Hadiah diberikan pada penemu bug di aplikasi buatan Mozilla, versi release ataupun beta.
VIVAnews - Mozilla, pengembang browser Firefox akhirnya mengungkapkan bahwa kini mereka akan membayar hingga maksimal US$3.000 atau Rp27 juta pada peneliti yang menyediakan informasi seputar bug pada produknya. Sebelumnya, perusahaan ini hanya menyediakan hadiah hingga sebesar US$500 saja.
Perubahan ini merupakan bagian dari apa yang disebut Mozilla sebagai “Security Bug Bounty Program” yang pertamakali diluncurkan pada tahun 2004 lalu.
“Banyak yang telah berubah dalam kurun waktu enam tahun sejak program Mozilla pertamakali diumumkan,” kata Lucas Adamski, Director of Security Engineering Mozilla, seperti dikutip dari PC Advisor, 22 Juli 2010.
“Kami yakin bahwa cara terbaik untuk menjaga pengguna kami tetap aman adalah memberikan keuntungan secara ekonomi pada peneliti yang melakukan hal yang benar saat menemukan informasi,” ucap Adamski.
Mozilla juga mengekspansi cakupan hadiah program tersebut, yang kini menjangkau tidak hanya browser Firefox dan mail client Thunderbird mereka, akan tetapi juga mencakup browser mobile Firefox serta layanan lain yang digunakan oleh produk tersebut. Baik versi rilis ataupun versi beta, semua masuk dalam hitungan.
“Kami biasanya menyediakan bayaran pada pengguna yang menemukan masalah namun tidak kami publikasikan,” kata Adamski. “Kini kami ingin semua mengetahuinya,” ucapnya.
Adamski menyebutkan, Mozilla tetap berhak menolak membayar hadiah pada penemu bug jika mereka menganggap orang tersebut tidak bertindak untuk kepentingan pengguna lebih luas.
Meski demikian, hadiah akan tetap diberikan bahkan jika peneliti penemu bug tersebut sudah mempublikasikan informasi yang ia temukan atau jika penemu tersebut tidak punya waktu untuk bekerjasama dengan tim keamanan Mozilla untuk mengatasi masalah tersebut. (hs)
VIVAnews - http://teknologi.vivanews.com/news/read/166127-hadiah-us-3-000-untuk-penemu-bug-pada-mozilla
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment