10 MOST LIKED

Seratus Tokoh Berpengaruh 2009

A. Leader and Revolutionaries



1.Edward Kennedy

2.Gordon Brown

3.Christine Lagarde

4.Thomes Dart

5.Avigdor Lieberman

6.Joaquin Guzman

7.Nouri al-Maliki

8.Hillary Clinton

9.Susilo Bambang Yudhoyono

10.Boris Johnson

11.Norah al-Faiz

12.Elizabeth Warren

13.Paul Kagame

14.Nicolas Sarkozy

15.Angela Merkel

16.Wang Qishan

17.Xi Jinping

18.David McKiernan

19.Ashfaq Kayani

20.Barack Obama



B. Builders and Titans



1.The Twitter Guys

2.T Boone Pickens

3.Ted Turner

4.Tessa Ross

5.Carlos Slim

6.Brad Pitt

7.Meredith Withney

8.Suze Orman

9.Lauren Zalaznick

10.Timothy Geithner

11.Nandan Nilekani

12.Stella McCartney

13.Jamie Dimon

14.Sheila Bair

15.Moot

16.Alexander Medvedev

17.Alan Mulally

18.Robin Chase

19.Jack Ma

20.Bernie Madoff



C. Artists and Entertainers



1.Rush Limbaugh

2.M I A

3.Sam & Dan Houser

4.Kate Winslet

5.Werner Herzog

6.William Kentridge

7.Penelope Cruz

8.Lang Lang

9.John Legend

10.Elizabeth Diller & Richaedo Scofidio

11.Gustavo Dudamel

12.Jeff Kinney

13.Tavis Smiley

14.The View

15.Zac Efron

16.Tina Fey

17.Tom Hanks

18.Jay Leno

19.A R Rahman

20.Judith Jamison



D. Heroes and Icons



1.Michelle Obama

2.Chesley B Sullenberger

3.Richard Phillips

4.Seth Berkley

5.Michael Eavis

6.Leonard Abess

7.Hadizatou Mani

8.Rick Warren

9.Van Jones

10.Somaly Mam

11.Rafael Nadal

12.Suraya Pakzad

13.Jeff Bezos

14.Tiger Woods

15.George Clooney

16.Brady Gustafson

17.Sister Mary Scullion

18.Oprah Winfrey

19.Sarah Palin

20.Manny Pacquiao



E. Scientists and Thinkers



1.Nouriel Roubini

2.Amory Lovins

3.Jon Favreau

4.Dambisa Moyo

5.Dan Barber

6.Yoichiro Nambu

7.Roland Fryer

8.Martin Lindstrom

9.Barbara Hogan

10.David Sheff

11.Steven Chu

12.Paul Krugman

13.Connie Hedegaard

14.Daniel Nocera

15.Stephan Schuster & Webb Miller

16.Nicholas Christakis

17.Doug melton

18.Paul Ekman

19.Shai Agassi

20.Nate Silver



*>

2009 - Majalah TIME
Read Post | comments

Seratus Tokoh Berpengaruh 2008

A. Leaders & Revolutionaries



1. Dalai Lama

2. Vladimir Putin

3. Barack Obama

4. Hillary Clinton

5. John McCain

6. Hu Jintao

7. George W. Bush

8. Jacob Zuma

9. Anwar Ibrahim

10. Kevin Rudd

11. Bartholomew I

12. Ben Bernanke

13. Muqtada al-Sadr

14. Robert Gates

15. Michelle Bachelet

16. Sonia Gandhi

17. Baitullah Mehsud

18. Evo Morales

19. Ma Ying-jeou

20. Ashfaq Kayani



B. Heroes & Pioneers



1. Brad Pitt & Angelina Jolie

2. Oprah Winfrey

3. Oscar Pistorius

4. Mia Farrow

5. Andre Agassi

6. Lance Armstrong

7. Bob and Suzanne Wright

8. Peter Gabriel

9. Kaká

10. Sheik Mohammed al-Maktoum

11. Yoani Sánchez

12. Madeeha Hasan Odhaib

13. Randy Pausch

14. Lorena Ochoa

15. Tony Blair

16. Alexis Sinduhije

17. Aung San Suu Kyi

18. George Mitchell



C. Scientists & Thinkers



1. Michael Bloomberg

2. Craig Venter

3. Jill Bolte Taylor

4. Larry Brilliant

5. Jeff Han

6. Mehmet Oz

7. Nancy Brinker

8. Harold McGee

9. Peter Pronovost

10. Eric Chivian & Richard Cizik

11. Mary Lou Jepsen

12. Paul Allen

13. Nicholas Schiff

14. Mark Zuckerberg

15. Wendy Kopp

16. Shinya Yamanaka & James Thomson

17. Michael Griffin

18. Susan Solomon

19. Isaac Berzin



D. Artists & Entertainers



1. Lorne Michaels

2. Miley Cyrus

3. Robert Downey Jr.

4. Herbie Hancock

5. Joel & Ethan Coen

6. Bruce Springsteen

7. Peter Gelb

8. Mariah Carey

9. Khaled Hosseini

10. Elizabeth Gilbert

11. Rem Koolhaas

12. Judd Apatow

13. Alex Rigopulos & Eran Egozy

14. George Clooney

15. Tim Russert

16. Suze Orman

17. Stephenie Meyer

18. Tyler Perry

19. Tom Stoppard

20. Chris Rock

21. Takashi Murakami



E. Builders & Titans



1. Indra Nooyi

2. Ali al-Naimi

3. Rupert Murdoch

4. Steve Jobs

5. Radiohead

6. John Chambers

7. Jeff Bezos

8. Jay Adelson

9. Steve Ballmer

10. Jamie Dimon

11. Prince Alwaleed bin Talal

12. Lou Jiwei

13. Neelie Kroes

14. Jeffrey Immelt

15. Karl Lagerfeld

16. Lloyd Blankfein

17. Carlos Slim

18. Mo Ibrahim

19. Ratan Tata

20. Cynthia Carroll

21. Carine Roitfeld

22. Michael Arrington



*>

2008 - Majalah TIME

Read Post | comments

Tokoh Pembaharu Muhammad Rasyid Ridha

Sosok intelektual satu ini bernama lengkap Muhammad Rasyid bin Ali Ridha bin Syamsuddin bin Baha'uddin Al-Qalmuni Al-Husaini. Namun, dunia Islam lebih mengenalnya dengan nama Muhammad Rasyid Ridha. Ia lahir di daerah Qalamun (sebuah desa yang tidak jauh dari Kota Tripoli, Lebanon) pada 27 Jumadil Awal 1282 H bertepatan dengan tahun 1865 M. Muhammad Rasyid Ridha dilahirkan dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga terhormat dan taat beragama. Dalam sebuah sumber dikatakan bahwa Rasyid Ridha nasabnya sampai kepada Ahlul Bait dan masih memiliki pertalian darah dengan Husein bin Ali bin Abi Thalib, cucu Nabi Muhammad SAW.



Semasa kecilnya, Rasyid Ridha dimasukkan oleh orang tuanya ke madrasah tradisional di desanya, Qalamun, untuk belajar membaca Alquran, belajar menulis, dan berhitung. Berbeda dengan anak-anak seusianya, Rasyid kecil lebih sering menghabiskan waktunya untuk belajar dan membaca buku daripada bermain dan sejak kecil memang ia telah memiliki kecerdasan yang tinggi dan kecintaan terhadap ilmu pengetahuan. Setelah menyelesaikan belajar baca tulisnya, dalam usia sekitar 17 tahun, Rasyid Ridha melanjutkan studinya ke Madrasah Al-Wathaniyyah Al-Islamiyyah, yaitu sekolah milik pemerintah di Kota Tripoli. Sekolah ini merupakan sekolah yang tergolong modern yang didirikan oleh Syaikh Al-Jisr, seorang alim ulama yang gagasan dan pemikiran keagamaannya telah dipengaruhi oleh ide-ide modernisme.



Di sini, Rasyid Ridha belajar pengetahuan agama dan bahasa Arab secara lebih mendalam. Selain itu, ia juga belajar ilmu bumi, ilmu berhitung, dan pengetahuan modern lain, seperti bahasa Prancis dan Turki. Namun, Rasyid Ridha tidak dapat lama belajar di sekolah ini karena sekolah tersebut terpaksa ditutup setelah mendapat hambatan politik dari pemerintah Kerajaan Usmani. Untuk tetap melanjutkan studinya, dia pun pindah ke salah satu sekolah agama yang ada di Tripoli. Meskipun sudah pindah sekolah, tetapi hubungan Ridha dengan guru utamanya saat di Madrasah Al-Wathaniyyah Al-Islamiyyah terus berlanjut.



Sang gurulah yang telah banyak berjasa dalam menumbuhkan semangat ilmiah dan ide pembaruan dalam diri Rasyid Ridha di kemudian hari. Di antara pikiran gurunya yang sangat berpengaruh adalah pernyataan bahwa satu-satunya jalan yang harus ditempuh umat Islam untuk mencapai kemajuan adalah memadukan pendidikan agama dan pendidikan umum dengan metode modern. Hal tersebut didasari kenyataan sekolah-sekolah yang didirikan bangsa Eropa saat ini banyak diminati oleh para pelajar dari seluruh penjuru dunia, padahal tidak disajikan pelajaran agama di dalamnya.



Selain menekuni pelajaran di sekolah tempat ia menimba ilmu, Rasyid Ridha juga rajin mengikuti beberapa perkembangan dunia Islam melalui surat kabar Al-'Urwah Al-Wusqo (sebuah surat kabar berbahasa Arab yang dikelola oleh Jamaluddin Al-Afghani dan Muhammad Abduh, dan diterbitkan selama masa pengasingan mereka di Paris). Melalui surat kabar ini, Rasyid Ridha mengenal gagasan dua tokoh pembaru yang sangat dikaguminya, yaitu Jamaluddin Al-Afghani, seorang pemimpin pembaru dari Afghanistan dan Muhammad Abduh, seorang pembaru dari Mesir. Ide-ide brilian yang dipublikasikan itu begitu berkesan dalam dirinya dan menimbulkan keinginan kuat untuk bergabung dan berguru pada kedua tokoh itu.



Beliau banyak terpengaruh oleh majalah 'al-'Urwah al-Wutsqa' dan artikel-artikel para ulama dan sastrawan. Terlebih, pengaruh Jamaluddin Al-Afghani dan Muhammad Abduh benar-benar mempengaruh sekali sehingga seakan merekalah yang telah menggerakkan akal dan pikirannya untuk membuang jauh-jauh seluruh bid'ah dan menggabungkan antara ilmu agama dan modern serta mengupayakan tegak kokohnya umat dalam upaya menggapai kemenangan. Dan yang lebih banyak mempengaruhinya lagi adalah beliau buku-buku karya Syaikhul Islam, Ibnu Taimiyyah dan Muhammad bin Abdul Wahhab.



Keinginan untuk bertemu dengan Al-Afghani ternyata belum tercapai, karena tokoh ini lebih dahulu meninggal dunia. Namun, ketika Muhammad Abduh dibuang ke Beirut pada akhir 1882, Rasyid Ridha berkesempatan berdialog serta saling bertukar ide dengan Abduh. Pertemuan dan dialog dengan Muhammad Abduh semakin menumbuhkan semangat juang dalam dirinya untuk melepaskan umat Islam dari belenggu keterbelakangan dan kebodohannya.Di Lebanon, Rasyid Ridha mencoba menerapkan ide-ide pembaruan yang diperolehnya. Namun, upayanya ini mendapat tentangan dan tekanan politik dari Kerajaan Turki Usmani yang tidak menerima ide-ide pembaharuan yang dilontarkannya.



Akibat semakin besarnya tentangan itu, akhirnya pada 1898, Rasyid Ridha pindah ke Mesir mengikuti gurunya, Muhammad Abduh, yang telah lama tinggal di sana. Di kota ini, Rasyid Ridha langsung menemui Muhammad Abduh dan menyatakan keinginannya untuk menjadi murid dan pengikut setia Abduh. Sejak saat itu, Rasyid Ridha merupakan sosok murid yang paling dekat dan setia kepada Abduh.



Ridha mempelajari kelemahan-kelemahan masyarakat muslim saat itu, dibandingkan masyarakat kolonialis Barat, dan menyimpulkan bahwa kelemahan tersebut antara lain kecenderungan umat untuk mengikuti tradisi secara buta (taqlid), minat yang berlebihan terhadap dunia sufi dan kemandegan pemikiran ulama yang mengakibatkan timbulnya kegagalan dalam mencapai kemajuan di bidang sains dan teknologi. Ia berpendapat bahwa kelemahan ini dapat diatasi dengan kembali ke prinsip-prinsip dasar Islam dan melakukan ijtihad dalam menghadapi realita modern.



Di samping banyak memperdalam pengetahuan dan ide pembaharuan, Rasyid Ridha pun mengusulkan kepada sang guru agar menerbitkan sebuah majalah yang akan menyiarkan ide-ide dan pemikiran mereka. Kemudian, sang guru dan muridnya ini menerbitkan sebuah majalah yang begitu terkenal, yaitu majalah Al-Manar. Penerbitan majalah ini bertujuan melanjutkan misi majalah yang sebelumnya, Al-Urwah Al-Wusqa. Mulai tahun 1898 Ridha menerbitkan surat kabar yang bernama Al-Manar tersebut hingga wafatnya tahun 1935.



Al-Manar antara lain, menyebarkan ide-ide pembaharuan dalam bidang agama, sosial, dan ekonomi; memajukan umat Islam dan menjernihkan ajaran Islam dari segala paham yang menyimpang; serta membangkitkan semangat persatuan umat Islam dalam menghadapi berbagai intervensi dari luar. Dalam perjalanannya majalah ini banyak mendapat sambutan, karena ide-ide pembaharuan yang dilontarkan dalam setiap tulisannya.



Setelah menerbitkan majalah Al-Manar, Rasyid Ridha juga masih sangat aktif menulis dan mengarang berbagai buku dan kitab. Dia sempat mengajukan saran kepada gurunya agar menafsirkan kitab suci Alquran dengan penafsiran yang relevan dengan perkembangan zaman. Melalui kuliah tafsir yang rutin dilakukan di Universitas Al-Azhar, Rasyid Ridha selalu mencatat ide-ide pembaharuan yang muncul dalam kuliah yang diberikan Muhammad Abduh. Selanjutnya, catatan-catatan itu disusun secara sistematis dan diserahkan kepada sang guru untuk diperiksa kembali. Selesai diperiksa dan mendapat pengesahan, barulah tulisan itu diterbitkan dalam majalah Al-Manar. Kumpulan tulisan mengenai tafsir yang termuat dalam majalah Al-Manar inilah yang kemudian dibukukan menjadi Tafsir Al-Manar.



Pengajaran tafsir yang dilakukan Muhammad Abduh ini hanya sampai pada surah An-Nisa ayat 125, dan merupakan jilid ketiga dari seluruh Tafsir Al-Manar. Hal ini dikarenakan Muhammad Abduh telah dipanggil kehadirat Allah SWT pada 1905, sebelum menyelesaikan penafsiran seluruh isi Alquran. Maka, untuk melengkapi tafsir tersebut, Rasyid Ridha melanjutkan kajian tafsir sang guru hingga selesai.



