10 MOST LIKED

Profile King of Pop Michael Jackson

Michael Jackson
Michael Joseph Jackson (lahir di Gary, Indiana, Amerika Serikat, 29 Agustus 1958 – meninggal di Los Angeles, California, Amerika Serikat, 25 Juni 2009 pada umur 50 tahun adalah penyanyi dan penulis lagu dari Amerika Serikat. Ia terkenal sebagai "King Of Pop" dan memopulerkan gerakan dansa "Moonwalk" yang telah menjadi ciri khasnya. Albumnya yang dirilis pada tahun 1982, Thriller, adalah album terlaris di dunia, dengan penjualan melebihi 104 juta kopi di seluruh dunia. Ia mulai karier bernyanyi pada usia lima tahun sebagai anggota kelompok vokal keluarga Jackson (kelak menjadi The Jackson 5) sebelum meluncurkan album solo pertamanya Got to Be There pada tahun 1971. Sebagai anak ketujuh dari keluarga Jackson, dia membuat debut di musik profesional pada umur 11 tahun sebagai anggota dari Jackson 5.



Pada awal tahun 1980-an, dia menjadi figur yang sangat dominan dalam musik pop and musisi Afrika-Amerika pertama yang mempunyai crossover kuat di MTV. Popularitas dalam musiknya menanjak saat ditayangkan di MTV, antara lain "Beat It", "Billie Jean" dan Thriller dianggap telah mengubah video klip menjadi sebuah bentuk karya seni dan sebagai alat promosi untuk memopulerkan sebuah channel tv. Video-video seperti "Black or White" dan "Scream" membuat Jackson menjadi andalan utama MTV pada tahun 1990-an. Lewat penampilan panggung dan video-video klipnya, Jackson memopulerkan sejumlah teknik menari seperti robot dan moonwalk. Suara dan gaya vocal Jackson memengaruhi dan diikuti oleh banyak penyanyi hip hop, pop dan R&B.



Profile King of Pop - Biodata Michael Jackson



1.Nama : Michael Jackson

2.Nama Lengkap : Michael Joseph Jackson

3.Nick / Julukan : Jacko / King of Pop

4.Agama : Islam (Nama : Mikaeel)

5.Jenis Kelamin : Pria

6.Warganegara : Amerika Serikat

7.Tanggal Lahir : 29 Agustus 1958

8.Tempat Lahir : Gary, Indiana, USA

9.Profesi : artis, musikus, penulis lagu, aktor

10.Pendidikan : California Preparatory School, Encino, California

11.Tempat Wafat : UCLA Medical Center in Los Angeles

12.Tanggal Wafat : 25 Juni 2009

13.Penyebab Wafat : serangan jantung

14.Nama Istri : Debbie Rowe (menikah 14 November 1996 di Sydney, Australia ; cerai 8 Oktober 1999), Lisa Marie Presley (menikah 26 Mei 1994 di Republik Dominica ; cerai Januari 1996)

15.Ayah : Joseph Walter Jackson (manager musik; 26 Juli 1929)

16.Ibu : Katherine Esther Jackson (4 Mei 1930)

17.Saudara Wanita : Janet Jackson (16 Mei1966), LaToya Jackson (29 Mei 1956), Rebbie Jackson (pemusik 25 Mei 1950)

18.Saudara Laki-laki: Randy Jackson (29 Oktober 1961), Marlon David and Brandon Jackson (kembar 12 Maret 1957; Brandon meninggal), Jermaine La Juane (11 Desember 1954), Tito Jackson (15 Oktober 1953), Jackie Jackson ( 4 Mei 1951)

19.Saudara Lain : Joh'Vonnie Jackson (30 Agustus 1974 dari ibu Cheryl Terrell)

20.Kakek : Prince Albert Screws (dar ibu), Samuel Jackson (dari ayah)

21.Nenek : Martha Upshaw (dari ibu), Crystal Lee King (dari ayah)

22.Paman : Luther Jackson

23.Anak Laki-laki : Prince Michael Jackson II (Februari 2002), Prince Michael Jackson I (12 Februari 1997; ibu : Debbie Rowe)

24.Anak Perempuan : Paris Michael Katherine Jackson (3 April 1998; ibu : Debbie Rowe)

25.Keponakan : Stacee Brown (1971), Yashi Brown (1977), Brandi Jackson (6 Februari 1982), Autumn Jackson (1978), Jasmine Jackson (1988), Valencia Jackson (1977), Brittany Jackson (1979), Genevieve Jackson (3 Desember 1989)

26.Mulai Tenar : Album Thriller (1982)



Penghargaan - penghargaan yang telah dia raih termasuk beberapa kali Guinness World Records—termasuk thriller sebagai album terlaris di dunia— 13 Grammy Awards, 13 buah single nomor 1 dalam solo kariernya dari musisi pria lainnya dalam Hot 100 era—dan penjualan 750 juta unit di seluruh dunia. Hidup Jackson sangat terkenal di seluruh dunia, didampingi dengan kariernya yang sangat sukses, membuatnya menjadi bagian dari kebudayaan pop selama 4 dekade. dalam beberapa tahun dia sering disebut-sebut sebagai salah satu pria paling terkenal di dunia.



Michael Jackson merencanakan untuk menggelar konser terakhirnya diO2 Arena London, Jackson menamai konser ini dengan nama This Is It Michael Jackson. Konser in rencananya akan dilaksanakan tanggal 25 Juli 2009, namun satu bulan sebelumnya Michael Jackson meninggal dunia di rumahnya di Los Angeles pada hari Kamis, 25 Juni 2009, Pukul 14:26 waktu setempat. Ia tidak sadarkan diri setelah mengalami gagal jantung (cardiac arrest). Ia diduga mengalami gagal jantung sesaat setelah diberi suntikan demerol. Berita kematian Michael Jackson tersebar cepat di internet. Banyak situs web yang kewalahan menangani pengguna internet yang ingin mencari Informasi tentang kematian Jackson. Google sempat mengalami gangguan karena begitu banyaknya kata kunci "Michael Jackson" yang dimasukan. AOL Instant Messenger juga sempat mengalami gangguan selama 40 menit karena banyaknya pengguna yang menginformasikan kematian Jackson lewat AOL Instant Messenger.
Read Post | comments

Tokoh Paling Berpengaruh Dunia

Jatuhnya pilihan saya kepada Nabi Muhammad dalam urutan pertama daftar Seratus Tokoh yang berpengaruh di dunia mungkin mengejutkan sementara pembaca dan mungkin jadi tanda tanya sebagian yang lain. Tapi saya berpegang pada keyakinan saya, dialah Nabi Muhammad satu-satunya manusia dalam sejarah yang berhasil meraih sukses-sukses luar biasa baik ditilik dari ukuran agama maupun ruang lingkup duniawi.



Berasal-usul dari keluarga sederhana, Muhammad menegakkan dan menyebarkan salah satu dari agama terbesar di dunia, Agama Islam. Dan pada saat yang bersamaan tampil sebagai seorang pemimpin tangguh, tulen, dan efektif. Kini tiga belas abad sesudah wafatnya, pengaruhnya masih tetap kuat dan mendalam serta berakar.



Sebagian besar dari orang-orang yang tercantum di dalam buku ini merupakan makhluk beruntung karena lahir dan dibesarkan di pusat-pusat peradaban manusia, berkultur tinggi dan tempat perputaran politik bangsa-bangsa. Muhammad lahir pada tahun 570 M, di kota Mekkah, di bagian agak selatan Jazirah Arabia, suatu tempat yang waktu itu merupakan daerah yang paling terbelakang di dunia, jauh dari pusat perdagangan, seni maupun ilmu pengetahuan. Menjadi yatim-piatu di umur enam tahun, dibesarkan dalam situasi sekitar yang sederhana dan rendah hati. Sumber-sumber Islam menyebutkan bahwa Muhamnmad seorang buta huruf. Keadaan ekonominya baru mulai membaik di umur dua puluh lima tahun tatkala dia kawin dengan seorang janda berada. Bagaimanapun, sampai mendekati umur empat puluh tahun nyaris tak tampak petunjuk keluarbiasaannya sebagai manusia.



Umumnya, bangsa Arab saat itu tak memeluk agama tertentu kecuali penyembah berhala Di kota Mekkah ada sejumlah kecil pemeluk-pemeluk Agama Yahudi dan Nasrani, dan besar kemungkinan dari merekalah Muhammad untuk pertama kali mendengar perihal adanya satu Tuhan Yang Mahakuasa, yang mengatur seantero alam. Tatkala dia berusia empatpuluh tahun, Muhammad yakin bahwa Tuhan Yang Maha Esa ini menyampaikan sesuatu kepadanya dan memilihnya untuk jadi penyebar kepercayaan yang benar.



Selama tiga tahun Muhammad hanya menyebar agama terbatas pada kawan-kawan dekat dan kerabatnya. Baru tatkala memasuki tahun 613 dia mulai tampil di depan publik. Begitu dia sedikit demi sedikit punya pengikut, penguasa Mekkah memandangnya sebagai orang berbahaya, pembikin onar. Di tahun 622, cemas terhadap keselamatannya, Muhammad hijrah ke Madinah, kota di utara Mekkah berjarak 200 mil. Di kota itu dia ditawari posisi kekuasaan politik yang cukup meyakinkan.



Peristiwa hijrah ini merupakan titik balik penting bagi kehidupan Nabi. Di Mekkah dia susah memperoleh sejumlah kecil pengikut, dan di Medinah pengikutnya makin bertambah sehingga dalam tempo cepat dia dapat memperoleh pengaruh yang menjadikannya seorang pemegang kekuasaan yang sesungguhnya. Pada tahun-tahun berikutnya sementara pengikut Muhammad bertumbuhan bagai jamur, serentetan pertempuran pecah antara Mektah dan Madinah. Peperangan ini berakhir tahun 630 dengan kemenangan pada pihak Muhammad, kembali ke Mekkah selaku penakluk. Sisa dua setengah tahun dari hidupnya dia menyaksikan kemajuan luar-biasa dalam hal cepatnya suku-suku Arab memeluk Agama Islam. Dan tatkala Muhammad wafat tahun 632, dia sudah memastikan dirinya selaku penguasa efektif seantero Jazirah Arabia bagian selatan.



Suku Bedewi punya tradisi turun-temurun sebagai prajurit-prajurit yang tangguh dan berani. Tapi, jumlah mereka tidaklah banyak dan senantiasa tergoda perpecahan dan saling melabrak satu sama lain. Itu sebabnya mereka tidak bisa mengungguli tentara dari kerajaan-kerajaan yang mapan di daerah pertanian di belahan utara. Tapi, Muhammadlah orang pertama dalam sejarah, berkat dorongan kuat kepercayaan kepada keesaan Tuhan, pasukan Arab yang kecil itu sanggup melakukan serentetan penaklukan yang mencengangkan dalam sejarah manusia. Di sebelah timurlaut Arab berdiri Kekaisaran Persia Baru Sassanids yang luas. Di baratlaut Arabia berdiri Byzantine atau Kekaisaran Romawi Timur dengan Konstantinopel sebagai pusatnya.



Ditilik dari sudut jumlah dan ukuran, jelas Arab tidak bakal mampu menghadapinya. Namun, di medan pertempuran, pasukan Arab yang membara semangatnya dengan sapuan kilat dapat menaklukkan Mesopotamia, Siria, dan Palestina. Pada tahun 642 Mesir direbut dari genggaman Kekaisaran Byzantine, dan sementara itu balatentara Persia dihajar dalam pertempuran yang amat menentukan di Qadisiya tahun 637 dan di Nehavend tahun 642.



Tapi, penaklukan besar-besaran --di bawah pimpinan sahabat Nabi dan penggantinya Abu Bakr dan Umar ibn al-Khattab-- itu tidak menunjukkan tanda-tanda stop sampai di situ. Pada tahun 711, pasukan Arab telah menyapu habis Afrika Utara hingga ke tepi Samudera Atlantik. Dari situ mereka membelok ke utara dan menyeberangi Selat Gibraltar dan melabrak kerajaan Visigothic di Spanyol.



Sepintas lalu orang mesti mengira pasukan Muslim akan membabat habis semua Nasrani Eropa. Tapi pada tahun 732, dalam pertempuran yang masyhur dan dahsyat di Tours, satu pasukan Muslimin yang telah maju ke pusat negeri Perancis pada akhirnya dipukul oleh orang-orang Frank. Biarpun begitu, hanya dalam tempo secuwil abad pertempuran, orang-orang Bedewi ini -dijiwai dengan ucapan-ucapan Nabi Muhammad- telah mendirikan sebuah empirium membentang dari perbatasan India hingga pasir putih tepi pantai Samudera Atlantik, sebuah empirium terbesar yang pernah dikenal sejarah manusia. Dan di mana pun penaklukan dilakukan oleh pasukan Muslim, selalu disusul dengan berbondong-bondongnya pemeluk masuk Agama Islam.



Ternyata, tidak semua penaklukan wilayah itu bersifat permanen. Orang-orang Persia, walaupun masih tetap penganut setia Agama Islam, merebut kembali kemerdekaannya dari tangan Arab. Dan di Spanyol, sesudah melalui peperangan tujuh abad lamanya akhirnya berhasil dikuasai kembali oleh orang-orang Nasrani. Sementara itu, Mesopotamia dan Mesir dua tempat kelahiran kebudayaan purba, tetap berada di tangan Arab seperti halnya seantero pantai utara Afrika. Agama Islam, tentu saja, menyebar terus dari satu abad ke abad lain, jauh melangkah dari daerah taklukan. Umumnya jutaan penganut Islam bertebaran di Afrika, Asia Tengah, lebih-lebih Pakistan dan India sebelah utara serta Indonesia. Di Indonesia, Agama Islam yang baru itu merupakan faktor pemersatu. Di anak benua India, nyaris kebalikannya: adanya agama baru itu menjadi sebab utama terjadinya perpecahan.



Apakah pengaruh Nabi Muhammad yang paling mendasar terhadap sejarah ummat manusia? Seperti halnya lain-lain agama juga, Islam punya pengaruh luar biasa besarnya terhadap para penganutnya. Itu sebabnya mengapa penyebar-penyebar agama besar di dunia semua dapat tempat dalam buku ini. Jika diukur dari jumlah, banyaknya pemeluk Agama Nasrani dua kali lipat besarnya dari pemeluk Agama Islam, dengan sendirinya timbul tanda tanya apa alasan menempatkan urutan Nabi Muhammad lebih tinggi dari Nabi Isa dalam daftar. Ada dua alasan pokok yang jadi pegangan saya. Pertama, Muhammad memainkan peranan jauh lebih penting dalam pengembangan Islam ketimbang peranan Nabi Isa terhadap Agama Nasrani. Biarpun Nabi Isa bertanggung jawab terhadap ajaran-ajaran pokok moral dan etika Kristen (sampai batas tertentu berbeda dengan Yudaisme), St. Paul merupakan tokoh penyebar utama teologi Kristen, tokoh penyebarnya, dan penulis bagian terbesar dari Perjanjian Lama.



Sebaliknya Muhammad bukan saja bertanggung jawab terhadap teologi Islam tapi sekaligus juga terhadap pokok-pokok etika dan moralnya. Tambahan pula dia "pencatat" Kitab Suci Al-Quran, kumpulan wahyu kepada Muhammad yang diyakininya berasal langsung dari Allah. Sebagian terbesar dari wahyu ini disalin dengan penuh kesungguhan selama Muhammad masih hidup dan kemudian dihimpun dalam bentuk yang tak tergoyangkan tak lama sesudah dia wafat. Al-Quran dengan demikian berkaitan erat dengan pandangan-pandangan Muhammad serta ajaran-ajarannya karena dia bersandar pada wahyu Tuhan. Sebaliknya, tak ada satu pun kumpulan yang begitu terperinci dari ajaran-ajaran Isa yang masih dapat dijumpai di masa sekarang. Karena Al-Quran bagi kaum Muslimin sedikit banyak sama pentingnya dengan Injil bagi kaum Nasrani, pengaruh Muhammad dengan perantaraan Al-Quran teramatlah besarnya. Kemungkinan pengaruh Muhammad dalam Islam lebih besar dari pengaruh Isa dan St. Paul dalam dunia Kristen digabung jadi satu. Diukur dari semata mata sudut agama, tampaknya pengaruh Muhammad setara dengan Isa dalam sejarah kemanusiaan.



Lebih jauh dari itu (berbeda dengan Isa) Muhammad bukan semata pemimpin agama tapi juga pemimpin duniawi. Fakta menunjukkan, selaku kekuatan pendorong terhadap gerak penaklukan yang dilakukan bangsa Arab, pengaruh kepemimpinan politiknya berada dalam posisi terdepan sepanjang waktu.



Dari pelbagai peristiwa sejarah, orang bisa saja berkata hal itu bisa terjadi tanpa kepemimpinan khusus dari seseorang yang mengepalai mereka. Misalnya, koloni-koloni di Amerika Selatan mungkin saja bisa membebaskan diri dari kolonialisme Spanyol walau Simon Bolivar tak pernah ada di dunia. Tapi, misal ini tidak berlaku pada gerak penaklukan yang dilakukan bangsa Arab. Tak ada kejadian serupa sebelum Muhammad dan tak ada alasan untuk menyangkal bahwa penaklukan bisa terjadi dan berhasil tanpa Muhammad. Satu-satunya kemiripan dalam hal penaklukan dalam sejarah manusia di abad ke-13 yang sebagian terpokok berkat pengaruh Jengis Khan. Penaklukan ini, walau lebih luas jangkauannya ketimbang apa yang dilakukan bangsa Arab, tidaklah bisa membuktikan kemapanan, dan kini satu-satunya daerah yang diduduki oleh bangsa Mongol hanyalah wilayah yang sama dengan sebelum masa Jengis Khan



Ini jelas menunjukkan beda besar dengan penaklukan yang dilakukan oleh bangsa Arab. Membentang dari Irak hingga Maroko, terbentang rantai bangsa Arab yang bersatu, bukan semata berkat anutan Agama Islam tapi juga dari jurusan bahasa Arabnya, sejarah dan kebudayaan. Posisi sentral Al-Quran di kalangan kaum Muslimin dan tertulisnya dalam bahasa Arab, besar kemungkinan merupakan sebab mengapa bahasa Arab tidak terpecah-pecah ke dalam dialek-dialek yang berantarakan. Jika tidak, boleh jadi sudah akan terjadi di abad ke l3. Perbedaan dan pembagian Arab ke dalam beberapa negara tentu terjadi -tentu saja- dan nyatanya memang begitu, tapi perpecahan yang bersifat sebagian-sebagian itu jangan lantas membuat kita alpa bahwa persatuan mereka masih berwujud. Tapi, baik Iran maupun Indonesia yang kedua-duanya negeri berpenduduk Muslimin dan keduanya penghasil minyak, tidak ikut bergabung dalam sikap embargo minyak pada musim dingin tahun 1973 - 1974. Sebaliknya bukanlah barang kebetulan jika semua negara Arab, semata-mata negara Arab, yang mengambil langkah embargo minyak.



Jadi, dapatlah kita saksikan, penaklukan yang dilakukan bangsa Arab di abad ke-7 terus memainkan peranan penting dalam sejarah ummat manusia hingga saat ini. Dari segi inilah saya menilai adanya kombinasi tak terbandingkan antara segi agama dan segi duniawi yang melekat pada pengaruh diri Muhammad sehingga saya menganggap Muhammad dalam arti pribadi adalah manusia yang paling berpengaruh dalam sejarah manusia.



Sumber : Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah - Michael H. Hart
Read Post | comments

Tokoh Peletak Dasar Sosiologi

Ibnu Khaldun adalah seorang pemikir yang lahir dalam keluarga politik di Tunisia pada tahun 1332. Nama lengkapnya Abdurrahman bin Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Al Hasan bin Jabir bin Muhammad bin Ibrahim bin Abdurrahman bin Ibn Khaldun. Beliau dikenal sebagai bapak sosiologi dan politik. Ayahnya seorang pemerintah tentera, ulama dan ahli bahasa. Keluarganya sendiri bukan berasal dari Tunisia, mereka hijrah ke Tunisia dari Seville, wilayah Spanyol yang berpenduduk Islam. Mula belajar al-Qur�an dari ayahnya dan belajar tafsir, Hadith, fiqh, bahasa dan sastera. Setelah umur 16 tahun, mula belajar ilmu logik dan falsafah. Ia menjalin hubungan rapat dengan keluarga pemerintah Morocco pada 1347M. Ibnu Khaldun banyak belajar di Tunisia dan Fez , ia mempelajari Qur'an, Hadits, cabang-cabang ilmu Islam lainnya seperti ilmu teologi dialektikal dan hukum-hukum Islam. Dengan semangat belajar dan keingintahuannya yang besar, ia juga mempelajari matematika, astronomi, filosofi dan literatur Arab. Ini yang menjadikannya dalam usia belasan sudah bekerja pada Sultan Barquq, seorang Kaisar di Mesir.



Sebelum dikenal sebagai penulis buku yang kelak menjadi adi karya dalam sejarah dunia, Ibnu Khaldun banyak menghabiskan waktu, tenaga dan kepandaiannya bergelut dengan dunia politik praktis. Ia bekerja untuk pemerintah Tunisia dan Fez (Maroko), Granada (Islam Spayol) dan Biaja (di Afrika Utara). Tahun 1375 ia mengasingkan diri ke Granada, Spanyol, dari Afrika Utara karena melarikan diri dari Turmoil di Afrika Utara. Ibnu Khaldun dipilih sebagai duta ke Castille untuk mengadakan perjanjian damai dengan Frederick 4. Ia mengasingkan diri ke tanah perkuburan di Timur Telemsan selama 4 tahun dan menulis buku yang sangat terkenal yaitu Muqaddimah. Ibnu Khaldun selain terkenal sebagai penulis sejarah dan manusia, dikenal juga sebagai seorang kritikus sejarah yang disegani. Ia pula yang mengenalkan ilmu analisa tentang peradaban manusia. Tak hanya itu faktor-faktor yang mendukung ilmu analisa ia kenalkan pula.



Al Muqaddimah merupakan karya monumental pertama yang memuat prinsip-prinsip politik, strata suatu masyarakat, dan teori dissintegrasi. Dalam karyanya itu, Khaldun memetakan masyarakat dengan interaksi sosial, politik, ekonomi, dan geografi yang melingkupinya. Pendekatan ini dianggap menjadi terobosan yang sangat signifikan. Menurutnya, organisme dapat tumbuh dan matang, karena sebab-sebab nyata yang mempengaruhinya. Pengaruh itu universal dan pasti. Tak ada kebetulan dalam sejarah sosial kecuali sebab dan akibatnya semata, sebagian jelas dan diketahui, sebagian lagi tidak. Formasi masyarakat, tulisnya, sebagai hasrat manusia untuk berkumpul, bersaing, lalu memperebutkan kepemimpinan. Mereka diikat dengan solidaritas ashabiyah (ungkapan pra-Islam) yang diarahkan oleh para pimpinannya. Ia memperkirakan bahwa solidaritas itu berlangsung empat generasi. Model ini menempatkan Ibn Khaldun sebagai penganut teori siklus sejarah. Masyarakat lahir, tumbuh, berkembang, lalu mati untuk diganti dengan yang lain. Demikian seterusnya.



Al Muqaddimah juga mengupas asal muasal suatu masyarakat, lahirnya kota dan desa, dan sebagainya. Karya emasnya itu hingga kini telah diterjemahkan ke berbagai bahasa, termasuk Indonesia. Muqaddimah telah membuat intelektual dunia dulu dan kini, di Timur dan Barat geleng-geleng kepala dibuatnya. Hasil pemikirannya yang sangat cemerlang, ditulisnya dalam buku itu. Bagian pertama bukunya, Al 'Ibar, sangat tajam, rasional dan analitik meninjau masalah-masalah manusia dan sejarah. Pada buku inilah Ibnu Khaldun, menurut banyak intelektual dunia, telah memberi arah pada ilmu-ilmu psikologi, ekonomi, lingkungan hidup dan sosial. Beliau juga menganalisa hubungan dinamis dan menggambarkan perasan-perasaan antar manusia. Al 'Asabiyya, memberi pandangan baru pada kekuatan penduduk dan politik.



Ada satu satu pernyataan atau argumen Ibnu Khaldun yang sampai saat ini masih dibuat pijakan banyak ilmuwan. "Sejarah ada subyek menuju hukum-hukum universal," begitu katanya. Ini adalah satu contoh bagaimana Ibnu Khaldun dijadikan rujukan dunia sosiologi internasional. Pemikiran-pemikiran Ibnu Khaldun saat itu sebenarnya sudah sangat maju, misalnya saja ia berpendapat bahwa kehidupan beragama adalah satu hal pokok yang mampu menyatukan jazirah Arab saat itu. Tahu sendiri kan, berapa banyak suku dan bani yang ada di sana. Apalagi tipikal orang padang pasir kan panas-panas bawaannya. Tak hanya itu, Ibnu Khaldun pun jauh hari sudah menyimpulkan beberapa penyebab kehancuran sebuah negara atau pemerintahan. "Ketidakadilan, kekecewaan rakyat dan tirani adalah langkah awal kehancuran sebuah negara," begitu katanya. Dan saat ini banyak contoh yang bisa kita lihat betapa tiga hal yang disebutkan Ibnu Khaldun berabad-abad lalu benar adanya.



Selain sebagai sejarawan dan sosiolog, Ibnu Khaldun dikenal pula sebagai seorang pioneer atau perintis pendidikan modern. Ia seorang yang sangat percaya pada kekuatan akal bukan kekuatan fisik. Menurutnya kekuatan fisik hanya membuat seseorang menjadi malas, hipokrit dan pembohong besar. Pada tahun 1378 pulang ke Tunisia dan tahun 1382 menerima jabatan hakim di Mesir dan menumpukan perhatian dalam pengajaran. Ibnu Khaldun meninggal dunia pada tahun 1406 di Kaherah. Ia pernah menulis buku dalam banyak bidang. Buku Muqaddimah Ibn Khaldun membincangkan tamadun manusia, geografi, pembangunan yang luas dan keadaan semasa masyarakat. Pengalaman yang diperoleh sewaktu merantau menjadikan dirinya seorang yang berwibawa dan penuh pengalaman. Ia merupakan peletak dasar dan penyumbang besar dalam ilmu kemasyarakatan. Begitu juga dalam dunia pendidikan, pendapatnya yang terkenal ialah perlakuan kasar terhadap pelajar memberi kesan negatif dalam usaha menyampaikan ilmu pengetahuan.

Read Post | comments

Penemu Sistem Sirkulasi Pernafasan

Ibn al-Nafis, adalah seorang dokter dan pakar bedah. Nama lengkap beliau ialah �Ala�uddin Abu al-Hasan Ibn Abi al-Hazam al-Qurasyi, seorang Arab keturunan Quraisy. Lahir di bandar Damsyik pada 1210M. Beliau telah menghasilkan teknik pembedahan dan perawatan selepas pembedahan. Dalam kajiannya, beliau mendapati darah beredar antara jantung dengan paru-paru. Kajian ini membetulkan kesalahan teori Galen Yunani.



Ibn al-Nafis banyak memberi sumbangan kepada pembangunan dalam bidang pengobatan. Berguru dengan ramai ahli pengobatan, termasuk al-Syeikh Radhiuddin Abu al-Hajjaj Yusuf Ibn Hidrah al-Rahibi. Beliau berpindah ke Kaherah bersama Maufiquddin Abu al-Abbas Ahmad Ibn al-Qasim atau Ibn Abi Usaiba�ah dan bekerja di Hospital al-Nasiri. Beliau menjadi pengarah hospital manakala rekannya itu menjadi ahli pengobatan mata.



Beliau juga mendalami ilmu bahasa, fiqh, falsafah dan ilmu kalam. Ada yang menyamakan beliau dengan Ibn Sina tetapi beliau lebih pakar dalam pembedahan. Berminat dengan pembedahan jantung dan kerongkong kerana percaya ada kaitan antara pernafasan dan degupan jantung. Sarana beliau ialah memanfaatkan binatang sebagai cara untuk mempelajari struktur tubuh manusia. Telah menghasilkan banyak penulisan tetapi kebanyakannya telah hilang. Beliau meniggal di Damsyik apda 1288 M.

Read Post | comments

Tokoh Sufi Jalaluddin Rumi

Jalaluddin Rumi adalah penyair sufi terbesar dari Persia.. Kebesaran Rumi terletak pada kedalaman ilmu dan kemampuan mengungkapkan perasaannya ke dalam bahasa yang indah. Karena kedalaman ilmunya itu, puisi-puisi Rumi juga dikenal mempunyai kedalaman makna. Hal itulah yang menyebabkan puisi-puisi Rumi sulit tertandingi oleh penyair sufi sebelum maupun sesudahnya. Rumi memang bukan sekadar penyair, tetapi ia juga tokoh sufi yang berpengaruh pada zamannya. Rumi adalah guru nomor satu tarekat Maulawiah, sebuah tarekat yang berpusat di Turki. Tarekat Maulawiah pernah berpengaruh besar dalam lingkungan Istana Turki Utsmani dan kalangan seniman pada sekitar tahun l648.



Fariduddin Attar, seorang tokoh sufi, ketika berjumpa dengan Rumi yang baru berusia 5 tahun pernah meramalkan bahwa si kecil itu kelak bakal menjadi tokoh spiritual besar. Ramalan Fariduddin tidak meleset. Lahir di Balkh, Afghanistan pada 604 H / 30 September 1207 Rumi menyandang nama lengkap Jalaluddin Muhammad bin Muhammad al-Balkhi al-Qunuwi. Adapun panggilan Rumi karena sebagian besar hidupnya dihabiskan di Konya (kini Turki), yang dahulu dikenal sebagai daerah Rum (Roma). Ayahnya, Bahauddin Walad Muhammad bin Husein, adalah seorang ulama besar bermadzhab Hanafi. Karena kharisma dan tingginya penguasaan ilmu agamanya, ia digelari Sulthanul Ulama (raja ulama). Namun gelar itu menimbulkan rasa iri pada sebagian ulama lain. Merekapun melancarkan fitnah dan mengadukan Bahauddin ke penguasa. Sang penguasa terpengaruh hingga Bahauddin harus meninggalkan Balkh, termasuk keluarganya. Ketika itu Rumi baru berusia lima tahun.



Sejak itu Bahauddin bersama keluarganya hidup berpindah dari suatu negara ke negara lain. Mereka pernah tinggal di Sinabur (Iran timur laut). Dari Sinabur pindah ke Baghdad, Makkah, Malattya (Turki), Laranda (Iran tenggara) dan terakhir menetap di Konya, Turki. Raja Konya Alauddin Kaiqubad, mengangkat ayah Rumi sebagai penasihatnya dan juga mengangkatnya sebagai pimpinan sebuah perguruan agama yang didirikan di ibukota tersebut. Di kota ini pula ayah Rumi wafat ketika Rumi berusia 24 tahun. Di samping kepada ayahnya, Rumi juga berguru kepada Burhanuddin Muhaqqiq at-Turmudzi, sahabat dan pengganti ayahnya memimpin perguruan. Rumi juga menimba ilmu di Syam (Suriah) atas saran gurunya itu. Ia baru kembali ke Konya pada 634 H, dan ikut mengajar pada perguruan tersebut. Setelah Burhanuddin wafat, Rumi menggantikannya sebagai guru di Konya. Di samping sebagai guru, ia juga menjadi da'i dan ahli hukum Islam. Ketika itu di Konya banyak tokoh ulama berkumpul dan kemudian Konya menjadi pusat ilmu dan tempat berkumpul ulama dari penjuru dunia.



Sebagai tokoh sufi, Rumi sangat menentang pendewaan akal dan indera dalam menentukan kebenaran. Pada zamannya, ummat Islam memang sedang dilanda penyakit itu. Bagi kelompok yang mengagulkan akal, kebenaran baru dianggap benar bila mampu digapai oleh indera dan akal. Segala sesuatu yang tidak dapat diraba oleh indera dan akal, cepat-cepat mereka ingkari dan tidak diakui. Padahal, menurut Rumi, justru pemikiran semacam itulah yang dapat melemahkan iman kepada sesuatu yang ghaib. Dan karena pengaruh pemikiran seperti itu pula, kepercayaan kepada segala hakekat yang tidak kasat mata, yang diajarkan berbagai syariat dan beragam agama samawi, bisa menjadi goyah.



Rumi mengatakan, "Orientasi kepada indera dalam menetapkan segala hakekat keagamaan adalah gagasan yang dipelopori kelompok Mu'tazilah. Mereka merupakan para budak yang tunduk patuh kepada panca indera. Mereka menyangka dirinya termasuk Ahlussunnah. Padahal, sesungguhnya Ahlussunnah sama sekali tidak terikat kepada indera-indera, dan tidak mau pula memanjakannya." Bagi Rumi, tidak layak meniadakan sesuatu hanya karena tidak pernah melihatnya dengan mata kepala atau belum pernah meraba dengan indera. Sesungguhnya batin akan selalu tersembunyi dibalik yang lahir, seperti faedah penyembuhan yang terkandung dalam obat. "Padahal, yang lahir itu senantiasa menunjukkan adanya sesuatu yang tersimpan, yang tersembunyi di balik dirinya. Bukankah Anda mengenal obat yang bermanfaat? Bukankah kegunaannya tersembunyi di dalamnya?" tegas Rumi.



Kesufian dan kepenyairan Rumi dimulai ketika ia sudah berumur 48 tahun. Sebelumnya Rumi adalah seorang ulama yang memimpin sebuah madrasah yang punya murid sebanyak 4.000 orang. Sebagaimana seorang ulama, ia juga memberi fatwa dan tumpuan ummatnya untuk bertanya dan mengadu. Kesufiannya itu ketika ia berjumpa dengan seorang sufi pengelana, Syamsuddin alias Syamsi Tabriz. Suatu saat seperti biasanya Rumi mengajar di hadapan khalayak dan banyak yang menanyakan sesuatu kepadanya. Tiba- tiba seorang lelaki asing �yakni Syamsi Tabriz-- ikut bertanya, "Apa yang dimaksud dengan riyadhah dan ilmu?" Mendengar pertanyaan seperti itu Rumi terkesima. Ia tidak mampu menjawab. Berikutnya Rumi berkenalan dengan Tabriz. Setelah bergaul beberapa saat ia mulai kagum kepada Tabriz yang ternyata seorang sufi. Ia berbincang-bincang dan berdebat tentang berbagai hal dengan Tabriz. Mereka betah tinggal di dalam kamar hingga berhari-hari.



Sultan Salad putera Rumi, mengomentari perilaku ayahnya itu, "Sesungguhnya, seorang guru besar tiba-tiba menjadi seorang murid kecil. Setiap hari sang guru besar harus menimba ilmu darinya, meski sebenarnya beliau cukup alim dan zuhud. Dalam diri Tabriz, guru besar itu melihat kandungan ilmu yang tiada taranya." Rumi benar-benar tunduk kepada guru barunya itu. Di matanya Tabriz benar-benar sempurna dan Rumi kemudian lalai dengan tugas mengajarnya. Akibatnya banyak muridnya yang protes dan mereka menuduh orang asing itulah biang keladinya. Karena takut terjadi fitnah dan takut atas keselamatan dirinya, Tabriz lantas secara diam-diam meninggalkan Konya dan hal tersebut menjadikan Rumi dirundung duka. Ia hanya mengurung diri di dalam rumah dan juga tidak bersedia mengajar. Tabriz yang mendengar kabar ini lantas berkirim surat menegur Rumi. Karena merasakan menemukan gurunya kembali, gairah Rumi bangkit kembali dan mulai mengajar lagi. Beberapa saat kemudian ia mengutus putranya Sultan Salad mencari Tabriz di Damaskus. Lewat putranya Rumi ingin menyampaikan penyesalan dan permintaan maaf atas tindakan murid-muridnya dan menjamin keselamatan gurunya bila berkenan kembali ke Konya.



Demi mengabulkan permintaan Rumi, Tabriz kembali ke Konya. Dan mulailah Rumi berasyik-asyik kembali dengan Tabriz. Lambat-laun rupanya para muridnya merasakan diabaikan kembali dan mereka mulai menampakkan perasaan tidak senang kepada Tabriz. Lagi-lagi sufi pengelana itu secara diam-diam meninggalkan Rumi lantaran takut terjadi fitnah. Kendati Rumi ikut mencari hingga ke Damaskus Tabriz tidak kembali lagi. Rumi telah menjadi sufi berkat pergaulannya dengan Tabriz. Kesedihan dan kerinduannya untuk berjumpa lagi dengan gurunya itu telah ikut berperan mengembangkan emosinya, sehingga ia menjadi penyair yang sulit ditandingi. Guna mengenang dan menyanjung gurunya itu ia tulis syair- syair yang himpunannya kemudian dikenal dengan nama Divan-i Syams-i Tabriz. Ia bukukan wejangan-wejangan gurunya dan buku itu dikenal dengan nama Maqalat-i Syams Tabriz.



Rumi kemudian mendapat sahabat dan sumber inspirasi baru, Syekh Hisamuddin Hasan bin Muhammad. Atas dorongan sahabatnya itu ia berhasil selama 15 tahun terakhir masa hidupnya menghasilkan himpunan syair yang besar dan mengagumkan yang diberi nama Masnavi-i. Buku ini terdiri dari enam jilid dan berisi 20.700 bait syair. Dalam karyanya ini terlihat ajaran-ajaran tasawuf yang mendalam yang disampaikan dalam bentuk apologi, fabel, legenda, anekdot, dan lain-lain. Karya tulisnya yang lain adalah Ruba'iyyat (sajak empat baris dalam jumlah 1600 bait), Fiihi Maa fiihi (dalam bentuk prosa merupakan himpunan ceramah tentang tasawuf) dan Maktubat (himpunan surat-suratnya kepada sahabat atau pengikutnya). Bersama Syekh Hisamuddin pula Rumi mengembangkan tarekat Maulawiyah atau Jalaliyah. Tarekat ini di Barat dikenal dengan nama The Whirling Dervishes (Para Darwisy yang Berputar-putar). Nama itu muncul karena para penganut tarekat ini melakukan tarian berputar-putar yang diiringi gendang dan suling dalam dzikir mereka untuk mencapai ekstase.



Dan semua manusia tentu akan kembali kepada-Nya, demikianlah yang terjadi pada Rumi. Penduduk Konya tiba-tiba dilanda kecemasan gara-gara mendengar kabar bahwa tokoh panutan mereka Rumi sakit keras. Meski menderita sakit keras pikiran Rumi masih menampakkan kejernihannya. Seorang sahabatnya datang menjenguk dan mendo'akan "Semoga Allah berkenan memberi ketenangan kepadamu dengan kesembuhan." Rumi sempat menyahut "Jika engkau beriman dan bersikap manis, kematian itu akan bermakna baik. Tapi kematian ada juga kafir dan pahit." Pada 5 Jumadil Akhir 672 H dalam usia 68 tahun Rumi wafat. Tatkala jenazahnya hendak diberangkatkan, penduduk setempat berdesakan ingin menyaksikan. Begitulah kepergian seseorang yang dihormati ummatnya.
Read Post | comments

Tokoh Tasawuf Ibnu Araby

Ibnu 'Araby dikenal luas sebagai ulama besar yang banyak pengaruhnya dalam percaturan intelektualisme Islam. Ia memiliki sisi kehidupan unik, filsuf besar, ahli tafsir paling teosofik, dan imam para filsuf sufi setelah Hujjatul Islam al-Ghazali. Lahir pada 17 Ramadhan 560 H/29 Juli 1165 M, di Kota Marsia, ibukota Andalusia Timur (kini Spanyol), Ibnu 'Araby bernama lengkap Muhammad bin Ali bin Muhammad bin Ahmad bin Ali bin Abdullah bin Hatim. Ia biasa dipanggil dengan nama Abu Bakr, Abu Muhammad dan Abu Abdullah. Namun gelarnya yang terkenal adalah Ibnu 'Araby Muhyiddin, dan al-Hatamy. Ia juga mendapat gelar sebagai Syeikhul Akbar, dan Sang Kibritul Ahmar.



Tumbuh besar di tengah-tengah keluarga sufi, ayahnya tergolong seorang ahli zuhud, sangat keras menentang hawa nafsu dan materialisme, menyandarkan kehidupannya kepada Tuhan. Sikap demikian kelak ditanamkan kuat pada anakanaknya, tak terkecuali Ibnu 'Araby. Sementara ibunya bernama Nurul Anshariyah. Pada 568 H keluarganya pindah dari Marsia ke Isybilia. Perpindahan inilah menjadi awal sejarah yang mengubah kehidupan intelektualisme 'Araby kelak; terjadi transformasi pengetahuan dan kepribadian Ibnu 'Araby. Kepribadian sufi, intelektualisme filosofis, fikih dan sastra. Karena itu, tidak heran jika ia kemudian dikenal bukan saja sebagai ahli dan pakar ilmuilmu Islam, tetapi juga ahli dalam bidang astrologi dan kosmologi.



Ibnu 'Araby belajar pada banyak ulama, seperti Abu Bakr bin Muhammad bin Khalaf al-Lakhmy, Abul Qasim asy-Syarrath, dan Ahmad bin Abi Hamzah untuk pelajaran Alquran dan Qira'ahnya, serta kepada Ali bin Muhammad ibnul Haq al-Isybili, Ibnu Zarqun al-Anshary dan Abdul Mun'im al-Khazrajy, untuk masalah fikih dan hadis madzhab Imam Malik dan Ibnu Hazm Adz-Dzahiry Ibnu 'Araby membangun metodologi orisinal dalam menafsirkan Alquran dan Sunnah yang berbeda dengan metode yang ditempuh para pendahulunya. Hampir seluruh penafsirannya diwarnai dengan penafsiran teosofik yang sangat cemerlang. "Kami menempuh metode pemahaman kalimat-kalimat yang ada itu dengan hati kosong dari kontemplasi pemikiran. Kami bermunajat dan dialog dengan Allah di atas hamparan adab, muraqabah, hudhur dan bersedia diri untuk menerima apa yang datang dari-Nya, sehingga Al-Haq benar-benar melimpahkan ajaran bagi kami untuk membuka tirai dan hakikat... dan semoga Allah memberikan pengetahuan kepada kalian semua..." ujar Ibnu 'Araby suatu kali.



Pada perjalanan intelektualismenya, Ibnu 'Araby akhirnya menempuh jalan halaqah sufi (tarekat) dari beberapa syeikhnya. Setidaknya, ini terlihat dari apa yang ia tulis dalam salah satu karya monumentalnya Al-Futuhatul Makkiyah, yang sarat dengan permasalahan sufisme dari beberapa syeikh yang memiliki disiplin spiritual beragam. Pilihan ini juga yang membuat ia tak menyukai kehidupan duniawi, sebaliknya lebih memusatkan pada perhatian ukhrawi. Untuk kepentingan ini, ia tak jarang melanglang buana demi menuntut ilmu. Ia menemui para tokoh arif dan jujur untuk bertukar dan menimba ilmu dari ulama tersebut. Tidak mengherankan bila dalam usia yang sangat muda, 20 tahun, Ibnu 'Araby telah menjadi sufi terkenal.



Menurutnya, tarekat sufi dibangun di atas empat cabang, yakni: Bawa'its (instrumen yang membangkitkan jiwa spiritual); Dawa'i (pilar pendorong ruhani jiwa); Akhlaq, dan Hakikat-hakikat. Sementara komponen pendorongnya ada tiga hak. Pertama, hak Allah, adalah hak untuk disembah oleh hamba-Nya dan tidak dimusyriki sedikitpun. Kedua, hak hamba terhadap sesamanya, yakni hak untuk mencegah derita terhadap sesama, dan menciptakan kebajikan pada mereka. Ketiga, hak hamba terhadap diri sendiri, yaitu menempuh jalan (tarekat) yang di dalamnya kebahagiaan dan keselamatannya. Pada hak Allah (hak pertama), dapat dilacak secara sempurna pada seluruh karya Ibnu 'Araby. Di sini, tauhid dijadikan sebagai konsumsi, iman sebagai cahaya hati, dan Alquran sebagai akhlaknya. Lalu naik ke tahap yang tak ada lagi selain al-Haq, yakni Allah SWT. Karakter Ibnu 'Araby senantiasa naik dan naik ke wilayah yang luhur. Kuncinya senantiasa bertambah rindu, dan hatinya jernih semata hanya bagi al-Haq.



