10 MOST LIKED

Johann Gutenberg

Johann Gutenberg lahir di Jerman sekitar tahun 1400 di kota Mainz. Ia dianggap penemu mesin cetak. Apa yang sebetulnya dia lakukan adalah mengembangkan metode pertama penggunaan huruf cetak yang bergerak dan mesin cetak dalam bentuk begitu rupa sehingga pelbagai macam materi tulisan dapat dicetak dengan cepat dan tepat.



Tak ada penemuan yang terlompat dari pemikiran seseorang, tidak juga mesin cetak. Segel dan bulatan segel yang pengerjaannya menganut prinsip serupa dengan cetak blok sudah dikenal di Cina berabad-abad sebelum Gutenberg lahir dan suatu bukti menunjukkan bahwa di tahun 868 M sebuah buku cetakan sudah ditemukan orang di Cina. Proses serupa juga sudah dikenal orang di Eropa sebelum Gutenberg. Cetak blok memungkinkan pencetakan banyak eksemplar buku tertentu. Proses ini punya satu kelemahan: karena satu set baru serta komplit dari cukilan kayu atau logam harus dibuat untuk sebuah buku jadi tidaklah praktis untuk mencetak berbagai macam buku.



Sumbangan terpenting Gutenberg adalah penemuannya di bidang huruf cetak yang bisa bergerak. Dalam perkara ini pun hal serupa sudah diketemukan di Cina sekitar pertengahan abad ke-11 oleh seorang bernama Pi Sheng. Huruf-huruf cetak aslinya terbuat dari semacam tanah yang tidak bisa tahan lama. Sementara itu beberapa orang Cina dan Korea sudah melakukan serentetan penyempurnaan dan berhasil baik sebelum Gutenberg. Orang-orang Korea menggunakan huruf cetak metal dan pemerintah Korea membantu sebuah pabrik peleburan untuk memproduksi huruf cetak di awal abad ke-15. Lepas dari semua ini, keliru juga jika menganggap Pi Sheng seorang yang punya pengaruh spesial. Pada tingkat pertama, Eropa tidak belajar huruf cetak bergerak dari Cina melainkan atas kreasinya sendiri. Kedua, mencetak dengan cara huruf cetak bergerak belum pernah digunakan secara umum di Cina sendiri sampai baru-baru ini saja tatkala prosedur percetakan modern mereka pelajari dari Barat.



Ada empat komponen esensial cara percetakan modern. Pertama, huruf cetak yang bergerak, berikut beberapa prosedur penyetelan dan peletakan huruf-huruf yang mapan. Kedua, mesin cetak itu sendiri. Ketiga, tinta yang serasi untuk menghasilkan cetakan. Keempat, bahan semisal kertas untuk mencetaknya. Itulah unsur satu-satunya dari proses cetak Gutenberg yang sudah siap jadi. Meskipun orang lain pernah melakukan macam-macam pekerjaan terhadap tiap-tiap komponen itu, namun Gutenberg telah berhasil melakukan macam-macam penyempurnaan. Misalnya, dia mengembangkan metal logam campuran untuk huruf cetak; menuangkan cairan logam untuk huruf cetak blok secara tepat dan teliti; minyak tinta cetak serta alat penekan yang diperlukan untuk mencetak.



Sumbangan pikiran Gutenberg secara keseluruhan lebih besar dari siapa pun juga dalam hal penyempurnaan mesin cetak. Arti pentingnya terutama terletak pada keberhasilannya menggabungkan semua unsur mesin cetak menjadi suatu sistem yang efektif dan produktif. Karena itu mesin cetak berbeda dengan penemuan-penemuan lain sebelumnya, merupakan proses produksi besar-besaran yang utama. Sebuah buku hasil cetakan tak banyak beda dengan sebuah buku hasil tulisan tangan. Kelebihan mesin cetak dengan demikian terletak pada segi produksi besar-besarannya. Apa yang telah dikembangkan oleh Gutenberg bukanlah sebesar sebuah alat atau penemuan akal dan bukan sekadar serentetan penyempurnaan, melainkan suatu proses produksi lengkap.



Gutenberg tidak pernah tampak sebagai seorang usahawan; benar-benar dia tidak punya keinginan dapat uang dari hasil penemuannya. Dia sering terlibat dengan dakwaan pengadilan yang mengakibatkan keharusan baginya membayar tebusan dalam bentuk alat-alat perlengkapannya kepada temannya bernama Johann Fust. Gutenberg wafat tahun 1468 di kota Mainz.



Salah satu pengaruh Gutenberg dalam sejarah dunia dapat mendatangkan keuntungan jika kita hubungkan dengan perkembangan di Cina dan Eropa di masa-masa berikutnya. Pada saat Gutenberg lahir kedua daerah itu hampir sama majunya. Tetapi sesudah Gutenberg menemukan mesin cetak Eropa melesat maju dengan cepatnya sedangkan Cina yang masih menggunakan cetak blok perkembangannya agak lambat. Mungkin berlebihan jika kita bilang perkembangan percetakan satu-satunya faktor yang jadi penyebab perbedaan tingkat kemajuan tetapi penemuan itu jelas punya arti penting yang tak bisa disingkirkan.
Read Post | comments

Perkembangan Kebudayaan Sebelum Masehi

Sejak Nabi Adam AS turun ke dunia, perkembangan populasi manusia sangat cepat. Nabi Syith AS merupakan keturunan pertama dari Nabi Adam AS yang dikaruniai kenabian. Nabi Syith AS memiliki pengetahuan yang tinggi karena dianugrahi otak yang cerdas. Beliau banyak belajar ilmu pengetahuan dari bapaknya Adam AS. Dari Nabi Syith AS lah ilmu pengetahuan mulai berkembang luas.



Nabi Syith AS menetapkan kaidah hukum. Sejak terjadinya perkara anak Adam Habil dan Qabil, maka sejak jaman Nabi Syith AS telah ada ketetapan mengenai hukum pidana. Nabi Syith AS telah membuat ketetapan takaran hingga orang dapat membagi makanan secara adil. Selain itu beliau mengembangkan ilmu hitung, ilmu falaq atau ilmu perbintangan sehingga pada masa itu ilmu pengetahuan sudah berkembang pesat.



Pada masa Nabi Nuh AS kebudayaan pun bahkan sudah semakin maju yang terbukti telah mampu membuat Kapal Besar kala terjadi banjir besar yang menenggelamkan dunia. Setidaknya bisa dibayangkan pula bagaimana tingginya tingkat kebudayaan pada saat itu, pada alat-alat yang dipergunakan untuk membuat kapal tersebut dan kebutuhan segala perlengkapannya.



8000 SM Wujud Pertanian Bercocok Tanam

8000 SM Wujud bandar Jericho

6500 SM Wujud bandar Catal Hayuk di Turki

6000 SM TAMADUN PERTAMA SUMERIA

5000 SM ORANG MULAI TAMADUN MESIR

5000 SM TAMADUN HWANG HO CHINA

4500 SM ORANG SUMER MENETAP / PERTANIAN

4300 SM KERAJAAN HULU DAN HILIR MESIR

4000 SM Penggunaan Batu Bata Mesir dan Assiria

3500 SM - 2340 SM KERAJAAN SUMERIA

3100 SM MENES / KERAJAAN TAMADUN MESIR

3000 SM Pembajak Sawah Mesir dan Mesopotamia

3000 SM ORANG SUMERIA MEMBANGUN KOTA

3000 SM - 2700 SM DINASTI PERTAMA MESIR

3000 SM Penggunaan Roda - Asia

2750 SM RAJA SAGON MENGUASAI SUMERIA

2600 SM KHUFU (CHEOPS)

2500 SM - 1500 SM TAMADUN MOHENJO DARO HARAPPA

2400 SM IMPERIUM SEMITIK PERTAMA

2371 SM - 2006 SM KERAJAAN AKKAD

2300 SM - 700 SM Pengecoran Logam di Eropa

2205 SM - 1766 SM HSIA CINA

2113 SM - 2006 SM KERAJAAN UR

2000 SM - 1530 SM KERAJAAN BABYLON LAMA

2000 SM - 1500 SM IMPERIUM MESOPOTAMIA

1792 SM - 1750 SM CODE HAMMURABI

1766 SM - 1050 SM KERAJAAN SHANG CHINA

1750 SM IBRAHIM DI KANAAN

1700 SM CODE HAMMURABI BABYLON

1700 SM - 1550 SM BANGSA HYKSOS � ISRAEL

1500 SM - 1200 SM KEJAYAAN MESIR

1400 SM YERICHO DIHANCURKAN YUSAK

1377 SM - 1360 SM FIRAUN IKHNATON/ARMENOPHIS IV

1300 SM NABI MUSA

1230 SM KELUAR ISRAEL DARI MESIR

1100 SM - 626 SM Masa Kerajaan Assyria

1100 SM LUQMANUL HAKIM

1050 SM - 256 SM DINASTI CHOU CHINA

1004 SM NABI DAUD AS

998 SM DAUD JADI RAJA ISRAEL

965 SM - 926 SM SULAEMAN AS - KERAJAAN

926 SM KERAJAAN PECAH

926 SM - 721 SM UTARA ILYAS

956 SM - 586 SM SELATAN YESAYA DAN MIKHA

800 SM HOMER

696 SM - 642 SM DEWA-DEWA KRISIS AGAMA

628 SM - 551 SM ZOROASTER

626 SM - 539 SM Kerajaan Chaldea

625 SM NEBUKADNEZAR RAJA BABYLON

624 SM - 546 SM Thales

621 SM HUKUM KITAB ULANGAN

610 SM - 546 SM Anaximander

599 SM - 527 SM MAHAVIRA

590 SM - 529 SM CYRUS YANG AGUNG

582 SM - 496 SM Phytagoras

563 SM - 483 SM BUDDHA

551 SM - 479 SM KONG HU-CU

538 SM FIRMAN CYRUS II

500 SM Penggunaan Sempoa Cina

470 SM - 399 SM SOCRATES

460 SM - 370 SM DEMOCRITUS

427 SM - 347 SM PLATO

384 SM - 322 SM ARISTOTELES

371 SM - 289 SM MENG-TSE (MENCIUS)

356 SM - 323 SM ALEXANDER YANG AGUNG

333 SM ALEXANDER MASUK YERUSALEM

300 SM Aristarchus

300 SM Ilmu ukur EUCLID yunani

300 SM - 232 SM ASOKA

287 SM - 212 SM ARCHIMEDES

276 SM - 196 SM Eratosthenes

259 SM - 210 SM SHIH HUANG TI

200 SM Sekrup Archimedes, Yunani

168 SM ANTIOCHUS IV

142 SM KEMERDEKAAN YAHUDI DARI SYRIA

100 SM - 44 SM JULIUS CAESAR

65 SM POMPEYUS - ROMAWI

27 SM - 14 SM AGUSTUS CAESAR

36 SM Nabi Yahya AS - Herodes dan Herodia

06 SM - 30 M NABI ISA AS - AL MASIH

Read Post | comments

The 100 - Peringkat Orang Paling Berpengaruh dalam Sejarah

01. Nabi Muhammad - Penyebar Agama Islam dan Penguasa Arabia

02. Isaac Newton - Fisikawan, Pencetus Teori Grafitasi Umum dan Hukum Gerak

03. Nabi Isa - Al-Masih Putra Maria

04. Buddha - Pendiri Agama Budha

05. Kong Hu Cu - Pendiri Agama Kong Hu Cu