Karya-karya yang dihasilkan semasa hidup Rasyid Ridha pun cukup banyak. Antara lain, Tarikh Al-Ustadz Al-Imama Asy-Syaikh 'Abduh (Sejarah Hidup Imam Syaikh Muhammad Abduh), Nida' Li Al-Jins Al-Latif (Panggilan terhadap Kaum Wanita), Al-Wahyu Muhammad (Wahyu Allah yang diturunkan kepada Muhammad SAW), Yusr Al-Islam wa Usul At-Tasyri' Al-'Am (Kemudahan Agama Islam dan dasar-dasar umum penetapan hukum Islam), Al-Khilafah wa Al-Imamah Al-Uzma (Kekhalifahan dan Imam-imam besar), Muhawarah Al-Muslih wa Al-Muqallid (dialog antara kaum pembaharu dan konservatif), Zikra Al-Maulid An-Nabawiy (Peringatan Kelahiran Nabi Muhammad SAW), dan Haquq Al-Mar'ah As-Salihah (hak-hak wanita Muslim).



Selain dalam hal pemikiran modern, arah pembaharuan pemikiran Rasyid Ridha tidak jauh berbeda dengan sang guru, Muhammad Abduh. Ide-ide pembaharuan penting yang dikumandangkan Rasyid Ridha, antara lain, dalam bidang agama, pendidikan, dan politik. Di bidang agama, Rasyid Ridha mengatakan bahwa umat Islam lemah karena mereka tidak lagi mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang murni seperti yang dipraktekkan pada masa Rasulullah SAW dan para sahabat. Melainkan ajaran-ajaran yang menyimpang dan lebih banyak bercampur dengan bid'ah dan khurafat. Ia menegaskan jika umat Islam ingin maju, mereka harus kembali berpegang kepada Alquran dan Sunah.



Ia membedakan antara masalah peribadatan (yang berhubungan dengan Allah SWT) dan masalah muamalah (yang berhubungan dengan manusia). Menurutnya, masalah yang pertama, Alquran dan hadis harus dilaksanakan serta tidak berubah meskipun situasi masyarakat terus berubah dan berkembang. Sedangkan untuk hal kedua, dasar dan prinsipnya telah diberikan, seperti keadilan, persamaan, dan hal lain, namun pelaksanaan dasar-dasar itu diserahkan kepada manusia untuk menentukan dengan potensi akal pikiran dan melihat situasi dan kondisi yang dihadapi, sepanjang tidak menyimpang dari prinsip-prinsip dasar ajaran Islam.



Di bidang pendidikan, Rasyid Ridha berpendapat bahwa umat Islam akan maju jika menguasai bidang ini. Oleh karenanya, dia banyak mengimbau dan mendorong umat Islam untuk menggunakan kekayaannya bagi pembangunan lembaga-lembaga pendidikan. Dalam bidang ini, Ridha pun berupaya memajukan ide pengembangan kurikulum dengan muatan ilmu agama dan umum. Dan sebagai bentuk kepeduliannya, ia mendirikan sekolah di Kairo pada 1912 yang diberi nama Madrasah Ad-Da'wah wa Al-Irsyad.



Dalam bidang politik, Rasyid Ridha tertarik dengan ide Ukhuwah Islamiyah (persaudaraan Islam). Sebab, ia banyak melihat penyebab kemunduran Islam, antara lain, karena perpecahan yang terjadi di kalangan mereka sendiri. Untuk itu, dia menyeru umat Islam agar bersatu kembali di bawah satu keyakinan, satu sistem moral, satu sistem pendidikan, dan tunduk dalam satu sistem hukum dalam satu kekuasaan yang berbentuk negara. Namun, negara yang diinginkannya bukan seperti konsep Barat, melainkan negara dalam bentuk khilafah (kekhalifahan) seperti pada masa Al-khulafa ar-Rasyidin. Dia menganjurkan pembentukan organisasi Al-jami'ah al-Islamiyah (Persatuan Umat Islam) di bawah naungan khalifah.



Khalifah ideal, menurutnya, adalah sosok yang dapat memenuhi beberapa persyaratan, antara lain, dari segi keadilan, kemampuan, sifat mengutamakan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi. Lebih lanjut, Rasyid Ridha menyebutkan dalam bukunya Al-khilafah, bahwa fungsi khalifah adalah menyebarkan kebenaran, menegakkan keadilan, memelihara agama, dan bermusyawarah mengenai masalah yang tidak dijelaskan nash. Kedudukan khalifah bertanggung jawab atas segala tindakannya di bawah pengawasan sebuah dewan pengawas yang anggotanya terdiri atas para ulama dan pemuka masyarakat.



Tugas dewan pengawas selain mengawasi roda pemerintahan, juga mencegah terjadinya penyelewengan oleh khalifah, dan lembaga ini berhak menindak khalifah yang berbuat zalim dan sewenang-wenang. Khalifah harus ditaati sepanjang pemerintahannya dijalankan sesuai dengan ajaran agama. Ia merupakan kepala atau pemimpin umat Islam sedunia, meskipun tidak memerintah secara langsung setiap negara anggota. Dan menurut Rasyid Ridha, seorang khalifah hendaknya juga seorang mujtahid besar yang dihormati. Di bawah khalifah seperti inilah kesatuan dan kemajuan umat Islam dapat terwujud.



Kiprah Rasyid Ridha dalam dunia politik secara nyata dapat dilihat dalam aktivitasnya. Ia pernah menjadi Presiden Kongres Suriah pada 1920, menjadi delegasi Palestina-Suriah di Jenewa tahun 1921. Ia juga pernah menjadi anggota Komite Politik di Kairo tahun 1925, dan menghadiri Konferensi Islam di Mekah tahun 1926 dan di Yerusalem tahun 1931. Pengaruh pemikiran Rasyid Ridha dan juga para pemikir lainnya berkembang ke berbagai penjuru dunia Islam, termasuk Indonesia. Ide-ide pembaharu yang dikumandangkan banyak mengilhami semangat pembaharuan di berbagai wilayah dunia Islam. Banyak kalangan ulama yang tertarik untuk membaca majalah Al-Manar dan mengembangkan ide yang diusungnya. Nama besarnya terus dikenang hingga beliau wafat pada Agustus 1935. – suaramedia-
Read Post | comments

Penemu Hukum Radiasi Panas

Wilhelm Wien (13 Januari 1864 - 30 Agustus 1928) adalah fisikawan berkebangsaan Jerman yang memenangkan Penghargaan Nobel di bidang fisika pada tahun 1911. Ia lahir pada 13 Januari 1864 di Fischhausen, di Prusia Timur. Ia adalah putra Carl Wien pemilik tanah, dan sepertinya ditakdirkan untuk kehidupan petani gentleman, tapi krisis ekonomi dan rahasia sendiri rasa panggilan membawanya ke studi Universitas. Ketika pada tahun 1866 orangtuanya pindah ke Drachstein, di distrik Rastenburg Prusia Timur, Wien pergi ke sekolah pada tahun 1879 di Rastenburg pertama dan kemudian, dari 1880 sampai 1882, di City School di Heidelberg. Setelah meninggalkan sekolah, ia pergi, pada tahun 1882, ke Universitas Göttingen untuk belajar matematika dan ilmu alam dan pada tahun yang sama juga ke Universitas Berlin. Dari 1883 hingga 1885 ia bekerja di laboratorium Hermann von Helmholtz dan pada tahun 1886 ia mengambil gelar doktor dengan tesis di atas percobaan pada difraksi cahaya pada bagian logam dan pengaruh bahan-bahan pada warna cahaya dibiaskan.



Studinya kemudian terganggu oleh penyakit ayahnya dan sampai 1890, dia membantu dalam pengelolaan tanah ayahnya. Ia juga, ternyata, bisa menghabiskan, selama periode ini, satu semester dengan Helmholtz dan pada tahun 1887 ia melakukan percobaan pada logam permeabilitas terhadap cahaya dan sinar panas. Ketika tanah ayahnya dijual ia kembali ke laboratorium Helmholtz, yang telah pindah ke, dan telah menjadi Presiden, yang Physikalisch-Technische Reichsanstalt, dibentuk untuk mempelajari masalah-masalah industri. Di sini ia tetap hingga tahun 1896 ketika ia diangkat sebagai Profesor Fisika di Aix-la-Chapelle di suksesi Philipp Lenard. Tahun 1899, ia diangkat sebagai Profesor Fisika di Universitas Justus Liebig Giessen. Pada tahun 1900 ia menjadi Profesor dari subjek yang sama di Würzburg, berturut-turut ke WC Röntgen, dan dalam tahun ini ia menerbitkan Lehrbuch der Hydrodynamik (Textbook of hidrodinamika).



Pada tahun 1902 ia diundang untuk berhasil Ludwig Boltzmann sebagai Profesor Fisika di Universitas Leipzig dan pada tahun 1906 untuk berhasil Drude sebagai Profesor Fisika di Universitas Berlin, tetapi ia menolak undangan kedua.Pada tahun 1920 ia diangkat sebagai Profesor Fisika di Munich, di mana ia tetap sepanjang sisa hidupnya. Selain kerja awal yang telah disebutkan, Wien bekerja, di Technische Physikalisch-Reichsanstalt, dengan metode Holborn pada mengukur suhu tinggi dengan Le Chatelier thermoelements dan pada saat yang sama melakukan karya teoretis dalam termodinamika, terutama pada hukum yang mengatur radiasi panas. Pada tahun 1893 ia mengumumkan hukum yang menyatakan bahwa perubahan panjang gelombang dengan suhu, hukum yang kemudian menjadi hukum perpindahan.



Tahun 1894 ia menerbitkan sebuah makalah tentang suhu dan entropi radiasi, di mana suhu dan entropi istilah diperpanjang untuk radiasi di ruang kosong. Dalam karya ini ia memimpin untuk mendefinisikan tubuh yang ideal, yang ia disebut benda hitam, yang benar-benar menyerap semua radiasi. Pada tahun 1896 dia menerbitkan rumus Wien, yang merupakan hasil dari pekerjaan yang dilakukan untuk menemukan formula untuk komposisi seperti radiasi benda hitam. Kemudian terbukti bahwa formula ini hanya berlaku untuk gelombang pendek, tapi karya Wien diaktifkan Max Planck untuk menyelesaikan masalah dalam kesetimbangan termal radiasi melalui fisika kuantum. Untuk pekerjaan ini Wien dianugerahi Nobel Fisika untuk 1911. Titik menarik tentang hal ini adalah bahwa pekerjaan teoritis ini berasal dari Institut yang ditujukan untuk masalah-masalah teknis dan hal itu mengarah pada teknik-teknik baru untuk pencahayaan dan pengukuran suhu tinggi.



Ketika Wien pindah, pada tahun 1896, ke Aix-la-Chapelle untuk berhasil Lenard, ia menemukan ada dilengkapi laboratorium untuk mempelajari lucutan listrik di vacuo dan pada 1897 ia mulai bekerja pada sifat sinar katoda. Menggunakan tabung hampa sangat tinggi dengan jendela Lenard, dia menegaskan bahwa penemuan dekan Perrin telah dibuat dua tahun sebelumnya, bahwa sinar katoda terdiri dari cepat yang bergerak, partikel bermuatan negatif (elektron). Dan kemudian, hampir pada waktu yang sama seperti Sir J.J. Thomson di Cambridge, tetapi dengan metode yang berbeda, ia mengukur hubungan antara muatan listrik pada partikel-partikel ini massa mereka dan ditemukan, seperti Thomson, bahwa mereka adalah kira-kira dua ribu kali lebih ringan daripada atom hidrogen. Pada tahun 1898 Wien mempelajari sinar kanal ditemukan oleh Goldstein dan menyimpulkan bahwa mereka adalah setara positif dari bermuatan negatif sinar katoda. Ia mengukur penyimpangan mereka oleh magnet dan medan listrik dan menyimpulkan bahwa mereka terdiri dari partikel bermuatan positif tidak pernah lebih berat daripada elektron.



Metode yang digunakan oleh Wien mengakibatkan sekitar 20 tahun kemudian di spectrography massa, yang telah memungkinkan pengukuran yang tepat massa dari berbagai atom dan isotop, yang diperlukan untuk perhitungan energi yang dilepaskan oleh reaksi nuklir. Wien pada tahun 1900 menerbitkan sebuah kertas teoritis kemungkinan dasar elektromagnetik mekanik. Kemudian ia melakukan pekerjaan lebih lanjut di kanal sinar, menunjukkan, pada tahun 1912, bahwa, jika tekanan tidak sangat lemah, sinar ini kehilangan dan memperoleh kembali, oleh tumbukan dengan atom-atom gas residu, muatan listrik sepanjang mereka tentu saja perjalanan mereka. Pada 1918 ia menerbitkan pekerjaan lebih lanjut di sinar ini pada pengukuran penurunan progresif luminositas mereka setelah mereka meninggalkan katoda dan dari percobaan-percobaan ini ia menyimpulkan apa yang disebutnya fisika klasik pembusukan dari getaran bercahaya di dalam atom, yang sesuai dalam fisika kuantum durasi terbatas keadaan tereksitasi dari atom.



Dalam hal ini, dan lain, menghormati karya Wien berkontribusi pada transisi dari Newton ke fisika kuantum. Seperti Max von Laue menulis tentang dirinya, "kemuliaan abadi" adalah bahwa "ia membawa kami ke gerbang fisika kuantum". Wien adalah anggota Akademi Ilmiah Berlin, Göttingen, Wina, Stockholm, Christiania dan Washington, dan anggota Kehormatan Himpunan Fisika Frankfurt-on-Main. Pada tahun 1898 ia menikah Luise Mehler dari Aix-la-Chapelle. Mereka memiliki empat anak. Ia meninggal di Munich pada 30 Agustus 1928.





***

Dari Nobel Lectures, Physics 1901-1921, Elsevier Publishing Company, Amsterdam, 1967


Read Post | comments

Tokoh Mobil Amerika Ford

Henry Ford dilahirkan pada tanggal 30 Juli 1863. Ia dimasukkan ke sekolahnya pada usia 5 tahun oleh ibunya. Ketika akan berangkat ia harus berlari-lari kecil menuju sekolahnya yang berjarak kurang lebih 2� mil. Dan dengan jarak yang sama pula kembali pulang pada saat gelap telah turun sampai di rumah. Dengan begitu ia harus membawa bekal dari rumah untuk makan siang di sekolahnya. Tiga tahun kemudian ia dipindahkan ke sekolah lain oleh orang tuanya tapi masih dalam jarak yang sama. Sejak masih kecil Henry telah menaruh perhatian yang besar terhadap berbagai mesin-mesin. Hal tersebut amat mencemaskan ayahnya. Ayahnya William Ford menginginkan anaknya kelak menjadi seorang petani atau pedagang besar dan sukses karena ia sendiri adalah juga keturunan seorang petani.



Akan tetapi Hendry tidak berminat terhadap pertanian. Kesukaannya kepada mesin itu kadang sering menyulitkannya, karena ia harus melawan kemauan ayahnya. Suatu hari seorang petani datang ke sekolah Henry sambil marah. Ia mengadu kepada guru di sekolah itu dan menceritakan perihal tingkah laku beberapa orang murid sekolah itu. Mereka dipimpin oleh Henry untuk membendung sebuah sungai kecil yang mengaliri ladang-ladang pertanian miliki petani tadi. Bendungan tersebut mengakibatkan aliran sungai menjadi terhenti dan mengakibatkan banjir yang tidak karuan. �Kami tidak melakukan apa pun dan membanjiri ladang itu, kami hanya membangun sebuah bendungan untuk membendung air guna mengadakan percobaan kincir air untuk penggilingan kopi. Bapak dapat melihatnya bagaimana hebatnya alat itu bekerja�. Elak Henry.