Sementara rahasia batinnya bermukim menyertai-Nya, tak ada yang lain yang menyibukkan dirinya kecuali Tuhannya. Ibnu 'Araby menggunakan kendaraan mahabbah (kecintaan), bermadzhab ma'rifah, dan ber-wushul tauhid. Ubudiyah dan iman satu-satunya dalam pandangan 'Araby hanyalah kepada Allah Yang Esa dan Mahakuasa, Yang Suci dari pertemanan dan peranakan. Sementara hak sesama makhluk, ia mengambil jalan taubat dan mujahadah jiwa, serta lari kepada-Nya. Ia gelisah ketika kosong atas tindakan kebajikan yang diberikan Allah, sebagai jalan mahabbah dan mencari ridha-Nya. Hak ini bersumber pada ungkapan ruhani dimana semesta alam yang ada di hadapannya merupakan penampilan al-Haq. Seluruh semesta bertasbih pada Sang Khaliq, dan menyaksikan kebesaran-Nya. Hak terhadap diri sendiri adalah menempuh kewajiban agar sampai pada tingkah laku ruhani dengan cara berakhlak yang dilandaskan pada sifat-sifat al-Haq, dan upaya penyucian dalam taman Zat-Nya.



Meski demikian, tak sedikit yang menilai pandangan-pandangan filsafat tasawuf Ibnu 'Araby, terutama kaum fuqaha' dan ahli hadis, sebagai sangat kontroversial. Sebut saja, misalnya, teorinya tentang Wahdatul Wujud yang dianggap condong pada pantheisme. Salah satu sebabnya adalah lantaran dalam karya-karyanya itu Ibnu 'Araby banyak menggunakan bahasa-bahasa simbolik yang sulit dimengerti khususnya kalangan awam. Karenanya, tidak sedikit yang mengganggap 'Araby telah kufur, misalnya Ibnu Taymiyah, dan beberapa pengikutnya yang menilainya sebaga 'kafir'. Memang pada akhirnya Ibnu Taimiyah menerima pandangan Ibnu 'Araby setelah bertemu dengan Taqyuddin Ibnu Athaillah as-Sakandari asy-Syadzily di sebuah masjid di Kairo, yang menjelaskan makna-makna metafora Ibnu 'Araby. "Kalau begitu yang sesat itu adalah pandangan pengikut Ibnu 'Araby yang tidak memahami makna sebenarnya," komentar Ibnu Taimiyah.



Menurut penelitian para ulama dan orientalis, Ibnu Araby mempunyai sedikitnya 560 kitab dalam berbagai disiplin ilmu keagamaan dan umum. Malah ada yang mengatakan, termasuk risalah-risalah kecilnya, mencapai 2.000 judul. Kitab tafsirnya yang terkenal adalah Tafsir al-Kabir yang terdiri 90 jilid, dan ensiklopedi tentang penafsiran sufistik, yang paling masyhur, yakni Futuhatul Makkiyah (8 jilid), serta Futuhatul Madaniyah. Sementara karya yang tergolong paling sulit dan penuh metafora adalah Fushushul Hikam. Dalam lentera karya dan pemikirannya itulah, ia begitu kuat mewarnai dunia intelektualisme Islam universal.

Read Post | comments

Tokoh Filsafat Terbesar Islam

Ibnu Rusyd atau nama penuhnya Abu Walid Muhammad Ibnu Ahmad adalah ahli falsafah, perubatan, matematik, teologi, ahli fikah mazhab Maliki, astronomi, geografi dan sains. Dilahirkan di Sepanyol (tahun 1126) dan meninggal dunia (tahun 1198) di Maghribi, beliau adalah ahli falsafah yang paling agung pernah dilahirkan dalam sejarah Islam. Pengaruhnya bukan sahaja berkembang luas didunia Islam, tetapi juga di kalangan masyarakat di Eropah. Di Barat, beliau dikenal sebagai Averroes dan bapa kepada fahaman sekularisme. Beliau lahir dalam keluarga yang berilmu dan ternama, di mana bapa serta datuknya merupakan ahli kadi Cordova ( Spanyol ). Selain itu, beliau telah dihantar berguru dengan Ibnu Zuhr yang kemudian menjadi rakan karibnya. Ibnu Rushd mempelajari ilmu fiqh dan perubatan daripada rakannya yang juga merupakan tokoh perubatan yang terkenal di Sepanyol, (Ibnu Zuhr) yang pernah bertugas sebagai doktor istana di Andalusia.



Selain itu, Ibn Rusyd juga telah dilantik menjadi hakim di Sevilla pada tahun 1169 dan dua tahun kemudian beliau dilantik menjadi hakim di Cordova. Beliau telah banyak menyumbangkan jasanya dalam bidang falsafah dan telah menyelesaikan banyak masalah berkenaan dengan perdebatan antara ahli falsafah yang lain mengenai ilmu Allah. Sumbangan Ibn Rusyd bukan hanya setakat itu sahaja bahkan dalam pelbagai bidang lagi antaranya, perubatan, ilmu kalam, falak, fiqh, muzik, kajian binatang, tatabahasa, dan nahu. Sebelum meninggal dunia, beliau telah menghasilkan bukunya yang terkenal Al-Taysir yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan bahasa Inggeris dengan judul Faclititation of Treatment.



Salah satu sifat Allah yang menjadi perdebatan hebat antara Mutakallimin dengan ahli falsafah muslim ialah sifat ilmu. Perdebatan mengenai ilmu Allah inilah menyebabkan Al-Ghazali ( w.1111 M. ) mengkafirkan ahli falsafah yang mengatakan Allah itu hanya mengetahui secara keseluruhan sahaja dan tidak mengetahui secara mendalam. Ibn Rusyd atau di kenali sebagai Averroes ( 1126-1198 M. ) cuba menyelesaikan polemic ini dengan mengambil kira pemikiran falsafah dan teologi Islam.

Beliau dengan jelas mengatakan bahawa �Allah mempunyai ilmu kerana ilmu adalah salah satu daripada sifat kesempurnaan-Nya. Seterusnya, ilmu Allah itu adalah abadi dan kekal selama-lamanya�. Beliau berkata demikian kerana beliau tidak membezakan di antara zat Allah dengan sifat-Nya. Hal ini kerana Allah dan sifat ilmu-Nya itu adalah satu. Oleh kerana zat Allah itu qadim maka sifat-Nya juga adalah qadim.



Ibn Rusyd dengan pendapatnya iaitu �Allah mempunyai ilmu� telah mengutarakan dua alasan bagi menyokong pendapatnya itu. Alasan pertama yang diberikan beliau adalah sifat ilmu yang dimiliki oleh Allah itu dinyatakan di dalam al-Quran dalam banyak ayat. Contohnya ayat al-Quran yang bererti : �Dan di sisi Allah jualah anak kunci perbendaharaan segala yang ghaib, tiada siapa yang mengetahuinya melainkan Dia sahaja; dan Ia mengetahui apa yang di darat dan di laut, dan tidak gugur sehelai daun pun melainkan Ia mengetahuinya; dan tidak (gugur) sebutir biji pun dalam kegelapan malam bumi, dan tidak (gugur) yang basah dan yang kering melainkan (semuanya) ada (tertulis) dalam kitab (Lohmahfuz) yang nyata dan terang. (6:59)�



Alasan kedua yang dikemukakan oleh Ibn Rusyd ialah berdasarkan fenomena-fonomena yang wujud di dunia ini yang boleh dilihat dengan mata kepala. Contohnya ayat al-Quran yang bererti : �Tidakkah Allah yang mencipta makhluk itu mengetahui (segala-galanya)? Sedangkannya Dia amat halus urusan tadbirnya dan mendalam pengetahuan-Nya. (67:14)�



Berdasarkan potongan ayat di atas Ibn Rusyd menghubungkan pengalaman kita dengan alam semesta ini, dan menggunakannya sebagai bukti bahawa Allah itu mempunyai ilmu. Beliau berpendapat bahawa semua makhluk yang kita lihat mempunyai penyusunan dan kerjasama yang wujud dalam semua bahagian. Hal ini menunjukkan bahawa perkara ini tidak berlaku dengan sendirinya tetapi sebaliknya menunjukkan adanya seorang yang menyusun segalanya itu, dan sudah semestinya orang itu mestilah yang berilmu. Oleh yang demikian Allah sebagai pengarah semua yang wujud mestilah mempunyai ilmu, dan ilmu-Nya itu mestilah yang paling sempurna seperti zat-Nya juga. Selain itu, Ibn Rushd memberi perbincangan yang luas mengenai ilmu Allah dalam bukunya Tahafut al-Tahafut dan Tafsir Ma Bad al-Tabiah. Dalam bukunya Ibn Rushd menyokong pendapat ahli falsafah yang menyatakan bahawa Allah tidak mengetahui perkara lain selain daripada zat-Nya sahaja. Beliau memberikan beberapa alasan bagi menyokong pandangannya itu iaitu tidak ada potensi pada zat Allah dan zat Allah itu adalah sesuatu yang �wajib al-wujud� yang tidak sesekali menerima sebarang perubahan.



Berdasarkan alasan-alasan yang diberikan oleh Ibn Rusyd di atas, kita mengetahui bahawa Allah hanya mengetahui zat-Nya sahaja. Masalah ini melahirkan dilema dalam fikiran kita, dan bagi menyelesaikan dilema ini Ibn Rushd menjelaskan hal ini secara teliti dan berhati-hati sekali melalui ungkapan : �Prinsip pertama (Allah) tidak mengtahui perkara lain selain zat-Nya�. Ungkapan itu bermaksud Allah mengetahui semua perkara kerana ilmu-Nya itu adalah sebab kewujudan semua perkara. Contohnya manusia dan kepanasan, di mana manusia yang hanya mengetahui kepanasan api tidak boleh dikatakan dia jahil mengenai tabiat kepanasan objek panas kerana ia mengetahui tabiat panas itu dengan sebab ianya panas. Oleh yang demikian, melalui perspektif yang sama Zat Yang Pertama (Allah) mengetahui sesuatu yang maujud dengan zat-Nya sendiri. Beliau menerangkan lagi bahawa Allah itu bukanlah jahil tentang makhluk kerana Allah adalah sebagai sumber segala maujudat, dan dengan mengetahui zat-Nya sendiri sudah cukup untuk Allah mengetahui objek lain.



Seterusnya Ibn Rusyd menegaskan bahawa kekeliruan yang berlaku mengenai ilmu Allah ini adalah di sebabkan berlakunya kesilapan qias antara ilmu qadim (ilmu Allah) dengan ilmu baharu (ilmu manusia) dan qias seperti ini menurut beliau adalah salah. Beliau menjelaskan bahawa kita tidak boleh kat bahawa Allah mengetahui sesuatu di alam ini sama ada dengan ilmu baharu atau ilmu qadim, kerana ianya adalah bidaah dalam islam. Islam melarang perbincangan mengenai ilmu Allah dalam bentuk dailektik (cara berfikir yang logik) kerana di kuatiri akan menyimpangkan akidah seseorng itu. Beliau menyatakan lagi bahawa ilmu Allah dan ilmu manusia adalah berbeza kerana ilmu Allah sebab wujudnya maujudat manakala ilmu manusia adalah disebabkan maujudat.



Akibat daripada ini ialah ilmu manusia itu relatif kerana ia dicapai melalui beberapa peringkat. Ianya bergerak daripada am kepada khusus dan semua ilmu manusia adalah bersifat pasif dan kesan daripada maujudat. Ilmu Allah menguruskan maujudat, dan maujudat menerima aktiviti ilmu Allah. Ilmu manusia itu tidak sempurna dan mengikut objek yang diketahui, ianya berdasarkan pengalaman harian yang mana ilmu yang kita terima daripada deria memberikan pengalaman yang menguruskan maujudat. Manakala ilmu Allah pula adalah sempurna kerana perbuatan mengetahui itu adalah zat- Nya sendiri dan ilmu-Nya tidak terlibat dengan masa, sama ada sebelum atau selepas. Secara kesimpulannya dapat disimpulkan bahawa Ibn Rushd menerangkan secara teliti berkenaan dengan ilmu Allah yang sebelum ini membawa kekeliruan kepada ahli falsafah yang lain. Seterusnya, Ibn Rushd membuat ringkasan kesimpulan mengenai perbincangan tentang ilmu Allah adalah seperti berikut. Pertama, terdapat beberapa kekeliruan yang kadang-kadang amat ketara jika ilmu Allah ditinjau dari sudut ilmu falsafah. Kedua, satu jalan yang dapat mengatasi kekeliruan itu ialah umat Islam khasnya golongan massa, tidak perlu membincangkan secara mendalam dan panjang lebar tentang ilmu Allah kerana di kuatiri akan menyesatkan dan penyempangkan mereka hingga membawa kepada syirik. Ibn Rushd menyatakan lagi bahawa cukuplah hanya sekadar apa yang diterangkan di dalam al-Quran dan al-Hadith.

Read Post | comments

Tokoh Ilmu Falak Islam

AL-BIRUNI



Al-Biruni (973-1048M) seorang pengkritik yang kuat menentang fizik Aristotles. Beliau banyak mengkritik tentang landasan asas fizik Aristotle seperti hipomorfisma, tempat tabei bagi objek di bumi. Beliau menyangkal kewujudan vakum berdasarkan pemaakulan, cerapan femonmenon tabei dan juga eksperimen. Ketika hidupnya beliau banyak membincangkan dan menganalisis dengan dalamnya akan konsep asas fizik seperti graviti, jirim dan ruang dan gerakan bumi.



Al-Biruni yang berbangsa Parsi ini melakukan sesuatu yang sangat jarang dilakukan orang lain iaitu menguasai bahasa Sanskrit yang asing bagi orang Timur Tengah ketika berada di India sewaktu pemerintahan Sultan Mahmood Ghaznawi. Nama penuh al-Biruni ialah Abu al-Raihan Muhammad Ibn Ahmad al-Biruni. Dilahirkan di Birun, Turkistan pada tahun 973M, meninggal pada tahun 1050M di India. Dengan ilmu yang diperolehi daripada Abu Nasr Mansur Ibn Ali Ibn Iraqin beliau berutus surat dengan Ibn Sina. Gemar merantau menambahkan pengalamannya. Ditawan oleh Sultan Mahmood dan sentiasa mengiringi baginda dalam peperangan.



Pengetahuan yang dalam mengenai falsafah Yunani dan juga bagus dalam bahasa Hebrew dan Syria. Sumbangannya yang utama ialah mencipta penggunaan angka2 India menggunakan angka kosong. Menyelesaikan berbagai2 persoalan matematik dan geometri. Berjaya menentukan garis bujur dan lintang bumi serta pergerakan cahaya jauh lebih laju daripada pergerakan bumi. Al-Biruni, seorang yang menguasai ilmu Timur dan Eropah. Al Biruni merupakan nama besar dalam bidang kajian geografi Islam.



NASIRUDDIN AL-TUSI



Perubahan politik dalam dunia Islam tidak menyekat perkembangan ilmu. Meskipun penulisan kreatif banyak terjejas karena kekacauan politik, penyelidikan dan penulisan ilmiah masih berjalan baik. Nasiruddin al-Tusi, keturunan Parsi mencapai kecemerlangan pada waktu itu. Abu Ja�far Muhammad Ibn Muhammad al-Hassan. Lahir di Tus, Iran pada 1201M. Beliau turut serta dalam gerakan memeperluaskan jajahan takluk oleh Hulagu. Menetap di Baghdad sehingga meninggal dunia pada 1274M, dikebumikan di Masyhad al-Kazimiyah.



Mewariskan kitab hasil penulisan dalam bidang geometri, fizik. Algebra dan falak. Juga karya keagamaan berkaitan akidah dan hukum. Kepakaran utama adalah bidang astronomi, menghasilkan banyak teori. Hulagu membina pusat kaji bintang yang besar bagi mengiktiraf kemahiran beliau. Beliau dapat memperoleh kejayaan walaupun lahir ketika politik mengalami

pergolakan. Astronom kawakan dari Damaskus yang melakukan penelitian tentang gerakan planet-planet, membuat model planet (planetarium) jauh sebelum Copernicus.



Dalam satu cabang matematik tentang fungsi rajah segi tiga, nisbah antara garis dan sudut2 yang terbentuk. Masyarakat silam menggunakan ilmu ini untuk tujuan pelayaran. Orang2 Mesir dan Babylontahu banyak tentang kaedah trigo ini, namun teorinya telah lahir di Yunani bahkan orang India juga banyak tahu tentang ilmu ini. Orang2 Islam beljar ilmu ini dari kedua2 sumber Yunani dan India menjadikan ilmu tersebut ilmu khusus dan digelar ciptaan Islam. Orang Yunani pula hanya menggunakan ilmu ini sebagai sampingan sahaja. Antara tokoh yang mahir dalam ilmu trigoini ialah Nasirudin al-Tusi

Read Post | comments

Tokoh Pelopor Universitas Modern

Satu dari banyak keuntungan belajar riwayat hidup dari orang-orang yang mendahului kita adalah bahwa pendahulu kita mengilhami kita oleh hidup mereka dan oleh pengorbanan mereka. Dari antara orang-orang yang mendatangkan ilham adalah para nabi, orang suci, sarjana dan bahkan para penguasa politis yang saleh/adil. Salah satu dari para penguasa paling saleh/adil di sejarah Islam adalah Nizam al-Mulk. Ia adalah pelindung dari Imam yang besar, Hujat al-Islam (tanda bukti Islam) Al-Ghazali; Nizam al-Mulk percaya Imam itu al-Ghazali mempunyai potensi untuk membuktikan masalah yang rahasia, anthropomorphians, dan ahli filsafat yang sedang menyebabkan banyak kebingungan di dunia Muslim waktu itu.



Nizam al-Mulk dipanggil al-Wazir al-Kabir �Great Minister.� Nama penuhnya adalah Nizam al-Mulk, Qiwamu ad-Deen, Abu Ali al-Hasan Ali ibn Ishaaq at-Tusi. Ia berasal dari Tus, yang mana adalah kota dari Imam al-Ghazali. Nizam al-Mulk adalah seorang orang yang brilian, seorang pemimpin politis brilian dan seorang ahli. Ia sangat tepat di sifati sangat tulus, religius, dan kesederhanaan yang ekstrim. Ia mengisi umurnya sebagian besar dengan belajar Quran dari sarjana dari sekitar. Ia membangun madrasa yang terkenal (universitas) di Baghdad yang mana namanya: An-Nizamia. Ia membangun sekolah lain yang besar juga, satu di Nisapur dan yang lain di Tus. Ia betul-betul mendukung orang-orang untuk belajari seni dan ilmu pengetahuan Islam dan ia membelanjakan banyak uang di bidang pendidikan.



Nizam al-Mulk dilahirkan tahun 408 H dan ia meninggal di tahun 485 H. Bapaknya adalah Dahaqin Bayhaq. Nizam al-Mulk tumbuh dewasa belajar tatabahasa, berbagai hal retorik, dan politis. Setelah bertindak sebagai seorang sekretaris yang brilian di Ghaznah, ia menjadi wazir dari sultan, Alab Arsalaan. Kemudian, ia juga bertindak sebagai wazir bagi putra sultan dari Malik Shah. Nizam al-Mulk mempunyai suatu kemampuan yang besar di berbagai hal yang organisatoris dan juga dikenal untuk memperbaiki bersalah yang terjadi di bawah pemerintahnya. Ia sangat lembut dengan warganegara dari status dan ia membangun Biography banyak orang dari Nizam al-Mulk By Imam Shams ad-Deen Muhammad az-Zahabi Translated oleh musim Hamza Yusuf



Banyak dari orang-orang yang besar akan mencari-cari dia, dan ia melanjut melayani orang-orang di cara ini untuk 20 tahun. Nizam al-Mulk memperbaharui bangunan dari Khawarizam dan Mashhad dari Tus, dan ia membangun rumah sakit. Ia juga mendermakan 50,000 emas dinars kepada suatu rumah sakit dan sekolah yang dibangun di kota dari Marw, Harat, Balkh, Basra, dan Isbahan. Ia adalah sangat sabar, pemaaf secara alami, sangat dermawan dan lurus pemahamannya. Ia adalah seorang orang yang secara ksatria dan mempertunjukkan banyak ketegasan dan kesabaran. Kebajikannya tak terukur dan ia selalu sangat dermawan.. Dikatakan bahwa ia mendermakan 100 emas dinars tiap pagi. Ia juga sangat sederhana dan dinyatakan bahwa ia orang yang saleh/adil.



Nizam al-Mulk yang telah hafalan selesai Quran ketika ia berumur 11 tahun dan ia belajar madhab dari Imam Shafi�. Ia adalah Shafi� di Asha�ri dan jurisprudensinya di syahadatnya. Ia belajar dengan Imam al-Qushari seperti halnya dengan Abu Hamid dan Mihrbzud Abu Muslim al-Azhari. Sesungguhnya �Ali Tirad al-Zaynabi, Nasr Nasr al-Ukbari dan yang lain menghubungkan di Nizam al-Mulk�s otoritas. Sebagai tambahan, Nizam al-Mulk adalah brilian pada matematika dan sangat pandai bicara dalam penulisannya. Ia cerdas secara alami, bijaksana, waspada dan berpandangan lurus. Konon Nizam al-Mulk tidak pernah duduk kecuali jika ia mempunyai wudu� dan ia tidak pernah lakukan wudu� kecuali bahwa ia shalat dua rakaat setelahnya. Ia juga membiasakan puasa Senen Kamis dan tak terukur kebaikan sifatnya yang tulus/saleh..



Ia mempunyai suatu kecenderungan yang kuat berada dalam kelompok dari orang-orang yang saleh/adil. Ia sangat disibukan oleh pengajaran dan selalu terkesan oleh mereka yang menunjukkan kesalahan yang ada padanya dan siapa yang menyebabkan dia merasakan kerendahan hati atau membuat dia menangis. Nizam al-Mulk meninggal di suatu malam Kamis di 485 H dekat Nurhawand. Ia dibunuh selagi sedang berpuasa selama Ramadan. Pembunuh yang dicurigai datang sebagai orang sufi yang tulus dan memberi Nizam al-Mulk suatu hadiah. Ketika Nizam al-Mulk hendak menerima hadiah tersebut, beliau ditusuk dadanya dengan sebilah pisau dan meninggal.



Tentaranya yang kemudian membunuh si pembunuh telah disindir Nizam itu al-Mulk dibunuh dari dalam pemerintah di pesan dari seorang gubernur. Gubernur ini lakukan catatan mengharapkan lebih dari beberapa bulan setelah pembantaia'n Nizam al-Mulk. Kalimat terakhir Nizam al-Mulk diucapkan adalah, � Tolong lakukan catatan membunuh pembunuhku sebab aku sudah memaafkan dia. Tidak ada dewa tetapi Tuhan.� Ibn Aqil berkata sekitar Nizam al-Mulk, riwayat hidup Nizam mengejutkan akal dalam kaitan dengan dermawannya, kebangsawanannya, keadilannya dan hal menghidupkan kembali dari simbol dari agama ini. Hari nya adalah hari dari orang-orang dari pengetahuan dan akhirnya adalah oleh pembantaian selagi ia dalam perjalanannya ke Mecca selama Ramadan, sehingga ia meninggal seorang raja dari dunia ini dan seorang raja dari dunia yang berikutnya itu. Moga Allah berbelas-kasih kepada Beliau

Read Post | comments

Tokoh Sastra Dunia Islam

Penulis awal dalam bidang sastera termasuklah Suhar Ibn al-Abbas al-Abdi (zaman pemerintahan Mu�awiyah). Buku beliau berjudul Al-Amthal yang bermaksud �bidalan�. Antara penulis lain ialah Ziyad Ibn Abih (673M), menulis tentang keaiban orang2 Arab, Alaqah Ibn Karim al-Kilabi (zaman Yazid Ibn Mu�awiyah), bukunya juga berjudul Al-Amthal. Penulis lain, Ubaid Ibn Syiryah, tulis buku sejarah, Kitab al-Muluk wa Akhbar al-Madhin. Ilmu tatabahasa Arab ditulis oleh Abu al-Aswad ad-Du�ali. Ilmu syari�at, Urwah Ibn al-Zubair dan Sulaiman Ibn Qais al-Hilali yang menulis kitab fiqh dalam mazhab Syi�ah. Antara tokoh2 lain ialah Ikrimah (tafsir al-Qur�an), Makhlul al-Syami (kitab al-Sunan Fi al-Fiqh dan Kitab al-Masa�il fi al-fiqh), Abdullah Ibn Amir al-Yahsubi (buku Maqtu� al-Qur�an wa Mausuluh dan Kitab Ikhtilaf Masahif al-Syam wa al-Hijaz wa al-Iraq).



UMAR KHAYYAM � SASTRAWAN AHLI MATEMATIKA



Umar Khayyam merupakan tokoh sastera besar islam, meskipun lebih terkenal sebagai penyair namun beliau juga turut dianggap sebagai pakar dalam matematika algebra. Dalam bidang Matematika, penyair Islam ini telah berhasil memecahkan persamaan pangkat tiga dan pangkat empat melalui kerucut-kerucut yang semua itu merupakan ilmu aljabar tertinggi dalam matematika modern. Sementara itu Umar al-Khayam yang wafat pada tahun 515 H/1121 M, Uraian-uraiannya kemudian berpindah dari Eropah dan menjadi asas kepada apa yang ada pada jaman modern ini.



IBN AL-SAYID AL-BATALYAUSI - SASTRAWAN AHLI FILSAFAT



Tokoh terkemuka di Andalus pada abad ke-6 Hijrah ialah Abu Muhammad Abdullah Ibn al- Sayid, berasal dari Seville, Portugal. Lahir pada tahun 1052M di Batalyausa. Pernah tinggal di Valencia dan menjadi guru yang sangat dihormati. Terkenal sebagai ahli bahasa, sasterawan dan ahli falsafah. Antara karya beliau ialah al-Muthlath, mengandungi perbincangan menarik tentang bahasa menunjukkan beliau sangat arif mengenai bahasa. Juga ada buku untuk mereka yang ingin mendalami penulisan iaitu al-Iqtizhab fi Syarh Adab al-Kuttab. Melalui buku syair beliau, kita dapat melihat bahwa beliau ialah seorang yang mahir berfalsafah.



ABU AL-SULT IBN ABDUL AZIZ - SASTRAWAN SERBA BISA



Lahir di Daniat, Andalus timur tahun 1067M, mendapat pendidikan awal di sana. Antara guru beliau, Abu al-Walid al-Waqsyi yang pakar dalam ilmu bahasa. Al-Sult sangat mahir dalam ilmu2 logik, falsafah, matematik, falak dan muzik, namun lebih terkenal sebagai sasterawan kemudian menjadikan sastra sebagai sumber rezeki. Kedatangan orang2 al-Murabitun menutup rezeki penyair dengan menghapuskan istana yang menjadi tempat penyair mencari rezeki. Maka, beliau pun meninggalkan Andalus dan berhijrah ke Mesir pada tahun 489H. Salah faham dengan penguasa di sana membuatkannya tidak boleh tinggal lebih lama dan berpindah ke Tunisia. Mencari rezeki dengan memuji2 Raja Afrika Barat melalui syair2nya. Antara karyanya termasuklah Hadiqah al-Adab, al-Mulah al-Asriyah dan al-Risalah al-Misriyah. Juga menghasilkan buku perubatan, falak dan logik.



IBN BAJJAH � SASTERAWAN DAN AHLI PENGOBATAN



Ibn Bajjah lahir di Saragossa pada tahun 1082M. Hidup dan bergiat sebagai penyair bagi golongan al-Murabbitin pimpinan Abu Bakr Ibrahim Ibn Tawalfit. Dilantik menjadi menteri. Raja Argou menyerang dan beliau meninggalkannya pada tahun 1117M. Singgah di Valencia dan kemudian menetap di Seville dan mengamalkan ilmu kedoktoran dan ilmu logik. Meninggal dunia setelah diracuni akibat hasad dengki orang2 Morocco. Ia seorang sastrawan unggul, ahli bahasa dan hafiz al-Qur�an, juga mahir perubatan, pemain gambus yang baik, berkemampuan dalam falsafah. Mewariskan buku Risalah al-Wida� yang mengandungi pandangannya tentang falsafah kepada tamadun manusia. Karya2 beliau yang lain berkenaan ilmu logik, psikologi, pemikiran, keturunan, politik dan perubatan. Namun, beliau mempunyai masalah menyelesaikan masalah dalam ilmu2 algebra dan fizik kerana lebih mahir dalam hal2 metafizik. Beliau bagaimanapun tidak setuju dengan pendapat Aristotle iaitu negara sepatutnya ada satu sahaja dan hidup harmoni.
Read Post | comments

Hujjatul Islam Imam Ghazali

Abu Hamid Muhammad Ibnu Muhammad al Ghazali ath Thusi asy Syafi'i, dilahirkan pada tahun 450 H / 1059 di Thus daerah Khurasan Iran. Ia dikenal dengan Al - Ghazali karena ayahnya pemintal tenun wol atau karena ia berasal dari desa Ghazalah. Sedangkan gelar asy-Syafi'i menunjukkan bahwa beliau bermazhab Syafi'i. Beliau seorang filosof dan teolog muslim Persia, yang dikenal sebagai Algazel di dunia Barat abad Pertengahan. Imam Al-Ghazali adalah seorang ulama, ahli fikir, ahli filsafat Islam yang terkemuka yang banyak memberi sumbangan bagi perkembangan kemajuan manusia.



Pendidikannya dimulai didaerahnya yaitu belajar kepada Ahmad Ibnu Muhammad al � Razkani al - Thusi, setelah itu pindah ke Jurjan ke pendidikan yang dipimpin oleh Abu Nash al-Ismaili mempelajari semua bidang agama dan bahasa, setelah tamat kembali ke Thus belajar tasawuf dengan Syekh Yusuf al - Nassaj (wafat 487 H) , kemudian ke Nisyapur belajar kepada Abul Ma'al al-Juwaini yang bergelar Imam al - Haramain dan melanjutkan pelajaran Tasawuf kepada Syekh Abu Ali al-Fadhl Ibnu Muhammad Ibnu Ali al-Farmadi, mulai mengajar dan menulis dalam Ilmu Fiqh. Beliau pernah memegang jawatan sebagai Naib Kanselor di Madrasah Nizhamiyah, pusat pengajian tinggi di Baghdad.



Setelah Imam al - Juwaini wafat ia pindah ke Mu'askar mengikuti berbagai forum diskusi dan seminar kalangan ulama dan intelektual dan dengan segala kecermelangannya membawanya menjadi guru besar di perguruan Nidzamiyah di Baghdad pada tahun 484 H, disamping memberikan kuliah, ia juga mengkaji filsafat Yunani dan filsafat Islam. Kecermelangan, keharuman namanya dan kesenangan duniawi yang melimpah ruah di Baghdad melebihi ketika ia di Mu'askar, dikota ini ia sakit dan secara tiba-tiba meninggalkan Baghdad mengundurkan diri dari kegemerlapan duniawi tersebut.



Mulai th 488 H/ 1095 ia ke Damaskus. di Masjid Umawi ia ber'itiqaf dan berzikir dipuncak menara sebelah barat sepanjang hari dengan makan dan minum yang terbatas. Ia memasuki suluk sufi dengan riyadhah dan mujahadah terus menerus seperti itu selama 2 tahun di Damaskus. Setelah itu pergi ke Baitul Maqdis di Palestina, setiap hari ia masuk Qubbah Shahrah untuk berzikir, ia juga ke al - Khalil berziarah ke makam Nabi Ibrahim as. Setelah dari Palestina, ia melaksanakan ibadah haji di Mekkah dan berziarah ke makam Rasullulah di Madinah. Ia pernah kembali ke Baghdad untuk mengajar di Perguruan Nidzamiyah Baghdad dan kemudian kembali ke Thus mendirikan khanaqah untuk para sufi dan mendirikan madrasah untuk mengajar ilmu Tasawuf.



Karya - karya tulis Al-Ghazali meliputi berbagai bidang keislaman, Kalam, Fiqh, Filsafat, Tasawuf dan lain lainnya yang berbentuk buku maupun risalah. Kitab kitab Al -Ghazali yang membahas tentang Tasawuf : 1. Mizan al � 'Amal, 2. Al - Ma'arif al-Aqliah wa Lubab al - Hikmah al � Ilahiyah. 3. Ihya 'Ulumiddin, 4. Al - Maqshad al - Astna Fi Syarh Asma al � Husna, 5. Bidayat al � Hidayah, 6. Al - Madhnun Bih 'ala Ghairi Ahlil, 7. Kaimiya al � Sa'adah, 8. Misykat al � Anwar, 9. Al - Kasyf Wa al - Tabyin Fi Ghurur al - Naas Ajma'in, 10. Al - Munqidz Min al � Dhalal, 11. Al - Durrat al Fakhirah Fi Kasyf 'Ulumi al � Akhirah, 12. Minhaj al - 'Abidin Ila Jannati Rabbi al � 'Alamin, 13 Al - Arba'in Fi Ushul al � Din



Tasawuf Al - Ghazali menghimpun akidah, syariat dan akhlak dalam suatu sistematika yang kuat dan amat berbobot, karena teori - teori tasawufnya lahir dari kajian dan pengalaman pribadi setelah melaksanakan suluk dalam riyadhah dan mujahadah yang intensif dan berkesinambungan, sehingga dapat dikatakan bahwa seumur hidupnya ia bertasawuf. Dalam pandangannya, Ilmu Tasawuf mengandung 2 bagian penting, pertama menyangkut ilmu mu'amalah dan bagian kedua menyangkut ilmu mukasyafah, hal ini diuraikan dalam karyanya Ihya 'Ulumiddin, Al -Ghazali menyusun menjadi 4 bab utama dan masing-masing dibagi lagi kedalam 10 pasal yaitu : Bab 1 : tentang ibadah (rubu' al - ibadah) Bab 2 : tentang adat istiadat (rubu' al - adat) Bab 3 : tentang hal -hal yang mencelakakan (rubu' al - muhlikat) Bab 4 : tentang maqamat dan ahwal (rubu' al - munjiyat)



Menurutnya, perjalanan tasawuf itu pada hakekatnya adalah pembersihan diri dan pembeningan hati terus menerus sehingga mampu mencapai musyahadah. Oleh karena itu ia menekankan pentingnya pelatihan jiwa, penempaan moral atau akhlak yang terpuji baik disisi manusia maupun Tuhan. Imam Al Ghazali yang bergelar Hujjatul Islam meninggal dikota kelahirannya Thus pada hari Senin 14 Jumadil Akhir 505 H/1111M. Jenazahnya dikebumikan di tempat kelahirannya.
Read Post | comments

Tokoh Pencetus Perang Salib

Tak banyak lagi orang yang ingat siapa itu Paus Urban II, walaupun sesungguhnya tidak banyak orang yang punya pengaruh begitu kuat dan langsung dalam sejarah manusia seperti Paus Urban II. Apa sebab? Karena dialah Paus yang menggerakkan orang Kristen berperang merebut kembali tanah suci dari orang-orang Islam. Dari situlah bermula Perang Salib. Paus Urban --nama aslinya Odo de Lagery-- dilahirkan sekitar tahun 1042 dekat kota Chatillon-sur-Marne di Perancis. Dia berasal dari famili bangsawan Perancis dan peroleh pendidikan yang baik. Selagi muda dia seorang pendeta di kota Rheims. Kemudian, naik setingkat demi setingkat, jadi bishop, lantas akhirnya terpilih jadi Paus tahun 1088.



Dia seorang Paus yang kuat, efektif dan politikus peka menghadapi keadaan yang menguntungkan. Tapi, bukan lantaran itu semua yang membikin namanya tercantum dalam urutan daftar buku ini. Tindakan yang terutama membikin dia dikenang adalah kejadian tanggal 27 Nopember 1095. Dia memprakarsai dan menggerakkan suatu persidangan dewan gereja yang besar di kota Clermont, Perancis. Di sana, di muka beribu-ribu massa Urban mengucapkan pidato yang barangkali paling efektif dalam sejarah, suatu pidato yang mempengaruhi Eropa berabad-abad berikutnya. Dalam pidatonya itu dia memprotes keras terhadap orang Seljuk Turki yang dianggapnya menduduki Tanah Suci, mengotori tempat-tempat keramat orang Kristen dan mengganggu peziarah-peziarah Kristen.



Urban berseru kepada seluruh dunia Kristen bersatu gandeng-bergandeng tangan dalam sebuah "perang suci" untuk merebut kembali Tanah Suci orang Kristen. Pidato itu memang brilian. Dia menggugah sentimen agama, dia menggugah hasrat-hasrat manusiawi yang lazim, dia memberi gambaran kebahagiaan bukan saja spiritual melainkan pula material. Dia tunjukkan dalam pidato yang hebat itu betapa Tanah Suci itu merupakan daerah subur dan kaya, jauh lebih subur dan kaya ketimbang negeri-negeri orang Kristen di Eropa. Dan tak lupa Urban menjamin barang siapa yang ikut Perang Salib ini akan terbebas dari hukuman balasan, akan terbebas dari dosa.



Tentu saja, pidato yang begitu memikat ditilik dari segala sudut, mendapat sambutan meriah dan menggemparkan. Motif-motif kepentingan pribadi bergejolak dan mencari pintu pemenuhannya. Sebelum dia mengakhiri pidatonya, massa banyak berteriak, "Deus le Volt!" (Tuhan menghendakinya). Teriakan ini segera menjadi teriakan perang para peserta Perang Salib. Dalam tempo hanya selang beberapa bulan, Perang Salib pertama pun meledak. Ledakan pertama ini diikuti dengan rentetan panjang perang suci (ada delapan perang besar dan banyak perang kecil lainnya) yang memakan waktu sekitar 200 tahunan. Urban sendiri wafat tahun 1099, dua minggu sesudah Perang Salib pertama berhasil merebut Darussalam. Tampaknya, berita itu belum sampai ke telinga Urban. Dia sudah tiada lebih dulu.



Tampaknya kurang begitu perlu menjelaskan arti penting Perang Salib. Seperti halnya tiap perang, perang apa saja, peristiwa itu punya pengaruh langsung terhadap mereka yang terlibat, begitu pula terhadap penduduk sipil yang kena tawan. Bagaimanapun layak dicatat, Perang Salib mendekatkan Eropa dengan Byzantium dan budaya Islam yang saat itu lebih maju ketimbang budaya Eropa. Kontak ini merintis jalan ke arah jaman "Renaissance" yang pada gilirannya lebih menyemarakkan perkembangan peradaban Eropa.



Paus Urban II bukan semata arti pentingnya dalam hubungan Perang Salib, tetapi tampaknya perang itu tak akan pecah andaikata Urban tidak pernah hadir di dunia ini dan tanpa inspirasi yang diberikannya. Memang, kondisinya sudah matang. Sebab, kalau kondisinya belum sampai begitu, pidato Urban hanya seperti jatuh ke kuping orang tuli. Tidak akan ada pengaruh apa-apa. Tetapi, memang memulai suatu gerakan di Eropa memerlukan kepemimpinan tokoh sentral. Tak ada raja-raja setempat yang becus melakukan itu. (Taruhlah andaikata seorang kaisar Jerman memaklumkan perang melawan Turki dan menggerakkan Angkatan Bersenjatanya, rasanya boleh diragukan akan banyak pangeran-pangeran Inggris yang menyertainya). Hanya ada satu tokoh di Eropa Barat yang kekuasaan dan wibawanya mampu melangkahi perbatasan negeri. Dan orang itu adalah Paus. Cuma Paus yang mampu mengusulkan rencana yang melibatkan seluruh kerajaan Eropa Barat dengan harapan sebanyak mungkin orang ambil bagian. Tanpa kepemimpinan Paus dan tanpa pidato dramatis yang diucapkannya, gerakan massa yang namanya Perang Salib itu tak akan pernah terjadi.



Begitu juga, andaikata ada Paus lain, kecil kemungkinan dia melangkah ke depan menyuguhkan suatu ide Perang Salib. Sebab, usul macam begini bukanlah suatu sikap praktis. Sebab umumnya pemimpin yang menengok ke kanan dan ke kiri berulang kali sebelum mengambil sikap biasanya enggan menentukan garis langkah yang menyimpang dari kebiasaan, karena konsekuensinya sulit diramalkan. Mengandung keserbatidakpastian. Tetapi, Paus Urban II berani berbuat begitu. Dan dengan langkah itu malahan dia menjadi tokoh yang lebih besar dan memberikan pengaruh jangka panjang kepada sejarah kemanusiaan, lebih melekat ketimbang lain-lain manusia masyhur.
Read Post | comments

Tokoh Penaklukan Inggris

Syahdan, di tahun 1066, Pangeran William dari Normandia hanya dengan beberapa ribu prajurit di belakangnya menyeberangi selat yang memisah daratan Benua Eropa dengan Inggris, menggendong tekad jadi penguasa Inggris. Tekad berani yang gila-gilaan ini ternyata berhasil, upaya penghabisan penyerbuan kekuatan asing yang dapat berjalan sebagaimana mestinya, Penaklukan orang Norman ini lebih dari sekedar merebut mahkota Kerajaan Inggris buat William dan keturunannya. Ini membawa pengaruh yang mendalam pada seluruh sejarah Inggris selanjutnya dalam pelbagai segi dan jenisnya yang tak terbayangkan oleh William sendiri.



William dilahirkan sekitar tahun 1027 di Falaise sebuah kota di Normandia, Perancis. Statusnya anak sundal, tetapi satu-satunya putera Robert I, Pangeran Normandia. Robert meninggal dunia tahun 1035 tatkala dalam perjalanan pulang berziarah ke Darussalam. Sebelum keberangkatannya dia sudah menunjuk William sebagai ahli warisnya. Jadi, pada umur delapan tahun, William sudah menjadi Pangeran Normandia. Jauh dari jaminan buatnya peroleh kedudukan yang enak dan mewah, justru pengangkatan membuat kedudukan ruwet buat William. Soalnya dia tak lebih dari anak kecil yang mesti mengepalai baron-baron yang jelas sudah pada tua bangka. Taklah mengherankan jika ambisi sang baron-baron itu lebih menonjol ketimbang kesetiaannya. Dan akibat-akibat selanjutnya sudahlah bisa ditaksir: terjadilah situasi anarki, tiga pengawal William dibunuh dengan kejam bahkan guru pribadinya pun digorok batang lehernya. Dengan bantuan Raja Perancis Henry I (yang sebetulnya tak lebih berstatus lambang belaka) William beruntung bisa terus dapat melihat sinar matahari di tahun-tahun awal hidupnya. Nasibnya belum seburuk pengawal pribadi atau gurunya.



Tahun 1042, ketika Williarn menginjak usia pertengahan belasan tahunnya, dia diangkat jadi perwira militer kehormatan. Sesudah itu dia punya peranan pribadi dalam peristiwa-peristiwa politik. Pecahlah kemudian serentetan pertempuran melawan baron-baron feodal Normandia yang pada akhirnya dapat dimenangkan William yang memantapkan kedudukannya. (Tak terelakkan lagi, status anak tak resmi yang ada pada diri William merupakan halangan politis sehingga kerap kali lawan-lawannya menyebutnya "sundelan"). Tahun 1603 dia berhasil menaklukkan Maine, provinsi tetangganya dan di tahun 1064 dia juga berhasil diakui selaku penguasa Brittania, juga propinsi tetangga yang lainnya.



Dari tahun 1042 hingga 1066, Raja Inggris adalah Edward "Sang Penerima Pengakuan." Karena Edward tak berputera satu pun, banyak rencana gerakan untuk pengganti kedudukan kerajaan Inggris. Dari sudut hubungan darah, tuntutan William menggantikan Edward adalah lemah; ibu Edward adalah adik perempuan kakek William. Tetapi, di tahun 1051, barangkali dipengaruhi oleh cara William menunjukkan bahwa dia punya kesanggupan, Edward menjanjikan William untuk menjadi penggantinya.



Tahun 1064, Pangeran Harold Goldwin yang paling kuat di Inggris dan sahabat karib serta ipar Edward masuk dalam genggaman William. William memperlakukan Harold sebagaimana mestinya tetapi menahannya sampai dia angkat sumpah sokong tuntutan William memperoleh mahkota Kerajaan Inggris. Banyak orang beranggapan sumpah model todongan macam ini tak punya legalitas dan ikatan moral, dan memang Harold sendiri tidak menganggap begitu. Tatkala Edward meninggal tahun 1066, Harold Goldwin menuntut mahkota Kerajaan Inggris buat dirinya sendiri dan sebuah badan yang namanya "Witan" (badan yang beranggotakan para bangsawan yang lazim ambil bagian dalam pengambilan keputusan siapa-siapa yang jadi pemegang mahkota kerajaan) memilihnya jadi raja baru. William, yang ambisinya berkobar-kobar dan murka kepada Harold karena melanggar sumpah, ambil keputusan menyerbu Inggris untuk merebut tahta dengan kekerasan senjata.



William menghimpun armada dan angkatan bersenjata di pantai Perancis, dan di awal Agustus 1066 dia sudah siap mengangkat sauh. Tetapi, ekspedisi itu ditunda beberapa minggu menunggu meredanya angin buruk dari utara. Sementara itu, Raja Norwegia Harald Hardraade melancarkan serangan terpisah terhadap Inggris melintasi laut utara. Harold Goldwin menyiagakan pasukannya di sebelah selatan Inggris, siap menghadapi serangan William. Dengan demikian dia harus mengerahkan pasukannya ke sebelah utara Inggris untuk menghadang serangan orang-orang Norwegia. Tanggal 25 September, dalam pertempuran di Stamford Bridge raja Norwegia tewas dan tentaranya berantakan.



Hanya dua hari kemudian angin berubah di Selat Kanal dan William bergegas mengerahkan pasukannya ke Inggris. Mungkin, sebaiknya Harold membiarkan William bergerak menuju arahnya atau sedikitnya mengistirahatkan prajuritnya secukupnya sebelum terjun ke medan pertempuran. Tetapi, yang dilakukannya malah kebalikannya. Dia buru-buru menggerakkan pasukannya kembali ke selatan menghadapi William. Kedua angkatan bersenjata bertemu tanggal 4 Desember 1066 dalam sebuah pertempuran terkenal di Hastings. Di ujung hari itu juga pasukan berkuda dan pemanah William sudah mampu memporak-porandakan kekuatan Anglo-Saxon. Menjelang turunnya malam, Raja Harold sendiri terbunuh. Dua saudaranya sudah terbunuh lebih dulu dalam pertempuran itu dan tak ada pemimpin Inggris tersisa yang punya bobot dan wibawa membentuk pasukan baru atau melawan tuntutan William atas mahkota kerajaan. William dinobatkan di London pada hari Natal.



Lepas lima tahun, pecah beberapa pemberontakan yang terpencar-pencar, tetapi William sanggup menggebrak mereka semua. William menggunakan dalih pemberontakan ini sebagai alasan menyita semua tanah di Inggris dan memaklumkan bahwa semua tanah itu miliknya pribadi. Banyak dari tanah-tanah itu kemudian dibagi-bagikan kepada pengikut-pengikut orang Norwegianya yang menguasai tanah itu dalam kondisi feodal selaku vassalnya. Akibatnya, seluruh aristokrasi Anglo-Saxon ditanggalkan, diganti oleh orang-orang Norwegia. (Betapa pun kedengarannya dramatis, cuma beberapa ribu orang saja yang secara langsung terlibat dengan perpindahan kekuasaan ini. Buat para petani penggarap masalahnya tak lebih dari pertukaran juragan belaka).



William senantiasa merasa dan berlagak dialah Raja Inggris yang absah dan selama masa hidupnya sebagian besar lembaga-lembaga Inggris dipertahankan sebagaimana adanya tanpa perubahan. Karena William berkepentingan peroleh informasi menyangkut apa yang jadi miliknya, dia memerintahkan dilaksanakannya sensus terperinci menyangkut penduduk dan harta benda. Hasil sensus itu direkam dalam sebuah buku besar disebut "Domesday Book", yang merupakan sumber informasi historis amat berharga. (Naskah aslinya masih terdapat hingga kini, disimpan di Kantor Pencatatan Umum di London). William kawin dan punya empat putera dan lima puteri. Dia meninggal tahun 1087 di kota Rouen, Perancis Utara. Sejak saat itu tiap raja di Inggris merupakan keturunannya langsung. Anehnya, kendati William Sang Penakluk ini mungkin merupakan raja terpenting di Inggris, dia sendiri bukanlah orang Inggris, melainkan Perancis. Dia dilahirkan di Perancis dan tutup hayat di Perancis, menghabiskan sebagian besar masa hidupnya di sana dan cuma bisa berbahasa Perancis.



Dalam hal mengukur arti penting pengaruh William atas sejarah satu hal yang paling mesti diingat adalah tak akan terjadi penaklukan orang Norman atas Inggris tanpa adanya William. William bukanlah pengganti mahkota Kerajaan Inggris semestinya. Kalau saja dia terjauh dari ambisi pribadi dan kemampuan, tak akan ada alasan sejarah perlunya orang Norman melakukan penyerbuan. Inggris tak pernah dapat serbuan dari Perancis sejak penaklukan Romawi 1000 tahun sebelumnya. Tak pernah terjadi penaklukan yang berhasil dari Perancis selama 9 abad kecuali oleh William itu. Para penakluk Norman sebenarnya berjumlah relatif kecil namun dia punya pengaruh besar buat sejarah Inggris. Dalam lima atau enam abad sebelum penaklukan itu, Inggris sudah berulang kali diserbu oleh bangsa Anglo-Saxon dan Skandinavia dan dasar budayanya adalah Teutonik. Orang-orang Norman sendiri merupakan keturunan Viking tetapi bahasa mereka dan kulturnya Perancis. Karena itu, penaklukan oleh orang Norman mengakibatkan mendekatnya kebudayaan Inggris dengan Perancis. Apa yang dialami Inggris adalah pembauran dengan budaya Perancis dan Anglo-Saxon yang tak akan pernah terjadi tanpa adanya penyerbuan itu. William memperkenalkan Inggris suatu bentuk feodalisme yang lebih maju. Raja-raja Norman, tak seperti Anglo-Saxon pendahulunya, membawahi ribuan pendekar-pendekar bersenjata, satu angkatan bersenjata yang tangguh menurut ukuran abad tengah. Orang-orang Norman punya ketetampilan pemerintahan dan administrasi sehingga pemerintahan Inggris menjadi salah satu dari pemerintahan yang kuat dan efektif di Eropa.



Akibat menarik berikutnya berkat penaklukan orang Norman adalah berkembangnya bahasa Inggris baru. Berkat itu terjadilah penambahan kata-kata baru ke dalam bahasa Inggris, begitu banyaknya penambahan yang terjadi sehingga kamus Inggris modern berjejalan kata-kata berasal dari Perancis dan Latin, melebihi kata-kata yang berasal-usul dari Anglo-Saxon. Lebih jauh lagi dari itu, selama tiga atau empat abad segera sesudah penaklukan Norman gramatika Inggris berubah dengan teramat cepatnya, sebagian besarnya cenderung ke arah penyederhanaan. Kalaulah saja tak terjadi penaklukan itu, jangan-jangan bahasa Inggris sekarang hanya sedikit berbeda dengan bahasa Jerman dan Belanda rendahan. Ini satu-satunya contoh betapa bahasa besar tidak akan terjelma sebagaimana bentuknya yang kita kenal sekarang ini tanpa lewat peranan usaha seseorang pribadi. (Perlu dicatat, bahasa Inggris sekarang jelas sekali merupakan bahasa yang terkemuka di dunia).



Juga bisa ditandaskan akibat lainnya dari penaklukan Norman terhadap Perancis sendiri. Sekitar empat abad sesudahnya, terjadi serentetan pertempuran antara raja-raja Inggris (yang karena berasal-usul dari orang Norman, memiliki tanah-tanah di Perancis) dengan raja-raja Perancis. Pertempuran ini merupakan rentetan nyata dari penaklukan Norman; sebelum tahun 1066 tak ada itu yang namanya peperangan antara Inggris dan Perancis. Dalam banyak hal, hakekatnya Inggris beda dengan semua negara-negara daratan benua Eropa. Baik atas dorongan gairahnya selaku kerajaan besar dan berkat lembaga-lembaga demokratisnya, Inggris telah memberi pengaruh mendalam terhadap bagian-bagian dunia lain, lepas samasekali dari ukuran luas negerinya sendiri. Sampai seberapa jauhkah aspek sejarah politik Inggris ditilik dari akibat perbuatan-perbuatan William ?



Para sejarawan tidak setuju hanya pada masalah apa sebab demokrasi modern jabang bayinya lahir di Inggris dan bukannya, katakanlah, di Jerman. Tetapi, budaya dan lembaga-lembaga Inggris merupakan campuran dari Anglo-Saxon dan Norman, dan percampuran ini dihasilkan oleh akibat penaklukan orang Norman. Di lain pihak, rasanya agak sulit buat saya secara wajar memberikan terlampau berlebihan atas despotisme William dalam kaitan dengan pertumbuhan demokrasi Inggris di masa-masa selanjutnya. Tentu, ada harganya demokrasi di Inggris pada abad sesudah ditaklukkan William.



Ditilik dari ukuran Kerajaan Inggris, pengaruh William bisa kelihatan lebih jelas. Sebelum tahun 1066, Inggris berulang kali mengalami rupa-rupa penyerbuan. Sesudah tahun 1066, kedudukan dan peranannya justru terbalik. Berkat pemerintahan terpusat yang mapan dan kuat yang didirikan William dan yang terus dipertahankan oleh para pengganti sesudahnya, begitu pula berkat sumber dana militer yang dikuasai oleh pemerintahannya, Inggris tak pernah lagi dijamah orang. Malah, lalu gilirannya dia tak henti-hentinya terlibat dalam operasi militer di negeri lain. Karena itu lumrahlah jika kekuatan Eropa meluas ke negeri-negeri lain, dan lumrahlah bilamana Inggris berkemampuan punya lebih banyak daerah jajahan ketimbang negeri-negeri Eropa lain mana pun. Keruan saja, orang tidak bisa bilang hanya semata-mata berkat William Sang Penakluk terjadinya semua perkembangan maju Inggris dalam sejarah. Tetapi yang sudah pasti dan tak perlu syak lagi penaklukan orang Norman merupakan faktor tak langsung dari segala kejadian yang timbul sesudahnya. Pengaruh jangka panjang William dengan sendirinya amatlah besar.
Read Post | comments

Tokoh Perintis Kedokteran Modern

Umat Islam di waktu kebangkitan Islam mencoba untuk melengkapkan diri dengan lebih daripada satu bidang il*mu sebagaimana yang disarankan Islam sendiri. Salah seorang yang berjaya berbuat demikian ialah Abu Ali al-Husain Ibn Abdullah Ibn Sina atau lebih dikenali sebagai Ibn Sina (Avicenna). Ibnu Sina merupakan sarjana politik islam yang multi komplek. Di dunia barat Ibnu Sina terkenal dengan nama Avicenna yang dilahirkan di Balkh Bukhara Rusia pada tahun 370 H/980 M dalam sebuah keluarga berada.



Mulai belajar Al Quran pada umur 5 tahun dan pada umur 10 tahun telah menghafal Al Quran. Pada usia 16 tahun ia telah mencapai hasrat akan inti ilmu kedokteran dan membaca beragam buku yang tersedia. Ibnu Sina bukan hanya terkenal ahli pengobatan kelas pertama ia juga ahli sains dan falsafah. Ahli politik dan kemasyarakatan yang lincah dan berkaliber. Di sanalah beliau mendalami bidang bahasa dan sastera. Setelah menguasai ilmu itu, beliau mula berminat dengan ilmu akal di usia 20 tahun. Mempelajari logik, geometri dan buku Almagest daripada Abu Abdullah al-Natali, rekan bapanya. Kemudian, belajar ilmu sains, fiqh dan perubatan daripada guru yang berlainan.



Ibnu Sina dikenal sebagai the faher of doctors (bapak kedokteran). Selain kedokteran, ia juga menguasai fisika, matematika, astronomi, sejarah, dan filsafat. Beliau dikenang sebagai ilmuwan ensiklopedi, dokter, psikolog, penulis kaidah kedokteran modern (dipakai sebagai referensi ilmu kedokteran barat), menulis buku tentang fungsi organ tubuh, meneliti penyakit TBC, Diabetes dan penyakit yang ditimbulkan oleh efek fikiran. Ia mengatakan, bahwa temperatur, makanan, minuman, limbah, udara, keseimbangan gerak dan fikiran, tidur dan kerja mempengaruhi kesehatan, itu semua terbukti, dan sekarang menjadi masalah lingkungan yang utama.



Dari sejumlah risalah kesehatannya, Ibnu Sina punya dua teori segitiga pengobatan. Pertama, Triangular Theory of Islamic Medicine yang menyatakan kaitan antara Allah, manusia, dan pengobatan. Teori kedua, adanya 'hubungan antara badan, fikiran, dan semangat' pada kesehatan manusia. Sebagai dokter, ia lebih suka tindakan preventif daripada kuratif dan selalu menguatkan aspek spiritual dan fisik pasien secara simultan dalam pengobatannya. Katanya, udara yang terkontaminasi uap dari rawa, danau, saluran drainase, asap atau jelaga dapat membahayakan kesehatan. Kini diketahui, gas itu adalah hasil proses anaerobik air limbah yakni CH4 (metana), H2S dan NH3.



Topik artikelnya yang lain adalah tentang penyakit jantung yang ada di dalam Kitab Adwiyat al-Qalbiyah (risalah obat untuk sakit jantung). Kitab ini diterjemahkan Arnold of Villanova dengan judul De Viribus Cordis di Spanyol. Karya lainnya, Urjuzah fit Tibb, sebuah manual medis, dibahasalatinkan oleh Armengaud Blasius (meninggal tahun 1312) menjadi Cantica di Montpellier, Perancis. Termasuk, risalah penyakit malaria yang diadopsi sembilan abad kemudian oleh Prof Wagner von Jauree dari Vienna sehingga menerima Nobel bidang fisiologi tahun 1927.



Buku-buku karangan beliau meliputi berbagai bidang Ilmu, dari falsafah Umum, Logika, Sastra, ilmu alam psychologi, kedokteran, kimia, matematika dan lainnya termasuk tafsir Al Quran. Buku karangan beliau yang paling terkenal adalah Al Qonun fit Thibb (Canon of medicine = konstitusi ilmu kedokteran) dan As Syifa (buku tentang pengobatan/penyembuhan). Mendapat pencapaian yang tinggi dalam ilmu perubatan dan mengajar para doktor untuk menambahkan ilmu mereka. Memperoleh penghormatan setelah berjaya merawati Putera Nuh Ibn Nas al-Samani dengan dibenarkan menggunakan perpustakaan istana yang kaya dengan buku yang sukar diperolehi dan mendapat ilmu yang banyak dari situ. Kelayakan membolehkannya menerima gelaran Mahaguru Pertama (al-Syaikh al-Ra�is).



Pada tahun 1010 beliau pernah menjadi buronan Penguasa Amir Syamsud Dawlah dan pada tahun 1022 beliau dipenjarakan selama 4 bulan. Namun masa penjara ini menjadi kan hikmah bagi beliau dengan menghasilkan 3 buah karya buku yang bernilai tinggi yaitu : Al Hidayah, Al Hayy bin Yaqzhan dan Kitab al Qaulanj. Beliau memilih aliran al-Farabi dalam bidang falsafah dan mengatasinya dalam penyusunan ilmu falsafah dan sains Islam. Digelar guru ketiga dalam ilmu logik kerana cemerlang. Begitu juga dalam syair, prosa, matematik, falak dan muzik. Menghasilkan buku2 seperti al-Qanun dan al-Najah. Beliau berpendapat, ilmu matematik boleh digunakan untuk mengenal Tuhan. Percaya bahwa tanpa tubuh yang tahan, ubat pun tidak berguna. Pada bulan Ramadhan tahun 428 H/1037M beliau meninggal di Hamadhan Iran pada usia 58 tahun

Read Post | comments

Tokoh Pelopor Ilmu Optik Cahaya

Sarjana yang menguasai ilmu falsafah dan sains antaranya ialah Abu Ali Muhammad Ibn al-Hasan Ibn al-Haitham, Alhazen/alhuzen adalah nama yang dikenal didunia barat. Beliau lahir di Basrah pada tahun 965m, meninggal di Mesir pada 1039M sebagai ahli optik, matematika dan astronomi. Memulakan hidup di Basrah dengan bekerja sambil belajar. Setelah beberapa lama menjadi pegawai pemerintah di sana, beliau memutuskan untuk menumpukan perhatian kepada pengajian dan penulisan.



