10 MOST LIKED

Ilmuwan Carl Friedrich Gauss

Johann Carl Friedrich Gauss (Gau?) adalah matematikawan, astronom dan fisikawan Jerman legendaris yang memberikan beragam kontribusi; ia dipandang sebagai salah satu matematikawan terbesar sepanjang masa selain Archimedes dan Isaac Newton. Dilahirkan di Braunschweig, Electorate Brunswick - L�neburg, sekarang bagian dari Lower Saxony, Jerman 30 April 1777, sebagai putra yang kedua dari kaum buruh orang tua yang miskin. Ia beragama kristen dan ditetapkan dalam suatu gereja dekat sekolah. Ada beberapa cerita tentang kegeniusan awalnya. Saat umurnya belum genap 3 tahun, ia telah mampu mengoreksi kesalahan daftar gaji tukang batu ayahnya. ia mengoreksi, secara mental dan tanpa kesalahan kalkulasi nya,



Cerita lain yang terkenal dan apa yang telah diceritakan kebanyakan orang. Menurut sebuah cerita, pada umur 10 tahun, Gauss muda bisa menjawab dalam beberapa detik soal yang diberikan gurunya. Ia membuat gurunya dan Martin Bartels asistennya terkagum-kagum dengan memberikan rumus untuk menghitung jumlah suatu deret aritmatika berupa penghitungan deret 1+2+3+...+100. Metoda yang mengira daftar angka-angka dari 1 sampai 100, adalah penambahan yang berurut memasangkan terminologi dari kebalikan yang tiada batas dan hasil jumlah yang serupa: 1 + 100 = 101, 2 + 99 = 101, 3 + 98 = 101, dan seterusnya, untuk suatu total pen;jumlahan dari 50 ? 101 = 5050 (lihat rangkaian perhitungan dan penjumlahan). Meski cerita ini hampir sepenuhnya benar, soal yang diberikan gurunya sebenarnya lebih sulit dari itu.



Karena bapaknya menginginkan dia untuk mengikuti langkahnya menjadi tukang batu, ia bukan orang yang mendukung kepandaiannya dibidang ilmu pengetahuan dan matematika. Gauss terutama didukung oleh ibu nya di bidang ini dan oleh Duke dari Braunschweig, yang menghadiahi Gauss suatu beasiswa ke Collegium Carolinum (sekarang Technische Universit�t Braunschweig), ia mengikutinnya dari tahun 1792 sampai 1795, dan sesudah itu ia melanjutkan ke University G�ttingen dari tahun 1795 sampai 1798. Selagi di universitas, Gauss menemukan kembali beberapa theorema. Terobosannya yang terjadi di tahun 1796 ketika ia bisa menunjukkan bahwa semua sudut banyak dengan sejumlah sisi yang mana adalah suatu format utama dan sebagai konsekwensi, segi banyak itu dengan manapun jumlah sisi, yang mana adalah produk dari forrmat terpisah yang utama dan suatu 2 kekuatan dapat dibangun oleh sudut dan garis.



Ini adalah suatu penemuan yang utama di suatu bidang yang penting tentang matematika; permasalahan konstruksi yang telah para ahli matematik duduki sejak hari Ancient Greeks, dan penemuan yang pada akhirnya membawa Gauss untuk memilih matematika sebagai ganti ilmu bahasa-bahasa sebagai kariernya. Gauss menjadi sangat senang oleh hasil ini yang ia meminta suatu heptadecagon yang reguler terukir di batu nisannya. Tukang batu yang merosot menyatakan bahwa konstruksi yang sulit akan sangat penting kelihatan seperti suatu lingkaran. Gauss ialah ilmuwan dalam berbagai bidang: matematika, fisika, dan astronomi. Bidang analisis dan geometri menyumbang banyak sekali sumbangan-sumbangan pikiran Gauss dalam matematika. Kalkulus (termasuk limit) ialah salah satu bidang analisis yang juga menarik perhatiannya.



Tahun 1796 adalah tahun paling produktif untuk teori tentang angka dan jumlah yang dikuasai Gauss. Ia menemukan suatu konstruksi dari heptadecagon (30 Maret). Ia menemukan perhitungan yang modular, sangat menyederhanakan manipulasi dalam jumlah theorema. Ia menjadi yang pertama membuktikan hukum hal timbal balik kwadrat (8 April). Ini sungguh peraturan umum mengijinkan para ahli matematik untuk menentukan kemampuan tentang segala persamaan quadrat di perhitungan yang modular. Dalil bilangan prima, menduga (31 Mei), memberi suatu pemahaman yang baik bagaimana bilangan prima dibagikan di antara bilangan bulat. Gauss juga menemukan bahwa tiap-tiap bilangan bulat yang positif adalah bisa menghadirkan sebagai penjumlahan dari paling banyak tiga angka yang bersegi tiga (10 Juli) dan dicatatan kaki buku hariannya ada kata-kata yang terkenal, " Heureka! Num = . + . + .." Tanggal 1 Oktober ia menerbitkan suatu hasil di banyaknya solusi dari polynomials dengan koefisien di bidang yang terbatas.



Gauss seorang ilmuwan dan ahli matematik Jerman yang menyokong dengan mantap bagi bidang banyak orang, mencakup teori nomor; jumlah, statistik, analisa, ilmu ukur yang diferensial, geodesi, elektrostatika, ilmu optik dan ilmu perbintangan. Kadang dikenal sebagai Princeps mathematicorum (Latin "Prince dari Mathematicians" atau " terkemuka dari para ahli matematik") dan " ahli matematik yang terbesar sejak jaman dahulu", Gauss yang telah berpengaruh luar biasa di berbegai bidang dari ilmu pengetahuan dan matematika menjadi salah satu dari mathematicians paling berpengaruh dalam sejarah. Ia menyatakan bahwa matematika sebagai "Princess of Sciences." Gauss meninggal dunia tanggal 23 Februari 1855 di G�ttingen, saat ia berusia 77 tahun

Read Post | comments (1)

Bapak Pembangunan Mesir Modern

Negara Mesir sejak masa lampau sudah memiliki budaya yang tinggi. Begitu pula pada saat sekarang ini, Mesir masih memegang peranan penting dalam kancah budaya, sosial dan politik di kawasan Timur Tengah. Ini tak terlepas dari jasa seseorang yang bernama Muhammad Ali Pasya, pelopor pembaruan dan Bapak Pembangunan Mesir modern. Sejatinya, Muhammad Ali bukanlah orang Mesir asli. Dia berasal dari dusun Kavala-Albania dan lahir sekitar tahun 1765. Orang tuanya hanyalah pedagang rokok eceran dan hidup kurang mampu. Kondisi tersebut mendorong Muhammad Ali bekerja keras sejak masih kecil. Kesibukannya bekerja pada akhirnya tidak memberinya kesempatan untuk mengenyam dunia pendidikan. Akibatnya, dia pun menjadi tidak pandai membaca dan menulis.



Menginjak dewasa, Muhammad Ali bekerja sebagai pemungut pajak. Di sini dia mulai memperlihatkan kecakapannya sehingga tiap tugas yang dibebankan, terlaksana dengan baik. Tak cuma itu, nasib baiknya berlanjut tatkala Gubernur Utsmani mengambilnya sebagai menantu. Kemudian dia masuk ke kemiliteran. Muhammad Ali menjadi ahli strategi andal, kariernya pun terus menanjak. Dan saat memangku jabatan selaku salah satu komandan pasukan Ottoman, tahun 1798 Muhammad Ali dikirim ke Mesir (saat itu adalah salah satu provinsi Ottoman) untuk membantu Inggris memerangi tentara Prancis pimpinan Napoleon Bonaparte. Dalam pertempuran tersebut, dia kembali menunjukkan kecakapan serta keberanian sampai selanjutnya diangkat sebagai kolonel.



Setelah tentara Prancis meninggalkan Mesir tahun 1801, terjadi kekosongan politik di negara tersebut. Oleh Muhammad Ali, hal tersebut dinilainya sebagai satu kesempatan untuk mengambil alih kekuasaan. Situasi vakum ini memunculkan tiga kekuatan yang bertujuan ingin merebut kekuasaan pula. Yakni Khursyid Pasya dari Istambul-Turki, kaum Mamluk yang menginginkan kembali kekuasaannya yang lepas setelah kedatangan Prancis, serta Muhammad Ali sendiri. Awalnya, Muhammad Ali belum terang-terangan menunjukkan niatnya itu. Dirinya menyadari, agar bisa mewujudkan harapan, maka pertama kali yang perlu dilakukan adalah mendapatkan dukungan rakyat. Maka dia pun lantas mengambil sikap mengadu domba dua kekuatan lain.



Lama kelamaan, simpati dari rakyat Mesir yang sudah benci terhadap kaum Mamluk diperolehnya. Sedangkan pada kesempatan sama, tentara Turki di bawah pimpinan Khursyid Pasya ternyata sebagian besar berasal dari Albania. Ini membuat simpati rakyat kepada Turki berkurang. Dengan kelemahan yang ada pada dua pesaingnya itu, Muhammad Ali mempunyai kedudukan lebih kuat guna merebut kekuasaan. Barulah setelah dinilainya situasi politik kian mendukungnya, segera saja dia menghancurkan kekuasaan Mamluk dan Khursyid Pasha. Serta merta, pasukan sultan Turki dipaksa kembali ke Istambul. Seperti disebutkan dalam buku Ensiklopedi Islam, maka tahun 1805, Istambul mengangkatnya sebagai Pasya (gubernur) Mesir. Pemerintahannya berjalan dengan keras.



Di awal kekuasaan, pengaruh kaum Mamluk di Mesir belum sepenuhnya pudar. Oleh katena itu, Muhammad Ali berupaya menyingkirkan terlebih dulu pihak-pihak penentang kekuasaannya. Tahun 1811, kaum Mamluk dapat ditaklukkan. Setelah semua ancaman dieliminir, mulailah berbagai pembaruan dikerjakan. Salah satu bidang yang menjadi fokus pembaruannya adalah militer. Menurut pendapatnya, melalui kekuatan militer akan dapat mengamankan kekuasaan serta upaya pembangunan. Disadari, mengembangkan kekuatan militer hanya bisa dicapai dengan penguasaan pengetahuan modern. Terkait masalah tersebut, tahun 1819 dia mengutus seorang kolonel Prancis bernama Save --yang kemudian beralih ke agama Islam dengan nama Sulaiman Pasya-- guna memodernisasi angkatan bersenjata Mesir.



Dibangunlah sekolah militer di Kairo serta Akademi Industri Bahari juga Sekolah Perwira Angkatan Laut di Alesandria. Selain itu, ratusan perwira Mesir dikirimnya ke Eropa untuk menimba ilmu kemiliteran. Pembaruan pada bidang perekonomian juga menjadi perhatian serius. Beragam kegiatan dilaksanakan untuk memacu pertumbuhan ekonomi negara serta meningkatkan kesejahteraan rakyat. Sejumlah irigasi dibangun, impor kapas dari India dan Sudan, dan juga mendatangkan tenaga ahli pertanian dari Eropa. Modernisasi bidang angkutan umum dan industri menjadi fokus utama awal pemerintahan Muhammad Ali. Pendidikan serta ilmu pengetahuan adalah pula unsur penting gerakan pembaruan Muhammad Ali di Mesir.



Demi tujuan itu, dibentuklah kementerian pendidikan dan sejumlah lembaga pendidikan. Antara lain Sekolah Teknik (1816), Sekolah Kedokteran (1827), Sekolah Apoteker (1829), Sekolah Pertambangan (1834), dan Sekolah Penerjemahan (1836). Sekolah-sekolah tersebut telah menerapkan sistem pengajaran modern yang antara lain diadopsi dari Eropa. Demikian pula tenaga pengajarnya, selain dari Mesir sendiri, juga guru dari Eropa didatangkan. Antara tahun 1813-1849, sejumlah pelajar Mesir dikirim ke Italia, Prancis, Inggris, dan Austria. Untuk mendukung percepatan pembangunan dan pembaruan Mesir, penerjemahan buku buku berbahasa asing --terutama dari Eropa-- terus dilakukan, seperti ilmu fisika, sastra, kedokteran dan lain-lain. Hasilnya pun cukup menggembirakan dan membawa pengaruh besar bagi rakyat Mesir. Mereka lebih mengenal dunia luar serta mengetahui perkembangan dunia Islam pada umumnya.



Apa yang telah dilaksanakan Muhammad Ali Pasya ketika memimpin Mesir, telah mampu mewujudkan Mesir menjadi sebuah negara modern. Hingga kini, Mesir masih dipandang sebagai pusat ilmu pengetahuan di kawasan Timur Tengah. Keberadaan universitas terkenal Al-Azhar makin memperkokoh kedudukan Mesir dalam bidang ilmu pengetahuan Islam. Ribuan mahasiswa dari berbagai negara di dunia, setiap tahunnya menimba ilmu di sini. Semua itu salah satunya adalah berkat jasa-jasa Muhammad Ali Pasya, yang lantas dijuluki Bapak Pembangunan Mesir Modern. [republika]

Read Post | comments

Ilmuwan Perancis Charles Coulomb

Charles-Augustin de Coulomb yang lahir tahun 1736 adalah seorang ilmuwan Perancis yang diabadikan namanya untuk satuan listrik untuk menghormati penelitian penting yang telah dilakukan oleh ilmuwan ini. Coulomb berasal dari keluarga bangsawan yang berpengaruh hingga pendidikannya terjamin. Ia berbakat besar dalam bidang matematika dan belajar teknik untuk menjadi Korps Ahli Teknik Kerajaan. Setelah bertugas di Martinique selama beberapa tahun, ia kembali ke Paris dan di tahun 1779 terpilih menjadi anggota Akademi Ilmiah di tahun 1781. Dia meninggal tahun 1806.



Pada waktu Revolusi Perancis pecah, ia terpaksa meninggalkan Paris tinggal di Blois dengan sahabatnya yang juga ilmuwan, Jean-Charles de Borda (1733-1799). Ia meneruskan berbagai percobaannya dan akhirnya diangkat menjadi inspektur pendidikan di tahun 1802. Percobaan awal Coulomb meliputi tekanan yang bisa memecahkan suatu benda (1773) dan ini adalah awal ilmu modern tentang kekuatan benda-benda. Karyanya di bidang listrik dan magnet yang membuatnya begitu terkenal, baru diterbitkan dalam serangkaian makalah antara tahun 1785 dan 1789.



Melakukan percobaan dengan magnet kompas, ia langsung melihat bahwa gesekan pada sumbu jarum menyebabkan kesalahan. Ia membuat kompas dengan jarum tergantung pada benang lembut. Dan ia menarik kesimpulan; besarnya puntiran pada benang haruslah sama dengan kekuatan yang mengenai jarum dari medan magnetik bumi. Ini mengawali penemuan Timbangan Puntir, untuk menimbang benda-benda yang sangat ringan. Timbangan puntir tadi membawa Coulomb ke penemuannya yang paling penting. Dengan menggerakkan dua bulatan bermuatan listrik di dekat timbangan puntir, ia menunjukkan bahwa kekuatan di antara kedua benda itu berbeda-beda jika kedua benda itu saling menjauh.



Ia mempelajari akibat gesekan pada mesin-mesin dan menampilkan teori tentang pelumasan. Semua ini, bersama pandangannya tentang magnet, diterbitkan di Teori tentang Mesin Sederhana pada tahun 1779. Dari tahun 1784 sampai 1789, saat bekerja di berbagai departemen pemerintah, ia terus meneliti elektrostatika dan magnet. Tahun 1785 keluarlah hukum Coulomb; daya tarik dan daya tolak kelistrikan antara dua benda yang bermuatan listrik adalah perkalian muatannya dengan kuadrat terbalik dari jaraknya. Rumus ini sangat mirip dengan hukum gravitasi Newton.



Di Blois, Coulomb meneliti sifat muatan listrik pada benda dan diketemukannya bahwa muatan tersebut hanya ada pada permukaan benda. Didapatkannya pula bahwa daya magnet juga mengikuti hukum kuadrat terbalik seperti daya listrik statis. Beberapa karyanya ditemukan juga oleh Henry Cavendish tetapi karya Cavendish baru terbit tahun pada tahun 1879. Penemuan Coulomb yang memastikan adanya hubungan antara kelistrikan dan magnetisme kelak dibuktikan oleh Hans Christian �rsted serta Sim�on Poisson. Dan ini menjadi dasar penelitian elektrodinamika oleh Andre-Marie Ampere. Semua karyanya menunjukkan orisinalitas dan penelitian yang teliti serta tekun.

Read Post | comments

Filosof Jerman Immanuel Kant

Immanuel Kant lahir di K�nigsberg, 22 April 1724 dan meninggal di kota yang sama tanggal 12 Februari 1804. Dia adalah seorang filsuf Jerman yang telah menulis karya yang terpenting yaitu Kritik der Reinen Vernunft, 1781. Dalam bukunya ini ia �membatasi pengetahuan manusia�. Atau dengan kata lain �apa yang bisa diketahui manusia.� Ia menyatakan ini dengan memberikan tiga pertanyaan : Apakah yang bisa kuketahui? Apakah yang harus kulakukan? Apakah yang bisa kuharapkan? Pertanyaan ini dijawab sebagai berikut :



Apa-apa yang bisa diketahui manusia hanyalah yang dipersepsi dengan panca indria. Lain daripada itu merupakan �ilusi� saja, hanyalah ide. Semua yang harus dilakukan manusia harus bisa diangkat menjadi sebuah peraturan umum. Hal ini disebut dengan istilah �imperatif kategoris�. Contoh: orang sebaiknya jangan mencuri, sebab apabila hal ini diangkat menjadi peraturan umum, maka apabila semua orang mencuri, masyarakat tidak akan jalan. Yang bisa diharapkan manusia ditentukan oleh akal budinya. Inilah yang memutuskan pengharapan manusia. Ketiga pertanyaan di atas ini bisa digabung dan ditambahkan menjadi pertanyaan keempat: �Apakah itu manusia?�



Daftar karyanya

� 1755: Allgemeine Naturgeschichte und Theorie des Himmels

� 1755: meditationum quaerandam de igne saccincta delinetatio

� 1755: Neue Erhellung der ersten Grunds�tze metaphysischer Erkenntnisse

� 1756: Physische Monadologie

� 1756: Neue Anmerkungen zur Erl�uterung der Theorie der Winde

� 1762: Die falsche Spitzfindigkeit der vier syllogistischen Figuren

� 1763: Versuch, den Begriff der negativen Gr��en in der Weltweisheit einzuf�hren

� 1763: Untersuchung �ber die Deutlichkeit der Grunds�tze der nat�rlichen Theologie und Moral

� 1763: Der einzige m�gliche Beweisgrund zu einer Demonstration f�r das Dasein Gottes

� 1764: Beobachtungen �ber das Gef�hl des Sch�nen und Erhabenen

� 1764: �ber die Krankheit des Kopfes

� 1766: Tr�ume eines Geistersehers erl�utert durch Tr�ume der Metaphysik. (�ber Emanuel Swedenborg)

� 1770: �ber die Form und die Prinzipien der sinnlichen und intelligiblen Welt. (De mundi sensibilis atque intelligibillis forma et principiis.)

� 1775: �ber die verschiedenen Rassen der Menschen

� 1781: Auflage der Kritik der reinen Vernunft

� 1783: Prolegomena zu einer jeden k�nftigen Metaphysik, die als Wissenschaft wird auftreten k�nnen

� 1784: Idee zu einer allgemeinen Geschichte in weltb�rgerlicher Absicht

� 1784: Beantwortung der Frage: Was ist Aufkl�rung

� 1785: Grundlegung der Metaphysik der Sitten

� 1786: Metaphysische Anfangsgr�nde der Naturwissenschaft

� 1786: Mutma�licher Anfang der Menschengeschichte

� 1787: Kritik der reinen Vernunft 2., stark erweiterte Auflage

� 1788: Kritik der praktischen Vernunft

� 1790: Kritik der Urteilskraft

� 1793: Die Religion innerhalb der Grenzen der blo�en Vernunft

� 1793: �ber den Gemeinspruch: Das mag in der Theorie richtig sein, taugt aber nicht f�r die Praxis

� 1794: Das Ende aller Dinge

� 1795: Zum ewigen Frieden

� 1797: Die Metaphysik der Sitten

� 1798: Der Streit der Fakult�ten

� 1798: Anthropologie in pragmatischer Hinsicht abgefasst
Read Post | comments

Tokoh Pembaharu Islam Wahabiyah

Saat Islam jatuh ke jurang keruntuhan (abad ke-18), kerusakan budi dan moral amat parah. Pendidikan terhenti, pemerintahan menjadi despotis, kadang terjadi anarki, agama membeku, ketauhidan yang diajarkan Nabi Muhammad SAW telah diselubungi khurafat, mesjid-mesjid ditinggalkan oleh golongan besar yang awam, azimat dan penangkal penyakit merajalela sebagai �kepercayaan baru� umat, menziarahi kuburan �orang-orang keramat� mentradisi, pemujaan terhadap �orang-orang suci� yang dijadikan sebagai �perantara� komunikasi dengan tuhan, menggejala. Minum arak dan mengisap candu jadi hal biasa, pelacuran merajalela, dan akhlak merosot serta kehormatan diri rusak. Dunia Islam diliputi kegelapan.



Tapi tiba-tiba, bergemalah seruan dari padang pasir yang luas � tempat lahir Islam di tanah Arab � memanggil Umat Islam kembali ke jalan yang benar. Adalah Muhammad bin Abdul Wahab yang menggemakan seruan itu. Ia menggerakkan Umat Islam untuk memperbaiki jiwa dan membangkitkan kemegahan dan kebesaran Islam. Abdul Wahab adalah sosok pembaharu yang cukup berpengaruh sekaligus berhasil menggedor mata hati umat. Ia melancarkan gerakan pembaharuannya berdasarkan ide-ide Ibnu Taimiyah. Gerakannya ini dikenal dengan Wahabiyah atau Wahabisme, suatu gerakan pemurnian ajaran Islam yang berkembang menjadi gerakan pembaharuan pemikiran umat Islam.



Muhammad bin Abdul Wahab lahir di desa Ainiyah Nejed pada tahun 1703M/1115H. Ia lahir di tengah lingkungan masyarakat yang berpegang teguh pada ajaran Islam yang sederhana dan asli, sesuai dengan watak Arabnya. Semenjak kecil Abdul Wahab amat tertarik mendalami agama. Pada tahap awal, ia belajar agama pada ayahnya sendiri, yaitu Abdul Wahab, seorang ulama Ahlussunah wal Jama�ah. Pada usia remaja, seusai menunaikan ibadah haji, untuk kedua kalinya ia pergi ke Makkah untuk menuntut ilmu dan tinggal di sana. Di Madinah ia berguru pada dua orang ulama bernama Sulaiman al Kurdi dan Muhammad Hajad al Sindi. Setelah itu, ia melanjutkan petualangannya ke Irak, tepatnya ke Basrah selama 4 tahun dan Baghdad 5 tahun.



Di Baghdad ia menikah dengan wanita kaya raya. Ketika istrinya meninggal, ia merantau lagi ke Kurdistan selama 1 tahun, dan selama beberapa tahun ke Hamadan dan Isfahan (Iran). Ia pun mendalami ilmu filsafat dan tasawuf selama di Iran. Akhirnya, ia kembali lagi ke Nejed. Dalam perantauannya, Abdul Wahab menyaksikan berbagai bentuk praktek agama yang � menurutnya � jauh menyimpang dari ajaran Islam yang murni. Ia melihat maraknya pemujaan terhadap wali, kuburan, dan lain-lain. Salah satu aspek yang cukup mendapat perhatian dari Abdul Wahab adalah masalah taklid (mengikuti pendapat/paham orang lain secara membabi buta) yang merupakan sumber kebekuan atau kejumudan pemikiran Umat Islam sendiri. Padahal untuk memahami ajaran yang terkandung dalam Al Qur�an dan Hadits, orang harus berijtihad. Karena itu, pintu ijtihad tidak perlu ditutup.



Ketika kembali ke Nejed Abdul Wahab bertekad untuk menyebarkan reformasi dan pemurnian Islam, menggedor pintu hati dan pikiran umat. Pada tahun 1714 M, di usia yang masih muda, ia memulai gerakan pembaharuannya berdasarkan ide-ide pembaharuan Islam Ibnu Taimiyah yang telah didalaminya melalui kitab-kitabnya. Lahirnya Wahabisme yang kata Rifyal Ka�bah dalam Islam dan Fundamentalisme (1984), menyalahkan pemujaan orang-orang shaleh dan menentang semua khurafat dan bid�ah. Wahabisme telah menjiwai gerakan untuk kembali pada monoteisme (tauhid) seperti yang ada di masyarakat Islam pada permulaan sejarah Islam.



Praktek-praktek bid�ah dan syirik dipandang Abdul Wahab sebagai situasi jahiliyah. Pokok pemikirannya lebih terarah pada �gerakan pemurnian ajaran tauhid� yang muncul sebagai reaksi atas paham ajaran tauhid yang berkembang (dan menyimpang). Gerakan Wahabisme makin berkembang berkat dukungan seorang penguasa Nejed, yakni Muhammad Ibnu Saud. Lambat laun padang pasir Arab ditempa oleh �duet� Wahab � Saud dan menjadi kesatuan politik keagamaan, seperti yang diwujudkan Nabi Muhammad SAW. Muhammad Ibnu Saud memang menjadi pengikut Wahabisme fanatik pertama dan utama. Keturunannya pun hingga sekarang, yakni keluarga kerajaan Arab Saudi, menjadi pendukung utama Wahabisme.



Abdul Wahab wafat tahun 1787M/1206H. Awal abad XX Wahabisme bangkit kembali di bawah kepemimpinan putera Muhammad Ibnu Saud, yakni Abdul Aziz Ibnu Saud. Penguasa Nejed yang baru, berhasil menaklukan Makkah (1924), Madinah (1925), Jeddah, dan daerah sekitarnya. Pada tahun 1926 ia mengumumkan dirinya sebagai raja Hijaz. Tahun 1932 ia mendirikan kerajaan Arab Saudi. Secara turun temurun, keturunannya pun menjadi Raja Saudi, hingga Raja Fahd saat ini. [Tabloid MQ EDISI 5/TH.II/SEPTEMBER 2001]

Read Post | comments

Perintis Penelitian Daya Listrik

Pieter (Petrus) van Musschenbroek



Musschenbroek lahir pada 14 Maret 1692 di Leiden, Belanda, dari keluarga pembuat perkakas rumah tangga. Ketika Petrus (Pieter�s) lahir kedua orangtuanya selalu membuat alat-alat fisika (pompa udara, mikroskop, dan teleskop) dan karena itulah dia menyukai ilmu sains. Dia belajar di Universitas Leiden (Leiden) dan memperoleh gelar dokter pada tahun 1715 dan ia berhasil meraih gelar doctor (Ph.D.) pada bidang sains murni (fisika).



Dia berkunjung ke Inggris pada tahun 1717 dan berjumpa dengan Isaac Newton. Sekembalinya ke Belanda, dia mendapat gelar guru besar di bidang sains dan matematika dari Universitas Duesberg (Duisburg) pada tahun 1719. Musschenbroek mengembangkan ide-ide Newton di Belanda. Dia diangkat menjadi guru besar (dari tahun 1721) di Universitas Duesberg, Utrecht, dan Leiden (dari tahun 1740�1761).



Dia berhasil mengembangkan ilmunya di bidang sains (fisika) di Universitas Utrecht dan Universitas Leiden. Dia merupakan orang yang pertama kali mengembangkan penelitian sains tentang daya listrik dan alat-alat perlengkapannya. Pada 1729, dia sudah menjadi ahli fisika yang terkemuka dari ahli lainnya.



Read Post | comments

Para Pemikir Politik Dunia Barat

Francis Bacon



Dikenal selaku politikus Inggris terkemuka. Hampir sebagian terbesar masa hidupnya ditumpahkan dalam urusan karier politik. Ia lahir di London tahun 1561 dan belajar di Trinity College di Cambridge tetapi keluar begitu saja dan bekerja sebentar di staf Kedubes Inggris di Paris. Umur 23 dia terpilih jadi anggota Majelis Rendah. Ratu Elizabeth senantiasa menolak pengangkatannya pada kedudukan yang penting. Alasannya karena keberaniannya menentang suatu rancangan pajak di parlemen yang dengan gigih disokong sang Ratu.



Novum Organum atau New Instrument mungkin buku Bacon terpenting. Buku terakhir Bacon The New Atlantis adalah sebuah penjelasan tentang negeri utopis terletak di pulau khayalan di Pasifik yang pokok ceritanya diilhami oleh Utopia Sir Thomas More. Dalam buku Bacon, kemakmuran dan keadilan dalam negara idealnya tergantung pada dan hasil langsung dari hasil pemusatan penyelidikan ilmiah. Dengan tersirat, Bacon memberitahu pada pembacanya bahwa penggunaan intelegensia dalam penyelidikan ilmiah dapat membuat Eropa makmur dan bahagia seperti penduduk yang hidup di pulau khayalan itu.



John Locke



Filosof Inggris pertama yang menghimpun secara terpadu gagasan dasar konstitusi demokratis adalah John Locke. Pikirannya memancarkan pengaruh kuat kepada para pendiri Republik Amerika Serikat dan merasuk ke dalam kalbu gerakan pembaharu Perancis. Locke dilahirkan tahun 1632 di Wrington, Inggris. Dia memperoleh pendidikan di Universitas Oxford dan terpilih jadi anggota "Royal Society." Dia menjadi sahabat ahli kimia terkenal Robert Boyle dan Isaac Newton. Ia menetap di Inggris, tak pernah kawin dan meninggal tahun 1704.



Buku pertamanya adalah An Essay Concerning Human Understanding, 1690. Ide-ide Locke pada gilirannya mempengaruhi filosof seperti Pendeta George Berkeley, David Hume dan Immanuel Kant. Locke menekankan bahwa negara jangan ikut campur terlampau banyak dalam hal kebebasan menjalankan ibadah. Arti penting Locke lainnya adalah bukunya Two Treatises of Government, 1689 yang isinya menyugukan ide dasar yang menekankan arti penting konstitusi demokrasi liberal. Buku itu berpengaruh terhadap pikiran politik dunia barat.



Montesquieu



Charles-Louis de Secondat, Baron de La Br�de et de Montesquieu yang lahir pada tanggal 18 Januari 1689 atau lebih dikenal dengan Montesquieu, adalah pemikir politik Perancis yang hidup pada Era Pencerahan (Inggris: Enlightenment). Ia terkenal dengan teorinya mengenai pemisahan kekuasaan yang banyak disadur pada diskusi-diskusi mengenai pemerintahan dan diterapkan pada banyak konstitusi di seluruh dunia. Ia memegang peranan penting dalam mempopulerkan istilah "feodalisme" dan "Kekaisaran Bizantium". Montesquieu meninggal tanggal 10 Februari 1755.



Voltaire



Lahir 1694 di Paris, Francois Marie Arouet adalah tokoh pembaharu Perancis yang berpemikiran bebas liberal. Karena ucapan politiknya dia pernah ditahan di penjara Bastille. Karya pertamanya Lettres philosophiques atau Letters on the English, menyuguhkan gambaran umum yang menyenangkan tentang sistem politik Inggris berikut pemikiran John Locke dan pemikir Inggris lainnya. Karya tulisannya melebihi 30.000 halaman. termasuk sajak kepahlawanan, lirik, surat pribadi, pamflet, novel, cerpen, drama, sejarah dan falsafah.



Voltaire menaruh minat besar terhadap ilmu dan pendukung gigih sikap pandangan empiris dari John Locke dan Francis Bacon. Dia juga seorang ahli sejarah yang serius dan berkemampuan. Salah satu karyanya yang terpenting ialah buku yang menyangkut sejarah dunia Essay on the Manners and Spirit of Nations. Kesemua buku-bukunya tersebar dan terbaca luas selama abad ke-18, karena itu Voltaire pegang peranan penting mengubah iklim pendapat umum yang ujung-ujungnya berpuncak pada meletusnya Revolusi Perancis.



Jean-Jacques Rousseau



Filosof tenar Jean-Jacques Rousseau lahir di Jenewa, Swiss. Pada tahun 1750 mendadak Rousseau jadi tenar saat Akademi Dijon menawarkan hadiah esai terbaik tentang pokok soal: apakah seni dan ilmu pengetahuan memang punya manfaat buat kemanusiaan. Sesudah itu beruntun muncullah karya-karya lainnya, termasuk Discourse on the Origin of Inequality (1755); La nouvelle Heloise (1761); Emile (1762); The Social Contract (1762); Confessions (1770) yang melambungkan kemasyhurannya. Tambahan lagi, karena Rousseau suka musik, dia menggubah dua opera Les muses galantes dan Le devin du village.



Kendati mulanya Rousseau sahabat sejumlah penulis pembaharu Perancis --termasuk Denis Diderot dan Jean d'Alambert, jalan pikirannya segera bersimpang jalan tajam dengan mereka. Karena Rousseau menentang rencana Voltaire mendirikan sebuah teater di Jenewa. Rousseau dibenci habis-habisan oleh Voltaire. Disamping itu, citra rasa Rousseau berbeda amat dengan rasionalisme Voltaire dan kaum Encyclopedist. Mulai tahun 1762 Rousseau menghadapi kesulitan karena tulisan politiknya. Dia meninggal dunia 1778 di Ermenonville Perancis.
Read Post | comments (7)

Fisikawan Penemu Jam Bandul

Christiaan Huygens



Christiaan Huygens merupakan ahli matematika dan ahli fisika lahir di Den Haag, Belanda tanggal 14 April 1629 sebagai anak dari Constantin Huygens. Ahli sejarah umumnya mengaitkan Huygens dengan revolusi ilmiah. Christiaan umumnya menerima penghargaan minor atas perannya dalam perkembangan kalkulus modern. Ia juga mendapatkan peringatan atas argumennya bahwa cahaya terdiri dari gelombang. Tahun 1655 ia menemukan bulan Saturnus yaitu Titan. Selain itu Christiaan Huygens adalah penemu pertama jam pendulum atau jam bandul.



Cahaya adalah gelombang yang memindahkan tenaga tanpa perambatan massa. Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang terdiri dari beberapa macam warna. Sifat Gelombang Cahaya adalah : Pemantulan cahaya, Merambat lurus, Menembus benda bening dan Pembiasan. Pendapat ini sangat ditentang oleh Aristoteles (384-322 SM) karena pada kenyataannya kita tidak dapat melihat di ruang gelap. Akan tetapi Aristoteles tidak dapat menjelaskan mengapa mata kita dapat melihat benda, karena itulah teori kumis-kumis peraba ini dapat bertahan sampai abad ke sepuluh.



Pada pertengahan abad ke sepuluh seorang ilmuwan mesir di Iskandaria yang bernama Al Hasan (965-1038) mengemukakan pendapat bahwa mata kita dapat melihat benda-benda di sekeliling kita karena adanya cahaya yang dipancarkan atau dipantulkan oleh benda benda yang bersangkutan masuk ke dalam mata kita. Teori ini akhirnya dapat diterima oleh orang banyak sampai sekarang ini. Teori yang mendukung pendapat Al Hasan diantaranya adalah Teori Gelombang Menurut Christian Huygens



Christian Huygens menyatakan bahwa cahaya pada dasarnya sama dengan bunyi dan berupa gelombang. Perbedaan cahaya dan bunyi hanya terletak pada panjang gelombang dan frekwensinya. Pada teori Huygens ini peristiwa pemantulan, pembiasan, interferensi, ataupun difraksi cahaya dapat dijelaskan secara tepat, namun dalam teori Huygens ada kesulitan dalam penjelasan tentang sifat cahaya yang merambat lurus. Christian Huygens meninggal pada tanggal 8 Juli 1695



Read Post | comments

Tokoh Matematika Blaise Pascal

Blaise Pascal



Blaise Pascal lahir tanggal 19 Juni 1623. Ia berasal dari Perancis. Minat utamanya ialah di bidang filsafat dan agama, sedangkan hobinya yang lain adalah matematika dan geometri proyektif serta fisika lanjutan. Pada awalnya minat riset dari Pascal lebih banyak pada bidang ilmu pengetahuan dan ilmu terapan, di mana dia telah berhasil menciptakan mesin penghitung yang dikenal pertama kali. Namun mesin itu hanya dapat digunakan untuk menghitung saja.



Blaise Pascal menyadari bahwa keberadaan jiwa seseorang adalah lebih penting daripada tekanan udara. Ia tahu bahwa kesimpulan kita tentang alam dibatasi oleh pengalaman kita dan bahwa ilmu pengetahuan itu sebuah proses dari hipotesa lama yang diganti dengan yang baru. Ilmu pengetahuan, bagi Pascal, semata-mata membimbing menuju skeptivisme dan keraguan yang berkesinambungan, sehingga penerimaan terhadap wahyu.



Tuhan, hanyalah satu-satunya cara mencapai pengetahuan yang pasti. Untuk semua kehebatan rasional dan keahliannya ini, ia menganggap sangat layak berbagai hal untuk dipercaya, contohnya Tuhan, ramalan-ramalan, keajaiban-keajaiban dan hal hal yang sifatnya mistisme atau ghaib.



Bagi Pascal, manusia bisa jadi bukan apa-apa dan menjadi menyedihkan bila tanpa keberadaan Tuhan. Kontras sekali dengan kondisi masyarakat saat ini yang berusaha dengan segala cara untuk menggunakan genetika dan sel batang untuk menyempurnakan manusia dan menyingkirkan semua penyakit. Pascal tidak melihat ilmu pengetahuan sebagai penyelamatan manusia karena ia tahu bahwa akal kita tidak mencapai tingkat itu.



Disisi lain Blaise Pascal merupakan sosok keajaiban dalam dunia matematika. Bersama dengan Pierre de Fermat menemukan sebuah teori tentang probabilitas. Dia juga merupakan tokoh fisika yang sangat terkenal Dialah yang menciptakan pola segitiga Pascal dan telah dikenal selama lebih dari 600 tahun. Blaise Pascal meninggal di Paris tanggal 19 augustus 1662.



Read Post | comments

Tokoh Metaphilosofi Mulla Sadra

Filsafat tak asing di kalangan sarjana Muslim. Mereka banyak bergelut dengan filsafat dan mengembangkannya menjadi sebuah aliran filsafat tersendiri. Maka tak heran jika kemudian lahir filosof Muslim yang memberikan pengaruh besar dalam jagad filsafat. Sebut saja misalnya, Sadr al-Din Muhammad ibnu Ibrahim ibn Yahya al-Qawami al-Shirazi, yang dikenal dengan Mulla Sadra atau Sadr al-Muta'allihin. Para muridnya memanggilnya dengan sebutan Akhund. Ia dilahirkan di Shiraz, Iran, sekitar 1571, dari keluarga terpandang, Qawam. Ayah Mulla Sadra, Ibrahim bin Yahya Al Qawami Al Shirazi, merupakan orang berilmu dan saleh. Ia pun pernah menjabat sebagai Gubernur provinsi Fars. Sang ayah memiliki kekuasaan yang istimewa di kota Shiraz. Tak heran jika Mulla Sadra mendapatkan perhatian dan pendidikan yang terbaik. Apalagi berabad sebelumnya, Shiraz merupakan pusat ilmu, baik filsafat maupun ilmu tradisional lainnya. Kondisi ini membuatnya cepat menguasai beragam ilmu baik Bahasa Arab maupun Persia, Alquran dan Hadis serta bidang ilmu lainnya.



Meski demikian, hal itu tak membuat Mulla Sadra merasa puas. Maka untuk memuaskan rasa dahaganya akan ilmu, ia meninggalkan kota kelahirannya menuju Isfahan. Di sana ia mendapatkan bimbingan dari dua orang guru yang mumpuni keilmuannya. Yaitu Syekh Baha Al-Din Al-Amili, biasa disebut Syekh Baha'i, yang terkenal sebagai teolog, sufi, ahli hukum, filosof juga seorang penyair. Ilmu-ilmu keagamaan ia serap dari gurunya itu. Pada periode yang sama, Mulla Sadra juga mendapatkan bimbingan dari Sayid Muhammad Baqir Astrabadi, lebih dikenal Mir Damad, terutama ilmu-ilmu intelektual. Lalu ia meninggalkan Isfahan untuk menuju desa Kahak. Ia menjalani kehidupan menyendiri untuk memenuhi dahaga spiritualnya. Langkah yang ia tempuh juga merupakan upaya untuk menghindari tekanan yang ia terima dari kalangan intelektual lainnya terhadap doktrin gnostik dan metafisik yang ia lontarkan.



Tak hanya itu, jalan yang ia tempuh ternyata bertolak dari kesadaran dalam dirinya. Sebelumnya, ia begitu mengandalkan kemampuan intelektualnya. Mulla Sadra tersadar, seharusnya berserah diri kepada Allah dengan jiwa yang suci dan ikhlas merupakan jalan yang ia tempuh pula. Laku spiritual yang ia tempuh ternyata memberikan sebuah pencerahan diri. Ia menyatakan bahwa kebenaran mistik pada dasarnya adalah kebenaran intelektual. Pengalaman mistik merupakan pengalaman kognitif. Pemikirannya itu ia tuangkan dalam sebuah karya Al-Hikmah Al-Mutaaliyah fi Al-Asfar Al-Aqliyyah al-Arba'ah (Empat Perjalanan Intelektual). Empat perjalanan intelektual tersebut, yang pertama adalah perjalanan penciptaan menuju kepada kebenaran (al-haqq). Di sini, Mulla Sadra meletakkan dasar ontologinya, dan merupakan cerminan dari jalan sufi yang melakukan pengendalian hawa nafsu yang rendah.



Pada perjalanan kedua, di dalam kebenaran dengan kebenaran, merupakan tahap di mana para sufi mulai tertarik dengan beragam manifestasi. Ia berhubungan dengan substansi yang sederhana, yaitu intelegensi, jiwa, dan tubuh termasuk bahasannya tentang ilmuilmu alam. Pada perjalanan ketiga, dari kebenaran menuju sebuah kreasi bersama kebenaran, yang merupakan pengalaman sufi annihilation in the Godhead, dalam hal ini, ia berhubungan dengan theodicy. Sedangkan perjalanan keempat adalah perjalanan bersama kebenaran dalam kreasi. Di mana ia memaparkan secara lengkap dan sistematik mengenai perkembangan jiwa manusia. Melalui karyanya ini, Mulla Sadra dianggap sebagai filosof yang membangkitkan kembali gairah filsafat kala itu. Pasalnya, ia memiliki kemampuan mengelaborasikan aliran filsafat Peripatetik yang diperkenalkan oleh Ibnu Sina yang dikemudian hari diusung pula oleh Nasir al-Din al Tusi. Selain itu, Filsafat Iluminasi yang diperkenalkan Shihab al-Din al-Suhrawardi, Mistitisme dari Sufisme Ibn al-'Arabi berkembang sampai abad kesepuluh.



Sejumlah filosof berupaya menggabungkan beragam warisan ini dalam karya tulis mereka. Namun, Mulla Sadra dapat melakukannya secara gemilang. Kemudian ia membentuk pemikirannya sendiri yang selanjutnya dikenal sebagai mazhab Al-Hikmah Al-Mutaa'liyah atau Metaphilosophy. Pada karyanya ini tak hanya memuat sintesis dari beragam pandangan terdahulu mengenai makna dari istilah dan konsep filsafat. Namun, ia mengemukakan bermacam definisi tentang hikmah atau filasafat. Misalnya, pada bagian pendahuluan karyanya, ia menyatakan bahwa hikmah tak hanya menekankan pengetahuan teoritis akan tetapi termasuk pula pelepasan diri dari hawa nafsu dan penyucian dari kotoran yang bersifat material. Baginya, filsafat merupakan ilmu pengetahuan yang tinggi dan memiliki asal-usul ketuhanan karena berasal dari para nabi.



Tak hanya menulis, ia pun mengajarkan ilmunya. Allahwirdi Khan, Gubernur Shiraz kala itu, membangun lembaga pendidikan dan mengundangnya untuk mengajar di sana. Kedalaman ilmunya tak ayal membuatnya memiliki banyak murid yang datang tak hanya dari Shiraz. Hal inilah yang kemudian mampu mengembalikan Shiraz sebagai pusat ilmu. Mulla Sadra telah melahirkan banyak penerus yang memberikan kontribusi dalam perkembangan filsafat di Persia pada periode berikutnya. Paling tidak ada dua orang penerusnya yang sangat terkenal, yaitu Mulla Abd Al Razzak Lahiji dan Mulla Muhsin Faidh Khasyani. Razzak Lahiji membuat ringkasan kecenderungan aliran Paripatetik sang guru dalam Bahasa Persia, tak heran jika ia lebih dikenal di negerinya itu. Sedangkan murid lainnya, Kasyani lebih menekankan aspek gnostik yang diajarkan oleh Mulla Sadra. Keintiman hubungan murid guru ini, juga ditunjukkan dengan pernikahan keduanya dengan putri putri Mulla Sadra.



Kegiatan intelektual Mulla Sadra yang dipraktikkan dalam aktivitas mengajar dan menulis ia barengi dengan laku spiritual yang mengagumkan. Salah satu contohnya, ia menunaikan ibadah haji dengan berjalan kaki selama tujuh kali. Laku spritual yang semakin intens telah memberinya pencerahan-pencerahan bagi dirinya dalam menekuni dunianya. Sekembalinya dari tanah suci yang ketujuh kalinya, ia menderita sakit di Basrah. Mulla Sadra menghembuskan napas terakhirnya di Basrah pada 1640. Meski demikian, namanya tetap hidup hingga kini melalui karya tulisnya yang menarik perhatian para cerdik cendekia. Sebut saja karya monumentalnya, Al-Hikmah Al-Mutaaliyah fi Al-Asfar Al Aqliyyah Al- Arbaah. Karya lainnya, Al Syawahid Al Rububiyyah fi Al Manahij Al-Sulukiyyah, dianggap sebagai ringkasan dari Al-Hikmah Al-Mutaaliyah, ada juga Al-Mabda wa Al Maad salah satu karya Mulla Sadra yang berhubungan dengan metafisika, kosmogoni, dan eskatologi. [republika]

Read Post | comments

Ilmuwan Astronomi Dunia Barat

Nicolaus Copernicus (1473-1543)



Seorang ahli astronomi Polandia yang mencetuskan pandangan bahwa Bumi bukanlah pusat alam semesta sebagaimana pandangan umum pada masanya, melainkan mengitari Matahari seperti planet lainnya. Pola berani ini disajikan dalam bukunya Mengenai Perkisaran Bola-Bola Angkasa yang terbit ditahun wafatnya. Polanya itu lebih memudahkan penjelasan tentang gerakan planet sesuai pengamatan. teorinya didukung oleh pengamatan Galileo dan dibenarkan oleh perhitungan Johannes Kepler



Tycho Brahe (1546-1601)



Seorang ahli astronomi Denmark, dipandang sebagai pengamat terbesar di jaman pra-teleskop. Dengan memakai alat bidik sederhana, Brahe mengukur posisi planet dengan ketelitian yang lebih besar dari siapapun sebelumnya. Hal ini memungkinkan asistennya, Johannes Kepler untuk memecahkan hukum gerakan planet.



Galileo Galilei (1564-1642)



Seorang ilmuwan Italia yang menciptakan revolusi dalam astronomi dengan pengamatan perintisnya di angkasa. Dalam tahun 1609, Galileo mendengar mengenai penciptaan teleskop dan membuat satu bagi dirinya. Dengan itu ia menemukan kawah-kawah bulan, melihat bahwa Venus menunjukkan fase-fase sambil ia mengitari Matahari dan menemukan bahwa Jupiter memiliki empat buah Bulan



Johannes Kepler (1571-1630)



Seorang ilmuwan Jerman yang menemukan hukum pergerakan planit-planit. Penemuan Kepler ini cuma dua puluh delapan tahun sesudah penerbitan buku De revolutionibus orbium coelestium yang di dalamnya memuat teori Copernicus. Kepler belajar di Universitas Tubingen, peroleh gelar sarjana muda tahun 1588 dan gelar sarjana penuh tiga tahun kemudian. Umumnya para ilmuwan saat itu menolak teori "heliocentris" Copernicus; tetapi, ketika Kepler di Tubingen, hipotesa heliocentris itu dia perinci dan dia mempercayainya. Ahli astronomi besar Tycho Brahe mengundangnya jadi asistennya di peneropong bintangnya di dekat Praha.



Sir Isaac Newton (1642- 1727)



Seorang fisikawan, matematikawan, ahli astronomi dan juga ahli kimia yang berasal dari Inggris. Beliau merupakan pengikut aliran heliosentris dan ilmuwan yang sangat berpengaruh sepanjang sejarah, bahkan dikatakan sebagai bapak ilmu fisika modern. Newton merupakan orang pertama yang menjelaskan tentang teori gerak dan berperan penting dalam merumuskan gerakan melingkar dari hukum Kepler, dimana Newton memperluas hukum tersebut dengan beranggapan bahwa suatu orbit gerakan melingkar tidak harus selalu berbentuk lingkaran sempurna (seperti elipse, hiperbola dan parabola).



James Bradley (1693-1762)



Seorang ahli astronomi Inggris yang menemukan penyimpangan yang disebut Aberasi Sinar Cahaya di tahun 1728, yaitu bukti langsung pertama yang dapat diamati bahwa Bumi beredar mengelilingi Matahari. Dari besarnya penyimpangan ia menghitung kecepatan cahaya sebesar 295.000 km/dt. Hanya sedikit lebih kecil dari nilai sebenarnya (299.792,4574 km/dt, US National Bureau of Standards).



Read Post | comments

Tokoh Penjelajah Tiongkok

Cheng Ho � Nama aslinya Ma He atau Ma Sanbao - Haji Mahmud Shams 1371 � 1433 dari Yunnan adalah seorang pelaut dan penjelajah Tiongkok terkenal yang melakukan beberapa penjelajahan antara tahun 1405 hingga 1433. ia adalah seorang kasim Muslim yang menjadi kepercayaan Kaisar Yongle dari Tiongkok yang berkuasa tahun 1403 � 1424 yaitu Kaisar ke 3 Dinasti Ming. Ketika pasukan Ming menaklukan Yunnan, Cheng Ho ditangkap dan dijadikan orang kasim. Ia adalah orang bersuku Hui, suku bangsa yang secara fisik mirip dengan suku Han, namun beragama Islam.



Cheng Ho berlayar ke Malaka pada abad ke 15. Saat itu seorang putri Tiongkok, Han Li Po dikirim oleh Kaisar Tiongkok untuk menikahi Raja Malaka Sultan Mansur Shah. Pada tahun 1424 kaisar Yongle wafat dan penggantinya Kaisar Hongxi memutuskan untuk mengurangi pengaruh kasim di lingkungan kerajaan. Cheng Ho melakukan satu ekspedisi lagi pada masa Kaisar Xuande.



Cheng Ho melakukan ekspedisi ke berbagai daerah di Asia dan Afrika seperti : Vietnam, Taiwan, Malak, Indonesia, Srilangka, India, Persia, Arab, Mesir dan Mozambik. Karena beragama Islam, para temannya mengetahui bahwa Cheng Ho sangat ingin melakukan ibadah Haji ke Mekkah seperti yang telah dilakukan almarhum ayahnya, tetapi para arkeolog dan para ahli sejarah belim mempunyai bukti kuat mengenai hal ini.



Cheng Ho melakukan ekspedisi sedikitnya tujuh kali dengan menggunakan kapal armadanya.

Pelayaran ke 1 tahun 1405 - 1407 : Champa, Jawa, Palembang, Malaka, Aru, Sumatra, Lambri, Ceylon, Kollam, Cochin, Calicut

Pelayaran ke 2 tahun 1407 � 1408 : Champa, Jawa, Siam, Sumatra, Lambri, Calicut, Cochin, Ceylon

Pelayaran ke 3 tahun 1409 � 1411 : Champa, Jawa, Malaka, Siam, Sumatra, Quilon, Lambri, Calicut, Cochin, Ceylon, Kaya, Coimbatore, Puttanpur

Pelayaran ke 4 tahun 1413 � 1415 : Champa, Jawa, Palembang, Malaka, Sumatra, Kahal, Pahang, Kelantan, Aru, Lambri, Calicut, Cochin, Ceylon, Hormus, Maladewa, Mogadishu, Brawa, Malindi, Aden, Muscat, Dhufar

Pelayaran ke 5 tahun 1416 � 1419 : Champa, Jawa, Malaka, Sumatra, Pahang, Lambri, Calicut, Cochin, Ceylon, Sharwayn, Hormus, Maladewa, Mogadishu, Brawa, Malindi, Aden

Pelayaran ke 6 tahun 1421 � 1422 : Hormuz, Afrika Tmur dan negara-negara di Jazirah Arab

Pelayaran ke 7 tahun 1430 � 1433 : Champa, Jawa, Palembang, Malaka, Sumatra, Calicut, Ceylon, Hormus



Cheng Ho memimpin 7 ekspedisi ke tempat yang disebut oleh orang China Samudra Barat. Ia membawa banyak hadiah dan lebih dari 30 utusan kerajaan ke China termasuk Raja Alagonakkara dari Sri Lanka yang datang ke China untuk meminta maaf kepada Kaisar. Catatan perjalanan Cheng Ho pada dua pelayaran terakhir yang diyakini sebagai pelayaran terjauh sayangnya dihancurkan oleh Kaisar Dinasti Ching.



Cheng Ho mengunjungi kepulauan Indonesia selama tujuh kali. Ketika ke Samudra Pasai ia memberi lonceng raksasa �Cakra Donya� kepada Sultan Aceh. Tahun 1415 berlabuh di Muara Jati Cirebon dan menghadiahibeberapa cinderamata khas Tiongkok kepada Sultan Cirebon. Dalah satu peninggalannya sebuah piring yang bertuliskan ayat Kursi masih tersimpan di Keraton Kasepuhan Cirebon. Pernah dalam perjalanannya melalui laut Jawa, orang kedua dalam armada yaitu Wang Jinghong sakit keras. Wang akhirnya turun di pantai Simongan Semarang dan menetap disana dengan bukti peninggalan Kelenteng Sam Po Kong. Cheng Ho juga pernah berkunjung ke Kerajaan Majapahit pada masa pemerintahan Raja Wikramawardhana.



Cheng Ho adalah penjelajah dengan armada kapal terbanyak sepanjang sejarah dunia yang pernah tercatat. Selain itu dia adalah pemimpin yang arif dan bijaksana, mengingat dengan armada yang begitu banyaknya beliau dan para anak buahnya tidak pernah menjajah negara atau wilayah dimana pun tempat para armadanya merapat. Majalah Life menempatkan Cheng Ho sebagai nomor 14 orang terpenting dalam milenium terakhir. Perjalanan Cheng Ho ini menghasilkan peta navigasi Cheng Ho yang mampu mengubah peta navigasi dunia sampai abad 15.
Read Post | comments

Tokoh Al Imam Ibnu Katsir

Beliau adalah seorang yang dijuluki sebagai Al-Hafizh, Al-Hujjah, Al-Muarrikh, Ats-Tsiqah Imaduddin Abul Fida, Ismail Ibnu Umar Ibnu Katsir Al-Qurasyi Al-Bashrawi Ad-Mimasyg Asy-Syafii. Lahir disebuah desa bernama Mijdal daerah bagian Bushra pada tahun 700H. Ayahnya meninggal ketika beliau berusia tiga tahun dan beliau terkenal sebagai khatib di kota itu. Adapun Ismail Ibnu Katsir merupakan anak yang paling bungsu. Beliau dinamai Ismail sesuai dengan nama kakaknya yang paling besar yang wafat ketika menimba ilmu di kota Damaskus sebelum Beliau lahir. Pada tahun 707H, Ibnu Katsir pindah ke Damaskus, dan di sanalah Beliau mulai menuntut ilmu dari saudara kandungnya Abdul Wahhab, ketika itu Beliau telah hafal Al-Quran dan sangat menggandrungi pelajaran hadits, fikih maupun tarikh. Beliau juga turut menimba ilmu dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah (wafat tahun 728H).



Begitu besar cintanya kepada gurunya ini sehingga beliau terus-menerus bermulazamah (mengiringi), dan begitu terpengaruh dengannya hingga mendapat berbagai macam cobaan dan hal-hal yang menyakitinya demi membela dan mempertahankan gurunya ini. Pergaulan dengan gurunya ini membuahkan bermacam faedah yang turut membentuk keilmuannya, akhlaknya dan tarbiyah kemandirian dirinya yang begitu mendalam. Karena itulah beliau menjadi seorang yang benar-benar mandiri dalam berpendapat. Beliau akan selalu berjalan sesuai dengan dalil, tidak pernah ta;assub (fanatic) dengan mazhabnya, palagi mazhab orang lain, dan karya-karya besarnya menjadi saksi atas sikapnya ini. Beliau selalu berjalan diatas sunnah, konsekuen mengamalkannya, serta selalu memerangi berbagai bentuk bid;ah dan fanatic mazhab.



Di antara guru beliau yang terkemuka selain Ibnu Taimiyah adalah Alamuddin Al-Qashim bin Muhammad Al-Barzali (wafat tahun 739H) dan Abul Hajjaj Yusuf Bin Az-zaki Al-Mizzi (wafat tahun 748H). Para ulama di zamannya maupun yang datang sesudahnya banyak memberikan kata pujian terhadap dirinya, diantaranya Al-Imam Adz Dzahabi yang berkata mengenai dirinya; Beliau adalah Al-Imam Al-Faqih Al-Muhaddits yang ternama, seorang faqih yang handal, ahli hadits yang tersohor, serta seorang ahli tafsir yang banyak menukil. Muridnya yang bernama Ibnu Hijji berkata, Beliau adalah orang yang pernah kami temui dan paling kuat hafalannya terhadap matan hadits, paling paham dengan takhrij dan para perawinya, dapat membedakan hadits yang shahih dengan yang lemah, banyak menghafal diluar kepala berbagai kitab tafsir dan tarikh, jarang sekali lupa, dan memiliki pemahaman yang baik serta dien yang benar.



Al-Allamah Al-Aini berkata, Beliau adalah rujukan ilmu tarikh, hadits dan tafsir; Ibnu Habib berkata, Beliau Masyhur dengan kekuatan hafalan dan redaksi yang bagus, dan menjadi rujukan ilmu tarikh, hadits maupun tafsir. Diantara karya besarnya adalah Tafsir Al-Qur;anul Azhim, Jami Al-Masanid Wa As-Sunan, At-Takmil Fi Ma;rifatits Tsiqat Wa Adh-Dhuafa Wa Al-Majahil dalam kitab ini beliau menggabungkan apa yang terdapat dalam kitab Tahdzibul Kamal karya besar Al-Mizzi dan Mizanul I;tidal karya Adz-Dzahabi dengan sedikit penambahan dlam ilmu jarh wa at-tadil dan kitab lainnya yaitu Al-Bidayah Wan Nihayah. Kitab terakhir ini merupakan ensiklopedi ilmu sejarah.



Beliau memulai kitab ini dengan menyebutkan kejadian makhluk makhluk besar seperti Arsy, kursi, langit, bumi, apa-apa yang terdapat didalamnya dan apa-apa yang terdapat di antara langit dan bumi berupa para malaikat, jin maupun setan-setan kemudian beliau berbicara tentang proses penciptaan Adam AS, kisah para nabi dan rasul hingga zaman Isa bin Maryam AS, kisah umat-umat yang semasa dengan mereka, sikap para umat terhadap para rasul yang diutus ketengah mereka, dan bagaimana akhir dari perjalanan dan nasib umat-umat tersebut, dengan inilah beliau mengakhiri bagian pertama dari kitabnya.



Adapun bagian kedua kitab ini memuat berita umat-umat terdahulu dari bani Israel dan umat lainnya, hingga akhir zaman al-fatrah (masa kekosongan nabi, pent.) kecuali zaman Arab pra Islam dan masa jahiliyah. Bagian ketiga kitab ini memuat berita tentang sejarah Arab dan diakhiri dengan pernikahan antara Abdullah Bin Abdul Muthalib dengan Aminah Binti Wahab, Ibu Rasulullah SAW. Bagian keempat kitab ini memuat sirah (sejarah) Rasulullah SAW. Penulis mulai menerangkan tema sirah Nabi dengan pembahasan ang panjang, beliau membaginya menjadi beberapa bagian, yaitu:



Pertama, mulai masa kelahiran Rasul hingga beliau diutus sebagai Rasul, Kedua, mulai masa beliau diutus sebagai Rasul hingga hijrah, dan Ketiga, peperangan - peperangan, pasukan - pasukan kecil yang dikirim (datasemen / saariayah), pengiriman para utusan, haji wada, sakit beliau hingga wafatnya. Ibnu Katsir mengulasnya sesuai dengan kronologis waktu. Dimulai dari tahun pertama hijriyah, kemuadian beliau menulis biografi Nabi, istri-istri beliau, surat-surat yang belau kirim, para penjaganya, kuda-kudanya, pakaian-pakaiannya dan seterusnya, kemudian menutup pembicaraan tentang sirah nabi dengan tema-tema yang berkaiatan dengan sirah diantaranya: ktab Syama;il, kemudian kitab Dala;il An-Nubuwah (tanda-tanda kenabian), kemudian beliau berbicara mengenai fadhail (keutamaan-keutamaan nabi) dan kekhususan beliau.



Bagian kelima kitab ini memuat sejarah Islam pertama, catatan kejadian-kejadian penting pada masa itu, serta catatan wafatnya tokoh-totkoh penting. Beliau menyusun keadian-kejadian itu sesuai dengan urutan tahun. Dimulai dari tahun ke- 11 Hijriyah, metode beliau dalam bagian kelima ini, yaitu menyebutkan kejadian-kejadian penting setiap tahun, kemudian barulah beliau menyebutkan wafatnya tokoh-tokoh penting pada tahun itu. Beliau banyak menyebutkan biografi dari tokoh-tokoh tersebut, walaupun terkadang beliau hanya menyebutkan tahun wafat mereka saja, dan begitilah seterusnya metode penulis hingga akhir buku ini. Kitab tarikh yang beliau tulis ini berhenti hingga tahun 768H, yaitu tujuh tahun sebelum beliau wafat.



Bagian keenam kitab ini memuat tentang fitnah dan bencana yang akan terjadi di akhir zaman, tanda-tanda hari kiamat, kemudian mengenai hari berbangkit, berkumpulnya manusia dipadang maksyar, karakter neraka maupun surga. Namun sayang bagian ini tidak dicetak bersamaan dalam kitab ini, tetapi dicetak secara terpisah dengan judul An-Nihayah Fi Al-Fitan Wa Al-Malahim walaupun sebenarnya beliau telah menyebutkan bagian ini dalam mukaddimah, dan beliau kembali menyebutkan perihal ini diakhir pembahasan tentang sirah nabi, dan itulah yang beliau maksud dari kata Wan Nihayah dalam judul kitab.
Read Post | comments

Tokoh Ahli Kartografi - Pemetaan

Lautan luas tak Allah ciptakan sia-sia. Melalui laut, Allah bimbing makhluknya untuk menyelami misteri alam. Bahkan hamparan air itu, menjadi perantara lahirnya seorang yang gagah nan cerdas. Menorehkan prestasi gemilang yang mencengangkan. Ia adalah laksamana Piri Reis. Selain mumpuni mengarungi hamparan air yang luas, ia mampu pula menuangkan rekaman perjalanannya ke dalam sebuah karya monumental. Bahkan karyanya ini, menjadi panduan penting dalam dunia Geografi dan Ilmu Pelayaran.



Piri Reis lahir pada 1465, di Gallipoli, Turki, yang merupakan wilayah pantai. Ayahnya bernama Haci Mehmet, sedangkan pamannya merupakan seorang laksamana terkenal kala itu, Kemal Reis. Seperti anak-anak pada umumnya yang dipengaruhi lingkungan di mana ia hidup. Sejak dini ia bergelut dengan pantai dan kebiasaan untuk berlayar. Tak heran ketika umurnya baru 12 tahun, ia telah bergabung bersama pamannya, Kemal Reis. Meski masih belia, rupanya ia sarat pengetahuan. Ia tak merasa gamang berlayar bersama pamannya. Dan masa itu menjadi awal karir baginya untuk mengarungi lautan dan samudera bersama Kemal Reis. Selama 14 tahun sang paman memberikan bimbingannya.



Sepak terjang Kemal Reis di laut lepas, membuat Kesultanan Ottoman memberinya kedudukan di Angkatan Laut kesultanan pada 1494. Tambahan tenaganya membuat angkatan laut Kesultanan Ottoman semakin kuat. Mereka terkenal, dengan perjuangan tanpa akhir bagi tegaknya Islam. Bergabungnya, Kemal Reis di angkatan laut kesultanan, membuat Piri pun akhirnya bergabung pula beberapa saat kemudian. Ia tetap berada di bawah komando sang paman. Meski ia pun dipercaya memimpin pasukan kecil.



Setiap jeda waktu, Piri seringkali pulang ke kampung halamannya. Di sana ia tak tinggal diam, namun menuangkan rekaman dari perjalanannya selama ini ke dalam sebuah karya. Terbukti, pada 1513 ia mampu menghasilkan sebuah peta dunia. Dalam karyanya itu, ia memetakan Laut Atlantik serta pantai-pantai di Eropa, karyanya diberi tajuk I-Bahriye. Pada 1516-1517 Piri Reis mendapat mandat untuk memimpin pasukan Ottoman melawan Mesir. Dalam kesempatan ini Piri berlayar ke Kairo melalui Nil dan kemudian menggambarkan sebuah peta dan memberikan informasi yang detail tentang wilayah tersebut.



Setelah Mesir bergabung dengan kesultanan Ottoman, Piri memiliki kesempatan melakukan hubungan personal dengan pemegang tampuk kekuasaan di sana, Yavuz Selim. Ia memperlihatkan peta yang telah ia gambar kepada sang sultan. Hasil karyanya itu juga ditambahkan ke dalam Bahriye. Pertempuran dahsyat ia alami juga bersama pamannya ketika melawan pasukan dari Venesia pada 1520. Dan pasukan Ottoman saat itu mampu memukul mundur pasukan musuh. Hal ini merupakan kemenangan yang besar bagi Ottoman. Kegembiraan yang ia rasakan beberapa saat kemudian berubah menjadi duka. Sang paman, Kemal Reis, gugur. Untuk menggantikan posisi Kemal Reis, pihak pemerintah kemudian menunjuk Piri Reis menjadi laksamana Kesultanan Ottoman.



Meski ia telah menjadi laksamana yang begitu padat kegiatannya, ia tetap sempatkan untuk menuliskan rekaman perjalanannya selama ini. Pada 1528 sampai 1529, Piri melengkapi peta pertamanya yang tercantum dalam I-Bahriye. Kali ini, ia berhasil memetakan wilayah Barat Daya Atlantik, sebuah wilayah yang disebut dunia baru yang terletak dari Venezuela hingga bagian selatan Greenland. Jadi tak hanya kemenangan di laut yang ia rasakan. Dengan kenyataan ini, Piri Reis juga telah memberikan kontribusi bagi ilmu pengetahuan, terutama Geografi dan Nautika atau Ilmu Pelayaran. Ilmu yang mereka kembangkan tak hanya berguna bagi kalangan Islam, namun berlaku secara universal.



Sang waktu terus merambat. Piri Reis, sang laksamana, telah memberikan sumbangsih bagi kebesaran Kesultanan Ottoman juga keharuman Islam. Ia telah menorehkan prestasi besar dengan karyanya I-Bahriye yang menjadi panduan bagi orang-orang setelahnya, dalam berlayar. Ia mangkat pada 1554. Ratusan tahun kemudian, pada 1929, sekelompok sejarawan berkeliling di istana Topkapi di Konstantinopel. Mereka menemukan peta buatan Piri Reis. Bagian peta yang ditemukan di museum Topkaki pada 1929 itu, ditandatangi oleh Piri Reis dan bertanggal Muharam 919 atau 9 Maret-7 April 1513.



Para ilmuwan itu terlihat heran karena peta yang ada di tangan mereka merupakan outline pantai Amerika Utara dan Selatan. Terdapat pula peta Antartika, di mana wilayah tersebut belum ditemukan hingga 1818. Arlington T. Mallerey, pakar peta kuno, semula merasa bingung dengan peta karya Piri Reis. Pasalnya, data geografis pada peta tersebut tak berada dalam posisi yang tepat. Namun dengan bantuan US Navy Hydrographic Bureau, Mallerey membuat sebuah grid dan mentransfer peta Piri Reis ke dalam sebuah globe. Betapa terkejutnya ia karena peta tersebut ternyata sangat akurat. Studi lanjutan dilakukan oleh Professor Charles H Hapgood dan Richard W Strachan. Mereka menemukan bahwa gambar karya Piri Reis kemungkinan merupakan gambar aerial yang diprediksikan dari ketinggian. Sungai, lembah, pegunungan, pulau dan padang pasir, digambarkan dengan akurasi yang tak lazim.



Contohnya, Greenland direpresentasikan sebagai dua pulau yang berbeda. Kejanggalan ini akhirnya juga pupus setelah ada konfirmasi yang dilakukan ekspedisi kutub yang dilakukan ilmuwan Prancis. Mereka menyatakan bahwa kala itu terjadi gempa yang membuat lapisan es merekah dan menghasilkan ruang pemisah. Pada Januari 1966, di majalah Fate, Profesor Charles H Hapgood menjelaskan penemuan yang mengagumkan tersebut. Ini merupakan hal yang luar biasa, ia dapat memetakan tempat di mana seorang pun tak dapat menemukan Antartika hingga 1818. Hapgood terperangah, betapa lengkapnya peta tersebut dan langsung mengubah anggapannya selama ini bahwa Muslim tak memiliki ilmu Kartograpi yang baik. Ilmuwan Jerman, P Kahle, melakukan analisis dan gambaran bahwa Piri merupakan kartograper yang andal dan hebat.

Read Post | comments

Penakluk Besar Asia - Timur Leng

"Tidak mungkin adalah kata-kata yang ada dalam kamus orang-orang bodoh," kata Napoleon ketika ia bersama pasukannya yang hebat mendaki sebuah tebing yang sulit di pegunungan Alpen. Tapi ia tidak berbuat sesuai dengan prinsipnya itu, dan terpaksa mengakui keberadaan dunia ini setelah ia mengalami kekalahan di Lipzi dan Waterloo. Kata-kata ini ditolak keras oleh Timur Leng, penakluk besar Asia, yang berasal dari keluarga rendahan tapi berhasil mengalahkan dua raja terbesar pada masa hidupnya; Toktamish raja Mongol dan Bayazid Yildrim raja Turki.



Timur lahir dari sebuah keluarga miskin di kota Hijau. Bapaknya, seorang kepala Tartar Barlas, banyak menghabiskan masa hidupnya bersama-sama orang suci. Timur sendiri banyak dipengaruhi oleh ajaran-ajaran Islam dari bapaknya. Sebagai pemuda pendiam, ia tidak suka akan perbuatan-perbuatan bodoh yang bisa menyedot waktunya. Dan selama hidupnya ia tidak punya waktu untuk bergurau. Timur, juga pemuda yang cerdas sekaligus pemberani dan bijaksana. Ia mempersatukan suku Tar-tar yang selalu bentrok antar suku. Kota Hijau berhasil ia rebut, dengan kecerdasannya. Ia menyebar bala tentaranya yang kecil di sekeliling kota. Mereka menebang dahan-dahan yang menimbulkan tebaran abu yang luas, dan pasukan jahat menyangka mereka diserang oleh angkatan perang yang besar; mereka lantas menyerah. Ini terjadi di awal karirnya.



Pada waktu yang sama, ketika melawan jendral jahat yang hebat bernama Bikijuk, lagi lagi otak jeniusnya mengalir. Timur menyebarkan orang-orangnya sepanjang malam, memerintahkan mereka menyalakan api sebanyak mungkin di perkemahan musuh. Musuh merasa ketakutan begitu melihat api sebanyak itu dan segera pergi sebelum fajar menyingsing. Salah satu penulis kroniknya mengatakan, "Sungguh beruntung raja Timur selalu mengalahkan sebuah angkatan perang hanya dengan api dan merebut sebuah kota hanya dengan sebuah debu" Setelah berhasil menunjukan superioritasnya sebagai seorang pemimpin dan prajurit, Timur dipilih sebagai komandan bangsa Tar Tar oleh ulama-ulama Islam yang dipimpin tokoh rohani Zainuddin. Tidak hanya bangsa Tar Tar saja yang merasakan kehebatan Timur Leng, bahkan negri Heart_sebuah kota penting yang memiliki beratus ratus lembaga pendidikan bisa dikuasainya.



Ancaman terbesar yang dihadapi oleh bangsa Tar Tar adalah orang-orang Mongol yang dipimpin oleh anak cucu Jengis Khan, Toktamish. Gerombolan ini ketika itu pada puncak kekuatannya berkuasa di dataran Rusia-Siberia, tidak henti-hentinya menggempur bangsa Tartar. Pada suatu ketika di musim dingin Toktamish datang dengan kekuatan yang sangat kuat ke arah sungai Syr. Para penasihat Timur pada saat itu menyarankan agar Timur menunggu pasukannya yang tersebar supaya berkumpul, tapi karena keyakinannya pada Allah beliau sanggup untuk memimpin pasukannya yang dibagi kedalam resimenresimen kecil. Dengan mengendarai kuda dibawah guyuran hujan dan salju, walaupun sebagian kuda mereka terbenam ke dalam lumpur setinggi lutut, dengan hebatnya Timur dan pasukannya menyerang bagian pos-pos luar gerombolan Toktamish dan merasuk ke dalam divisi-divisinya. Manuvernya yang hebat dan sangat mengagumkan itu membuat pasukan Toktamish mundur.