06. Santo Paulus - Penyebar Ajaran Kristen

07. Ts'ai Lun - Penemu Kertas

08. Johann Gutenberg - Mengembangkan Mesin Cetak

09. Christopher Columbus - Pemimpin Eropa ke Amerika

10. Albert Einstein - Fisikawan Penemu Teori Relativitas

11. Louis Pasteur - Ilmuwan Penemu Pasteurisasi

12. Galileo Galilei - Astronom yang secara Akurat mengemukakan Teori Heliosentris

13. Aristoteles - Filsuf Yunani yang Berpengaruh

14. Euklides - Matematikawan membuktikan tentang Geometri

15. Nabi Musa - Nabi Terbesar Yahudi

16. Charles Robert Darwin - Mendeskripsikan Teori Evolusi

17. Kaisar Qin Shi Huang - Kaisar Tiongkok

18. Augustus Caesar - Kaisar Pertama Kekaisaran Romawi

19. Nicolaus Copernicus - Astronom salah satu Tokoh Teori Heliosentris

20. Antone Laurent Lavoisier - Bapak Kimia Modern

21. Constantine Yang Agung - Kaisar Romawi - Kristen Agama Resmi Negara

22. James Watt - Mengembangkan Mesin Uap

23. Michael Faraday - Fisikawan dan Kimiawan Induksi Elektromagnetik

24. James Clerk Maxwell - Fisikawan Penemu Spektrum Elektromagnetik

25. Martin Luther - Pendiri Agama Protestan dan Aliran Lutheran

26. George Washington - Presiden Pertama Amerika Serikat

27. Karl Heinrich Marx - Bapak Komunisme

28. Orville Wright & Wilbur Wright - Penemu Pesawat Terbang

29. Jengis Khan - Penakluk Dari Mongol

30. Adam Smith - Ekonom Pelopor Kapitalisme

31. Edward de Vere - Kemungkinan menulis karya yang berkaitan William Shakespeare

32. John Dalton - Kimiawan dan Fisikawan Penemu Teori Atom

33. Alexander Yang Agung - Iskandar Zulkarnaen Penakluk dari Makedonia

34. Napoleon Bonaparte - Kaisar Penakluk dari Bangsa Prancis

35. Thomas Alva Edison - Penemu Bola Lampu dan Fonograf dll

36. Antony Van Leeuwenhoek - Ahli Mikroskop dan Kehidupan Mikroskopis

37. William Thomas Green Morton - Pelopor Anestesiologi

38. Guglielmo Marconi - Penemu Radio

39. Adolf Hitler - Penakluk dan Pemimpin Blok Poros dalam Perang Dunia II

40. Plato - Filusuf Yunani

41. Oliver Cromwell - Politikus Inggris dan Pemimpin Militer

42. Alexander Graham Bell - Salah Seorang Penemu Telepon

43. Alexander Fleming - Penemu Penicilin, Bakteriologi, Imunologi dan Kemoterapi

44. John Locke - Filsuf dan Teolog Liberal

45. Ludwig Van Beethoven - Komponis Musik Klasik

46. Werner Karl Heisenberg - Pencetus Prinsip Ketidakpastian

47. Louis Jacques mande Daguerre - Penemu dan Pelopor Fotografi

48. Simon Bolivar - Pahlawan dari Venezuela, Kolombia, Ekuador, Peru dan Bolivia

49. Rene Descartes - Filsuf Rasionalis dan Matematikawan

50. Umar Ibn Al-Khattab - Khalifah ke 2 memperluas Daulah Khilafah Islamiah

51. Paus Urbanus II - Penyeru Perang Salib

52. Michelangelo Bounarroti - Pelukis, Pematung dan Arsitek

53. Asoka - Raja India mengembangkan Agama Budha

54. Santo Augustinus - Teolog Kristen Awal

55. William Harvey - Penemu Sirkulasi Darah

56. Ernest Rutherford - Fisikawan

57. Yohanes Calvin - Tokoh Reformasi Gereja dan Pendiri Calvinisme

58. Gregor Johann Mendel - Penemu Teori Genetika