Kemasyuran namanya membuat raja dinasti fatimah di mesir saat itu Al-Hakim Bin Amirillah (386-411 H/996-1021 M) untuk bisa mengatur banjir sungai Nil, yang kerap mengenangi lahan pertanian di mesir. Pernah tinggal di Mesir dan mengkritik aliran sungai Nil hingga mendapat perhatian serius pemerintah Mesir. Menjelajah jauh ke Aswan untuk menyelidik sungai itu. Tapi karena menurutnya itu tidak mungkin, untuk melindungi dirinya dari amarah peguasa saat itu dia berpura-pura sakit ingatan dan tidak diketahui kehidupannya setelah itu. Faedah diperoleh di Universiti al-Azhar apabila dapat menyalin buku matematik dan falak. Tahun-tahun terakhir hidupnya ia banyak menyalin naskah matematika dan meninggal tenang di Cairo.



Dikenali sebagai seorang yang teliti dan berhati-hati. Menulis tentang berbagai ilmu sains dan sastera. Banyak daripadanya adalah dalam bentuk risalah dan makalah. Berpendapat yang kebenaran hanyalah satu. Antara usaha beliau yang masyhur ialah kajian tentang optik dan penglihatan. Teori Muslim yang kekal digunakan hingga ke hari ini seperti teori Ibn Haitham yang mengemukakan bahwa cahaya terpancar dan melantun menghasilkan sudut yang sama secara normal pada permukaan yang melantun cahaya itu dan jenis cahaya yang berlainan bergerak secara lurus.



Ibnu Haitham menelurkan 200 karya tulis, antara lain tulisannya Maqalah fi Istikhraj Samt al-Qiblah (tentang teorama kota), Maqalah Fi Hayat al-Alam (astronomi), Kitab Fi al-Minasit (kamus optika), Fi al-maraya al-Muhriqah bi al-Dawair (tentang cermin yang dapat membakar), Maqalah Fi daw�al-Qamar (membahas cahaya dan gerak-gerik langit), fi Surah al-kusuf (mengenai penggunaan camera obscura/kamar gelap pada pengamatan gerhana matahari). Zawahir al-hasaq (tentang gejala senja), semua karyanya di terjemahkan kedalam bahasa eropa.



Dalam Bidang optika Ibnu Haitham mengadakan eksperimen untuk menentukan gerak rektiliner cahaya, sifat bayangan, penggunaan lensa, camera obscura, membuat lensa dan cermin lengkung. Temuan ilmiahnya yang terkenal adalah pendapatnya bahwa sinar cahaya bergerak mulai dari obyek dan berjalan menuju kemata. Benda akan terliht karena ia memantulkan sinar kedalam mata, Retina mata adalah tempat penglihatah dan bukan yang mengeluarkan cahaya. pendapat ini adalah kebalikan dair apa yang dikemukakan oleh Euclides dan ptolemaeus, pemikir Yunani yang berpendapat bahwa benda terlihat karena memancarkan cahaya.



Ibnu Haitham juga turut melakukan percobaan terhadap kaca yang dibakar dan dari situ tercetuslah teori lensa pembesar. Teori itu telah digunakan oleh para saintis di Itali untuk menghasilkan kaca pembesar pertama di dunia. Yang lebih menakjubkan ialah Ibnu Haitham telah menemukan prinsip isi padu udara sebelum seorang ilmuwan bernama Tricella mengetahui hal tersebut 500 tahun kemudian. Ibnu Haitham juga telah menengarai perihal gaya gravitasi bumi sebelum Issac Newton mengetahuinya.



Teori Ibnu Haitham mengenai jiwa manusia sebagai satu rentetan perasaan yang bersambung secara teratur telah memberikan ilham kepada ilmuwan Barat untuk menghasilkan tayangan gambar. Beberapa buah buku mengenai cahaya yang ditulisnya telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, antaranya adalah Light dan On Twilight Phenomena. Kajiannya banyak membahas mengenai senja dan lingkaran cahaya di sekitar bulan dan matahari serta bayang-bayang dan gerhana.



Menurut Ibnu Haitham, cahaya fajar bermula apabila matahari berada di garis 19 derajat ufuk timur. Warna merah pada senja akan hilang apabila matahari berada di garis 19 derajat ufuk barat. Dalam kajiannya, beliau juga berjaya menghasilkan kedudukan cahaya seperti bias cahaya dan pembalikan cahaya. Didalam bukunya Mizan al-Hikmah, ibn Haytam membahas density atmosphere dan hibungan ataranya dan tingginya, dia juga mepelajari refraksi atmosphere.



Ibnu Al Haitham wafat tahun 1039 sebagai pelopor di bidang optik dengan kamus optiknya (Kitab Al Manazhir) jauh sebelum Roger Bacon, Leonardo da Vinci, Keppler, dan Newton, penemu hukum pemantulan dan pembiasan cahaya (jauh sebelum Snellius), penemu alat ukur ketinggian bintang kutub, menerangkan pertambahan ukuran bintang-bintang dekat zenit.
Read Post | comments

Ilmuwan Astronomi Terbesar Islam

Al-Battani adalah seorang pakar ilmu falak Islam Nama lengkapnya adalah Abdullah Muhammad Ibn Jabir Ibn Sinan al-harrani al-Raqi al-Battani. Ilmu falak menjadi ilmu yang sangat diminati pada zaman kebangkitan Islam. Ilmu ini memperkatakan tentang pergerakan bintang dan kaitannya dengan bumi. Pakar-pakar falak pada zaman Abbasiyah dilantik sebagai pegawai-pegawai yang bertanggung-jawab dalam menasehati hal-hal astronomi.



Pencapaian sangat besar, ilmu-ilmu terkumpul dari pelbagai negara. Sumbangan al-Battani yang dapat dilihat dalam ilmu geometri, fizik, penaksiran dan kaji bintang. Beliau membetulkan kesilapan Batlaimus dari Yunani dalam bukunya, al-Mijisti. Mukadimahnya ialah kebaikan ilmu falak. Kajian dijalankan di balai cerap bintang di Rakqah. Ada juga dijelaskan hubungan ilmu falak dengan ilmu nujum, pergerakan cakerawala dan kesan-kesannya terhadap kejadian di bumi. Ilmu nujum disimpulkan sebagai karut semata.



Al Battani wafat tahun 929 sebagai ahli astronom terbesar Islam, beliau mengetahui jarak bumi dan matahari, penemu alat ukur gaya gravitasi dan alat ukur garis lintang dan busur bumi pada globe dengan ketelitian sampai 3 desimal, beliau menerangkan bahwa bumi berputar pada porosnya, telah mampu mengukur keliling bumi. (jauh sebelum Galileo), table astronomi dan orbit planet-planet.



Tabel Astronomi adalah Ilmu yang menjadi cabang astronomi ini berisi tabel-tabel berdasar hitungan menurut rumus aritmatika. Berkenaan dengan perjalanan gerak khusus bagi setiap bintang serta watak gerakan itu, cepat, lambat, lurus, balik dan seterusnya dengan menghitung gerakan-gerakannya menurut hukum-hukum yang berlaku. Tabel ini mengikuti bermacap prinsip dasar yang sudah ditetapkan yang menyangkut pengetahuan tentang apogee (titik terjauh dari bumi dan peredaran suatu satelit) dan deklinasi-deklinasi, berbagai macam gerakan dan bagaimana hal-hal ini melepaskan satu hingga pada lainnya.



Para sarjana menuliskan pada tabel-tabel disebut tabel-tabel astronomi (azyaj). Penetapan posisi bintang pada sewaktu-waktu tertentu dalam bidang ini disebut penyetelan tabulasi. Sarjana yang menulis beberapa buku tentang masalah ini adalah Al-Battani dan Ibnu Al-Khamad. Ibn ishaq sarjana yang melakukan observasi astronomi pada 619H/1222M

Read Post | comments

Tokoh Filsafat Sejarah Islam

Nama penuh ialah Abu Ali Ahmad Ibn Muhammmad Ibn Ya�kub Ibn Maskawaih. Lahir pada 941M di Rayy, sebuah kota yang berada di Iran. Hingga beranjak dewasa, ia habiskan waktunya di tanah kelahirannya. Seorang doktor yang ulung dan berkepakaran tinggi. Ahli sejarah berkemampuan tinggi, sarjana ilmu akhlak yang mahir dan berpengetahuan luas dalam bidang bahasa, sastera dan ilmu-ilmu klasik. Buku-buku beliau ialah : Uns al-Farid, Tajarub al-Umam (sejarah), kitab al-Tabikh (makanan) dan al-Asyribah (minuman). Juga, kitab al-Adwiah al-Mufradah (obat2an), kitab al-Fauz al-Saghir (metafizik). Pendapatnya, setiap perkara di dunia ada peranannya bersama. Akhlak tertinggi ialah lahirnya perbuatan baik secara teratur. Anak-anak perlu dilatih sejak kecil supaya nilai-nilai murni tertanam dalam jiwa mereka.



Ibn Miskawayh hidup Abad 10 dimana pada saat itu Dinasti Abasia berkuasa, penerjemahaan karya-karya dari berbagai bidang ilmu ke dalam bahasa Arab. Tak ayal jika banyak Dar al-Ilm (semacam perpustakaan umum) didirikan. Bukan hanya di pusat pemerintahan, Baghdad, tetapi juga di Kairo, Kordoba, dan di belahan dunia Islam lainnya. Ibn Miskawayh meninggalkan kota kelahirannya menuju Baghdad, Irak. Ia bekerja sebagai pustakawan di perpustakaan umum pada masa pemerintah dinasti Abasid. Ia bekerja di sana hingga beberapa kali pergantian kekuasaan terjadi. Perpustakaan bagi dirinya merupakan sekolah yang membuatnya mampu berinteraksi dengan berbagai ilmu pengetahuan. Dengan kedudukan sebagai pustakawan di Perpustakaan Malik �Adhdud Daulah, beliau dikenali sebagai �al-Khazin�.



Ia secara tekun dan serius melakukan kajian di bidang filsafat, sejarah dan kedokteran, bahkan kimia. Di antara kajian yang menjadi perhatian utamanya adalah filsafat Yunani dan sejarah. Kedua kajian inilah di kemudian hari mengantarnya menjadi intelektual yang mengagumkan dalam kedua bidang tersebut. Islam humanis. Pasalnya ia memiliki kecenderungan agar Islam dapat masuk ke dalam sistem praktik rasional yang lebih luas pada semua ranah kemanusiaan. Dengan kajian filsafat Yunani ia kemudian terpengaruh oleh pemikiran Neoplatonisme baik pada sisi teori maupun praktik. Label humanis bagi Ibn Miskawayh juga disematkan oleh kalangan pemikir Muslim, misalnya, Mohamed Arkoun pada 1969 menyematkan label terhadap dirinya sebagai seorang humanis. Namun hal ini dilihat dalam sudut pandang tradisi intelektual Islam, bukan dalam tradisi intelektual humanisme Eropa.



Dalam kajian filsafat etika, Ibn Miskawayh menelurkan karya monumental yaitu Tahdib al-Akhlaq (pembinaan akhlak). Dalam kitab yang terdiri atas tujuh bagian ini, secara umum ia membicarakan bagaimana seseorang dapat mencapai kebahagiaan tertinggi melalui moral yang sehat. Hal ini menggambarkan bagaimana berbagai bagian jiwa diharmonikan untuk mencapai kebahagiaan. Ini adalah peran filsuf moral atau etika memberikan resep bagi kesehatan moral yang berpijak pada kombinasi pengembangan intelektual dan praktik keseharian. Pada bagian awal dalam kitabnya, ia membicarakan tentang jiwa dan sifat-sifatnya. Seseorang akan mampu menggapai kebahagiaan hidup jika ia mampu menciptakan kebahagiaan moral dengan memenuhi sifat-sifat jiwa. Di antaranya adalah kedahagaan jiwa terhadap asupan ilmu.



Ibn Miskwayh memandang bahwa ilmu akan menuntun manusia untuk tak hanya bergantung kepada hal yang bersifat materi. Selanjutnya akan membuat manusia memiliki kebijaksanaan dalam meniti hidup yang akhirnya menjadikannya sebagai manusia yang sempurna. Itulah, kata Miskawayh, salah satu sifat yang dimiliki oleh jiwa. Dalam penjelasan berikutnya, ia menguraikan tentang jenis kebahagiaan dan sifat-sifat yang dimilikinya. Dalam pandangannnya, setiap manusia mampu mencapai setiap jenis kebahagiaan dengan cara memenuhi sifat-sifat kebahagiaan itu. Ada dua hal yang dapat mempengaruhi manusia dalam mencapai kebahagiaan itu, yaitu kondisi eskternal dan internal dirinya. Kondisi internal yang mempengaruhi pemikiran dan arah moral seseorang adalah kesehatan tubuh dan bagaimana kemampuan dirinya mengendalikan temperamen. Sedangkan kondisi eskternal adalah keadaan yang terkait dengan hubungan dirinya dengan orang lain serta lingkungan di sekitarnya. Di dalamnya termasuk, teman sepergaulan, anak-anaknya dan kesejahteraan dirinya.



Kedua kondisi inilah yang kemudian memperkaya jiwanya dalam mencapai kebahagiaan dirinya. Selain Tahdib al-Akhlaq, ia juga menulis kitab yang bertajuk Jawidan Khirad (hikmah yang tak lekang waktu) dan Tartib as-Saadah (kaidah kebahagiaan). Karya-karya tersebut mendapatkan pujian besar dari para ilmuwan barat dan dianggap sebagai karya yang dapat disejajarkan dengan Nicomachean Ethics karya Aristoteles. Ia juga menuliskan karya lain di bidang etika yaitu al-Fauz al-Akbar (kemenangan besar), al-Fauz al-asghar (kemenangan kecil) dianggap sebagai karya filsafat yang sejajar dengan karya Al-Farabi, Arau Ahl almadinah (pikiran penduduk kota). Kemudian Ajwibah wa al-Asilah fi an-Nafs wa al-Aql as-Siyar (tentang aturan hidup) dan Taharat an-Nafs (suci dari nafsu).



Sementara itu, dalam kajian sejarah Ibn Miskawayh menelurkan pula karya monumental. Salah satu karyanya adalah Tajarib al-Umam (pengalaman bangsa-bangsa), dianggap karyanya yang terbaik dalam bidang sejarah. Meski tak banyak, dalam bidang kedokteran ia menghasilkan karya yang bertajuk al-Asyribah, merupakan kajian tentang minuman dan pengaruhnya terhadap kesehatan. Setelah lama ia berada di Baghdad untuk belajar dan bekerja dengan berbagai karya gemilangnya, Ibn Miskawayh kemudian kembali ke Iran, tepatnya ke Kota Isfahan. Beberapa lama setelah kepulangan ke negerinya sendiri, Ibn Miskawayh meninggal pada 16 Februari 1030 M dalam usia 90 tahun.

Read Post | comments
 
© Copyright Tokoh Ternama All Rights Reserved.