Tokoh GAM Hasan Tiro Meninggal Dunia


Banda Aceh – Innalillahi wainailaihirajiun. Tokoh pendiri GAM Tgk. Hasan Tiro, 85, menghembuskan napas terakhir, sekira pukul 12.12 WIB di RS Zainal Abidin Banda Aceh, Rabu (3/6/2010). Hasan Tiro memiliki nama lengkap Teungku Hasan Muhammad di Tiro, lahir di Pidie, 25 September 1925. Pernah menjadi pejabat negara di masa Orde Lama. Hasan Tiro memproklamasikan kemerdekaan Aceh pada 4 Desember 1976. Dia berjuang untuk Aceh merdeka dari Swedia sejak 1979 dan menjadi warga negara setempat. Di usia tuanya, Hasan memutuskan pulang kampung dan memutuskan melepas paspor Swedianya.(*/pm)



http://seputaraceh.com/read/2010/06/03/tokoh-gam-hasan-tiro-meninggal-dunia



Ratusan Warga Aceh Doakan Hasan Tiro



Liputan6.com, Aceh Besar: Ratusan orang berziarah ke makam deklarator Gerakan Aceh Merdeka Hasan Tiro di Meureu, Aceh Besar, Nanggroe Aceh Darussalam, Jumat (4/6) siang. Warga berdoa dan mengaji depan kuburan proklamator kemerdekaan Aceh itu. Mereka tampak khusyuk.



Dari ratusan peziarah, terdapat keluarga almarhum yang datang dari Swedia. Mereka baru bisa datang dan tak ikut dalam prosesi pemakaman Hasan Tiro. Keluarga dari Swedia bergabung dengan masyarakat membacakan ayat suci Alquran di depan makam pria kelahiran Pidie, 25 September 1925.



Hasan Tiro meninggal di Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin, Banda Aceh, 3 Juni kemarin. Teungku Hasan Muhammad di Tiro menderita infeksi paru-paru dan jantung. Wali Naggroe ini mendapat perawatan intensif dengan pernapasan bantuan sejak 12 hari sebelum meninggal.(AIS)



http://berita.liputan6.com/sosbud/201006/280164/Ratusan.Warga.Aceh.Doakan.Hasan.Tiro



Hasan Tiro Tokoh Pejuang Serambi Mekkah



TEMPO Interaktif, Jakarta - Politisi Golkar Ferry Mursyidan Baldan memandang almarhum Hasan Tiro sebagai tokoh pejuang dalam perdamaian di Bumi Serambi Mekah. "Almarhum orang yang beri inspirasi masyarakat Aceh untuk menegaskan jati dirinya," kata Ferry saat dihubungi Tempo, Kamis (3/6).



Menurut dia, jika secara politik Hasan Tiro dipandang sebagai pemberontak, itu untuk memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan masyarakat Aceh. Saat masih menjadi anggota dewan, Ferry menjabat sebagai Ketua Perumus Undang Undang Pemerintahan Aceh pada 2006. Walaupun tidak pernah bertemu langsung dengan Hasan yang saat masih mengungsi di Swedia, Ferry sempat mendapat masukan dari sesepuh Aceh itu.



"Menurut beliau, perjuangannya untuk keadilan dan kesejateraan masyarakat Aceh," pesan Tiro kepada Ferry. Pesan itu diterapkan lewat Undang Undang Pemerintahan Aceh yang mengatur Dana Kekhususan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tiap tahunnya. Dana pembangunan Aceh itu besarnya sama dengan dua persen dari Dana Alokasi Umum Nasional tahun yang sama.



Ferry mengajak masyarakat tidak hanya mengenang Hasan Tiro sebagai tokoh yang pernah mengangkat senjata melawan Jakarta, tapi sebagai orang mati-matian memperjuangkan kesejahteraan Aceh. "Beliau cinta negeri ini, buktinya mau kembali menjadi WNI beberapa hari lalu," kata lelaki asal Aceh ini.



Menurut dia, negara sudah selayaknya memberi penghormatan khusus kepada Yang Mulia Paduka Wali, panggilan masyarakat Aceh kepada Hasan. Bentuknya, bisa dengan himbauan pengibaran bendera merah-putih di Aceh selama tiga hari dan adanya wakil pemerintah di pemakaman almarhum.



http://www.tempointeraktif.com/hg/politik/2010/06/03/brk,20100603-252501,id.html
Share on :

0 comments:

Post a Comment

 
© Copyright Tokoh Ternama All Rights Reserved.