Timur mengarah pada Persia untuk melakukan pengembangan Islam.Persia yang saat itu di pimpin oleh Muzaffar, pun ditaklukkan. Setelah Persia, ambisinya menuju penaklukan Cina, yang saat itu banyak menyembah berhala.. Rupanya ini menjadi ambisi terakhir dari perjalanan Timur Leng. Dalam perjalanan dari Samarkand menuju Cina, Timur kembali ke Haribaan Sang Pencipta, meninggalkan sekitar seperempat juta prajurit yang dipimpinnya saat itu. Timur Leng, adalah sosok pribadi berlian, sederhana, jujur, yang tidak menyukai sikap pongah, kebohongan, maupun berpesta pora membuang waktu. Ia lebih suka berpihak pada kebenaran meski harus berhadapan dengan hal yang sangat di bencinya. Meski pejuang yang gigih, tidak pernah ia berlaku kejam kepada musuhnya yang teraniaya. Timur tidak pernah mengenal arti kegagalan. Walau berasal dari lapisan masyarakat kecil, ia begitu besar dengan amanah yang diembannya, demi tegaknya kalimat Tauhid di bumi ini. [Tabloid MQ EDISI 10/TH.II/FEBRUARI 2002]
Read Post | comments

Tokoh Thariqat Islam Naqsyabandi

Syaikh Naqsyabandi, Imam dari Thariqat Naqsyabandi yang tiada tandingannya. Beliau lahir pada tahun 1317 M, di desa Qasr al-'Arifan, di dekat Bukhara. Setelah beliau menguasai ilmu syari'ah pada usia muda 18 tahun, beliau tetap menemani Syaikh Muhammad Baba as-Samasi, yang merupakan seorang ahli hadits di Asia Tengah. Sepeninggal Syaikh-nya, beliau mengikuti Syaikh Amir Kulal, yang melanjutkan dan menyempurnakan pelatihannya baik dalam ilmu zhahir maupun bathin. Murid-murid Syaikh Amir Kulal biasanya melakukan dzikr zahar (dengan suara keras) ketika duduk bersama, dan dzikir khafi (dalam hati) bilamana sedang sendirian. Walau tak pernah mengkritik ataupun keberatan, namun Syaikh Naqsyabandi lebih menyukai dzikir khafi. Mengenai hal ini, beliau berkata, "Terdapat dua cara berdzikir; satu khafi dan lainnya zahar. Saya memilih yang khafi karena dia lebih kuat dan oleh karenanya lebih disukai." Kemudian dzikir khafi inilah yang menjadi ciri pembeda Naqsybandiyya

di antara thariqat-thariqat lainnya.



Syaikh Naqsyabandi melaksanakan ibadah Haji tiga kali, di mana setelah itu, beliau tinggal di Merv dan Bukhara. Menjelang akhir hayatnya, beliau kembali ke kampung halamannya, Qasr al-'Arifan. Pengajarannya dikutip di mana-mana dan namanya disebut oleh siapa saja. Pengunjung berdatangan dari berbagai penjuru untuk meminta nasihatnya. Mereka menerima pengajaran di sekolah dan masjidnya, suatu kompleks yang dapat menampung lebih dari lima ribu orang. Sekolah ini merupakan pusat studi Islam yang terbesar di Asia Tengah dan masih ada hingga saat ini. Baru-baru ini bangunan tersebut direnovasi dan dibuka kembali setelah bertahan selama tujuh puluh tahun dalam masa pemerintahan komunis. Pengajaran Syaihh Naqsyabandi mengubah hati para muridnya dari kegelapan hingga menemukan cahaya. Beliau terus mengajarkan ilmu tentang Ke-Esaan Allah yang telah dikhususkan oleh para pendahulunya, dengan penekanan pada ihsan bagi para pengikutnya sesuai hadits Rasulullah, "Ihsan adalah beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya."



Ketika Syaikh Naqsybandi wafat, beliau dimakamkan di kebunnya, sebagaimana permintaannya. Raja-raja penerus Bukhara merawat madrasah dan masjidnya. Mereka memperluas dan menambahkan waqafnya. Syaikh-Syaikh penerus Thariqat Naqsyabandi menuliskan banyak biografi tentang Syaikh Naqsyabandi. Salah satunya adalah Mas'ud al-Bukhari dan Syarif al-Jarjani, yang menyusun Awrad Baha'uddin yang menceritakan tentang kehidupan beliau dan karya-karyanya termasuk fatwanya. Syaikh Muhammad Parsa, yang wafat di Madinah pada tahun 822 H (1419 M) menulis Risalah Qudsiyyah yang di dalamnya terdapat tulisan tentang kehidupan Syaikh Naqsyabandi, kehebatan-kehebatannya, serta pengajaran-pengajarannya. Tulisan-tulisan warisan Syaikh Naqsyabandi mencakup beberapa buku. Di antaranya adalah Awrad an-Naqsybandiyyah, wiridan Syaikh Naqsyabandi. Buku lainnya adalah Tanbih al-Ghafilin.



Buku ketiga adalah Maslakul Anwar. Yang keempat adalah Hidayyatu-s-Salikan wa Tuhfat at-Talibin. Beliau meninggalkan banyak pernyataan hormat memuji Rasulullah dan beliau pun menulis banyak aturan. Salah satu pendapatnya adalah bahwa semua jenis dan praktek peribadatan yang berbeda, baik yang wajib maupun sunnat, diperbolehkan bagi para muridnya dalam rangka mencapai kebenaran. Shalat, puasa, zakat, mujahadah (berusaha keras) dan zuhud (penyangkalan diri) ditekankan sebagai jalan menuju Allah Yang Maha Kuasa. Syaikh Naqsyabandi membangun sekolahnya atas dasar pembaharuan pengajaran agama Islam. Beliau menggarisbawahi pentingnya mengamalkan al-Qur'an dan pengajaran Sunnah. Ketika mereka bertanya kepada beliau, "Apa persyaratan bagi yang ingin mengikuti thariqatmu?" Beliau menjawab, "Mengikuti Sunnah Rasulullah." Beliau lalu melanjutkan, "Thariqat kami adalah sesuatu yang langka. Yang menjaga 'Urwat ul-Wutsqa, ikatan yang tak terputuskan, dan tak meminta apapun dari pengikutnya melainkan untuk selalu memegang teguh Sunnah yang murni dari Rasulullah SAW dan mengikuti jalan para Sahabat dalam ijtihad (usaha untuk Allah) mereka.



Sekolah Naqsyabandi merupakan jalan termudah dan paling sederhana bagi para murid untuk memahami tauhid. Dia mengharuskan pengikutnya untuk mencari peribadatan yang sempurna kepada Allah baik secara umum maupun pribadi dengan jalan melaksanakan adab Sunnah Rasulullah secara sempurna. Juga mendorong orang agar menjalankan jenis ibadah yang paling ketat ('azhima) dan untuk mengabaikan keringanan (rukhsah). Juga terbebas dari bias dan bid'ah. Dia tak menuntut pemeluknya untuk terus-menerus berada dalam keadaan lapar dan terjaga. Begitulah Naqsyabandiyyah telah mengatur agar tetap terpelihara dari pengaruhpengaruh orang yang kurang faham dan orang yang pura-pura mengetahui banyak hal (musya'wazan). Ringkasnya, bisa dikatakan bahwa thariqat Naqsybandiyyah adalah ibu dari semua thariqat dan penunjuk bagi seluruh kepercayaan spiritual. Inilah jalan yang paling aman, paling bijak, serta paling jelas. Inilah maqam pelepas dahaga termurni, saripati yang tersuling. Naqsybandiyyah tak ada hubungannya dengan serangan apapun karena menjalankan Sunnah Rasulullah tercinta."
Read Post | comments

Tokoh Pengembara Ibnu Batutah

Abu Abdullah Muhammad bin Battutah lahir tanggal 24 februari 1304 adalah seorang pengembara Maroko. Atas dorongan Sultan Maroko ia mendiktekan beberapa perjalanan pentingnya kepada sarjana bernama Ibnu Juzay yang ditemuinya ketika sedang berada di Iberia. Meskipunmengandung beberapa kisah fiksi, rihlah merupakan catatan perjalanan dunia terlengkap yang berasal dari abad ke 14. Hampir semua yang diketahui tentang kehidupan Ibnu Batutah datang dari dirinya sendiri. Meskipun dia mengklaim bahwa hal-hal yang diceritakannya adalah apa yan dilihatnya dan dialami sendiri, kita bisa tahu kebenaran dari cerita tersebut. Sekitar usia 20 tahun Ibnu Batutah berangkat haji. Setelah selesai, dia melanjutkan perjalanan hingga melintasi 120.000 km sepanjang dunia Muslim (sekitar 44 negara modern)



Perjalanan ke Mekkah dilaluinya melalui jalan darat, menyusuri pantai Afrika Utara hingga tiba di Cairo. Pada titik ini ia masih berada dalam wilayah Mamruk yang relatif masih aman. Jalur yang umum digunakan menuju Mekkah ada tiga dan Ibnu Batutah menggunakana jalur yang jarang digunakan yaitu pengembaraan menuju Sungai Nil, dilanjutkan ke arah Timur dengan jalur darat menuju dermaga Laut Merah di Aydhad. Tetapi ketika mendekati kota tersebut ia dipaksa kembali karena pertikaian lokal. Kembali ke Kairo ia menggunakan jalur ke 2 ke Damaskus dengan alasan anjuran orang yang ditemuinya di perjalanan pertama, bahwa hanya akan sampai di Mekkah jika telah melalui Suriah. Keuntungan lain ketika memakai jalur pinggiran adalah ditemuinya tempat-tempat suci sepanjang jalur tersebut, Hebron, Yerusalem dan Betlehem dan penguasa Mamluk memberi perhatian khusus untuk mengamankan para peziarah.



Setelah menjalani Ramadhan di Damaskus, Ibnu Batutah bergabung dengan suatu rombongan yang menempuh jarak 800 mil dari Damaskus ke Madinah tempat dimakamkannya Nabi Muhammad. Empat hari kemudian dia melanjutkan perjalanannya ke Mekkah. Setelah melaksanakan Haji, sebagai renungannya ia kemudian memutuskan untuk melenjutkan mengembara. Tujuan selanjutnya adalah �il-Khanate� sekarang Irak dan Iran. Dengan cara bergabung dengan suatu rombongan, dia melintasi perbatasan menuju Mesopotamia dan mengunjungi Najaf, tempat dimakamkannya Sayidina Ali. Dari sana dia melanjutkan ke Basrah lalu Isfahan, kemudian Shiraz dan Bagdad. Disana ia bertemu Abu Sa'ad pemimpin terakhir Il-Khanate dan ia mengembara bersama rombongan penguasa, kemudian berbelok ke utara menuju Tabzir di Jalur Sutra. Kota ini merupakan gerbang menuju Mongol yang merupakan pusat perdagangan penting. Setelah perjalanan ini Ibnu Batutah kembali ke Mekkah untuk melaksanakan Haji ke 2 dan tinggal selama setahun sebelum melakukan perjalanan lagi yang kedua melalui Laut Merah dan Pantai Afrika Timur. Persinggahan pertamanya adalah Aden dengan tujuan perniagaan menuju semenanjung Arab dari sekitar Samudra Indonesia. Akan tetapi sebelum itu ia memutuskan untuk melakukan petualangan terakhir dan mempersiapkan suatu perjalanan sepanjang Pantai Afrika.



Menghabiskan sekitar seminggu di setiap daerah tujuannya, Ibnu Batutah berkunjung ke Ethiopia, Mogadishu, Mombasa, Zanzibar, Kilwa dan beberapa daerah lainnya. Mengikuti perubahan arah angin, bersama kapal yang ditumpanginya kembali ke Arab Selatan. Setelah menyelesaikan petualangannya, sebelum menetap, ia berkunjung ke Oman dan Selat Hormuz dan setelah selesai ia berziarah ke Mekkah lagi. Setelah setahun disana, ia memutuskan untuk mencari pekerjaan di kesultanan Delhi. Untuk keperluan bahasa, dia mencari penterjemah di Anatolia. Kemudian dibawah kendali Turki Saljuk, ia bergabung dengan sebuah rombongan menuju India. Pelayaran Laut dari Damaskus mendaratkannya di Alanya di pantai selatan Turki sekarang. Dari sini ia mengelana ke Konya dan Sinope di pantai laut Hitam. Setelah menyebrangi laut Hitam, ia tiba di Kaffa di Crimea dan memasuki tanah Golden Horde. Dari sana ia membeli kereta dan bergabungdengan rombongan Ozbeg, Khan dari suku Golden Horde dalam suatu perjalanan menuju Astrakhan di sungai Volga.
Read Post | comments

Syaikhul Islam Ibnu Taymiyyah

Taqiyyudin Ahmad bin Abdilhalim bin Taymiyyah. Ia berasal dari keluarga taqwa. Ayahnya Syihabuddin bin Taymiyyah. Seorang Syaikh, hakim, khatib, 'alim dan wara'. Kakeknya Majduddin Abul Birkan Abdussalam bin Abdullah bin Taymiyyah Al-Harrani. Syaikhul Islam, Ulama fiqih, ahli hadits, tafsir, Ilmu Ushul dan hafidz. Lahir di harran, 10 Rabiul Awwal 661 H di zaman ketika Baghdad merupakan pusat kekuasaan dan budaya Islam. Ketika berusia enam tahun, Taymiyyah kecil dibawa ayahnya ke Damaskus.



Di Damaskus ia belajar pada banyak guru. Ilmu hitung, khat, Nahwu, Ushul fiqih merupakan bagian dari ilmu yang diperolehnya. Di usia belia ia telah mereguk limpahan ilmu utama dari manusia utama. Dan satu hal ia dikaruniai Allah Ta'ala kemampuan mudah hafal dan sukar lupa. Hingga dalam usia muda, ia telah hafal Al-qur'an. Tak hanya itu, iapun mengimbangi ketamakannya menuntut ilmu dengan kebersihan hatinya. Ia amat suka menghadiri majelis-majelis mudzakarah (dzikir). Pada usia tujuh belas tahun kepekaannya terhadap dunia ilmu mulai kentara. Dan umur 19, ia telah memberi fatwa.



Ibnu Taymiyyah amat menguasai rijalul Hadits (perawi hadits) dan Fununul hadits (macam-macam hadits) baik yang lemah, cacat atau shahih. Beliau memahami semua hadits yang termuat dalam Kutubus Sittah dan Al-Musnad. Dalam mengemukakan ayat-ayat sebagai hujjah, ia memiliki kehebatan yang luar biasa, mampu mengemukakan kesalahan dan kelemahan para mufassir. Tiap malam ia menulis tafsir, fiqh, ilmu 'ushul sambil mengomentari filosof. Sehari semalam ia mampu menulis 4 kurrosah (buku kecil) yang memuat berbagai pendapatnya dalam bidang syari'ah. Ibnul Wardi menuturkan dalam Tarikul Ibnul Warid bahwa karangan beliau mencapai lima ratus judul.



Beliau seorang mujahid. Tahun 700 H, Syam dikepung tentara tar-tar. Ia mendatangi walikota Syam. Dengan mengemukakan ayat Alqur'an ia bangkitkan keberanian membela tanah air menghalau musuh. Kegigihannya itu membuat ia dipercaya untuk meminta bantuan sultan di Kairo. Dengan argumentasi yang matang, ia mampu menggugah hati sultan yang mengerahkan tentaranya ke Syam sehingga akhirnya diperoleh kemenangan. Pada Ramadhan 702 H, beliau terjun sendiri kemedan perang Syuquq yang menjadi pusat komando pasukan tar-tar. Bersama tentara Mesir, mereka semua maju bersama dibawah komando Sultan. Dengan semangat Allahu Akbar yang menggema mereka berhasil mengusir tentara tar-tar. Syuquq dapat dikuasai.