59. Max Karl Ernst Lugwig Planck - Fisikawan mengemukakan Thermodinamika

60. Joseph Lister - Pelaku Penemuan Antiseptik

61. Nikolaus August Otto - Penemu Mesin Pembakaran 4 Tak

62. Francisco Pizarro - Penekluk Inka - Peru dari Bangsa Spanyol

63. Hernando Cortes - Penakluk Mexico dari Bangsa Spanyol

64. Thomas Jefferson - Presiden ke 3 Amerika Serikat

65. Ratu Isabella I - Penguasa Spanyol penyokong Christopher Colombus

66. Joseph Stalin - Tokoh Revolusioner dan Penguasa Uni Soviet

67. Julius Caesar - Penguasa Roma

68. Raja William I Sang Penakluk - Peletak Pembangunan Inggris Modern

69. Sigmund Freud - Pendiri Sekolah Freud untuk Psikologi

70. Edward Jenner - Penemu Vaksin Cacar

71. Wilhelm Conrad Roentgen - Penemu Sinar X

72. Johann Sebastian Bach - Komponis Musik Klasik

73. Lao Tzu - Pendiri Taoisme

74. Voltaire - Penulis dan Filosof

75. Johannes Kepler - Astronom Penemu Hukum Pergerakan Planet

76. Enrico Fermi - Salah Satu Tokoh Abad Atom, Bapak Bom Atom

77. Leonhard Euler - Matematikawan Penemu Kalkulus Diferensial

78. Jean Jacques Rousseau - Filsuf dan Pengarang Prancis

79. Niccolo Machiavelli - Penulis Sang Pangeran (Risalat Politik)

80. Thomas Robert Malthus - Ekonom dan Kependudukan serta Kemasyarakatan

81. John Fitzgerald Kennedy - Presiden AS mendirikan Program Luar Angkasa Apollo

82. Gregory Pincus - Endokrinolog menemukan Pil KB

83. Mani - Nabi Iran ke 3 - Pendiri Manicheanisme

84. Lenin - Tokoh revolusioner dan Pemimpin Rusia

85. Kaisar Sui Wen - Menyatukan Tiongkok dan Pendiri Dinasti Sui

86. Vasco Da Gama - Navigator Penemu Rute Pelayaran Eropa-India

87. Cyrus Yang Agung - Pendiri Kekaisaran Persia

88. Tsar Peter Yang Agung - Mendekatka Rusia kepada Eropa

89. Mao Zedong - bapak Maoisme Komunisme Tiongkok

90. Sir Francis Bacon - Filsuf menggambarkan Metoda Ilmiah secara induktif

91. Henry Ford - Pembuat Mobil Model T

92. Meng Tse - Filsuf Pendiri Sekolah Konfusianisme

93. Zarathustra - Pendiri Zoroastrianisme

94. Ratu Elizabeth I - Ratu Inggris memperbaiki Gereja Inggris setelah Ratu Mary

95. Mikhail Sergeyevich Gorbachev - Perdana Menteri Rusia mengakhiri Komunisme

96. Raja Menes - Menyatukan Mesir Atas dan Mesir Bawah

97. Kaisar Charlemagne - Kaisar Romawi Suci

98. Homer - Penyair Epik

99. Kaisar Justinianus I - Kaisar Romawi menaklukan kembali Mediterania

100. Mahavira - Pendiri Jainisme
Read Post | comments

Laksamana Cheng Ho

Cheng Ho � Nama aslinya Ma He atau Ma Sanbao - Haji Mahmud Shams 1371 � 1433 dari Yunnan adalah seorang pelaut dan penjelajah Tiongkok terkenal yang melakukan beberapa penjelajahan antara tahun 1405 hingga 1433. ia adalah seorang kasim Muslim yang menjadi kepercayaan Kaisar Yongle dari Tiongkok yang berkuasa tahun 1403 � 1424 yaitu Kaisar ke 3 Dinasti Ming. Ketika pasukan Ming menaklukan Yunnan, Cheng Ho ditangkap dan dijadikan orang kasim. Ia adalah orang bersuku Hui, suku bangsa yang secara fisik mirip dengan suku Han, namun beragama Islam.