Hendry tekun mempelajari cara mesin bekerja. Di sekolahnya suatu ketika, sewaktu pelajaran, sedang berlangsung, dengan bangga ia bercerita kepada teman-temannya mengenai mesin-mesin yang diketahuinya. Teman-temannya itu menjadi tertarik dan berkerumun di sekelilingnya mengakibatkan pelajaran terganggu. Gurunya itu memberikan kepada mereka sebuah mesin yang telah dirusakkan lebih dulu. Akan tetapi Henry dengan tangkas mengerjakan mesin tersebut hanya dalam jangka waktu kurang dari 10 menit segera selesai. Gurunya jadi kagum melihat bakat muridnya tersebut. Keterampilannya dalam bidang permesinan itu membuat ia mulai dikenal orang. Ia sering memperbaiki mesin para tetangganya. Banyak orang yang kagum akan bakat Henry itu tetapi ayahnya William Ford membenci pekerjaan itu.



Setelah meningkat dewasa dan merasa mampu untuk hidup mandiri. Henry meminta restu kepada orang tuanya untuk mencoba hidup merantau. Ia berjalan menuju kota Detroit. Di kota ini ia mendapatkan pekerjaan pada sebuah pabrik. Ia mendapat gaji 2,50 dolar seminggu. Tapi ia harus mengeluarkan biaya 3,50 dolar untuk biaya hidup dalam waktu yang sama. Maka untuk menutupi kekurangan, itu ia menambah pekerjaan ekstra sebagai pelayan pada sebuah toko permata. Dari toko ini ia menerima 2,00 dolar. Sembilan bulan lamanya ia bekerja di pabrik itu, sementara menjadi pelayan pada toko permata ketika pulang dari bekerja di pabrik.



Suatu hari ia mendapat kabar perihal ayahnya yang sakit keras. Ayahnya meminta Henry agar lekas pulang. Dia harus kembali ke ladang! Selama bekerja sebagai petani, Henry mempunyai ide untuk membuat sejenis mesin yang dapat bekerja sebagai bajak di ladang. Ia tidak menyetujui binatang dipekerjakan di ladang dan kebun. Selama musim dingin mereka tidak bekerja, tetapi makan terus. Henry menciptakan sebuah mesin yang dapat bekerja di ladang untuk menggantikan hewan tanpa harus terus memberinya makan. Hasil temuannya merupakan sumbangan yang amat berarti bagi penciptaan mesin pertanian kelak. Banyak orang yang tertarik kepada idenya dan ia banyak membantu para tetangganya dengan memakai mesin di ladang mereka. Henry begitu cakap dalam bidang permesinan ini, sehingga ia dikenal sebagai ahli mesin di daerah itu, ini berlangsung selama beberapa tahun.



Ia banyak memperhatikan masalah yang diderita oleh para petani. Ia menyimpulkan bahwa para petani tidak perlu mengeluarkan biaya yang banyak dalam bekerja memproduksi bahan makanan. Henry berkata kepada para tetangganya, �Bila waktunya membajak, mengolah tanah dan menuai lebih baik, para petani harus menggunakan mesin. Ladang yang diolah dengan cara mekanisasi akan menekan biaya operasionalnya, selain pekerjaan dapat diselesaikan dengan cepat, para petani dapat menikmati hasil ladangnya dengan pendapatan yang pantas.� Henry Ford menciptakan mesin pertaniannya yang pertama ketika ia berumur 20 tahun. Percobaan yang pertama dari mesin yang kelihatan aneh ini hanya mampu bergerak 40 kaki kemudian tiba-tiba berhenti. Traktor yang pertama ini masih menunggu penemuan lain di negara itu, yakni penggunaan bahan bakar.



Sementara itu Henry Ford menyenangi seorang gadis manis di sebuah kota lain. Tetapi gadis manis tersebut tidak menyukainya. Henry memikirkan cara memecahkan problem itu. Akhirnya apa yang ia inginkan untuk menikahi Clara tercapai. Henry dan Clara menikah pada bulan Apil 1888. Mereka hidup dengan menggarap ladang selama tiga tahun di pemberian ayahnya. Pada suatu malam Henry berkata kepada istrinya, �Clara, saya yakin kita akan lebih sukses, bila kita bisa pindah ke Detroit. Saya akan membuat sebuah kereta kuda di sana. Di sini saya terlalu sibuk!� Henry kemudian menerangkan kepada istrinya tentang gagasannya untuk membuat kendaraan yang digerakkan dengan mesin.



Di Detroit ia mendapatkan pekerjaan di perusahaan lampu �Edison� pada malam hari, sedangkan pada siang hari ia membuat kereta kudanya untuk berlari. Selama dua tahun ia belum dapat menciptakan kereta kudanya untuk berlari. Ia telah banyak menghabiskan waktu di bengkelnya yang terbuat dari batu bata sederhana itu, sementara di sekeliling para tetangganya melihat tingkahnya, menganggap Henry telah gila. Tapi Henry Ford tetap pada pendiriannya dan tidak berhenti bekerja di bengkelnya. Ia menumpahkan segala perhatiannya dengan penuh konsentrasi terhadap idenya tersebut dan dalam keadaan miskin sekali.



Pada suatu pagi tahun 1893 sebuah kereta kuda, siap untuk diuji coba. Dengan kegigihan yang kuat dan cekatan yang membaja Henry Ford memulai mengoperasikan keretanya, yang sangat membisingkan dan mengeluarkan asap yang mengepul di udara. Kereta itu meluncur dari pabriknya menuju jalan raya tapi tidak jauh berlari. Baru beberapa kaki saja beranjak dari bengkel tiba-tiba mati dan tak dapat berkelok karena tidak mempunyai kemudi. Akan tetapi mesin kereta itu kembali hidup dengan demikian kini Henry telah membuktikan kepada orang-orang di sekelilingnya yang selama ini menganggap lucu, dungu dan tolol, sekarang tidaklah demikian halnya.



Ketika kereta ciptaannya diuji coba untuk kedua kalinya, istrinya ikut ambil bagian, yaitu sebagai penumpang. Orang-orang menyaksikan keanehan itu serentak mengelilingi benda yang belum pernah mereka lihat sebelumnya. Mereka bersorak kagum tapi sebagian besar menunjukkan rasa cemas. Sejumlah besar dari mereka mengeluhkan suara yang ditimbulkan oleh kereta aneh itu sehingga mengakibatkan kebisingan dan kegaduhan. Karena kelihatan membahayakan, mereka berkata bahwa hal tersebut pasti akan menimbulkan bencana, sehubungan dengan ia tidak dapat dikendalikan. Mereka menasihati Henry Ford agar pekerjaan itu diberhentikan saja. Tapi sang �penemu� itu menjawab, �Kereta ini harus lari dan lari�. Yang saya pikirkan sekarang adalah bagaimana dapat menciptakan sebuah �otomobil�.



Bertahun-tahun lamanya Henry memikirkan, bagaimana ia dapat menyempurnakan hasil karyanya itu. Demikianlah sampai ia mampu menunjukkan kepada dunia bahwa ia telah memperbaiki modal yang besar dan kuat, hasil dari gagasan-gagasannya yang semula dianggap gila itu. Ketika Henry Ford meninggal dunia pada tahun 1947, ia mencapai usia 83 tahun. Sedikit sekali orang yang dapat memahaminya, tetapi berjuta-juta orang tahu bahwa kereta kudanya telah mengelilingi dunia.

Read Post | comments

Ilmuwan Kimia dan Fisika Bragg

Sir William Henry Bragg OM, MA (Cantab), PhD; yang dilahirkan di Westward, Cumberland, pada 2 Juli 1862 adalah fisikawan dan kimiawan Inggris, Ia dididik di King William's College, Isle of Man, dan Trinity College, Cambridge. Terpilih sarjana kecil Trinity College, Cambridge, pada tahun 1881, ia belajar matematika di bawah guru terkenal, Dr EJ Routh. Dia Ketiga Wrangler di Mathematical Tripos, Bagian I, pada bulan Juni 1884, dan ditempatkan di kelas pertama dalam Bagian II di bulan Januari berikutnya.



Dia belajar fisika di Laboratorium Cavendish selama bagian dari tahun 1885, dan pada akhir tahun itu mebjabat dan terpilih menjadi Professor Matematika dan Fisika di University of Adelaide, Australia Selatan (1886-1908),. Kemudian berturut-turut Cavendish ia menjadi Profesor Fisika di Leeds (1909-1915), Quain Profesor Fisika di University College London (1915-1925), dan Fullerian Profesor Kimia di Royal Institution. Dari 1923 ia adalah Profesor Fuller dalam Kimia di Royal Institution dan direktur Davy Faraday Research Laboratory. Ia menerima Penghargaan Nobel dalam Fisika pada 1915 bersama puteranya Lawrence Bragg. Ia menjadi anggota Royal Society pada 1906 dan menjabat sebagai pimpinannya dari 1935 hingga 1940.



Kepentingan risetnya menganut banyak topik dan ia adalah seorang ahli dalam mengambil subjek, hampir santai, membuat kontribusi yang penting, kemudian menjatuhkannya lagi. Namun, karya Bragg dan putranya 1913-1914 Lawrence dalam mendirikan sebuah cabang baru ilmu pengetahuan tersebut sangat penting dan signifikansi, analisis struktur kristal dengan menggunakan sinar-X. Jika penemuan fundamental aspek gelombang sinar-X, sebagaimana dibuktikan oleh difraksi dalam kristal, disebabkan oleh von Laue dan kolaborator, adalah sama benar bahwa penggunaan sinar-X sebagai alat sistematis dari cara di mana kristal dibangun sepenuhnya oleh Braggs.



Ernest Rutherford yang tidak setuju dengannya, menerima teorinya pada proton dan nukleus Bragg,. Teater kuliah King William's College pun dinamai untuk mengenangnya. Bragg memberi Romanes Lecture di Oxford selama 1925, pada Keadaan Kristal. Sejak 1992 Australian Institute of Physics telah menganugerahi Bragg Gold Medal for Excellence in Physics untuk tesis PhD terbaik oleh seorang mahasiswa di perguruan tinggi di sana.



University of Adelaide (1886-1908)

University of Leeds (1909-15)

University College London (1915-23)

Royal Institution

Penghargaan Nobel (1915)

Matteucci Medal (1915)

Rumford Medal (1916)

Copley Medal (1930)

Hughes Medal (1931)



Selama Perang Dunia Pertama, Bragg ditugaskan penelitian mengenai deteksi dan pengukuran suara bawah air sehubungan dengan lokasi kapal selam. Mungkin dalam pengakuan dari karyanya, serta dari eminence ilmiah, yang Bragg dijadikan CBE pada 1917 dan dianugerahi gelar kebangsawanan pada 1920. Order of Merit diikuti pada tahun 1931. Setelah menjadi Fellow sejak 1907, ia terpilih menjadi Presiden Royal Society pada tahun 1935. Dia adalah seorang dokter kehormatan dari beberapa universitas enam belas, dan anggota masyarakat asing terkemuka. Banyak medali dan penghargaan lain yang diberikan kepada dia di antara yang dapat menyebutkan Rumford Medali tahun 1916 dan Copley Medal (penghargaan yang utama) pada tahun 1930.



Ia adalah penulis banyak buku, termasuk Studies in Radioaktivitas; X-Rays dan Crystal Struktur; The World of Sound; Mengenai The Nature of Things; Lama Perdagangan dan Pengetahuan Baru; An Introduction to Crystal Analisis, dan The Universe of Light. Rekreasi kesukaannya adalah golf. Pada tahun 1889 ia menikah Gwendoline Todd, putri dari Sir Charles Todd, FRS, Postmaster Astronom Umum dan Pemerintah Australia Selatan. Anak mereka William Lawrence Bragg berbagi Penghargaan Nobel dengan ayahnya. Setelah kehidupan yang menakjubkan produktivitas, Sir William Bragg meninggal pada 10 Maret 1942.



***

Dari Nobel Lectures, Physics 1901-1921, Elsevier Publishing Company, Amsterdam, 1967



Read Post | comments

400 Ilmuwan Indonesia Berjaya di Luar Negeri

Bogor (ANTARA News) - Sekitar 400 ilmuwan Indonesia bekerja di berbagai institusi penelitian bergengsi di luar negeri, bahkan banyak diantaranya menduduki posisi penting.



"Dari sekitar 800 ilmuwan Indonesia di luar negeri, 400 diantaranya bekerja di lembaga riset dan penelitian yang cukup bergengsi, bahkan banyak juga yang menduduki posisi penting," kata Wakil Ketua Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional , Dr Arif Satria di Bogor, Rabu.



Para ilmuwan tersebut, katanya, adalah aset bangsa yang harus bisa dimanfaatkan untuk kepentingan negara. Keberadaan mereka di institusi penelitian asing bisa dimanfaatkan untuk membuka akses bagi ilmuwan di Indonesia untuk belajar atau melakukan riset di institusi tersebut.



Mereka juga bisa membagi informasi dengan rekan-rekan mereka di Tanah Air mengenai kemajuan penelitian di suatu negara, kata Arif yang juga menjabat sebagai Direktur Riset dan Kajian Strategis Institut Pertanian Bogor (IPB).



"Mereka bukan pengkhianat bangsa. Tetapi pemerintah hendaknya bisa memanfaatkan mereka untuk membuka akses bagi ilmuwan lain di Indonesia untuk sekolah ataupun mengadakan riset di luar negeri," katanya.



Arif mengakui bahwa para ilmuwan tersebut memilih berkarya di luar negeri karena pertimbangan karir yang lebih bagus dan lebih dihargai. "Secara finansial lebih terjamin bagi mereka bekerja di luar negeri," tambahnya.



Untuk menjalin kolaborasi antara ilmuwan di Indonesia dan di luar negeri, pada Juli 2009 dibentuk Lembaga Ilmuwan Indonesia Internasional (I4) untuk merangkul ilmuwan bangsa yang berada di seluruh penjuru dunia.



Basisnya ada di Jakarta, namun kebanyakan pengurusnya ada di luar negeri, bahkan ketua lembaga ada di Singapura, katanya.(ANT/A024)



Sumber http://www.antaranews.com/berita/1266982922/400-ilmuwan-indonesia-berjaya-di-luar-negeri
Read Post | comments (1)

Ilmuwan Peneliti Sinar Katoda

Philipp Eduard Anton (von) Lenard (bahasa Hongaria: Lénárd Fülöp; 7 Juni 1862 – 20 Mei 1947) adalah fisikawan Hongaria-Jerman yang bekerja sebagai asisten Heinrich Hertz. Lenard mempelajari sifat-sifat sinar katode, sehingga ia memperoleh Hadiah Nobel dalam Fisika 1905. Lenard juga mempelajari efek fotoelektrik, menunjukkan bahwa elektron dibebaskan dari sebuah logam saat diterangi sinar ultraviolet. Ia juga menunjukkan bahwa hanya cahaya dengan panjang gelombang tertentu yang akan membebaskan elektron dan bahwa elektron dari energi yang ditentukan yang dipancarkan ke panjang gelombang yang diberikan. Penjelasan teoretis efek fotoelektrik telah diberikan oleh Albert Einstein berdasarkan teori kuantum Max Karl Ernst Ludwig Planck. Lenard adalah kenalan pribadi Adolf Hitler dan secara terbuka seorang anti-Semit.