Pemikiran Ibnu Taymiyyah tak hanya merambah bidang syar'i, tapi juga mengupas masalah politik dan pemerintahan. Pemikiran beliau dalam bidang politik dapat dikaji dari bukunya Minhaj as-Sunnah an-Nabawiyah fi naqdh Kalam as-Syi'ah wal Qadariyah (Jalan Sunnah Nabi dalam pemyangkalan terhadap keyakinan kalangan Syi'ah dan Qadariyah), As-Siyasah as-Syar'iyah (Sistem Politik Syari'ah), Kitab al-Ikhriyaratul 'Ilmiyah (Kitab aturan-aturan yuridis yang berdiri sendiri) dan Al-Hisbah fil Islam (Pengamat terhadap kesusilaan masyarakat dalam Islam)



Sebagai penganut aliran salaf, beliau hanya percaya pada syari'at dan aqidah serta dalil-dalilnya yang ditunjukkan oleh nash-nash. Karena nash tersebut merupakan wahyu yang berasal dari Allah Ta'ala. Aliran ini tak percaya pada metode logika rasional, karena metode semacam ini tidak terdapat pada masa sahabat maupun tabi'in. Dalam masalah Ushuludin, fiqih, Akhlaq selalu ia kembalikan pada Qur'an dan Hadits yang mutawatir. Bila tidak dijumpai maka ia bersandar pada pendapat para sahabat, meskipun seringkali memberi dalilnya berdasar perkataan tabi'in dan atsar yang mereka riwayatkan.



Menurut Ibnu Taymiyyah, akal pikiran amatlah terbatas. Apalagi menafsirkan Al-Qur'an atau hadits. Ia meletakkan akal fikiran dibelakang nash agama yang tak boleh berdiri sendiri. Akal tak berhak menafsirkan, menguraikan dan mentakwilkan Qur'an, kecuali dalam batas yang diizinkan dan dikuatkan oleh hadits. Akal fikiran hanya saksi pembenar dan penjelas dalil Al-Qur'an. Bagi beliau tak ada pertentangan antara cara memakai dalil naqli yang shahih dengan cara aqli yang sharih. Akal tidak berhak mengemukakan dalil sebelum didatangkan dalil naqli. Bila ada pertentangan antara aqal dan pendengaran (sam'i) maka harus didahulukan dalil qath'i, baik ia merupakan dalil qath'i maupun sam'i.



Ibnu Taymiyyah menentang segala bid'ah, khurafat dan pandangan yang menurutnya sesat. "Sesungguhnya saya lihat ahli bid'ah, orang yang besar diombang-ambingkan hawa nafsu seperti kaum mufalsafah (ahli filsafat), Bathiniyah (pengikut kebathinan), Mulahadah (yang keras menentang Allah) dan orang-orang yang menyatakan diri dengan wihdatul wujud (bersatunya hamba dengan khaliq), Dahriyah (mereka yang menyatakan segalanya waktu yang menentukan), Qadhariyah (manusia berkehendak dan berkuasa atas segala kemauannya), Nashiriyah, Jamhiyah, Hulliyah, mu'thilah, Mujassamah, Musyibihah, Rawandiyah, Kilabiyah, Salimiyah dan lain-lain. Sebagian besar mereka bermaksud melenyapkan syari'at Muhammad yang suci, yang berada diatas segala agama.



Tahun 705 H, kemampuan dan keampuhan Ibnu Taymiyyah diuji. Para Qadhi berkumpul bersama sultan di istana. Setelah melalui perdebatan yang sengit antara mereka, akhirnya jelah bahwa Ibnu Taymiyyah memegang aqidah sunniyah salafiyah. Banyak diantara mereka menyadari akan kebenaran Ibnu Taymiyyah. Namun, upaya pendeskriditan terhadap pribadi Ibnu Taymiyyah terus berlangsung. Dalam sebuah pertemuan di Kairo beliau dituduh meresahkan masyarakat melalui pendapatnya yang kontroversial. Sang qadhi yang telah terkena hasutan memutuskan Ibnu Taymiyyah bersalah. Beliau diputuskan tinggal dalam penjara selama satu tahun beberapa bulan.



Dia tak hanya sekali merasakan kehidupan penjara. Tahun 726 H Sultan megeluarkan perintah penangkapan. Mendengar ini ia berujar, "Saya menunggu hal itu. Disana ada masalah dan kebaikkan banyak sekali" Kehidupan penjara ia manfaatkan untuk membaca dan menulis Tulisan-tulisannya tetap mengesankan kekuatan hujjah dan semangat serta pendapat beliau. Sikap itu malah mempersempit ruang gerak Ibnu Taymiyyah. Tanggal 9 Jumadil Akhir 728 H, semua buku, kertas, tinta dan pena-nya dirampas. Perampasan itu merupakan hantaman berat bagi Ibnu Taymiyyah. Setelah itu ia lebih banyak membaca ayat suci dan beribadah. Memperbanyak tahajjud hingga keyakinanya makin mantap.



Setelah menderita sakit selama dua puluh hari, beliau menghadap Rabbnya sesuai dengan cita-citanya: mati membela kebenaran dalam penjara. Hari itu, tanggal 20 Dzulqaidah 728 H pasar-pasar di Damaskus sepi-sepi. Kehidupan berhenti sejenak. Para Emir, pemimpin, ulama dan fuqaha, tentara, laki-laki dan perempuan, anak-anak kecil semuanya keluar rumah. Semua manusia turun kejalan mengantar jenazahnya.
Read Post | comments

Tokoh Ulama Imam Nawawi

Beliau nama lengkapnya ialah Yahya bin Syaraf bin Hasan bin Husain An-Nawawi Ad-Dimasyqiy, Abu Zakaria dilahirkan bulan Muharram 631 H di Nawa daerah Dimasyq (Damascus) Syam yang sekarang merupakan ibukota Suriah. Beliau dididik oleh ayahnya yang terkenal dengan kesalehan dan ketakwaan. Beliau mulai belajar di katatib (tempat belajar baca tulis untuk anak-anak) dan hafal Al-Quran sebelum menginjak usia baligh. Syaikh Yasin bin Yusuf Az-Zarkasyi berkata bahwa anak berumur 10 tahun ini diharapkan akan menjadi orang paling pintar dan paling zuhud pada masanya dan bisa memberikan manfaat yang besar kepada umat Islam. Perhatian ayah dan guru beliau menjadi semakin besar. Pada tahun 649 Hijrah, ketika berusia sembilan belas tahun telah pergi ke kota Damsyik untuk belajar. Mendalami ilmu di madrasah al-Ruwahiyyah didekat Al-Jami� Al-Umawiy atas tanggungan madrasah itu sendiri. Jadilah thalabul ilmi sebagai kesibukannya yang utama. Disebutkan bahwa ia menghadiri dua belas halaqah dalam sehari. Ia rajin sekali dan menghafal banyak hal. Iapun mengungguli teman lainnya. Ia berkata : �Dan aku menulis segala yang berhubungan dengannya,baik penjelasan kalimat yang sulit maupun pemberian harakat pada kata-kata. Dan Allah telah memberikan barakah dalam waktuku.� [Syadzaratudz Dzahab 5/355].



Beliau digelari Muhyiddin ( yang menghidupkan agama ) dan membenci gelar ini karena tawadhu� beliau. Disamping itu, agama islam adalah agama yang hidup dan kokoh, tidak memerlukan orang yang menghidupkannya sehingga menjadi hujjah atas orang yang meremehkannya atau meninggalkannya. Diriwayatkan bahwa beliau berkata :�Aku tidak akan memaafkan orang yang menggelariku Muhyiddin�. Kehidupannya dihabiskan kepada bakti dan khidmat suci terhadap penyebaran dan perkembangan ilmu pengetahuan Islam. Imam An-Nawawi adalah seorang yang zuhud, wara� dan bertaqwa. Beliau sederhana, qana�ah dan berwibawa. Beliau menggunakan banyak waktu beliau dalam ketaatan. Sering tidak tidur malam untuk ibadah atau menulis. Makan minumnya hanya sekali dalam sehari, sekadar memelihara kesihatan badannya. Juga tidak sangat menghiraukan akan soal pemakaian dan perhiasan, cukuplah apa yang memadai saja. Tidak juga gemar akan makan buah-buahan karena khuatir akan mengantuk yang akan mengganggu tugas sehariannya. Seorang yang begitu bertakwa menurut arti kata sepenuhnya, wara�nya dan kebersihan jiwanya. Seorang ulama� yang amatlah suka ditemui. Ada juga riwayat yang mengatakan bahawa keengganan beliau untuk makan buah-buahan di Damsyik itu bukan hanya khuatir akan mengantuk tetapi karena buah-buahan di Damsyik dikala itu terlalu banyak mengandungi syubhat.



Beliau juga menegakkan amar ma�ruf nahi munkar, termasuk kepada para penguasa, dengan cara yang telah digariskan Islam. Beliau menulis surat berisi nasehat untuk pemerintah dengan bahasa yang halus sekali. Suatu ketika beliau dipanggil oleh raja Azh-Zhahir Bebris untuk menandatangani sebuah fatwa. Datanglah beliau yang bertubuh kurus dan berpakaian sangat sederhana. Raja pun meremehkannya dan berkata: �Tandatanganilah fatwa ini!!� Beliau membacanya dan menolak untuk membubuhkan tanda tangan. Raja marah dan berkata: �Kenapa !?� Beliau menjawab: �Karena berisi kedhaliman yang nyata�. Raja semakin marah dan berkata: �Pecat ia dari semua jabatannya�. Para pembantu raja berkata: �Ia tidak punya jabatan sama sekali. Raja ingin membunuhnya tapi Allah menghalanginya. Raja ditanya : �Kenapa tidak engkau bunuh dia padahal sudah bersikap demikian kepada Tuan?� Rajapun menjawab: �Demi Allah, aku sangat segan padanya�.

Sepanjang hayatnya sentiasa istiqamah dalam menjalankan kewajipan menyebarkan ilmu dengan mengajar dan mengarang di samping senantiasa beribadah di tengah-tengah suasana hidup yang serba kekurangan, sehingga hidupnya dilingkungi oleh usaha dan amal saleh terhadap agama, masyarakat dan umat. Beliau pernah diusir keluar dari negeri Syam oleh sultan al-Malik al-Zahir yang tidak senang akan fatwa yang dikeluarkan olehnya. Beliau bukanlah seorang ulama� yang mencari kebenaran untuk dirinya sahaja, beliau hidup di dalam masyarakat. Beliau tidak menjual ilmu yang dimiliki dengan harta benda dunia. Beliau mencurahkan ilmu kepada masyarakat ummat. Beliau memimpin ummat bukan ummat yang memimpin beliau. Mengeluarkan fatwa tanpa memandang siapa pun, walaupun fatwanya itu meyusahkan kedudukannya. Inilah contoh ulama� pewaris nabi (warithatul anbiya�).



Menurut riwayat bahwa apabila baginda sultan al-Malik al-Zahir telah mengadakan persiapan perang untuk memerangi orang-orang Tatar (monggol) lalu digunakanlah fatwa �ulama yang mengharuskan mengambil harta rakyat untuk kepentingan perang melawan musuh. �Ulama fiqh negeri Syam telah menulis menerangkan fatwa tersebut, tetapi baginda belum merasa senang hati kalau imam Nawawi tidak memberi fatwanya. Lalu baginda bertitah �Masih adakah lagi orang lain�. �Masih ada, al-Syaikh Muhyiddin al-Nawawi� � demikian jawapan yang disampaikan kepada baginda. Kemudian baginda menjemput Imam Nawawi dan meminta beliau memberi fatwanya bersama �ulama fiqh mengenai pengambilan harta rakyat untuk peperangan. Beliau berterus terang tidak mau memberi fatwanya. Baginda bertanya: �Apakah sebabnya beliau enggan?� Beliau dalam penjelasan kepada baginda menerangkan seperti berikut! Ampun Tuanku! Adalah saya memang mengetahui dengan sesungguhnya bahwa tuanku adalah dahulunya seorang tawanan tidak ada sebarang harta benda. Tetapi pertolongan Allah telah dilimpahkan kurnianya kepada tuanku dengan dijadikan tuanku seorang raja. Ampun Tuanku! Adalah saya telah mendengar bahwa tuanku ada memiliki seribu orang hamab tiap-tiap seorang ada mempunyai beberapa ketul emas. Manakala dua ratus orang khadam wanita milik tuanku, masing-masing mempunyai perhiasan yang bernilai. Andaikata tuanku sendirian membelanjakan kesemua itu untuk keperluan perang sehingga mereka tidak lagi mempunyai barang-barang itu, maka patik bersedia memberi fatwa untuk membenarkan tuanku mengambil harta rakyat.



Kesimpulannya, beliau berfatwa tidak membenarkan baginda mengambil harta rakyat selama kekayaannya sendiri masih dapat dipergunakan. Baginda al-Malik al-Zahir murka kepadanya karena fatwanya yang amat menggemparkan Imam Nawawi sehingga baginda mengeluarkan perintah supaya beliau segera keluar dari Damsyik. Imam Nawawi terima saja perintah pengusirannya itu dengan nada yang tenang. Lalu beliau pun keluar ke Nawa. Para �ulama Syam telah berusaha menjemput beliau balik semula ke Damsyik, tetapi beliau enggan dengan berkata : �Saya tidak akan balik ke Damsyik selama baginda masih berkuasa�.



Imam Nawawi meninggalkan banyak sekali karya ilmiah yang terkenal. Jumlahnya sekitar empat puluh kitab, diantaranya :

1.Dalam bidang hadits : Arba�in, Riyadhush Shalihin, Al- Minhaj (Syarah Shahih Muslim), At-Taqrib wat Taysir fi Ma�rifat Sunan Al-Basyirin Nadzir. al-Irsyad wa al-Taqrib fi �Ulum al-Hadith, Syarah Muhazzab.

2.Dalam bidang fiqih: Minhajuth Thalibin, Raudhatuth Thalibin, Al-Majmu�. al-Aidah fi Manasik al-Hajj,

3.Dalam bidang akhlak: At-Tibyan fi Adab Hamalatil Qur�an, Bustanul Arifin, Al-Adzkar.

4.Dalam bidang bahasa: Tahdzibul Asma� wal Lughat.



Kitab-kitab ini dikenal secara luas termasuk oleh orang awam dan memberikan manfaat yang besar sekali untuk umat. Ini semua tidak lain karena taufik dari Allah Ta�ala, kemudian keikhlasan dan kesungguhan beliau dalam berjuang. Diantara syaikh beliau: Abul Baqa� An-Nablusiy, Abdul Aziz bin Muhammad Al-Ausiy, Abu Ishaq Al-Muradiy, Abul Faraj Ibnu Qudamah Al-Maqdisiy, Ishaq bin Ahmad Al-Maghribiy dan Ibnul Firkah. Dan diantara murid beliau: Ibnul �Aththar Asy-Syafi�iy, Abul Hajjaj Al-Mizziy, Ibnun Naqib Asy-Syafi�iy,Abul �Abbas Al-Isybiliy dan Ibnu �Abdil Hadi.