Cheng Ho berlayar ke Malaka pada abad ke 15. Saat itu seorang putri Tiongkok, Han Li Po dikirim oleh Kaisar Tiongkok untuk menikahi Raja Malaka Sultan Mansur Shah. Pada tahun 1424 kaisar Yongle wafat dan penggantinya Kaisar Hongxi memutuskan untuk mengurangi pengaruh kasim di lingkungan kerajaan. Cheng Ho melakukan satu ekspedisi lagi pada masa Kaisar Xuande.



Cheng Ho melakukan ekspedisi ke berbagai daerah di Asia dan Afrika seperti : Vietnam, Taiwan, Malak, Indonesia, Srilangka, India, Persia, Arab, Mesir dan Mozambik. Karena beragama Islam, para temannya mengetahui bahwa Cheng Ho sangat ingin melakukan ibadah Haji ke Mekkah seperti yang telah dilakukan almarhum ayahnya, tetapi para arkeolog dan para ahli sejarah belim mempunyai bukti kuat mengenai hal ini.



Cheng Ho melakukan ekspedisi sedikitnya tujuh kali dengan menggunakan kapal armadanya.

Pelayaran ke 1 tahun 1405 - 1407 : Champa, Jawa, Palembang, Malaka, Aru, Sumatra, Lambri, Ceylon, Kollam, Cochin, Calicut

Pelayaran ke 2 tahun 1407 � 1408 : Champa, Jawa, Siam, Sumatra, Lambri, Calicut, Cochin, Ceylon

Pelayaran ke 3 tahun 1409 � 1411 : Champa, Jawa, Malaka, Siam, Sumatra, Quilon, Lambri, Calicut, Cochin, Ceylon, Kaya, Coimbatore, Puttanpur

Pelayaran ke 4 tahun 1413 � 1415 : Champa, Jawa, Palembang, Malaka, Sumatra, Kahal, Pahang, Kelantan, Aru, Lambri, Calicut, Cochin, Ceylon, Hormus, Maladewa, Mogadishu, Brawa, Malindi, Aden, Muscat, Dhufar

Pelayaran ke 5 tahun 1416 � 1419 : Champa, Jawa, Malaka, Sumatra, Pahang, Lambri, Calicut, Cochin, Ceylon, Sharwayn, Hormus, Maladewa, Mogadishu, Brawa, Malindi, Aden

Pelayaran ke 6 tahun 1421 � 1422 : Hormuz, Afrika Tmur dan negara-negara di Jazirah Arab

Pelayaran ke 7 tahun 1430 � 1433 : Champa, Jawa, Palembang, Malaka, Sumatra, Calicut, Ceylon, Hormus



Cheng Ho memimpin 7 ekspedisi ke tempat yang disebut oleh orang China Samudra Barat. Ia membawa banyak hadiah dan lebih dari 30 utusan kerajaan ke China termasuk Raja Alagonakkara dari Sri Lanka yang datang ke China untuk meminta maaf kepada Kaisar. Catatan perjalanan Cheng Ho pada dua pelayaran terakhir yang diyakini sebagai pelayaran terjauh sayangnya dihancurkan oleh Kaisar Dinasti Ching.



Cheng Ho mengunjungi kepulauan Indonesia selama tujuh kali. Ketika ke Samudra Pasai ia memberi lonceng raksasa �Cakra Donya� kepada Sultan Aceh. Tahun 1415 berlabuh di Muara Jati Cirebon dan menghadiahibeberapa cinderamata khas Tiongkok kepada Sultan Cirebon. Dalah satu peninggalannya sebuah piring yang bertuliskan ayat Kursi masih tersimpan di Keraton Kasepuhan Cirebon. Pernah dalam perjalanannya melalui laut Jawa, orang kedua dalam armada yaitu Wang Jinghong sakit keras. Wang akhirnya turun di pantai Simongan Semarang dan menetap disana dengan bukti peninggalan Kelenteng Sam Po Kong. Cheng Ho juga pernah berkunjung ke Kerajaan Majapahit pada masa pemerintahan Raja Wikramawardhana.