Philipp von Lenard dilahirkan di Pozsony1 (Pressburg) di Austria-Hongaria pada 7 Juni 1862. Keluarganya awalnya berasal dari Tyrol. Ia belajar fisika berturut-turut di Budapest, Wina, Berlin dan Heidelberg di bawah Bunsen, Helmholtz, Königsberger dan Quincke dan pada tahun 1886 mengambil gelar Ph.D. di Heidelberg. Dari 1892 ia bekerja sebagai Privatdozent dan asisten Profesor Hertz di Universitas Bonn dan pada tahun 1894 diangkat sebagai Profesor Luar Biasa di Universitas Breslau. Pada tahun 1895 ia menjadi Profesor Fisika di Aix-la-Chapelle dan pada tahun 1896 Profesor Fisika Teoretis di University of Heidelberg. Pada tahun 1898 ia diangkat sebagai Profesor ordinarius di Universitas Kiel.



Lenard kerja pertama dilakukan di bidang mekanika, ketika ia menerbitkan sebuah makalah tentang osilasi tetesan air diendapkan dan sekutu masalah dan pada 1894 dia menerbitkan Prinsip Mekanika ditinggalkan oleh Hertz. Tak lama kemudian ia menjadi tertarik pada fenomena dan pendaran fosfor. Ini adalah pengembangan daya tarik misterius yang muncul dalam cahaya lemah memiliki kegelapan baginya sejak masa kanak-kanaknya, ketika ia, dengan rekan-rekan sekolahnya, dihangatkan fluor kristal untuk membuat mereka bercahaya, dan sekarang ia mengambil, dengan astronom W. Wolf, studi tentang pyrogallic luminositas dari asam bila dicampur dengan alkali dan bisulphite untuk mengembangkan foto. Dia menemukan bahwa luminositas tergantung pada oksidasi asam pyrogallic.



Pada saat ini ia juga dilakukan penelitian magnetisme dengan bismut dan, bekerja sama dengan V. Klatt, yang telah menjadi guru pertama fisika di kota kelahirannya, ia belajar, di Modern College Pressburg, yang disebut diri bercahaya zat-zat seperti kalsium Klatt sulfida yang telah bekerja selama beberapa tahun. Bersama-sama mereka menemukan bahwa kalsium sulfida, setelah sebelumnya iluminasi, diberikan cahaya dalam kegelapan, tetapi hanya jika itu berisi setidaknya beberapa jejak-jejak logam berat, seperti tembaga dan bismut, yang membentuk kristal yang warna dan intensitas dan durasi dari luminositas bergantung; jika cukup murni, tidak bercahaya. Bekerja dengan Klatt ini adalah awal dari pekerjaan di sebuah ladang yang diduduki Lenard selama 18 tahun.



Tahun 1888, ketika ia bekerja di Heidelberg di bawah Quincke, Lenard telah melakukan pekerjaan pertamanya dengan sinar katoda. Ia meneliti pandangan kemudian dipegang oleh Hertz bahwa sinar itu analog dengan sinar ultraviolet dan ia melakukan percobaan untuk mencari tahu apakah sinar katoda akan, seperti sinar ultraviolet, kuarsa melewati sebuah jendela di dinding sebuah tabung discharge. Ia menemukan bahwa mereka tidak akan melakukan hal ini, tetapi kemudian, pada tahun 1892, ketika ia bekerja sebagai asisten Hertz di Universitas Bonn,



Hertz memanggilnya untuk melihat penemuan yang telah dibuat bahwa sepotong kaca uranium ditutupi dengan aluminium foil dan diletakkan di dalam tabung lucutan menjadi bercahaya di bawah aluminium foil ketika sinar katoda memukulnya. Hertz kemudian mengusulkan bahwa akan ada kemungkinan untuk memisahkan, dengan menggunakan plat tipis aluminium, dua ruang, satu di mana sinar katoda diproduksi dalam cara biasa dan yang lain di mana orang bisa mengamati mereka dalam keadaan murni, yang belum pernah dilakukan. Hertz terlalu sibuk untuk melakukan hal ini dan memberi Lenard izin untuk melakukannya dan saat itulah dia membuat penemuan besar "jendela Lenard".



Setelah banyak eksperimen dengan aluminium foil dari berbagai ketebalan ia dapat menerbitkan, pada tahun 1894, dengan penemuan besar bahwa piring kuarsa yang telah, sampai saat itu, telah digunakan untuk menutup tabung lucutan, bisa diganti dengan pelat tipis aluminium foil tebal hanya cukup untuk mempertahankan vakum di dalam tabung, tapi belum cukup tipis untuk memungkinkan sinar katoda pingsan. Dengan demikian menjadi mungkin untuk mempelajari sinar katoda, dan juga menyebabkan fluoresensi mereka, di luar tabung lucutan dan Lenard menyimpulkan dari eksperimen bahwa ia kemudian melakukan bahwa sinar katoda itu disebarkan melalui udara untuk jarak dari perintah seorang desimeter dan bahwa mereka melakukan perjalanan dalam vakum selama beberapa meter tanpa melemah.



Meskipun pada awalnya Lenard diikuti Hertz percaya bahwa sinar katoda yang disebarkan di udara, ia kemudian meninggalkan pandangan ini sebagai hasil dari karya Jean Perrin pada tahun 1895, Sir JJ Thomson pada tahun 1897 dan W. Wien pada tahun 1897, yang membuktikan sifat sel hidup sinar katoda. Kemudian Lenard memperluas karya Hertz pada efek fotolistrik. Bekerja di vakum tinggi, ia menganalisis sifat efek ini, menunjukkan bahwa ketika sinar ultraviolet jatuh pada logam yang diperlukan dari elektron logam yang kemudian disebarkan di dalam vakum, di mana mereka dapat dipercepat atau terhambat oleh medan listrik, atau jalan mereka dapat melengkung oleh medan magnet.



Dengan pengukuran tepat ia menunjukkan bahwa jumlah elektron yang diproyeksikan adalah sebanding dengan energi yang dibawa oleh cahaya kejadian, sementara kecepatan mereka, artinya, mereka energi kinetik, sangat tergantung pada jumlah dan bervariasi ini hanya dengan panjang gelombang dan meningkat ketika ini berkurang. Fakta-fakta ini bertentangan dengan teori saat ini dan tidak menjelaskan sampai tahun 1905, ketika Einstein diproduksi dengan hukum kuantitatif dan mengembangkan teori kuanta cahaya atau foton, yang diverifikasi banyak yang kemudian oleh Millikan. Tapi Lenard pernah memaafkan Einstein untuk menemukan dan melampirkan nama sendiri undang-undang ini.



Dalam perjalanan karyanya Lenard memiliki, untuk tujuan mempercepat kecepatan elektron dan mengukur energi mereka, menciptakan sel fotolistrik yang merupakan model pertama dari "3-elektroda lampu" yang begitu penting hari ini di radioelectric teknik. Satu-satunya perbedaan antara kedua sel adalah bahwa dalam sel Lenard elektron diambil dari katoda oleh cahaya, sedangkan pada "3-elektroda lampu" katoda adalah filamen panas putih mampu mengirim ke arus kekosongan intensitas jauh lebih tinggi .



Lenard tahun 1902 menunjukkan bahwa elektron harus memiliki energi minimum tertentu sebelum dapat menghasilkan ionisasi ketika ia melewati gas. Pada tahun 1903 ia menerbitkan konsep atom sebagai kumpulan dari apa yang ia sebut "dynamides", yang sangat kecil dan dipisahkan oleh spasi lebar, mereka punya massa dan dibayangkan sebagai dipol listrik yang dihubungkan dengan dua tuduhan yang sama dan mereka bertentangan tanda jumlah itu sama dengan massa atom. Materi padat dalam atom itu, pikirnya, sekitar seribu juta dari seluruh atom. Karya ini menyumbang banyak untuk Lorentz 'teori elektron.



Dalam tahun-tahun Lenard mempelajari sifat dan asal-usul garis spektrum. Mengembangkan karya Rydberg, Kayser dan Runge, yang telah menunjukkan bahwa garis-garis spektrum logam dapat diatur dalam dua seri atau lebih yang berbeda dan bahwa ada suatu hubungan matematis ditandai antara panjang gelombang dari seri ini, Lenard menunjukkan bahwa dalam setiap seri modifikasi yang pasti atom telah terjadi dan bahwa modifikasi ini menentukan seri dan dibedakan oleh jumlah elektron yang hilang.



Lenard adalah seorang eksperimentalis genius, tetapi lebih meragukan sebagai ahli teori. Beberapa penemuannya yang hebat dan orang lain itu sangat penting, tapi ia mengklaim bagi mereka lebih daripada nilai sebenarnya. Meskipun ia diberi banyak penghargaan (misalnya, ia menerima gelar doktor kehormatan dari Universitas Christiania, sekarang Oslo, pada tahun 1911, Dresden pada tahun 1922 dan Pressburg pada tahun 1942, Franklin Medal pada tahun 1905, Eagle Shield dari Reich Jerman pada tahun 1933, dan terpilih Freeman Heidelberg pada tahun yang sama), ia percaya bahwa ia mengabaikan dan ini mungkin menjelaskan mengapa ia menyerang fisikawan lain di banyak negara.



Ia menjadi yakin Hitler anggota Partai Sosialis Nasional dan dipelihara Unreserved kepatuhan untuk itu. Partai menanggapi dengan membuatnya Kepala Fisika Arya atau Jerman. Di antara beberapa buku publikasi: Ueber Aether und Materie (edisi kedua 1911), Quantitatives über Kathodenstrahlen (1918), Ueber das Relativitätsprinzip (1918) dan Grosse Naturforscher (edisi kedua 1930). Von Lenard, yang menikah dengan Katharina Schlehner dan meninggal pada 20 Mei 1947 di Messelhausen.


Read Post | comments

Fisiolog Penemu Tehnik Fototerapi

Niels Ryberg Finsen lahir pada 15 Desember 1860, di Thorshavn di Kepulauan Faroe bagian Denmark yang terletak di utara Kepulauan Britania.. Ayahnya, Hannes Steingrim Finsen, milik sebuah keluarga dengan tradisi icelandic mencapai kembali ke abad ke-10, dan menduduki menonjol (dari 1871, tertinggi) posisi di pemerintahan Kepulauan Faroe. Ibu, Johanne froman, juga lahir di Islandia. Bocah menerima pendidikan awal di sekolah-sekolah di Thorshavn dan kemudian di Herlufsholm di denmark. Di sini Rektor menyatakan bahwa «Niels adalah anak yang sangat baik, tapi hadiah kecil dan dia cukup tanpa energi». Ini mungkin karena fagging bagi murid yang lebih tua, karena ketika anak itu pindah ke sebuah sekolah di Reykjavik, Islandia, tahun 1876, ia berhasil jauh lebih baik meskipun fakta bahwa dia tidak tahu bahasa awalnya.



Setelah menamatkan pendidikan awalnya di Denmark dan di Reykjavik, Islandia, Pada 1882 Finsen pergi ke Kopenhagen untuk belajar kedokteran, mengambil ujian akhir tahun 1890 dan menerima gelar dokternya pada 1891. Lalu ia mengajar anatomi di Departemen Pembedahan, Tahun yang sama ia juga menjadi prosector anatomi di University of Copenhagen, sebuah pos ia pergi pada tahun 1893 dalam rangka untuk dapat meluangkan lebih banyak waktu untuk karya ilmiahnya dan untuk mencurahkan dirinya secara penuh untuk mempelajari "fototerapi," atau efek cahaya bernilai pengobatan.. Dia masih melanjutkan les privat dari mahasiswa kedokteran, sehingga memperoleh pendapatan yang sangat moderat untuk hidup.



Bahkan saat masih kanak-kanak, Finsen telah terkagum-kagum pada efek cahaya matahari terhadap makhluk hidup. Penelitiannya saat sebagai mahasiswa yang belum mendapat gelar termasuk penelitian yang mana ia mengamati bagaimana cahaya matahari mempengaruhi jaringan serangga, berudu, dan binatang lain. Lalu Finsen memutuskan mengganti usahanya pada pengobatan penyakit manusia. Pada 1893 ia mulai mempelajari penggunaan cahaya matahari yang disaring dalam pengobatan luka kulit yang disebabkan oleh cacar, penyakit virus. Cahaya merah—cahaya dari akhir spektrum merah—dengan cahaya panasnya yang berbahaya yang disaring, membuktikan kesuksesan dalam mengembangkan penyembuhan luka cacar.



Setelah menerbitkan karya penting pada fototerapi pada 1893 dan 1894, Finsen mulai meneliti pengobatan lupus vulgaris, penyakit kulit yang disebabkan bakteri. Finsen telah mencatat penemuan peneliti sebelumnya, yang menemukan bahwa cahaya dapat membunuh bakteri. Memfokuskan cahaya buatan melalui prisma, Finsen menampakkan jaringan yang sakit pada konsentrasi tinggi sinar ultraviolet. Cara ini membuktikan keefektifan tinggi dalam pengobatan lupus vulgaris. Finsen mendirikan Institut Cahaya-nya di Kopenhagen, di mana ratusan pasien lupus vulgaris secara berhasil disembuhkan lebih dari beberapa tahun berikutnya. Penggunaan sinar ultraviolet menjadi pengobatan pokoq untuk lupus vulgaris selama sekian dasawarsa.



Pada tahun 1892 menikah dengan Ingeborg Balslev Finsen (l. 1868), putri dari uskup Balslev di Ribe. Mereka mempunyai empat anak, dimana anak laki-laki tertua meninggal sehari setelah ia lahir. Putra kedua, Halldór (l. 1896) menjadi seorang dokter. Seorang putri, Gudrun (l. 1900) menikah Profesor S. Lomholt, yang selama bertahun-tahun kepala Departemen Penyakit Kulit Finsen Institute dan adalah penulis biografi yang menawan ayah mertuanya. Putri bungsu, Valgerda (l. 1903), juga menikah.



Sudah dari 1883 dan mungkin beberapa tahun yang lalu ia menderita suatu penyakit yang ternyata menjadi Pick penyakit dan progresif ditandai oleh penebalan jaringan ikat membran tertentu dalam hati, jantung dan limpa. Hal ini menyebabkan gangguan fungsi organ-organ ini. Seiring berjalannya waktu, gejala gangguan jantung dikembangkan di samping kelemahan umum dan asites, sehingga Finsen menjadi lebih dan lebih banyak dari yang tidak valid. Tahun-tahun terakhirnya harus menghabiskan waktu di kursi roda dan asites harus disadap tidak kurang dari 18 kali - sering kali sebanyak 6 liter cairan ditarik. Meskipun demikian ia mampu membuat kontribusi yang luar biasa untuk obat. Ia sendiri memberikan deskripsi singkat berikut karyanya.



