Liputan6.com, California: Sebuah kulit buatan yang sensitif terhadap sentuhan dan akan digunakan untuk robot yang kini tengah dikembangkan oleh para ilmuwan. Bahan fleksibel tipis yang tertanam dengan kawat semikonduktor mikroskopik dapat memberikan kemampuan untuk "merasakan". Peneliti berharap hal ini bisa digunakan untuk memberikan kepekaan terhadap anggota badan buatan.
Dr. Ali Javey, anggota tim Berkeley dari University of California mengatakan: "Ide ini adalah untuk memiliki material yang berfungsi seperti kulit manusia, yang berarti menggabungkan kemampuan untuk merasakan dan menyentuh benda-benda."
"Manusia umumnya tahu cara memegang telur tanpa menghancurkannya. Misalnya, jika kita pernah menginginkan sebuah robot untuk memegang piring lalu piringnya dipecahkan. Penelitian kami ini ingin memastikan robot itu tidak memecahkan gelas anggur. Tapi kami juga ingin robot untuk dapat memegang panci tanpa menjatuhkannya," ujar Javey.
Selain digunakan dalam robot, "e-skin" mungkin suatu hari dapat memulihkan rasa sentuhan kepada pasien yang memiliki kaki atau tangan palsu. Usaha-usaha sebelumnya untuk mengembangkan kulit buatan gagal karena bahan yang digunakan terlalu kaku atau miskin konduktor listrik. Pendekatan baru ini, dijelaskan di jurnal Nature Materials yang diterbitkan pada Ahad (12/9).(Telegraph/AYB) - Jaenal Abidin
http://tekno.liputan6.com/berita/201009/296064/Ilmuwan.Kembangkan.Kulit.Buatan.untuk.Robot
Dr. Ali Javey, anggota tim Berkeley dari University of California mengatakan: "Ide ini adalah untuk memiliki material yang berfungsi seperti kulit manusia, yang berarti menggabungkan kemampuan untuk merasakan dan menyentuh benda-benda."
"Manusia umumnya tahu cara memegang telur tanpa menghancurkannya. Misalnya, jika kita pernah menginginkan sebuah robot untuk memegang piring lalu piringnya dipecahkan. Penelitian kami ini ingin memastikan robot itu tidak memecahkan gelas anggur. Tapi kami juga ingin robot untuk dapat memegang panci tanpa menjatuhkannya," ujar Javey.
Selain digunakan dalam robot, "e-skin" mungkin suatu hari dapat memulihkan rasa sentuhan kepada pasien yang memiliki kaki atau tangan palsu. Usaha-usaha sebelumnya untuk mengembangkan kulit buatan gagal karena bahan yang digunakan terlalu kaku atau miskin konduktor listrik. Pendekatan baru ini, dijelaskan di jurnal Nature Materials yang diterbitkan pada Ahad (12/9).(Telegraph/AYB) - Jaenal Abidin
http://tekno.liputan6.com/berita/201009/296064/Ilmuwan.Kembangkan.Kulit.Buatan.untuk.Robot