Cheng Ho adalah penjelajah dengan armada kapal terbanyak sepanjang sejarah dunia yang pernah tercatat. Selain itu dia adalah pemimpin yang arif dan bijaksana, mengingat dengan armada yang begitu banyaknya beliau dan para anak buahnya tidak pernah menjajah negara atau wilayah dimana pun tempat para armadanya merapat. Majalah Life menempatkan Cheng Ho sebagai nomor 14 orang terpenting dalam milenium terakhir. Perjalanan Cheng Ho ini menghasilkan peta navigasi Cheng Ho yang mampu mengubah peta navigasi dunia sampai abad 15.
Read Post | comments

Peletak Dasar Ilmu Sosial

Ibnu Khaldun lahir dalam keluarga politik di Tunisia pada tahun 1332. Nama lengkapnya Waliud-Din Abu Zaid Abdur-Rahman Ibn Muhammad Ibn Khalid Ibn al-Khattab. Ayahnya seorang pemerintah tentera, ulama dan ahli bahasa. Mula belajar al-Qur�an dari ayahnya dan belajar tafsir, Hadith, fiqh, bahasa dan sastera. Setelah umur 16 tahun, mula belajar ilmu logik dan falsafah. Ia menjalin hubungan rapat dengan keluarga pemerintah Morocco pada 1347M.



Ibnu Khaldun dipilih sebagai duta ke Castille untuk mengadakan perjanjian damai dengan Frederick 4. Ia mengasingkan diri ke tanah perkuburan di Timur Telemsan selama 4 tahun dan menulis buku yang sangat terkenal yaitu Muqaddimah. Pada tahun 1378 pulang ke Tunisia dan tahun 1382 menerima jabatan hakim di Mesir dan menumpukan perhatian dalam pengajaran.



Ibnu Khaldun meninggal dunia pada tahun 1406 di Kaherah. Ia pernah menulis buku dalam banyak bidang. Buku Muqaddimah Ibn Khaldun membincangkan tamadun manusia, geografi, pembangunan yang luas dan keadaan semasa masyarakat. Pengalaman yang diperoleh sewaktu merantau menjadikan dirinya seorang yang berwibawa dan penuh pengalaman. Ia merupakan peletak dasar dan penyumbang besar dalam ilmu kemasyarakatan. Begitu juga dalam dunia pendidikan, pendapatnya yang terkenal ialah perlakuan kasar terhadap pelajar memberi kesan negatif dalam usaha menyampaikan ilmu pengetahuan.

Read Post | comments

Pengembara Ibnu Batutah

Abu Abdullah Muhammad bin Battutah lahir tanggal 24 februari 1304 adalah seorang pengembara Maroko. Atas dorongan Sultan Maroko ia mendiktekan beberapa perjalanan pentingnya kepada sarjana bernama Ibnu Juzay yang ditemuinya ketika sedang berada di Iberia. Meskipunmengandung beberapa kisah fiksi, rihlah merupakan catatan perjalanan dunia terlengkap yang berasal dari abad ke 14. Hampir semua yang diketahui tentang kehidupan Ibnu Batutah datang dari dirinya sendiri. Meskipun dia mengklaim bahwa hal-hal yang diceritakannya adalah apa yan dilihatnya dan dialami sendiri, kita bisa tahu kebenaran dari cerita tersebut. Sekitar usia 20 tahun Ibnu Batutah berangkat haji. Setelah selesai, dia melanjutkan perjalanan hingga melintasi 120.000 km sepanjang dunia Muslim (sekitar 44 negara modern)