" penyakit saya telah memainkan peran yang sangat besar.. Penyakit bertanggung jawab atas penyelidikan awal saya ringan : saya menderita anemia dan kelelahan, dan karena aku tinggal di sebuah rumah menghadap ke utara, aku mulai percaya bahwa aku mungkin akan membantu jika saya menerima lebih banyak sinar matahari. Karena itu aku menghabiskan waktu sebanyak mungkin dalam sinar. Sebagai orang medis yang antusias tentu saja aku tertarik untuk mengetahui apa manfaat matahari benar-benar memberi. Saya menganggap fisiologis dari sudut pandang tetapi tidak mendapat jawaban. Aku menarik kesimpulan bahwa aku benar dan salah fisiologi. Dari saat itu (sekitar 1888) saya mengumpulkan semua kemungkinan pengamatan tentang binatang mencari matahari, dan keyakinan bahwa matahari memiliki efek yang berguna dan penting pada organisme (terutama darah?) Saya telah bekerja untuk tujuan ini namun belum mampu menemukan apa yang saya telah cari, walaupun kita sudah agak maju.



Bahkan kemudian (sekitar 15 tahun yang lalu) menggunakan efek menguntungkan dari matahari dalam bentuk sinar matahari cahaya buatan, tapi aku mengerti bahwa itu tidak pantas untuk digunakan jika teori tidak dibangun pada penyelidikan ilmiah dan fakta. Selama bekerja menuju tujuan ini, saya menemukan beberapa efek cahaya. Saya kemudian merancang pengobatan cacar di lampu merah (1893) dan pengobatan lebih lanjut lupus (1895). Kedua hal ini karena itu dalam arti samping isu-isu, tetapi mereka benar-benar menduduki waktu saya selama beberapa tahun dan telah diambil sebagian aku jauh dari tujuan utama saya. Selama beberapa tahun terakhir, saya telah, bagaimanapun, menjadi yakin bahwa itu tidak membantu untuk menunggu sampai aku menemukan jawaban yang saya cari di laboratorium, tetapi hal itu dibenarkan untuk bekerja juga dengan percobaan klinis. Dengan demikian kedua pendekatan dapat dilakukan secara simultan dalam upaya untuk mencapai tujuan akhir. »



Dalam percobaan sederhana Finsen menunjukkan bahwa sinar dari matahari (kimia sinar) atau dari busur listrik memiliki efek merangsang pada jaringan jika terlalu kuat iradiasi. Hal itu dapat menimbulkan kerusakan jaringan, tetapi bisa saja sampai batas tertentu dicegah oleh pigmentasi kulit. Finsen berpikir bahwa beberapa bekas luka cacar mungkin dihindari jika pasien itu terlindung sinar kimia. Di sisi lain sinar kimia bebas dari sinar panas dapat digunakan untuk mendapatkan efek yang berguna baik dengan konsentrasi pada bidang tertentu - pengobatan lupus vulgaris - saran Finsen dalam kasus tuberkulosis. Hasilnya menjanjikan tetapi sebagai aturan iklim utara tidak cocok untuk terapi seperti itu. Pengobatan semacam ini menjadi baik di mana matahari kaya sinar kimia, misalnya di Pegunungan Alpen di mana penyerapan sinar ini dengan suasana agak kecil. Bedah pengobatan TBC dengan cara ini oleh O. Bernhard dan A. Rollier pada ketinggian tinggi di Swiss telah berhasil secara khusus.



Finsen sendiri terbukti sangat meyakinkan bahwa sinar kimia terkonsentrasi dapat melaksanakan efek sangat bermanfaat dalam penyakit menodai lupus vulgaris. Hal ini disebabkan oleh sebuah bakterisida serta efek rangsangan yang umum pada jaringan. Dia telah mengembangkan teknik dengan berbagai metode praktis, dan Institut Finsen didirikan di Kopenhagen pada awal 1896, yang diperbesar beberapa tahun kemudian karena kemurahan hati dari dua Denmark donor, Mr Hageman dan Mr Jorgensen, dan Pemerintah Denmark. Telah menjadi model untuk berbagai lembaga serupa di berbagai belahan dunia, dan bersama-sama mereka telah sangat mengurangi jumlah kasus lupus.



Karya Finsen berisi penemuan baru yang penting dan karena itu memenuhi syarat untuk Hadiah Nobel. Ketika Finsen, pada 17 Oktober 1903, menerima surat dengan pengumuman keputusan, kata-kata pertamanya adalah: «Yah, dengan demikian itu kini telah ditetapkan bahwa adalah Denmark». Ketika Nobel perayaan yang biasa terjadi di Stockholm pada tanggal 10 Desember 1903, ia sendiri sedang duduk di rumahnya di kursi roda menerima ucapan selamat dari personil dan dari banyak teman-teman. Dia kemudian membuatnya tahu bahwa dia akan menyumbangkan 50.000 mahkota hadiah kepada Lembaga dan 60.000 lain mahkota untuk sebuah sanatorium untuk penyakit jantung dan hati yang juga telah didirikan oleh dia. Salah satu akibat langsung adalah bahwa masing-masing dua lembaga donor utama memberikan mahkota ke 50.000 Finsen Institute. Jadi meskipun Finsen's gagal kesehatan ide-idenya masih menyebar lebih jauh dan ciptaannya.



Di antara banyak publicaions oleh Om Finsen Lysets Indvirkninger paa Huden (Pada efek cahaya pada kulit) muncul pada tahun 1893 dan risalah klasik Om Anvendelse i Medicinen af koncentrerede kemiske Lysstraaler (Penggunaan sinar cahaya terkonsentrasi kimia dalam kedokteran) pada tahun 1896. Ini dan surat-surat lainnya diterbitkan dalam bahasa Jerman pada tahun 1899, dan La Photothérapie muncul di Perancis tahun yang sama. Hasil penelitian banyak dari yang terkandung dalam komunikasi yang diterbitkan oleh Institute. Finsen mencoba untuk melawan gejala penyakitnya dalam berbagai cara, dan selama tahun-tahun terakhir dia terus untuk diet garam. Hal ini menyebabkan publikasi terakhir, studi menyeluruh En af Ophobning Salt i Organismen (Sebuah akumulasi garam dalam organisme) pada tahun 1904.



Pada 1896 ia mendirikan Institut Cahaya di Kopenhagen. Untuk sumbangan pencangkulan pertamanaya pada bidang baru fototerapi, Finsen menerima gelar Profesor pada tahun 1898, dan pada tahun 1899 ia menjadi Knight dari Orde Dannebrog, yang beberapa tahun kemudian, Silver Cross ini ditambahkan. Dia adalah anggota atau anggota kehormatan dari berbagai masyarakat di Skandinavia, di Islandia, Rusia, Jerman dan lain-lain. Niels Finsen menerima Penghargaan Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran pada 1903 yang membuat penemuan penting mengenai penggunaan gelombang cahaya dalam pengobatan penyakit. Ia memperoleh medali emas Denmark untuk kebaikan, dan pada tahun 1904 Cameron Hadiah yang diberikan kepadanya dari University of Edinburgh. Dr Finsen meninggal pada 24 September 1904.



Dari Nobel Lectures, Fisiologi atau Kedokteran 1901-1921, Elsevier Publishing Company, Amsterdam, 1967




Read Post | comments

Penemu Siklus Penyebaran Malaria

Ronald Ross lahir pada 13 Mei 1857, sebagai anak dari Sir CCG Ross, seorang Jenderal di tentara Inggris. Ronald Ross adalah bakteriologiwan Inggris yang menerima Penghargaan Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran 1902 untuk pekerjaannya pada malaria. Penemuannya pada parasit malaria dalam sistem gastrointestinal dari nyamuk Anopheles menimbulkan pada realisasi bahwa malaria disebarkan oleh Anopheles, dan meletakkan dasar untuk melawan penyakit itu. Dia memulai studi kedokteran di St Bartholomew's Hospital di London pada tahun 1875; Setelah tamat dalam ilmu kedokteran (1879), Ross memasuki Dinas Medis India dan membantu pada Perang Inggris-Burma III (1885).



Setelah itu ia belajar bakteriologi di London (1888-1889) dan kemudian kembali ke India, di mana, disarankan penasihat dan asisten Patrick Manson, Dia memulai studi malaria pada tahun 1892 dan serangkaian pemeriksaan malaria. Tahun 1894 ia memutuskan untuk membuat penyelidikan eksperimental di India dari hipotesis Laveran dan Manson bahwa nyamuk yang terhubung dengan penyebaran penyakit. Setelah dua setengah tahun 'kegagalan, Ross berhasil menunjukkan siklus hidup parasit malaria dalam nyamuk, sehingga membentuk hipotesis Laveran dan Manson.



Ia menemukan kehadiran parasit malaria dalam nyamuk Anopheles pada 1897. Menggunakan burung yang sakit akibat malaria, segera ia sanggup memastikan seluruh siklus kehidupan parasit malaria, termasuk kehadirannya dalam kelenjar ludah nyamuk. Ia menunjukkan bahwa malaria disebarkan dari burung yang teinfeksi pada orang sehat oleh gigitan nyamuk, penemuan yang membuktikan cara penyakit menyebar pada manusia.



Ross kembali ke Inggris pada 1899 dan menjadi anggota Liverpool School of Tropical Medicine dan kemudian Universitas Liverpool di bawah arahan Sir Alfred Jones.. Dia segera dikirim ke Afrika Barat untuk melanjutkan investigasi, dan di sana ia menemukan spesies nyamuk yang menyampaikan Afrika mematikan demam. Sejak saat itu Sekolah telah tak henti-hentinya dalam upayanya untuk meningkatkan kesehatan, dan terutama untuk mengurangi malaria di Afrika Barat. Ross telah dikonfirmasi dan dibantu oleh banyak otoritas, terutama oleh Koch, Daniels, Bignami, Celli, Christophers, Stephens, Annett, Austen, Ruge, Ziemann, dan banyak lainnya.



Ross pada 1901 terpilih sebagai Fellow dari Royal College of Surgeons di Inggris dan juga seorang Fellow dari Royal Society, di mana ia menjadi Wakil Presiden 1911-1913. Pada tahun 1902 ia diangkat sebagai seorang sahabat yang sangat mulia Order of Bath oleh Yang Mulia Raja Britania Raya. Pada tahun 1902 didirikan sebuah gerakan kaki untuk memperingati jasa berharga yang diberikan kepada Sekolah Kedokteran Tropis oleh para pencipta dan Ketua, Sir Alfred Jones, oleh Ketua mendirikan sebuah Kedokteran Tropis di Universitas College untuk dihubungkan dengan Sekolah. Gerakan ini disambut dengan antusias dukungan, dan sejumlah uang segera dikumpulkan cukup untuk «Sir Alfred Jones 'Ketua Kedokteran Tropis».



Ross diangkat menjadi profesor pada tahun 1902 dan mempertahankan Ketua sampai 1912. Pada tahun 1911 ia diangkat menjadi Komandan pangkat Knight Ordo yang sama. Di Belgia, ia diangkat sebagai Pejabat di Order of Leopold II. Ia diberi gelar kebangsawanan pada 1911. Pada 1912 ia menjadi dokter penyakit tropis pada King's College Hospital, London, sebuah posisi yang dipegangnya bersama-sama dengan Ketua Tropis Sanitasi di Liverpool. Ia tetap berada di sini sampai 1917, ketika ia diangkat sebagai Konsultan dalam Perang Malariology ke Kantor, pelayanannya dalam kapasitas ini, dan dalam hubungan khusus dengan wabah malaria yang kemudian terjadi pada pasukan pejuang, yang diakui oleh ketinggian pangkat Komandan Knight , St Michael dan St George, pada 1918. Ia kemudian ditunjuk Consultant Malaria kepada Departemen Pensiun.



Pada tahun 1926 ia menduduki jabatan sebagai Direktur di Kepala Institut Ross dan Rumah Sakit Penyakit Tropis dan Kebersihan, yang telah didirikan untuk menghormatinya oleh pengagum karya-karyanya, dan ia tetap dalam posisi ini sampai kematiannya. Ia juga seorang Presiden Society of Tropical Medicine. Memoirs Nya (London, 1923) adalah «tertulis kepada rakyat Swedia dan ingatan Alfred Nobel». Di samping karangan matematika, puisi, dan karya fiksi, ia menulis Pencegahan Malaria (1910).



Selama karier aktif ini, Ross 'minat berbaring terutama dalam memulai langkah-langkah untuk pencegahan malaria di berbagai negara di dunia. Dia melakukan survei dan memulai skema di banyak tempat, termasuk Afrika Barat, Terusan Suez zona, Yunani, Mauritius, Siprus, dan di daerah yang terkena perang 1914-1918. Dia juga memprakarsai organisasi, yang telah terbukti mapan, untuk mencegah malaria dalam industri penanaman India dan Srilanka. Dia membuat banyak kontribusi epidemiologi malaria dan metode dari survey dan penilaian, tapi mungkin yang terbesar adalah pengembangan model matematika untuk studi dari epidemiologi, dimulai dalam laporannya di Mauritius pada tahun 1908, dijabarkan dalam Pencegahan Malaria pada 1911 dan dijabarkan lebih lanjut dalam bentuk yang lebih umum dalam makalah ilmiah yang diterbitkan oleh Royal Society pada 1915 dan 1916.



Kertas kerja ini mewakili kepentingan matematika yang mendalam dan tak terbatas pada epidemiologi, namun hal ini menyebabkan dia membuat kontribusi materi murni dan terapan matematika. Yang terkait dengan «pathometry» yang paling terkenal dan, 40 tahun kemudian, merupakan dasar dari banyak pemahaman epidemiologi penyakit yang terbawa serangga. Melalui karya-karya ini Ross melanjutkan kontribusi besar dalam bentuk penemuan transmisi malaria oleh nyamuk, tetapi ia juga menemukan waktu dan energi mental untuk banyak kegiatan lain, menjadi penyair, dramawan, penulis dan pelukis. Terutama, karya-karya puitisnya mendapat sambutan luas dia yang independen terhadap para medis dan matematika berdiri.



Ia menerima banyak penghargaan selain Hadiah Nobel dan Keanggotaan Kehormatan belajar masyarakat dari sebagian besar negara Eropa dan banyak benua. Dia mendapat kehormatan gelar MD di Stockholm pada tahun 1910 pada perayaan ulang tahun keseratus Caroline Institute. Sementara para kelincahan dan tulus ikhlas mencari kebenaran disebabkan gesekan dengan beberapa orang, ia menikmati luas lingkaran teman-teman di Eropa, Asia dan Amerika yang dihormati dia karena kepribadian dan juga kegeniusannya. Ross menikah Rosa Bessie Bloxam pada tahun 1889. Mereka punya dua putra, Ronald dan Charles, dan dua anak perempuan, Dorothy dan Sylvia. Istrinya meninggal pada tahun 1931, Ross bertahan sampai setahun kemudian, ketika ia meninggal setelah lama sakit, di Ross Institute, London, pada 16 September 1932.



