Charles Dickens
Charles John Huffam Dickens (lahir di Landport, Inggris, 7 Februari 1812 – meninggal di London, 9 Juni 1870 pada umur 58 tahun) adalah seorang penulis roman atau novel ternama dari Inggris dari masa pemerintahan Ratu Victoria dari Britania Raya.

Dickens bahkan sampai sekarang masih populer dan semua bukunya masih bisa dibeli. Banyak dari buku-buku juga sudah dibuat menjadi film. Sepanjang kariernya Dickens mencapai popularitas mendunia, mendapatkan reputasi untuk cara menulis cerita yang sangat baik dan untuk tokoh-tokoh ceritanya. Ia dianggap sebagai salah satu penulis Inggris yang paling penting. Dia adalah novelis yang paling terkenal dan terbaik di era Victorian dan juga seseorang yang aktif melakukan perkerjaan sosial.

Kepopularitasan novel-novel dan cerita-cerita pendek selama masa hidupnya sampai hari ini bisa terbukti dari fakta bahwa penerbitnya tidak pernah kehabisan semua itu. Semasa hidupnya, Dickens menulis novel dengan beberapa serial, sebuah teknik yang umum dipakai untuk menulis fiksi pada waktu itu. Setiap bagian dari cerita yang ditulis Dickens sangat diharap-harapkan oleh publik yang membaca ceritanya.

Charles John Huffam Dickens (lahir di Landport, Inggris, 7 Februari 1812 – meninggal di London, 9 Juni 1870 pada umur 58 tahun) adalah seorang penulis roman atau novel ternama dari Inggris dari masa pemerintahan Ratu Victoria dari Britania Raya.

Dickens bahkan sampai sekarang masih populer dan semua bukunya masih bisa dibeli. Banyak dari buku-buku juga sudah dibuat menjadi film. Sepanjang kariernya Dickens mencapai popularitas mendunia, mendapatkan reputasi untuk cara menulis cerita yang sangat baik dan untuk tokoh-tokoh ceritanya. Ia dianggap sebagai salah satu penulis Inggris yang paling penting. Dia adalah novelis yang paling terkenal dan terbaik di era Victorian dan juga seseorang yang aktif melakukan perkerjaan sosial.

Kepopularitasan novel-novel dan cerita-cerita pendek selama masa hidupnya sampai hari ini bisa terbukti dari fakta bahwa penerbitnya tidak pernah kehabisan semua itu. Semasa hidupnya, Dickens menulis novel dengan beberapa serial, sebuah teknik yang umum dipakai untuk menulis fiksi pada waktu itu. Setiap bagian dari cerita yang ditulis Dickens sangat diharap-harapkan oleh publik yang membaca ceritanya.


Kesuksesan Dickens dalam menulis The Pickwick Papers diikuti dengan pernikahannya pada April 1836 dengan Catherine Hogarth, adik kandung George Hogarth, editor The Morning Chronicle; setelah melalui masa satu tahun pertunangan, dan dua tahun setelah pertemuan pertama mereka. Tiga tahun sebelumnya, ia berpisah dengan cinta pertamanya, Maria Beadnell, yang pertama kali dikenalnya pada tahun 1830. Maria adalah inspirasi Dickens bagi tokoh Dora, istri pertama David Copperfield.

Namun, sebagian pengamat berpendapat bahwa inspirasi Dickens untuk tokoh Dora adalah Mary Hogarth, adik Catherine yang tinggal bersama mereka dan meninggal di lengan Dickens pada usia 17 tahun. Dickens diduga lebih mencintai Mary; ia bahkan meminta dimakamkan di samping Mary, dan selalu memakai cincinnya hingga ia meninggal. Dickens juga diduga jatuh cinta pada saudari Catherine yang lain, yaitu Georgina Hogarth, yang tinggal bersama mereka pada tahun 1842 dan membantu mengurus rumah tangga mereka.

Ketika Dickens sedang dirundung masalah dalam pernikahannya, pada tahun 1857, Dickens bertemu dengan Ellen Ternan, yang kemudian mendampinginya hingga akhir hidupnya. Ellen, beserta ibu dan kakak perempuannya, terlibat dalam sebuah produksi drama komersil yang disponsori oleh Dickens. Dickens bercerai dengan istrinya pada Juni 1858, namun Dickens tidak pernah menikahi Ellen Ternan.


Pada tanggal 8 Juni 1870, Dickens mengalami stroke di rumahnya, setelah bekerja sehari penuh di Edwin Drood. Keesokan harinya, pada tanggal 9 Juni, dan bersamaan juga dengan peringatan lima tahun kecelakaan kereta api Staplehurst 9 Juni 1865, ia meninggal di Hill Place Gad. Meskipun ia ingin dimakamkan di Rochester Chatedral "dengan cara murah, bersahaja, dan sangat pribadi," ia kemudian dikuburkan di Poets' Corner di Westminster Abbey.Sebuah batu nisan terpancang di makamnya, dan berbunyi: "Untuk mengenang Charles Dickens (penulis Inggris yang paling populer) yang meninggal di kediamannya, Higham, dekat Rochester, Kent, 9 Juni 1870, di usia 58 tahun. Dia simpatisan dengan orang yang miskin, mengalami penderitaan, dan tertindas; Dan dengan kematiannya, Inggris kehilangan salah satu penulis terbesar yang ada di dunia". Kata-kata terakhir Dickens, sebagaimana dilaporkan dalam berita kematian di The Times adalah:
Be natural my children. For the writer that is natural has fulfilled all the rules of art.
Yang berarti "Bersikaplah alami anakku. Karena penulis yang alami telah memenuhi semua aturan seni."

Pada Minggu, Juni 19, 1870, lima hari setelah pemakaman Dickens di Abbey, Kepala Gereja Arthur Penrhyn Stanley menyampaikan syair memorial, memujinya dengan "sosok humoris yang ramah dan penuh kasih yang sekarang kita berduka atas kepergiannya", kemudian menunjukkan dengan melanjutkan "yang bahkan ketika berurusan dengan adegan terkelam dan karakter yang paling rusak sekalipun, seorang jenius masih tetap bersih, dan kegembiraan menjadi hal tak berdosa." Menunjuk ke bunga segar yang menghiasi kuburan sang novelis, Stanley meyakinkan mereka yang hadir bahwa "tempat itu sejak saat itu akan menjadi salah satu tempat suci bagi Dunia Baru maupun Dunia Lama, seperti halnya bagi para wakil sastra, tidak di pulau ini saja, tetapi bagi semua orang yang bicara dengan bahasa Inggris."[4]

Dickens berwasiat agar tidak perlu ada monumen peringatan yang didirikan untuk menghormati dirinya. Hanya ada satu patung perunggu seukuran Dickens, yang pada tahun 1891 dibuat oleh Francis Edwin Elwell, diletakkan di Clark Park di Spruce Hill daerah Philadelphia, Pennsylvania di Amerika Serikat. Sofa tempat di mana dia meninggal disimpan di Museum Tempat Kelahiran Dickens di Portsmouth.
Share on :

0 comments:

Post a Comment

 
© Copyright Tokoh Ternama All Rights Reserved.