Izin Allah. Kita akan menyaksikannya dalam waktu yang sangat dekat. sumber Islamuda.com
Read Post | comments

Kisah Hidup Max Weber

Max Weber lahir di Erfurt, Jerman, 21 April 1864, berasal dari keluarga kelas menengah. Perbedaan penting antara kedua orang tuanya berpengaruh besar terhadap orientasi intelektual dan perkembangan psikologi Weber. Ayahnya seorang birokrat yang kedudukan politiknya relatif penting, dan menjadi bagian dari kekuasaan politik yang mapan dan sebagai akibatnya menjauhkan diri dari setiap aktivitas dan dan idealisme yang memerlukan pengorbanan pribadi atau yang dapat menimbulkan ancaman terhadap kedudukannya dalam sistem. Lagi pula sang ayah adalah seorang yang menyukai kesenangan duniawi dan dalam hal ini, juga dalam berbagai hal lainnya, ia bertolak belakang dengan istrinya.


Ibu Marx Weber adalah seorang Calvinis yang taat, wanita yang berupaya menjalani kehidupan prihatin (asetic) tanpa kesenangan seperti yang sangat menjadi dambaan suaminya. Perhatiannya kebanyakan tertuju pada aspek kehidupan akhirat; ia terganggu oleh ketidaksempurnaan yang dianggapnya menjadi pertanda bahwa ia terganggu oleh ketidaksempurnaan yang dianggapnya menjadi pertanda bahwa ia tak ditakdirkan akan mendapat keselamatan di akhirat. Perbedaan mendalam antara kedua pasangan ini menyebabkan ketegangan perkawinan mereka dan ketegangan ini berdampak besar terhadap Weber.

Karena tak mungkin menyamakan diri terhadap pembawaan orang tuanya yang bertolak belakang itu, Weber kecil lalu berhadapan dengan suatu pilihan jelas (Marianne Weber, 1975:62). Mula-mula ia memilih orientasi hidup ayahnya, tetapi kemudian tertarik makin mendekati orientasi hidup ibunya. Apapun pilihannya, ketegangan yang dihasilkan oleh kebutuhan memilih antara pola yang berlawanan itu berpengaruh negatif terhadap kejiwaan Weber. Ketika berumur 18 tahun Weber minggat dari rumah, belajar di Universitas Heildelberg. Weber telah menunjukkan kematangan intelektual, tetapi ketika masuk universitas ia masih tergolong terbelakang dan pemalu dalam bergaul.

Sifat ini cepat berubah ketika ia condong pada gaya hidup ayahnya dan bergabung dengan kelompok mahasiswa saingan kelompok mahasiswa ayahnya dulu. Secara sosial ia mulai berkembang, sebagian karena terbiasa minum bir dengan teman-temannya. Lagipula ia dengan bangga memamerkan parutan akibat perkelahian yang menjadi cap kelompok persaudaraan mahasiswa seperti itu. Dalam hal ini Weber tak hanya menunjukkan jati dirinya sama dengan pandangan hidup ayahnya tetapi juga pada waktu itu memilih karir bidang hukum seperti ayahnya.

Setelah kuliah tiga semester Weber meninggalkan Heidelberg untuk dinas militer dan tahun 1884 ia kembali ke Berlin, ke rumah orang tuanya, dan belajar di Universitas Berlin. Ia tetap disana hampir 8 tahun untuk menyelesaikan studi hingga mendapat gelar Ph.D., dan menjadi pengacara dan mulai mengajar di Universitas Berlin. Dalam proses itu minatnya bergeser ke ekonomi, sejarah dan sosiologi yang menjadi sasaran perhatiannya selama sisa hidupnya. Selama 8 tahun di Berlin, kehidupannya masih tergantung pada ayahnya, suatu keadaan yang segera tak disukainya. Pada waktu bersamaan ia beralih lebih mendekati nilai-nilai ibunya dan antipatinya terhadapnya meningkat. Ia lalu menempuh kehidupan prihatin (ascetic) dan memusatkan perhatian sepenuhnya untuk studi.

Misalnya, selama satu semester sebagai mahasiswa, kebiasaan kerjanya dilukiskan sebagai berikut : “Dia terus mempraktikkan disiplin kerja yang kaku, mengatur hidupnya berdasarkan pembagian jam-jam kegiatan rutin sehari-hari ke dalam bagian-bagian secara tepat untuk berbagai hal. Berhemat menurut caranya, makan malam sendiri dikamarnya dengan 1 pon daging sapi dan 4 buah telur goreng” (Mitzman, 1969/1971:48; Marianne Weber, 1975:105). Jadi, dengan mengikuti ibunya, Weber menjalani hidup prihatin, rajin, bersemangat kerja, tinggi dalam istilah modern disebut Workaholic (gila kerja). Semangat kerja yang tinggi ini mengantarkan Weber menjadi profesor ekonomi di Universitas Heidelberg pada 1896.