Dari Nobel Lectures, Fisiologi atau Kedokteran 1901-1921, Elsevier Publishing Company, Amsterdam, 1967


Read Post | comments

Ilmuwan Biokimia Penemu Fermentasi


Eduard Buchner adalah seorang kimiawan Jerman. Ia lahir di Munich pada 20 Mei 1860, putra dari Dr Ernst Buchner, Profesor Luar Biasa of Forensic Medicine dan dokter di University, dan Friederike née Martin. Pada tahun 1907 ia memenangkan Nobel Kimia untuk karyanya di fermentasi. Buchner memulai studi dalam bidang kimia pada tahun 1884 bersama Johann Friedrich Wilhelm Adolf Ritter von Baeyer dan botani bersama profesor Karl von Nägeli di Lembaga Botani München. Ia mendapatkan gelar doktor pada tahun 1888 dari Universitas München setelah ia bekerja sama selama beberapa waktu bersama Otto Fischer di Erlangen. Banyak disangka kalau labu Büchner ditemukan oleh Eduard. Sebenarnya alat laboratorium kimia ini ditemukan oleh seorang kimiawan industri Ernst Büchner.



Dia awalnya ditakdirkan untuk karier komersial tetapi, setelah kematian dini pada 1872 ayahnya, kakaknya Hans, sepuluh tahun lebih tua darinya, memungkinkan baginya untuk mengambil pendidikan yang lebih umum. Dia lulus di Grammar School di tempat kelahirannya dan setelah masa studi singkat di Munich Polytechnic di laboratorium kimia E. Erlenmeyer senior, ia mulai bekerja di pabrik pengalengan melestarikan dan, dengan mana ia kemudian pindah ke Mombach pada Mainz.



Masalah-masalah kimia yang sangat tertarik kepadanya di Politeknik dan pada tahun 1884 ia berpaling segar studi baru dalam ilmu murni, terutama dalam bidang kimia dengan Adolf von Baeyer dan botani dengan Profesor C. von Naegeli di Botani Institute, Munich. Terakhir, ia belajar di bawah pengawasan khusus saudaranya Hans (yang kemudian menjadi terkenal sebagai seorang ahli bakteriologi), bahwa publikasi pertamanya, Der Einfluss des Sauerstoffs auf Gärungen (Pengaruh oksigen di fermentations) melihat cahaya di 1885.



Dalam perjalanan penelitiannya dalam kimia organik, ia mendapat bantuan khusus dan stimulasi dari T. Curtius dan H. von Pechmann, yang asisten di laboratorium di masa itu. Lamont Beasiswa yang diberikan oleh Fakultas Filsafat selama tiga tahun membuatnya mungkin baginya untuk melanjutkan studinya. Setelah satu istilah di Erlangen di laboratorium Otto Fischer, di mana telah Curtius Sementara itu ditunjuk sebagai direktur dari departemen analitis, ia mengambil gelar doktor di University of Munich pada tahun 1888. Tahun berikutnya melihat penunjukan sebagai Asisten Dosen di laboratorium organik A. von Baeyer, dan pada 1891 Dosen di Universitas.



Dengan cara moneter khusus hibah dari von Baeyer, adalah mungkin bagi Buchner untuk mendirikan laboratorium kecil untuk kimia fermentasi dan untuk memberikan kuliah dan melakukan percobaan pada fermentations kimia. Pada tahun 1893 eksperimen pertama dibuat pada pecahnya sel-sel ragi, tetapi karena Dewan Laboratorium berpendapat bahwa "tidak ada yang akan dicapai oleh ini" - penggilingan dari sel-sel ragi sudah dijelaskan selama 40 tahun , yang kedua pernyataan itu dikonfirmasi oleh penelitian yang akurat literatur - studi tentang isi sel-sel ragi disisihkan untuk tiga tahun.



Pada musim gugur 1893 Buchner mengambil alih pengawasan di departemen analitis T. Curtius 'laboratorium di Universitas Kiel dan memantapkan dirinya di sana, yang dianugerahi gelar Profesor pada tahun 1895. Tahun 1896 ia dipanggil sebagai Profesor Luar Biasa untuk Kimia Analitik dan Farmasi di laboratorium kimia H. von Pechmann di Universitas Tübingen. Selama liburan musim gugur tahun yang sama dengan penelitian-penelitian ke dalam isi sel ragi itu berhasil recommenced di Hygienic Institute di Munich, di mana kakaknya berada di Dewan Direksi. Sekarang dia dapat bekerja pada skala yang lebih besar sebagai fasilitas yang diperlukan dan dana yang tersedia.



Pada 9 January 1897, hal itu mungkin untuk mengirim kertas pertamanya, Über Garung alkoholische ohne Hefezellen (Pada fermentasi alkohol tanpa ragi sel), ke editor Chemischen Berichte der Deutschen Gesellschaft. Pada bulan Oktober, 1898, ia ditunjuk ke Dewan Kimia Umum di College Pertanian di Berlin dan dia juga memegang lectureships kimia pertanian dan percobaan-percobaan kimia pertanian serta pada pertanyaan fermentasi industri gula. Dalam rangka untuk mendapatkan bantuan yang memadai untuk penelitian ilmiah, dan untuk dapat benar-benar melatih para asistennya sendiri, ia menjadi habilitated di Universitas Berlin pada tahun 1900.



Pada tahun 1909 ia dipindahkan ke Universitas Breslau dan dari sana, pada tahun 1911, untuk Würzburg. Hasil penemuan Buchner pada fermentasi alkohol gula yang ditetapkan dalam buku Die Zymasegärung (peragian), 1903, bekerjasama dengan saudaranya Profesor Hans Buchner dan Martin Hahn. Ia dianugerahi Hadiah Nobel pada tahun 1907 untuk biokimia penyelidikan dan penemuan non-selular fermentasi.



Pada tahun 1900 Buchner menikahi Lotte Stahl. Dalam Perang Dunia I ia menjabat sebagai mayor di sebuah rumah sakit lapangan yang ada di Fokschan (Kerajaan Rumania). Pada tanggal 3 Agustus 1917 Buchner terluka. Luka-luka ini diterima dalam aksinya yang selalu di depan, dan kemudian akibat luka itu ia meninggal 9 hari kemudian di Munich tepatnya pada tanggal 12 Agustus 1917



*

Dari Nobel Lectures, Kimia 1901-1921, Elsevier Publishing Company, Amsterdam, 1966


Read Post | comments

Kimiawan Ionisasi Senyawa Larutan

Svante Arrhenius Agustus lahir pada 19 Februari 1859, putra dari Gustaf Svante Arrhenius dan Carolina Christina Thunberg. Leluhurnya adalah petani; pamannya menjadi Profesor of Botany dan Rektor Pertanian Ultuna High School di dekat Uppsala dan kemudian Sekretaris Akademi Swedia Pertanian. Ayahnya ukur tanah yang digunakan oleh Universitas Uppsala dan bertanggung jawab dari perkebunan di Vik, di mana Svante dilahirkan. Keluarganya pindah ke Uppsala pada tahun 1860. Anak itu dididik di sekolah Katedral di mana rektor adalah seorang guru fisika yang baik. Sejak usia dini Svante telah menunjukkan suatu kemampuan untuk perhitungan aritmatika, dan di sekolah ia sangat tertarik pada matematika dan fisika. Pada 1876 ia memasuki Universitas Uppsala, belajar matematika, kimia dan fisika. Instruksi praktis dalam fisika bukan yang terbaik, dan pada 1881 ia pergi ke Stockholm untuk bekerja di bawah E. Edlund Profesor di Akademi Ilmu Pengetahuan.



Di sini, Arrhenius mulai dengan membantu Edlund dalam karyanya pada pengukuran gaya gerak listrik di percikan kotoran tetapi segera pindah ke bunga sendiri. Ini mengakibatkan dalam tesisnya (1884) Recherches sur la des conductibilité galvanique elektrolit (Penyelidikan di galvanik konduktivitas elektrolit). Dari hasil penulis menyimpulkan bahwa elektrolit, ketika dilarutkan dalam air, menjadi untuk berbagai tingkat split atau dipisahkan menjadi berlawanan listrik ion positif dan negatif. Sejauh mana terjadi disosiasi ini tergantung di atas semua pada sifat substansi dan konsentrasi dalam larutan - menjadi lebih berkembang semakin besar pencairan. Ion-ion yang seharusnya menjadi pembawa arus listrik, misalnya dalam elektrolisis, tetapi juga dari aktivitas kimia. Hubungan antara jumlah sebenarnya ion dan jumlah mereka pada pengenceran besar (ketika semua molekul yang dipisahkan) memberikan jumlah minat khusus ( "aktivitas konstan").



Gagasan tentang hubungan antara listrik dan kecenderungan kimia, pernah dianjurkan oleh Berzelius, telah, bagaimanapun, jadi benar-benar menghilang dari kesadaran umum para ilmuwan bahwa nilai Arrhenius 'publikasi ini tidak dipahami oleh fakultas ilmu di Uppsala, di mana disertasi terjadi. Di sisi lain, Otto Pettersson, Profesor Kimia di Stockholms Högskola, menekankan keaslian disertasi *, dan Wi. Ostwald pergi ke Uppsala untuk membuat kenalan penulis muda. Begitu pentingnya Arrhenius kerja dengan demikian menjadi jelas, dan pada akhir 1884 ia mendapat docentship di Uppsala pada kimia fisik - di Swedia pertama di cabang baru ini ilmu pengetahuan.



Melalui pengaruh Edlund ia mendapat perjalanan persekutuan dari Akademi Ilmu Pengetahuan yang memungkinkan dia untuk bekerja pada tahun 1886 dengan Ostwald di Riga dan dengan Kohlrausch di Würzburg. Pada tahun 1887 ia bersama Boltzmann di Graz dan pada 1888 ia bekerja dengan van 't Hoff di Amsterdam. Selama tahun-tahun ini Arrhenius mampu membuktikan pengaruh disosiasi elektrolitik pada tekanan osmotik, penurunan titik beku dan kenaikan titik didih larutan yang mengandung elektrolit. Kemudian ia belajar pentingnya dalam kaitannya dengan masalah biologis seperti hubungan antara racun dan antitoxins, terapi serum, peranannya untuk pencernaan dan penyerapan serta untuk lambung dan cairan pankreas. Yang sangat penting dari teori disosiasi elektrolitik hari ini universal diakui, bahkan jika modifikasi tertentu telah ditemukan perlu.



Pada tahun 1891, Arrhenius menolak menjadi profesor ditawarkan kepadanya dari Giessen, Jerman, dan tak lama kemudian ia memperoleh jabatan dosen dalam fisika di Stockholms Högskola. Pada tahun 1895 ia menjadi profesor fisika di sana. Dia berada di samping Rektor 1897-1905, ketika ia pensiun dari guru. Dia telah mendapat undangan untuk menjadi guru besar di Berlin, dan Academy of Sciences kemudian memutuskan (1905) untuk memulai sebuah Lembaga Nobel untuk Kimia Fisika dengan Arrhenius sebagai kepala. Awalnya ia harus bekerja di flat sewaan, tetapi gedung baru diresmikan pada tahun 1909. Sejumlah besar kolaborator datang kepadanya dari Swedia dan dari negara lain, dan membantu untuk memberikan ide-idenya mata uang yang lebih luas.



Arrhenius pada tahun 1900 menerbitkan Lärobok i teoretisk elektrokemi (Textbook of teoretis elektrokimia), pada tahun 1906 diikuti Theorien der Chemie (Teori Kimia) dan Immunochemistry dan pada tahun 1918, kuliah Teori Silliman solusi. Ia mengambil minat yang marak di berbagai cabang fisika, seperti digambarkan oleh teorinya tentang pentingnya konten CO2 dari atmosfer untuk iklim, pembahasannya tentang kemungkinan bahwa tekanan radiasi bisa memungkinkan penyebaran spora hidup melalui alam semesta ( panspermy) dan oleh berbagai sumbangan pengetahuan kita tentang cahaya utara. Pada tahun 1903 muncul nya kosmischen Lehrbuch der Physik (Textbook of kosmik fisika).



Banyak kuliah dan publikasi pendek memberi kesaksian tentang minat dan kemampuan untuk menulis untuk masyarakat umum. Khususnya selama dekade terakhir hidupnya, ia menerbitkan sejumlah buku populer, yang biasanya diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa dan muncul dalam berbagai edisi. Världarnas milik ini Utveckling (1906, Worlds in the Making), Stjärnornas Oden (1915, Destiny of the Stars) dan lain-lain. Pada tahun 1913 muncul Smittkopporna och deras bekämpande (Cacar dan memerangi) dan pada 1919 Kemien moderna det och livet (Kimia dan Kehidupan modern).



Arrhenius terpilih anggota Asing Royal Society pada tahun 1911, dan dianugerahi medali Davy Society dan juga Faraday Medal dari Chemical Society (1914). Di antara banyak tanda-tanda dari perbedaan yang ia terima gelar kehormatan dari Universitas Birmingham, Cambridge, Edinburgh, Greifswald, Groningen, Heidelberg, Leipzig, dan Oxford. Arrhenius adalah seorang pria puas, bahagia dalam pekerjaan dan dalam kehidupan keluarga. Selama Perang Dunia Pertama, ia membuat usaha yang sukses untuk melepaskan dan memulangkan para ilmuwan Jerman dan Austria yang telah dibuat tawanan perang. Ia dua kali menikah - pada tahun 1894 pada Sofia Rudbeck, oleh siapa dia punya satu anak, dan pada tahun 1905 dengan Maria Johansson oleh siapa dia punya satu putra dan dua putri. Ia meninggal di Stockholm pada tanggal 2 Oktober 1927, dan dimakamkan di Uppsala.


Read Post | comments

Ilmuwan Radioaktivitas Pierre Curie

Pierre Curie yang lahir pada tanggal 15 Mei 1859 adalah seorang pionir dalam bidang kristalografi, magnetisme, dan radioaktivitas berkebangsaan Perancis. Setelah menyelesaikan pendidikan sarjananya pada usia 18 tahun, ia bekerja sebagai seorang instruktur laboratorium. Pada tahun 1881, Pierre dan saudara lelakinya, Jacques berhasil mendemonstrasikan bahwa kristal-kristal dapat meleleh saat dialiri medan listrik. Hampir seluruh sirkuit listrik digital saat ini menggunakan langkah ini dalam bentuk osilator kristal. Dibujuk oleh ayahnya dan Marie, Pierre mengajukan tesis doktoralnya pada tahun 1895. Menyangkut berbagai jenis daya tarik dan berisi presentasi tentang hubungan antara temperatur dan magnet.



Pierre mempelajari ferromagnetisme, paramagnetisme dan diamagnetisme untuk tesis doktoratnya dan menemukan pengaruh suhu terhadap paramagnetisme yang kini dikenal sebagai Hukum Curie. Ia bekerja dengan istrinya, Marie Curie dalam mengisolasikan polonium dan radium. Mereka berdua adalah orang-orang pertama yang menggunakan istilah 'radioaktivitas' dan merupakan penggagas dalam bidang tersebut. Pierre melepaskan penelitian kristal dan simetri di alam dan Marie bergabung dalam proyek itu. Mereka menemukan bahwa aktivitas yang kuat datang dengan pecahan yang mengandung bismut atau barium. Pierre dan salah seorang muridnya juga adalah orang pertama yang menemukan tenaga nuklir melalui identifikasi pengeluaran panas berkelanjutan dari partikel radium. Bersama dengan istrinya, Pierre dianugerai Penghargaan Nobel dalam Fisika pada tahun 1903 sebagai "pengakuan terhadap jasa-jasa luar biasa yang telah mereka lakukan dalam penelitian mereka mengenai fenomena radiasi yang ditemukan oleh Professor Henri Becquerel."