Secara umum beliau termasuk salafi dan berpegang teguh pada manhaj ahlul hadits, tidak terjerumus dalam filsafat dan berusaha meneladani generasi awal umat dan menulis bantahan untuk ahlul bid�ah yang menyelisihi mereka. Namun beliau tidak ma�shum (terlepas dari kesalahan) dan jatuh dalam kesalahan yang banyak terjadi pada uluma-ulama di zaman beliau yaitu kesalahan dalam masalah sifat-sifat Allah Subhanah. Beliau kadang menta�wil dan kadang�kadang tafwidh. Orang yang memperhatikan kitab-kitab beliau akan mendapatkan bahwa beliau bukanlah muhaqqiq dalam bab ini, tidak seperti dalam cabang ilmu yang lain. Dalam bab ini beliau banyak mendasarkan pendapat beliau pada nukilan�nukilan dari para ulama tanpa mengomentarinya.



Adapun memvonis Imam Nawawi sebagai Asy�ari, itu tidak benar karena beliau banyak menyelisihi mereka (orang-orang Asy�ari) dalam masalah-masalah aqidah yang lain seperti ziyadatul iman dan khalqu af�alil �ibad. Karya-karya beliau tetap dianjurkan untuk dibaca dan dipelajari, dengan berhati-hati terhadap kesalahan-kesalahan yang ada. Tidak boleh bersikap seperti kaum Haddadiyyun yang membakar kitab-kitab karya beliau karena adanya beberapa kesalahan didalamnya. Komite Tetap untuk Riset Ilmiah dan Fatwa kerajaan Saudi ditanya tentang aqidah beliau dan menjawab: �Lahu aghlaath fish shifat� (Beliau memiliki beberapa kesalahan dalam bab sifat-sifat Allah).



Pada tahun 651 H ia menunaikan ibadah haji bersama ayahnya, kemudian ia pergi ke Madinah dan menetap disana selama satu setengah bulan lalu kembali ke Dimasyq. Pada tahun 665 H ia mengajar di Darul Hadits Al-Asyrafiyyah (Dimasyq) dan menolak untuk mengambil gaji. Sepanjang hayatnya banyak menulis, mengarang, mengajar dan menasihat. Inilah yang telah mengangkat ketinggian peribadinya dan dikagumi. Imam Nawawi wafat pada 24 Rejab 676 Hijrah, dan dimakamkan di Nawa, setelah sekian lama beliau hidup dengan membujang tidak beristeri di tengah-tengah suasana masyarakat Damsyik dan telah berjaya menyumbangkan tenaga fikiran dan �ilmunya kepada agama Islam dan umatnya. Sekianlah, mudah-mudahan Allah melimpahkan rahmatnya ke atas beliau. Amin.
Read Post | comments

Tokoh Filsafat Teologi Kristen

Thomas Aquinas (1225-1274) adalah seorang filsuf dan teolog dari Italia yang sangat berpengaruh pada abad pertengahan. Karya Thomas Aquinas yang terkenal adalah Summa Theologiae (1273). Buku ini merupakan sintesis dari filsafat Aristoteles dan ajaran Gereja Kristen. Pada tahun 1879, ajaran-ajarannya dijadikan sebagai ajaran yang sah dalam Gereja Katolik Roma oleh Paus Leo XIII. Thomas Aquinas juga disebut Thomas dari Aquino (bahasa Italia: Tommaso d’Aquino).



Aquinas dilahirkan di Roccasecca dekat Napoli, Italia. dalam keluarga bangsawan Aquino. Ayahnya ialah Pangeran Landulf dari Aquino dan ibunya bernama Countess Teodora Carracciolo. Kedua orang tuanya adalah orang Kristen Katolik yang saleh. Itulah sebabnya anaknya, Thomas, pada umur lima tahun diserahkan ke biara Benedictus di Monte Cassino untuk dibina agar kelak menjadi seorang biarawan. Setelah sepuluh tahun Thomas berada di Monte Cassino, ia dipindahkan ke Naples.



Di sana ia belajar mengenai kesenian dan filsafat (1239-1244). Selama di sana, ia mulai tertarik pada pekerjaan kerasulan gereja, dan ia berusaha untuk pindah ke Ordo Dominikan, suatu ordo yang sangat berperanan pada abad itu. Keinginannya tidak direstui oleh orang tuanya sehingga ia harus tinggal di Roccasecca setahun lebih lamanya. Namun, tekadnya sudah bulat sehingga orang tuanya menyerah kepada keinginan anaknya. Pada tahun 1245, Thomas resmi menjadi anggota Ordo Dominikan.



Sebagai anggota Ordo Dominikan, Thomas dikirim belajar pada Universitas Paris, sebuah universitas yang sangat terkemuka pada masa itu. Ia belajar di sana selama tiga tahun (1245 -- 1248). Di sinilah ia berkenalan dengan Albertus Magnus yang memperkenalkan filsafat Aristoteles kepadanya. Ia menemani Albertus Magnus memberikan kuliah di Studium Generale di Cologne, Perancis, pada tahun 1248 - 1252.
Pada tahun 1252, ia kembali ke Paris dan mulai memberi kuliah Biblika (1252-1254) dan Sentences, karangan Petrus Abelardus (1254-1256) di Konven St. Jacques, Paris.



Kecakapan Thomas sangat terkenal sehingga ia ditugaskan untuk memberikan kuliah-kuliah dalam bidang filsafat dan teologia di beberapa kota di Italia, seperti di Anagni, Orvieto, Roma, dan Viterbo, selama sepuluh tahun lamanya. Pada tahun 1269, Thomas dipanggil kembali ke Paris. Ia hanya tiga tahun berada di sana karena pada tahun 1272 ia ditugaskan untuk membuka sebuah sekolah Dominikan di Naples.
Dalam perjalanan menuju ke Konsili Lyons, tiba-tiba Thomas sakit dan meninggal di biara Fossanuova, 7 Maret 1274. Paus Yohanes XXII mengangkat Thomas sebagai orang kudus pada tahun 1323



Filosof Itali Thomas Aquinas masyhur karena tulisan-tulisan teologinya, khusus tulisan Summa Theologia-nya yang mungkin pernyataan yang punya bobot kuasa terbesar dalam doktrin teologi Katolik yang pernah ada. Tak salah kalau dibilang, tak pernah ada orang yang menggarap sistem filosofi yang begitu lengkap dan begitu terperinci dan begitu berpertimbangan cermat seperti dilakukan oleh Thomas Aquinas. Kalaulah tidak setuju dengan asumsi atau kongklusi Aquinas, toh tidak bisa tidak akan terkesan terhadap kehebatan orang ini. Tetapi, sebagian tulisan-tulisan Aquinas berisikan masalah abstrak dan metafisika yang awam tidak melihat makna praktisnya.



Dia memasalahkan soal-soal etika juga. Tetapi dalam tulisan-tulisannya, walaupun dia sistematiskan keyakinan-keyakinan Katolik sebelumnya, tidaklah mencerminkan sebuah perubahan besar dalam cita-cita etika atau dalam pandangan politik. Juga tampaknya para pembaca tulisan-tulisan Aquinas tidak lantas terpengaruh menjadi pemeluk Katolik atau Kristen. Karena itu, betapa pun pandai dan cermat spekulasi Aquinas, semua pun meragukan tulisan-tulisan itu punya pengaruh banyak terhadap perilaku manusia atau terhadap jalannya arah sejarah. Atas dasar itulah dia tidak terlalu mendapat tempat dari daftar utama buku �seratus tokoh paling berpengaruh dalam sejarah�.
Read Post | comments

Tokoh Penakluk dari Mongol

Jengis Khan, penakluk Mongol terbesar dilahirkan kira-kira tahun 1162. Ayahnya seorang kepala suku kecil, menamakan anaknya Temujin sesudah dia mengalahkan kepala suku lain. Tatkala Temujin berumur sembilan tahun ayahnya terbunuh oleh suku lawannya dan sesudah itu anggota familinya yang kebetulan masih hidup berada dalam cengkeraman ketakutan dan keterasingan. Ini betul-betul suatu pemula dari kehidupan yang getir dan bagi Temujin lebih-lebih lagi sebelum ada perubahan yang lebih baik untuk dirinya. Tatkala dia sudah menginjak usia muda remaja, dia tertawan dalam suatu pertempuran melawan suku lawannya.



Untuk mencegah dia bisa lolos, sebuah gelang bambu digantungkan di batang lehernya. Dari keadaan yang tak tampak jalan lolos dalam tahanan kelompok buta huruf yang primitif dari negeri yang kering kerontang papa sengsara, Temujin mampu bangkit menjadi manusia yang terkuat di dunia. Kebangkitannya bermula dari usahanya meloloskan diri dari tahanan lawannya. Kemudian dia bergabung dengan Toghril, teman akrab mendiang ayahnya, seorang kepala suku yang punya kaitan hubungan di daerah itu. Tahun-tahun berikutnya yang penuh dengan baku hantam antar suku, Temujin setapak demi setapak berjuang keras mencapai puncak



Suku-suku Mongol lama terkenal penunggang-penunggang kuda yang mahir dan pendekar-pendekar yang keras tak kenal ampun. Sepanjang sejarah mereka tak henti-hentinya menggempur Cina bagian utara. Tetapi, sebelum Temujin muncul, antar suku Mongol suka berhantam sesamanya menyia-nyiakan energi. Dengan kelihaian menggabungkan sikap keberanian, diplomasi, kekerasan dan kesanggupan mengorganisir, Temujin berhasil menyatukan semua suku-suku dibawah kepemimpinan Temujin, dan pada tahun 1206 sebuah permusyawaratan besar antar suku-suku Mongol memberi julukan Temujin "Jengis Khan" yang berarti "Kaisar semesta." Kekuatan militer Jengis Khan yang menakutkan yang digalangnya menujukan ujung tombaknya ke negeri-negeri yang berdampingan. Mula-mula dia melabrak Hsi Hsia di timur laut Cina dan Kekaisaran Chin di utara Cina. Tatkala pertempuran berlangsung percekcokan timbul antara Jengis Khan dan Khwarezm Shah Muhammad yang memerintah kerajaan yang lumayan besarnya di Persia dan Asia Tengah. Di tahun 1219 Jengis Khan menggerakkan pasukannya melabrak Khwarezm Shah. Asia Tengah dan Persia diambil alih dan kerajaan Khwarezm Shah Muhammad dihancurluluhkan. Bersamaan dengan itu sebagian pasukan Mongol menyerang Rusia, Jengis Khan pribadi memimpin tentara menyerbu Afganistan dan India bagian utara. Dia kembali ke Mongolia tahun 1225 dan wafat di sana tahun 1227.



Sesaat sebelum Jengis Khan menghembuskan nafas terakhir, dia minta agar putera ketiganya, Ogadai, ditetapkan jadi penggantinya. Ini merupakan pilihan bijaksana karena Ogadai menjadi seorang jendral brilian atas hasil usahanya sendiri. Di bawah kepemimpinannya, pasukan Mongol meneruskan penyerbuannya di Cina, sepenuhnya menguasai Rusia, dan menyerbu maju menuju Eropa. Di tahun 1241 gabungan tentara Polandia, Jerman, Hongaria sepenuhnya dipukul oleh orang-orang Mongol yang maju pesat menuju Budapest. Tetapi, tahun itu Ogadai meninggal dunia dan pasukan Mongol mundur dari Eropa dan tak pernah kembali lagi.



Ada masa lowong yang kentara tatkala para kepala suku Mongol saling adu alasan mengenai soal pengganti pimpinan. Tetapi, sementara itu di bawah dua Khan berikutnya (Mangu Khan dan Kublai Khan, keduanya cucu Jengis Khan) orang-orang Mongol meneruskan maju mendesak terus di Asia. Tahun 1279 orang-orang Mongol sudah menguasai sebuah empirium yang terluas dalam sejarah. Penguasaan daerahnya meliputi Cina, Rusia, Asia Tengah, juga Persia dan Asia Tenggara. Tentaranya melakukan gerakan maju yang penuh keberhasilan menambah daerah yang membentang mulai dari Polandia hingga belahan utara India, dan kekuasaan Kublai Khan diakhiri di Korea, Tibet, dan beberapa bagian Asia Tenggara.



Suatu empirium yang begini luas daerahnya dengan sendirinya sukar diatasi lewat sistem transportasi yang masih primitif. Akibatnya adalah musykil memelihara keutuhan daerah kekuasaan, sehingga pada akhirnya empirium itu terpecah belah. Tetapi, kekuasaan Mongol masih mampu bertahan bertahun-tahun. Orang Mongol baru terhalau dari sebagian besar Cina tahun 1368. Malahan, kekuasaan mereka atas daerah Rusia berlangsung lebih lama. "Pengelana Emas," begitulah julukan yang lazim diberikan kepada kerajaan cucu Jengis Khan bernama Batu didirikan di Rusia berlangsung hingga abad ke-16 dan Khamate dari Crimea bertahan hingga tahun 1783. Cicit-cicit lain Jengis Khan mendirikan dinasti-dinasti yang menguasai Asia Tengah dan Persia. Kedua daerah ini ditundukkan di abad ke-14 oleh Timurleng (Tamerlane), juga berdarah Mongol dan mengklaim diri keturunan Jengtis. Dinasti Tamerlane berakhir di abad ke-15. Tetapi meski ini berakhir bukanlah berarti penaklukan-penaklukan dan penguasaan Mongol sudah stop. Cicit Tamerlane bernama

Baber menyerbu dan menduduki India dan mendirikan dinasti Mogul (Mongol). Penguasa-penguasa Mogul, yang menguasai hampir seluruh India tetap menggenggam tampuk kekuasaan hingga pertengahan abad ke-18.



Dalam perjalanan sejarah telah dapat dipastikan penguasaan oleh manusia-manusia --katakanlah manusia "sinting" kalau mau-- yang telah mampu menaklukkan dunia dan berhasil menguasainya. Yang paling menonjol dari para "Megalomaniak" ini adalah Alexander Yang Agung, Jengis Khan, Napoleon Bonaparte dan Hitler. Apa sebab dan alasan apa menempatkan keempat orang ini dalam daftar urutan atas dalam daftar buku ini? Bukankah yang namanya ide lebih bermakna ketimbang bala tentara? Saya tentu saja sepakat bahwa dalam jangka panjang pena jauh punya kekuatan ketimbang pedang. Bahkan juga dalam ukuran jangka pendek. Masing-masing dari keempat tokoh di atas menguasai begitu luas daerah dan begitu banyak penduduk dan menanamkan pengaruh begitu besar kepada orang-orang sejamannya dan mereka tidaklah bisa disebut dan disisihkan semacam menghadapi bandit biasa.

Read Post | comments
 
© Copyright Tokoh Ternama All Rights Reserved.