Pada 1897, ketika karir akademis Weber berkembang, ayahnya meninggal setelah terjadi pertengkaran sengit antara mereka. Tak lama kemudian Weber mulai menunjukkan gejala yang berpuncak pada gangguan safaf. Sering tak bisa tidur atau bekerja, dan enam atau tujuh tahun berikutnya dilaluinya dalam keadaan mendekati kehancuran total. Setelah masa kosong yang lama, sebagian kekuatannya mulai pulih di tahun 1903, tapi baru pada 1904, ketika ia memberikan kuliah pertamanya (di Amerika) yang kemudian berlangsung selama 6,5 tahun, Weber mulai mampu kembali aktif dalam kehidupan akademis tahun 1904 dan 1905 ia menerbitkan salah satu karya terbaiknya. The Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism. Dalam karya ini Weber mengumumkan besarnya pengaruh agama ibunya di tingkat akademis. Weber banyak menghabiskan waktu untuk belajar agama meski secara pribadi ia tak religius.

Meski terus diganggu oleh masalah psikologis, setelah 1904 Weber mampu memproduksi beberapa karya yang sangat penting. Ia menerbitkan hasil studinya tentang agama dunia dalam perspektif sejarah dunia (misalnya Cina, India, dan agama Yahudi kuno). Menjelang kematiannya (14 Juni 1920) ia menulis karya yang sangat penting, Economy and Society. Meski buku ini diterbitkan, dan telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa, namun sesungguhnya karya ini belum selesai. Selain menulis berjilid-jilid buku dalam periode ini, Weber pun melakukan sejumlah kegiatan lain. Ia membantu mendirikan German Sociological Society di tahun 1910.

Rumahnya dijadikan pusat pertemuan pakar berbagai cabang ilmu termasuk sosiologi seperti Georg Simmel, Alfred, maupun filsuf dan kritikus sastra Georg Lukacs (Scaff, 1989:186:222). Weberpun aktif dalam aktivitas politik dimasa itu. Ada ketegangan dalam kehidupan Weber dan, yang lebih penting, dalam karyanya, antara pemikiran birokratis seperti yang dicerminkan oleh ayahnya dan rasa keagamaan ibunya. Ketegangan yang tak terselesaikan ini meresapi karya Weber maupun kehidupan pribadinya.
Read Post | comments

Kisah perjalanan Marco polo

17 November 2010 Pada 1260, saudara dan pedagang Venesia dan Matteo Niccolo Polo melakukan perjalanan ke timur dari Eropa. Pada 1265, mereka tiba di Kaifeng, ibukota Kubilai Khan (juga dikenal sebagai Khan Agung) Kekaisaran Mongol. Pada 1269, saudara-saudara kembali ke Eropa dengan permintaan dari Khan untuk Paus untuk mengirimkan seratus misionaris ke Kekaisaran Mongol, konon untuk membantu mengubah Mongol Kristen. Pesan Khan akhirnya disampaikan kepada Paus, tetapi ia tidak mengirim misionaris diminta.
Setelah tiba di Venesia, Nicolo menemukan bahwa istrinya telah meninggal, meninggalkan perawatan anak, Marco (lahir tahun 1254 dan dengan demikian lima belas tahun), di tangannya. Pada 1271, dua bersaudara dan Marco mulai perjalanan ke arah timur dan pada 1275 bertemu dengan Khan Agung.
Khan menyukai Marco muda dan wajib militer dia ke layanan untuk Kekaisaran. Marco menjabat di beberapa posisi pemerintah tingkat tinggi, termasuk sebagai duta dan sebagai gubernur kota Yangzhou. Sementara Khan Agung menikmati memiliki Polo sebagai subyek dan diplomat, Khan akhirnya setuju untuk memungkinkan mereka untuk meninggalkan Kekaisaran, selama mereka akan mengawal seorang putri yang dijadwalkan untuk menikah seorang raja Persia.
Tiga Polo kiri Kekaisaran pada tahun 1292 dengan putri, empat belas armada kapal besar, dan 600 penumpang lain dari pelabuhan di Cina bagian selatan. armada yang berlayar melalui Indonesia ke Sri Lanka dan India dan ke tujuan akhir di Selat Hormuz di Teluk Persia. Seharusnya, hanya delapan belas orang selamat dari 600 asli, termasuk Putri yang tidak bisa menikah tunangan dimaksudkan karena dia telah meninggal, sehingga ia menikah dengan anaknya sebagai gantinya.
Tiga Polos kembali ke Venesia dan Marco bergabung dengan tentara untuk memerangi negara-kota Genoa. Ia ditangkap pada tahun 1298 dan dipenjarakan di Genoa. Sementara di penjara selama dua tahun, ia didiktekan account dari perjalanannya ke seorang tahanan bernama Rustichello. Tak lama kemudian, The Perjalanan Marco Polo diterbitkan dalam bahasa Prancis.
Meskipun buku Polo's melebih-lebihkan tempat dan budaya (dan beberapa sarjana percaya bahwa dia tidak pernah pergi sejauh timur seperti Cina tetapi hanya dijelaskan tempat-tempat wisatawan lainnya telah dapat), bukunya diterbitkan secara luas, diterjemahkan ke banyak bahasa, dan ribuan eksemplar dicetak.
Polo buku ini termasuk rekening fantastis laki-laki dengan ekor dan kanibal tampaknya di setiap sudut. Buku ini agak geografi dari provinsi Asia. Hal ini dibagi menjadi beberapa bab yang meliputi daerah-daerah tertentu dan Polo menggali politik, pertanian, kekuatan militer, ekonomi, praktek seksual, sistem pemakaman, dan agama masing-masing daerah. Polo membawa gagasan mata uang kertas dan batubara ke Eropa. Dia juga termasuk laporan kedua tangan daerah-daerah yang ia tidak dikunjungi, seperti Jepang dan Madagaskar.
Read Post | comments