Sebuah perayaan kecil di kehormatan Marie diatur malam hari oleh rekan penelitian, Paul Langevin. Para tamu yang hadir termasuk Jean Perrin, seorang profesor di Sorbonne dan Ernest Rutherford, yang waktu itu bekerja di Kanada, tetapi sementara di Paris Marie Curie merasa cemas dengan alasan studinya tentang defleksi radiasi di medan magnet yang belum pernah menemui kesuksesan. Pada saat itu ia sudah terkenal dan akan segera dianggap sebagai fisikawan eksperimental terbesar. Saat itu malam agak panas dan kelompok pergi ke kebun. Pierre telah menyiapkan sesuatu dan ketika mereka semua duduk, ia ambil dari saku rompinya sedikit tabung, dilapisi dengan seng sulfida, yang berisi radium dalam larutan garam. Tabung bercahaya menerangi kegelapan dan kelompok menatap heran dengan tenang dan khidmat. Tetapi dalam cahaya dari tabung, Rutherford melihat bahwa Jari-jari Pierre bekas luka dan meradang dan bahwa ia merasa sulit untuk memegang tabung.



Seminggu sebelumnya Marie dan Pierre telah diundang ke Royal Institution London di mana Pierre memberikan kuliah. Di auditorium ia menunjukkan bagaimana radium cepat terpengaruh pelat fotografi yang terbungkus kertas, bagaimana substansi menebarkan panas, di semi-kegelapan ia menunjukkan efek cahaya yang spektakuler. Dia menggambarkan tes medis dengan membungkus sampel garam radium dalam karet tipis yang menutupi dan mengikat ke lengan selama 10 jam, lalu telah mempelajari luka yang menyerupai luka bakar. Setelah 52 hari bekas luka yang permanen tetap abu-abu. Dalam hubungan itu disebutkan Pierre bahwa radium kemungkinan bisa digunakan dalam pengobatan kanker.



Tapi tangan Pierre yang tergores gemetar menumpahkan sedikit persiapan yang mahal. Lima puluh tahun kemudian kehadiran radioaktivitas ditemukan di tempat kejadian dan permukaan tertentu harus dibersihkan. Kenyataannya Pierre sedang sakit. Kakinya gemetar sehingga kadang-kadang ia merasa sulit untuk berdiri tegak. Dia berkonsultasi dengan dokter yang didiagnosis neurasthenia dan diresepkan strychnine. Dan kulit pada jari Marie retak dan tergores serta keduanya menderita kelelahan. Mereka rupanya tidak tahu bahwa radiasi bisa memiliki efek merugikan pada kondisi kesehatan secara umum. Pierre, yang suka mengatakan bahwa radium memiliki sejuta kali lebih kuat radioaktivitas dari uranium, sering membawa sampel dalam saku rompinya untuk menunjukkan teman-temannya.



Marie pun senang memiliki sedikit garam radium untuk tempat tidurnya yang bersinar dalam kegelapan. Koran yang mereka tinggalkan mereka melepaskan diucapkan radioaktivitas. Jika hari ini di Bibliothèque Nationale Anda ingin berkonsultasi dengan tiga buku catatan hitam di mana pekerjaan mereka dari Desember 1897 dan tiga tahun berikutnya dicatat, Anda harus menandatangani sebuah sertifikat bahwa anda melakukannya atas resiko anda sendiri. Orang harus melakukan hal ini untuk waktu yang lama untuk datang. Bahkan dibutuhkan 1.620 tahun sebelum kegiatan radium direduksi menjadi setengah.



Rutherford juga sama tidak curiga mengenai bahaya ketika ternyata bahwa salah satu rekan-rekannya yang telah bekerja dengan zat radioaktif selama beberapa bulan mampu melaksanakan suatu electroscope oleh menghembuskan napas, Rutherford menyatakan senang karena hal ini mengkonfirmasi teori keberadaan pancaran udara. Namun kesehatan Marie dan Pierre memunculkan kekhawatiran. Teman-teman mereka mencoba untuk membuat mereka bekerja lebih sedikit. Semua gejala itu dianggap berasal dari gudang yang berangin dan kelelahan. Mereka seharusnya memiliki laboratorium baru.



Paulus Appell, dekan fakultas ilmu pengetahuan mengajukan mereka sebagai penerima untuk Legiun Kehormatan 14 Juli 1903. Pierre menjawab, "Aku tidak merasakan sedikit perlu menjadi dekorasi, tapi saya dalam kebutuhan terbesar dari sebuah laboratorium" Meskipun Pierre diberi kursi di Sorbonne pada 1904 dengan janji laboratorium, hingga akhir 1906 semuanya masih belum mulai dibangun. Pierre diberi akses ke beberapa ruangan di sebuah bangunan yang digunakan untuk studi oleh mahasiswa kedokteran muda. Pierre Curie tidak pernah memperoleh laboratorium yang nyata.



Pada tahun 1903, Marie dan Pierre Curie diberikan setengah Penghargaan Nobel dalam Fisika. Dalam pengakuan atas jasa yang luar biasa mereka telah diberikan oleh penelitian bersama mereka pada fenomena radiasi yang ditemukan oleh Professor Henri Becquerel. Henri Becquerel dianugerahi separuh lainnya untuk penemuan radioaktivitas spontan. Dalam sebuah surat kepada Swedish Academy of Sciences, Pierre menjelaskan bahwa tak satu pun dari mereka dapat datang ke Stockholm untuk menerima hadiah. Mereka tidak bisa pergi karena kewajiban mengajar mereka. Nyonya Curie telah sakit dan belum sepenuhnya pulih." Tidak sampai Juni 1905 mereka pergi ke Stockholm, di mana Pierre memberikan Nobel lecture.



Pierre meninggal dunia akibat kecelakaan kendaraan di Paris pada 19 April 1906. Ia ditabrak kereta yang ditarik kuda di dekat Pont Neuf di Paris dan dibunuh. Putri Pierre dan Marie Curie, Irène Joliot-Curie, serta menantu mereka, Jean Joliot-Curie juga adalah fisikawan-fisikawan yang terlibat dalam penelitian radioaktivitas. Sekarang Marie ditinggalkan sendirian dengan dua putri, Irène berusia 9 dan Hawa umur 2. Ketika Marie ditawari pensiun, dia menolak hal itu: Aku 38 tahun dan mampu mendukung diriku sendiri, adalah jawabannya. Dia ditunjuk untuk menggantikan Pierre sebagai kepala laboratorium, yang paling cocok dan bertanggung jawab untuk tugas mengajar. Dia dengan demikian menjadi wanita pertama yang pernah ditunjuk untuk mengajar di Sorbonne. Setelah beberapa bulan, pada bulan November 1906, ia memberikan kuliah pertamanya.


Read Post | comments

Fisikawan Mekanika Kuantum

Seorang ahli fisika Jerman, Max Planck, umumkan dia punya hipotesa yang berani. Dia bilang radiant energi (energi gelombang cahaya) tidaklah mengalir dalam arus yang kontinyu, tetapi terdiri dari potongan-potongan yang disebutnya quanta. Hipotesa Planck yang bertentangan dengan teori klasik tentang cahaya dan elektro magnetik ini merupakan titik mula dari teori kuantum yang sejak itu merevolusionerkan bidang fisika dan menyuguhkan kita pengertian yang lebih mendalam tentang alam benda dan radiasi. Dilahirkan tahun 1858 di kota Kiel, Jerman, dia belajar di Universitas Berlin dan Munich, peroleh gelar Doktor dalam ilmu fisika dengan summa cum laude dari Universitas Munich selagi berumur baru dua puluh satu tahun. Sebentar dia mengajar di Universitas Munich, kemudian di Universitas Kiel. Di tahun 1889 dia jadi mahaguru Univeristas Berlin sampai pensiunnya tiba tatkala usianya mencapai tujuh puluh. Itu tahun 1928.



Planck, seperti halnya ilmuwan lain, tertarik dengan "radiasi kuantitas gelap," julukan buat radiasi elektromagnetik dikeluarkan oleh obyek gelap sempurna apabila dipanaskan. (Suatu obyek gelap sempurna dijelaskan sebagai sesuatu yang tidak memantulkan cahaya, tetapi sepenuhnya menyerap semua cahaya yang jatuh di atasnya). Percobaan-percobaan para ahli fisika telah membuat ukuran yang hati-hati perihal radiasi yang dikeluarkan oleh obyek itu bahkan sebelum Planck bekerja dalam masalah itu. Hasil karya Planck pertama adalah penemuannya dalam hal formula secara aljabar yang ruwet yang dengan tepat menggambarkan "radiasi kuantitas gelap." Formula ini yang kerap digunakan dalam teori fisika sekarang dengan rapi meringkas data-data percobaan. Tetapi ada satu masalah: hukum fisika yang sudah diterima meramalkan adanya suatu formula yang samasekali berbeda.



Planck berkecimpung dalam-dalam terhadap soal ini dan akhirnya tampil dengan teori baru yang radikal: energi radiant cuma keluar pada pergandaan yang tepat dari unit elementer yang disebut Planck "kuantum". Menurut teori Planck, ukuran kuantum cahaya tergantung pada frekuensi cahaya (misalnya pada warnanya), dan juga berimbang dengan kuantitas fisik yang oleh Planck diringkas dengan "h", tetapi sekarang disebut "patokan Planck." Hipotesa Planck amatlah berlawanan dengan apa yang jadi konsep umum fisika. Tetapi, dengan penggunaan ini dia mampu menemukan keaslian teoritis yang tepat daripada formula yang benar tentang "radiasi kuantitas gelap." Teori Planck begitu revolusioner, yang tak syak lagi bisa dianggap suatu gagasan eksentrik kalau saja Planck bukan seorang ahli fisika yang mantap dan konservatif. Kendati hipotesanya terdengar aneh, dalam soal khusus ini jelas merupakan penuntun ke arah formula yang benar.



Pada mulanya, umumnya ahli fisika (termasuk Planck sendiri) melihat hipotesanya sebagai tak lain dari sebuah fiksi matematik yang cocok. Sesudah beberapa tahun, hal itu berubah sehingga konsepsi Planck tentang kuantum dapat digunakan untuk pelbagai fenomena fisik selain untuk "radiasi kuantitas gelap." Einstein menggunakan konsep ini di tahun 1905 dalam rangka menjelaskan efek fotoelektrika, dan Niels Bohr menggunakannya di tahun 1913 dalam teorinya tentang struktur atom. Menjelang tahun 1918 tatkala Planck peroleh Hadiah Nobel, jelaslah sudah bahwa hipotesanya pada dasarnya benar dan itu mempunyai arti penting yang fundamental dalam teori fisika. Sikap anti Nazi Planck yang keras membuat kedudukannya berabe di masa pemerintahan Hitler. Anak laki-lakinya dihukum mati di awal tahun 1945 akibat peranannya dalam komplotan para perwira yang punya rencana membunuh Hitler. Planck sendiri mati tahun 1947, pada umur delapan puluh sembilan tahun.



Perkembangan mekanika kuantum mungkin yang paling penting dari perkembangan ilmu pengetahuan dalam abad ke-20, lebih penting ketimbang teori relativitas Einstein. Patokan "h" Planck memegang peranan penting dalam teori fisika dan sekarang dihimpun jadi dua atau tiga patokan fisika paling dasar. Patokan itu muncul dalam teori struktur atom, dalam prinsip "ketidakpastian" Heisenberg, dalam teori radiasi dan dalam banyak lagi formula ilmiah. Perkiraan pertama Planck mengenai nilai jumlah adalah dalam batas perhitungan 2% yang diterima sekarang. Planck umumnya dianggap bapak mekanika kuantum. Kendati dia memainkan peranan tak seberapa dalam perkembangan teori selanjutnya, adalah keliru mengecilkan arti Planck. Jalan mula yang disuguhkannya sungguh penting. Dia membebaskan pikiran orang dari anggapan-anggapan keliru yang ada sebelumnya, dan dia memungkinkan orang-orang sesudahnya menyusun teori yang jauh lebih jernih daripada yang sekarang kita miliki.
Read Post | comments

Sarjana Tehnik Penemu Mesin Diesel

Rudolf Christian Karl Diesel adalah sarjana mesin dari Jerman dan merupakan penemu dari Mesin Diesel. Diesel lahir di Paris, Perancis pada 18 Maret 1858 dari orangtua yang berkebangsaan Jerman pengrajin kulit. dan berimigrasi ke Perancis. Sebagian masa kecil Diesel dihabiskan di Perancis sampai meletusnya perang Franco-Prussian di tahun 1870. Keluarganya terpaksa mengungsi pindah ke London, Inggris. Dan menjelang perang berakhir, ibunya mengirim Rudolf Diesel yang masih berusia 12 tahun untuk tinggal di Augsburg bersama paman dan bibinya agar dapat berbicara dalam bahasa Jerman dan bersekolah di Royal County Trade School, dimana pamannya menjadi mengajarkan matematika disana.



Sejak kecil, dia dekenal sebagai seorang yang jenius. Pada usia 14 tahun, Rudolf Diesel mengirimkan surat kepada orangtuanya yang berisikan cita-citanya untuk menjadi seorang insinyur, dan setelah menyelesaikan pendidikan dasar dan menjadi murid terbaik di kelasnya pada tahun 1873, dia melanjutkan sekolahnya di School of Augsburg. Selanjutnya pada tahun 1875, dia menerima beasiswa dari Royal Bavarian Polytechnic di Munich, dimana saat itu Rudolf Diesel kuliah sambil bekerja di sebuah pabrik dan mendapatkan banyak pengalaman dari tempatnya bekerja. Pada tahun 1880, Diesel lulus dari universitasnya dan mendapatkan kehormatan sebagai murid dengan nilai akademik terbaik.



Pada sekitar usia 20 tahun, pada 1870, Diesel menerima penghargaan medali perunggu dari Société Pour L'Instruction Elémentaire, atas beberapa karya ilmiahnya yang cemerlang.Tetapi, pada tahun yang sama, keluarga Diesel terpaksa harus meninggalkan Paris karena kebijakan baru pemerintah Perancis saat itu tentang para imigran asing. Ayah Diesel gagal memperoleh izin menetap di Perancis. Mereka berangkat dan pindah ke London, Inggris. Hanya sebentar di sana, Rudolf kemudian berangkat sendiri ke Augsburg, Jerman, untuk melanjutkan sekolah dan tinggal bersama paman dan bibinya disana yang juga mengajar sebagai gurunya di Gewerbsschule. Tak lama kemudian Perang Jerman-Perancis meletus.



Rudolf Diesel mengadakan penelitian, bagaimana agar penggunaan bahan bakar pada suatu mesin menjadi lebih efisien. Dia tahu bahwa mesin-mesin uap yang ada pada jamannya, hanya memiliki tingkat efisiensi sebesar 10-15%. Dia kemudian merancang sebuah mesin dengan bahan bakar yang disemprotkan kedalam ruang kompresi dimana bahan bakar tersebut akan terbakar akibat panas yang timbul akibat kompresi. Mesin inilah yang kita kenal sekarang dengan Mesin Diesel. Impian Diesel untuk menciptakan mesin dengan efisiensi tinggi menjadi tercapai, karena sumber bahan bakar untuk mesin diesel yang dipakai sekarang dan kita kenal dengan nama 'diesel' adalah minyak sisa dari hasil penyaringan bensin.