Ibnu Batutah mengarungi lautan mengalahkan marco polo

Abu Abdullah Muhammad bin Battutah (bahasa Arab: أبوعبدﷲ محمد إبن بطوطة, Abu Abdullah Muhammad ibn Bathuthah) atau juga dieja Ibnu Batutah (24 Februari 1304 - 1368 atau 1377) adalah seorang pengembara Berber Maroko.

Atas dorongan Sultan Maroko, Ibnu Batutah mendiktekan beberapa perjalanan pentingnya kepada seorang sarjana bernama Ibnu Juzay, yang ditemuinya ketika sedang berada di Iberia. Meskipun mengandung beberapa kisah fiksi, Rihlah merupakan catatan perjalanan dunia terlengkap yang berasal dari abad ke-14.

Hampir semua yang diketahui tentang kehidupan Ibnu Batutah datang dari dirinya sendiri. Meskipun dia mengklaim bahwa hal-hal yang diceritakannya adalah apa yang dia lihat atau dia alami, kita tak bisa tahu kebenaran dari cerita tersebut.

Lahir di Tangier, Maroko antara tahun 1304 dan 1307, pada usia sekitar dua puluh tahun Ibnu Batutah berangkat haji -- ziarah ke Mekah. Setelah selesai, dia melanjutkan perjalanannya hingga melintasi 120.000 kilometer sepanjang dunia Muslim (sekitar 44 negara modern).

Perjalanannya ke Mekah melalui jalur darat, menyusuri pantai Afrika Utara hingga tiba di Kairo. Pada titik ini ia masih berada dalam wilayah Mamluk, yang relatif aman. Jalur yang umu digunakan menuju Mekah ada tiga, dan Ibnu Batutah memilih jalur yang paling jarang ditempuh: pengembaraan menuju sungai Nil, dilanjutkan ke arah timur melalui jalur darat menuju dermaga Laut Merah di 'Aydhad. Tetapi, ketika mendekati kota tersebut, ia dipaksa untuk kembali dengan alasan pertikaian lokal.

Kembail ke Kairo, ia menggunakan jalur kedua, ke Damaskus (yang selanjutnya dikuasai Mamluk), dengan alasan keterangan/anjuran seseorang yang ditemuinya di perjalanan pertama, bahwa ia hanya akan sampai di Mekah jika telah melalui Suriah. Keuntungan lain ketika memakai jalur pinggiran adalah ditemuinya tempat-tempat suci sepanjang jalur tersebut -- Hebron, Yerusalem, dan Betlehem, misalnya -- dan bahwa penguasa Mamluk memberikan perhatian khusus untuk mengamankan para peziarah.

Setelah menjalani Ramadhan di Damaskus, Ibnu Batutah bergabung dengan suatu rombongan yang menempuh jarak 800 mil dari Damaskus ke Madinah, tempat dimakamkannya Muhammad. Empat hari kemudian, dia melanjutkan perjalanannya ke Mekah. Setelah melaksanakan rangkaian ritual haji, sebagai hasil renungannya, dia kemudian memutuskan untuk melanjutkan mengembara. Tujuan selanjutnya adalah Il-Khanate (sekarang Iraq dan Iran.