Pada tahun 1872, Rudolf mulai dikenal dan diakui sebagai calon mekanik handal. Ia menyelesaikan sekolahnya di Gewerbsschule sebagai salah seorang lulusan terbaik, kemudian melanjutkan ke Universitas Teknik (Institut Politeknik) Muenchen. Sayang, Rudolf tak dapat mengikuti ujian akhir kesarjanaannya, pada tahun 1879 karena menderita serangan penyakit demam berdarah. Namun selama kuliah di Muenchen, dia berprestasi, antara lain, pada 1878, bersama profesornya berhasil merancang suatu cetak biru mesin uap dengan efisiensi tertinggi. Dia menulis beberapa makalah dan diterbitkan untuk umum. Setelah sembuh, Rudolf memilih mulai bekerja sebagai mekanik di perusahaan Sulzer di Winterthour, mengembangkan mesin pembuat es.



Akhirnya pada tahun 1880, Rudolf berhasil menyelesaikan ujian akhir kesarjanaannya sebagai insinyur mesin, dan menjadi lulusan terbaik yang pernah dihasilkan oleh Institut Politeknik Muenchen sepanjang sejarahnya hingga kini. Setelah lulus, dia memutuskan pindah menetap di Paris dan mendirikan cabang perusahaan mesin pembuat es disana. Tetapi, setahun kemudian, 1881, perusahaan mengangkatnya menjadi direktur pabrik tersebut di Paris, tahun inilah dia bertemu dengan Heinrich Buz, Direktur Permesinan Augsburger dan mereka bersepakat mengembangkan suatu sistem permesinan pembuas es bening. Tahun itu juga Rudolf menerima sertifikat hak paten pertamanya atas temuannya memproduksi klareis dalam botol.



Tahun 1883, Rudolf mulai membangun pabrik es besar di Paris. Setahun kemudian, rencana pengembangan mesin amoniak mulai dikerjakan. Tahun 1886, pabriknya melebarkan sayapnya ke Belgia. Pada tahun 1887, gagasan tentang mesin penyerap amoniak untuk keperluan usaha skala menengah mulai terwujud. Pada saat inilah Rudolf membuktikan teori gelombang elektromagnetik pada putaran tinggi per detik. Pada tahun 1889, Rudolf mengikuti pameran teknik industri di Paris, memamerkan mesin pembuat es dan pendinginnya. Rudolf kemudian memberikan kuliah umum di suatu kongres internasional mengenai mesin-mesin terapan. Dia memperoleh sambutan meriah dan perusahaan Lindes segera menawarinya kontrak kerja berkedudukan di Berlin sejak tahun 1890.



Pada tahun 1892, Rudolf menerima hak patennya atas penemuan cara kerja internal combustion engine. Rudolf segera memulai proyek besarnya mengembangkan apa yang dekmudian hari dikenal sebagai mesin diesel. Pada 10 Agustus 1893, Rudolf pun berhasil mewujudkan impiannya yakni terciptanya mesin diesel pertama di dunia. Atas temuannya itu, ia mendapatkan hak paten bernomor 608845. Prototipe awal mesinnya dipamerkan di Pekan raya Chicago, Amerika Serikat. Pada tahun 1895, Komisi Hak Paten mensahkan bahwa mesin ciptaannya. Dia pindah ke Muenchen, tahun 1896. Diesel mengembangkan ide sebuah mesin pemicu kompresi akhir abad ke-19 dan menerima hak paten untuk alat tersebut 23 Februari 1893. Dia membangun prototipe yang berfungsi pada awal 1897 ketika bekerja di pabrik MAN di Augsburg.



Tahun itu adalah tahun yang sibuk bagi Rudolf. Pabrik mesin diesel di Augsburg dibangun tahun 1898. Empat contoh mesin produksi awalnya segera dipamerkan di Pekar raya Muenchen dan dia berhasil menyelesaikan mesin diesel pertama dengan kompresor untuk perusahaan Deutz AG. Pabrik mesin diesel pertama di Amerika selesai dibangun tahun itu juga. Pada tahun 1899 mesin diesel pertama kali digunakan di lapangan pengeboran minyak di Gailizien. Pada 1900, pabrik mesin diesel pertama di London diresmikan. Peragaan mesinnya di Pekan raya Paris memperoleh perhatian istimewa dan mendapatkan hadiah utama. Pada 1905, mesin diesel mulai digunakan sebagai mesin kereta api. Dan puncaknya 1910 ketika ia tampil di Pekan raya Paris dengan rancang bangun mesin diesel yang digerakkan bahan bakar minyak kacang dan minyak ganja. Mesin biodiesel itu disempurnakan lagi oleh Ludwig Elsbett.



Rudolf Diesel meninggal secara mengenaskan dan misterius di kapal fery dalam perjalanannya ke Inggris di Selat Inggris pada tanggal 30 September 1913 pada umur 55 tahun. Terjatuh dan tenggelam secara misterius dan hingga kini tidak diketahui pasti sebab peristiwa kecelakaan tragis itu. Setelah kematian Rudolf Diesel, mesin diesel menjadi pengganti mesin uap. Mesin Diesel adalah mesin yang berat dan memiliki bentuk yang lebih kaku dan kokoh dari mesin bensin sehingga mesin diesel tidak digunakan untuk mesin pesawat terbang, tetapi mesin diesel berkembang luas sehingga banyak dipakai oleh pabrik, kapal laut, kapal selam, lokomotif dan mobil modern. Mesin diesel mempunyai keuntungan karena lebih irit bahan bakar daripada mesin dengan bahan bakar bensin. Rudolf Diesel khususnya tertarik untuk menggunakan abu batu bara ataupun minyak sayur sebagai bahan bakar dan kenyataannya mesin yang dirancangnya memang dapat berjalan dengan menggunakan minyak sayur.


Read Post | comments

Bapak Pandu Pramuka Sedunia

Baden-Powell dilahirkan di Paddington, London pada 1857. Ayahnya, pendeta Harry Baden-Powell, meninggal ketika dia berusia 3 tahun, dan ia dibesarkan oleh ibunya, Henrietta Grace smith, seorang wanita yang berketetapan bahwa anaknya harus berhasil. Baden-Powell berkata tentang ibunya pada 1933, "Rahasia keberhasilan saya adalah ibu saya." Selepas menghadiri Rose Hill School, Tunbridge Wells, Baden-Powell dianugerahi beasiswa untuk sekolah umum Charterhouse. Perkenalannya kepada kemahiran pramuka adalah memburu dan memasak di hutan yang merupakan kawasan terlarang. Dia juga bermain piano dan biola, melukis dengan baik dan tangkas juga gemar bermain drama. Masa liburan dihabiskan dengan ekspedisi belayar atau berkano dengan saudaranya. Dia mengarang beberapa buku, diantaranya, jungle book, girl guides, scouiting for boys, aids to scouting, rovering to success



Pada tahun 1876, Baden-Powell bergabung dengan 13th Hussars di India. Pada tahun 1895 dia bertugas dengan dinas khusus di Afrika dan pulang ke India pada tahun 1897 untuk memimpin 5th Dragoon Guards. Baden-Powell saling berlatih dan mengasah kemahiran kepanduannya dengan suku Zulu pada awal 1880-an di jajahan Natal Afrika Selatan di mana resimennya ditempatkan dan ia diberi penghargaan karena keberaniannya.ada 3 penghargaan yang diberi angkatan perang zulu yaitu: impressa: serigala yang tak pernah tidur. karena dia sering berjaga-jaga saat malam, kantankye:orang pemakai topi lebar. karena dia selalu memakai topi lebar, m'hlalapanzi:orang bertiarap yang siap menembak. Kemahirannya mengagumkan dan dia kemudian dipindahkan ke dinas rahasia Inggris.



Dia sering bertugas dengan menyamar sebagai pengumpul kupu-kupu, memasukkan rancangan instalasi militer ke dalam lukisan-lukisan sayap kupu-kupunya. Baden-Powell kemudian ditempatkan di dinas rahasia selama 3 tahun di daerah Mediterania yang berbasis di Malta. Dia kemudian memimpin gerakan ketentaraannya yang berhasil di Ashanti, Afrika, dan pada usia 40 dipromosikan untuk memimpin 5th Dragoon Guards pada tahun 1897. Beberapa tahun kemudian, dia menulis buku panduan ringkas bertajuk "Aids to Scouting", ringkasan ceramah yang dia berikan mengenai peninjau ketentaraan, untuk membantu melatih perekrutan tentara baru. Menggunakan buku ini dan kaidah lain, ia melatih mereka untuk berpikir sendiri, menggunakan daya usaha sendiri, dan untuk bertahan hidup dalam hutan.



Baden-Powell kembali ke Afrika Selatan sebelum Perang Boer dan terlibat dalam beberapa tindakan melawan Zulu. Dinaikkan pangkatnya pada masa Perang Boer menjadi kolonel termuda dalam dinas ketentaraan Britania, dia bertanggung jawab untuk organisasi pasukan perintis yang membantu tentara biasa. Ketika merencanakan hal ini, dia terperangkap dalam pengepungan Mafeking, dan dikelilingi oleh tentara Boer yang melebihi 8.000 orang. Walaupun berjumlah lebih kecil, garnisun itu berhasil bertahan dalam pengepungan selama 217 hari. Pengepungan itu dibubarkan oleh Pembebasan Mafeking pada 16 Mei 1900.



Naik pangkat sebagai Mayor Jendral, Baden-Powell menjadi pahlawan nasional. Setelah mengurusi pasukan polisi Afrika Selatan Baden-Powell kembali ke Inggris untuk bertugas sebagai Inspektur Jendral pasukan berkuda pada tahun 1903. Setelah kembali, Baden-Powell mendapati buku panduan ketentaraannya "Aids to Scouting" telah menjadi buku terlaris, dan telah digunakan oleh para guru dan organisasi pemuda. Kembali dari pertemuan dengan pendiri Boys' Brigade, Sir William Alexander Smith, Baden-Powell memutuskan untuk menulis kembali Aids to Scouting agar sesuai dengan pembaca remaja, dan pada tahun 1907 membuat satu perkemahan di pulau Brownsea bersama dengan 22 anak lelaki yang berlatar belakang berbeda, untuk menguji idenya. Buku "Scouting for Boys" diterbitkan 1908 dalam 6 jilid.



Kanak-kanak remaja membentuk "Scout Troops" secara spontan dan gerakan Pramuka berdiri tanpa sengaja, pada mulanya pada tingkat nasional, dan kemudian pada tingkat internasional. Gerakan pramuka berkembang seiring dengan Boys' Brigade. Suatu pertemuan pramuka diadakan di Crystal Palace di London pada 1908, di mana Baden-Powell menemukan gerakan Pandu Puteri yang pertama. Pandu Puteri kemudian didirikan tahun 1910 di bawah pengawasan saudara perempuan Baden-Powell, Agnes Baden-Powell. Walaupun dia sebenarnya dapat menjadi Panglima Tertinggi, Baden Powell memuutuskan berhenti dari tentara pada tahun 1910 dengan pangkat Letnan Jendral menuruti nasihat Raja Edward VII, yang mengusulkan bahwa ia lebih baik melayani negaranya dengan memajukan gerakan Pramuka.



Pada Januari 1912 Baden-Powell bertemu calon isterinya Olave Soames di atas kapal penumpang (Arcadia) dalam perjalanan ke New York untuk memulai Lawatan Pramuka Dunia. Olave berusia 23, Baden-Powell 55. Mereka bertunangan pada September tahun yang sama dan menjadi sensasi pers, mungkin karena ketenaran Baden-Powell, karena perbedaan usia seperti itu lazim saat itu. Untuk menghindari gangguan pihak pers, mereka melangsungkan pernikahan secara rahasia pada 30 Oktober 1912. Dikatakan bahwa Baden-Powell hanya memiliki satu petualangan lain dengan wanita (pertunganannya yang gagal dengan Juliette Magill Kinzie Gordon). Pramuka Inggris menyumbang satu penny masing-masing dan mereka membelikan Baden-Powel hadiah pernikahan, yaitu sebuah mobil Rolls Royce.



Ketika pecah Perang Dunia I pada tahun 1914, Baden-Powell menawarkan dirinya kepada Jabatan Perang. Tiada tanggung jawab diberikan kepada beliau, sebab, seperti yang dikatakan oleh Lord Kitchener: "dia bisa mendapatkan beberapa divisi umum dengan mudah tetapi dia tidak dapat mencari orang yang mampu meneruskan usaha baik Boy Scouts." Kabar angin menyatakan Baden-Powell terkait dalam kegiatan spionase dan dinas rahasia berusaha untuk menggalakkan mitos tersebut. Baden-Powell dianugerahi gelar Baronet tahun 1922, dan bergelar Baron Baden-Powell, dari Gilwell dalam County Essex, tahun 1929. Taman Gilwell adalah tempat latihan Pemimpin Pramuka Internasional. Baden-Powell dianugerahi Order of Merit dalam sistem penghormatan Inggris tahun 1937, dan dianugerahi 28 gelar dari negara asing.



Dibawah usaha gigihnya pergerakan Pramuka dunia berkembang. Pada tahun 1922 terdapat lebih dari sejuta pramuka di 32 negara; pada tahun 1939 jumlah pramuka melebihi 3,3 juta orang. Keluarga Baden-Powell memiliki tiga anak – satu anak laki-laki dan dua perempuan (yang mendapat gelar-gelar kehormatan pada 1929; anak laki-lakinya kemudian menggantikan ayahnya pada 1941: Peter, kemudian 2nd Baron Baden-Powell (1913-1962), Hon. Heather Baden-Powell (1915-1986), Hon. Betty Baden-Powell (1917-2004) yang pada 1936 menikah dengan Gervase Charles Robert Clay (lahir 1912 dan memiliki 3 anak laki-laki dan 1 perempuan)



Tidak lama selepas menikah, Baden-Powell berhadapan dengan masalah kesehatan, dan mengalami beberapa serangan penyakit. Ia menderita sakit kepala terus menerus, yang dianggap dokternya berasal dari gangguan psikosomatis dan dirawat dengan analisa mimpi. Sakit kepala ini berhenti setelah ia tidak lagi tidur dengan Olave dan pindah ke kamar tidur baru di balkon rumahnya. Pada tahun 1934 prostatenya dibuang, dan pada tahun 1939 dia pindah ke sebuah rumah yang dibangunnya di Kenya, negara yang pernah dilawatinya untuk berehat.



Baden-Powell meninggal dan dimakamkan di Kenya, di Nyeri, dekat Gunung Kenya, pada 8 Januari 1941. Pada 1938 Royal Academy of Sweden menganugerahkan Lord Baden-Powell dan semua gerakan Pramuka hadiah Nobel Perdamaian untuk tahun 1939. Tapi pada 1939 Royal Academy memutuskan untuk tidak menganugerahkan hadiah untuk tahun itu, karena pecahnya Perang Dunia II. Pergerakan Pramuka dan Pandu Puteri merayakan 22 Februari sebagai hari B-P, tanggal lahir bersama Robert dan Olave Baden-Powell, untuk memperingati dan merayakan jasa Ketua Pramuka dan Ketua Pandu Puteri Dunia.


Read Post | comments
 
© Copyright Tokoh Ternama All Rights Reserved.