Dengan cara bergabung dengan suatu rombongan, dia melintasi perbatasan menuju Mesopotamia dan mengunjungi najaf, tempat dimakamkannya khalifah keempat Ali. Dari sana, dia melanjutkan ke Basrah, lalu Isfahan, yang hanya beberapa dekade jaraknya dengan penghancuran oleh Timur. Kemudian Shiraz dan Baghdad (Baghdad belum lama diserang habis-habisan oleh Hulagu Khan).

Di sana ia bertemu Abu Sa'id, pemimpin terakhir Il-Khanate. Ibnu Batutah untuk sementara mengembara bersama rombongan penguasa, kemudian berbelok ke utara menuju Tabriz di Jalur Sutra. Kota ini merupakan gerbang menuju Mongol, yang merupakan pusat perdagangan penting.

Setelah perjalanan ini, Ibnu Batutah kembali ke Mekah untuk haji kedua, dan tinggal selama setahun sebelum kemudian menjalani pengembaraan kedua melalui Laut Merah dan pantai Afrika Timur. Persinggahan pertamanya adalah Aden, dengan tujuan untuk berniaga menuju Semenanjung Arab dari sekitar Samudera Indonesia. Akan tetapi, sebelum itu, ia memutuskan untuk melakukan petualangan terakhir dan mempersiapkan suatu perjalanan sepanjang pantai Afrika.

Menghabiskan sekitar seminggu di setiap daerah tujuannya, Ibnu Batutah berkunjung ke Ethiopia, Mogadishu, Mombasa, Zanzibar, Kilwa, dan beberapa daerah lainnya. Mengikuti perubahan arah angin, dia bersama kapal yang ditumpanginya kembali ke Arab selatan. Setelah menyelesaikan petualangannya, sebelum menetap, ia berkunjung ke Oman dan Selat Hormuz. Setelah selesai, ia berziarah ke Mekah lagi.

Setelah setahun di sana, ia memutuskan untuk mencari pekerjaan di kesultanan Delhi. Untuk keperluan bahasa, dia mencari penterjemah di Anatolia. Kemudian di bawah kendali Turki Saljuk, ia bergabung dengan sebuah rombongan menuju India. Pelayaran laut dari Damaskus mendaratkannya di Alanya di pantai selatan Turki sekarang. Dari sini ia berkelana ke Konya dan Sinope di pantai Laut Hitam.

Setelah menyeberangi Laut Hitam, ia tiba di Kaffa, di Crimea, dan memasuki tanah Golden Horde. Dari sana ia membeli kereta dan bergabung dengan rombongan Ozbeg, Khan dari Golden Horde, dalam suatu perjalanan menuju Astrakhan di Sungai Volga.
Read Post | comments

Martin Luther King

Hari Martin Luther King Jr. adalah hari libur di Amerika Serikat untuk memperingati hari ulang tahun dan jasa-jasa Pendeta Martin Luther King, Jr. Hari libur ini jatuh pada hari Senin ketiga bulan Januari, sekitar hari ulang tahunnya tanggal 15 Januari. Hari Martin Luther King adalah satu-satunya hari libur federal di Amerika Serikat yang memperingati orang Afrika-Amerika.

Martin Luther King Jr. adalah juru bicara gerakan non-kekerasan untuk memperjuangkan hak-hak sipil. King melakukan protes atas diskriminasi rasial dalam hukum federal dan negara bagian hingga tewas dibunuh di Memphis, Tennessee pada tahun 1968.

Usaha menjadikan hari ulang tahun Dr. King sebagai hari libur federal dimulai empat hari setelah terjadi peristiwa pembunuhan atas dirinya. Namun baru menjadi hari libur federal setelah Presiden Ronald Reagan menandatangani undang-undang Hari Martin Luther King Jr. pada 2 November 1983. Pada hari Senin 20 Januari 1986, Hari Martin Luther King Jr. pertama kalinya diperingati di Amerika Serikat sebagai hari libur nasional.

Pada awalnya, sejumlah negara bagian bahkan menolak hari libur federal untuk Martin Luther King Jr., termasuk menyarankan nama lain atau menggabungkannya dengan hari libur lain. Hingga tahun 1989, Hari Martin Luther King Jr. hanya diterima oleh sejumlah 44 negara bagian, dan baru pertama kali dirayakan secara resmi di 50 negara bagian pada tahun 2000.
Empat hari setelah kematian King pada tahun 1968, anggota Kongres John Conyers (Partai Demokrat, Michigan) mengajukan RUU di Kongres untuk menjadikan hari ulang tahun King dijadikan hari libur nasional yang diajukannya atas nama serikat buruh. Pada tahun 1973, Illinois menjadi negara bagian pertama yang menetapkan Hari Martin Luther King Jr. sebagai hari libur negara bagian. Sementara itu, King Center berusaha mencari dukungan dari kalangan pengusaha dan masyarakat umum. Pada tahun 1980, Pemusik Stevie Wonder ikut membantu dengan merilis singel "Happy Birthday" sebagai lagu tema untuk kampanye Hari Martin Luther King Jr., dan menjadi tuan rumah Konferensi Pers Rally for Peace tahun 1981. Enam juta tanda tangan berhasil terkumpul dalam petisi yang disampaikan kepada Kongres AS dalam usaha meloloskan RUU Hari Martin Luther King Jr. menjadi undang-undang. Peristiwa ini menurut artikel dalam mingguan The Nation sebagai "...petisi terbesar yang mendukung satu pokok persoalan dalam Sejarah Amerika Serikat.

Senator Jesse Helms (Partai Republik, Carolina Utara) memimpin perlawanan terhadap RUU Hari Martin Luther King Jr., dan mempertanyakan apakah King cukup penting untuk menerima penghormatan seperti itu. Sikap King yang menentang Perang Vietnam juga diungkitnya, dan King dituding memiliki hubungan dengan pihak komunis.

Ronald Reagan juga menentang hari libur ini, namun menerimanya setelah Kongres meloloskan RUU Hari King dengan suara mayoritas (338 lawan 90 di Dewan Perwakilan dan 78 melawan 22 di Senat).

Pada tanggal 17 Januari 2000, Hari Martin Luther King Jr. untuk pertama kalinya secara resmi diperingati di 50 negara bagian. Sebelumnya, negara bagian New Hampshire dan Arizona juga menerima kecaman keras sepanjang dekade 1990-an karena tidak menjadikan Hari Martin Luther King Jr. sebagai hari libur resmi. Pada tahun 1991, NFL memutuskan untuk memindahkan pertandingan Super Bowl tahun 1993 dari Phoenix, Arizona ke Pasadena, California karena Hari Martin Luther King Jr. bukan hari libur di Arizona. Setelah warga Arizona melakukan pemungutan suara untuk menjadikan Hari Martin Luther King Jr. sebagai hari libur, pertandingan Super Bowl kembali diadakan di Tempe, Arizona pada tahun 1996. Pada tahun 1999, New Hampshire menjadi negara bagian terakhir yang menerima Hari Martin Luther King Jr. sebagai hari libur resmi negara bagian setelah sebelumnya disebut Hari Hak Asasi Manusia.

Pada tahun 2000, Utah menjadi negara bagian terakhir yang menerima Hari Martin Luther King Jr. setelah sebelumnya menamakan hari libur tersebut sebagai Hari Hak Asasi Manusia. Selanjutnya pada 2 Mei tahun yang sama, gubernur Carolina Selatan, Jim Hodges menandatangani hari ulang tahun Martin Luther King Jr. sebagai hari libur resmi negara bagian. Carolina Selatan juga merupakan negara bagian yang paling akhir menerima Hari Martin Luther King Jr. sebagai hari libur berbayar untuk semua pegawai negara bagian. Sebelumnya, pegawai bisa memilih untuk mengambil libur di Hari Martin Luther King atau salah satu dari hari raya konfederasi.

Walaupun menerima Hari Martin Luther King, beberapa negara bagian menyebut hari libur tersebut dengan nama yang lain. Di negara bagian Utah dikenal hari libur yang disebut "Hari Hak Asasi" hingga diganti menjadi Hari Martin Luther King Jr. berasarkan pemungutan suara di Dewan Perwakilan Negara Bagian Utah pada tahun 2000. Masih pada tahun yang sama, Gubernur Michael O. Leavitt menandatangani undang-undang yang secara resmi mengganti nama Hari Hak Asasi menjadi Hari Martin Luther King Jr.

Di negara bagian Virginia, Hari Martin Luther King Jr. diperingati sebagai hari libur bernama Hari Lee-Jackson-King setelah digabung dengan Hari Lee-Jackson (hari untuk menghormati jenderal Tentara Konfederasi Robert E. Lee dan Stonewall Jackson). Hari Martin Luther King menjadi hari libur resmi di Virginia sejak tahun 2000.

Di Arizona dan New Hampshire, Hari Martin Luther King diperingati sebagai Hari Hak-hak Sipil Martin Luther King, Jr.
Read Post | comments
 
© Copyright Tokoh Ternama All Rights Reserved.