Perjalanan ke Mekkah dilaluinya melalui jalan darat, menyusuri pantai Afrika Utara hingga tiba di Cairo. Pada titik ini ia masih berada dalam wilayah Mamruk yang relatif masih aman. Jalur yang umum digunakan menuju Mekkah ada tiga dan Ibnu Batutah menggunakana jalur yang jarang digunakan yaitu pengembaraan menuju Sungai Nil, dilanjutkan ke arah Timur dengan jalur darat menuju dermaga Laut Merah di Aydhad. Tetapi ketika mendekati kota tersebut ia dipaksa kembali karena pertikaian lokal. Kembali ke Kairo ia menggunakan jalur ke 2 ke Damaskus dengan alasan anjuran orang yang ditemuinya di perjalanan pertama, bahwa hanya akan sampai di Mekkah jika telah melalui Suriah. Keuntungan lain ketika memakai jalur pinggiran adalah ditemuinya tempat-tempat suci sepanjang jalur tersebut, Hebron, Yerusalem dan Betlehem dan penguasa Mamluk memberi perhatian khusus untuk mengamankan para peziarah.



Setelah menjalani Ramadhan di Damaskus, Ibnu Batutah bergabung dengan suatu rombongan yang menempuh jarak 800 mil dari Damaskus ke Madinah tempat dimakamkannya Nabi Muhammad. Empat hari kemudian dia melanjutkan perjalanannya ke Mekkah. Setelah melaksanakan Haji, sebagai renungannya ia kemudian memutuskan untuk melenjutkan mengembara. Tujuan selanjutnya adalah �il-Khanate� sekarang Irak dan Iran. Dengan cara bergabung dengan suatu rombongan, dia melintasi perbatasan menuju Mesopotamia dan mengunjungi Najaf, tempat dimakamkannya Sayidina Ali. Dari sana dia melanjutkan ke Basrah lalu Isfahan, kemudian Shiraz dan Bagdad. Disana ia bertemu Abu Sa'ad pemimpin terakhir Il-Khanate dan ia mengembara bersama rombongan penguasa, kemudian berbelok ke utara menuju Tabzir di Jalur Sutra. Kota ini merupakan gerbang menuju Mongol yang merupakan pusat perdagangan penting. Setelah perjalanan ini Ibnu Batutah kembali ke Mekkah untuk melaksanakan Haji ke 2 dan tinggal selama setahun sebelum melakukan perjalanan lagi yang kedua melalui Laut Merah dan Pantai Afrika Timur. Persinggahan pertamanya adalah Aden dengan tujuan perniagaan menuju semenanjung Arab dari sekitar Samudra Indonesia. Akan tetapi sebelum itu ia memutuskan untuk melakukan petualangan terakhir dan mempersiapkan suatu perjalanan sepanjang Pantai Afrika.



Menghabiskan sekitar seminggu di setiap daerah tujuannya, Ibnu Batutah berkunjung ke Ethiopia, Mogadishu, Mombasa, Zanzibar, Kilwa dan beberapa daerah lainnya. Mengikuti perubahan arah angin, bersama kapal yang ditumpanginya kembali ke Arab Selatan. Setelah menyelesaikan petualangannya, sebelum menetap, ia berkunjung ke Oman dan Selat Hormuz dan setelah selesai ia berziarah ke Mekkah lagi. Setelah setahun disana, ia memutuskan untuk mencari pekerjaan di kesultanan Delhi. Untuk keperluan bahasa, dia mencari penterjemah di Anatolia. Kemudian dibawah kendali Turki Saljuk, ia bergabung dengan sebuah rombongan menuju India. Pelayaran Laut dari Damaskus mendaratkannya di Alanya di pantai selatan Turki sekarang. Dari sini ia mengelana ke Konya dan Sinope di pantai laut Hitam. Setelah menyebrangi laut Hitam, ia tiba di Kaffa di Crimea dan memasuki tanah Golden Horde. Dari sana ia membeli kereta dan bergabungdengan rombongan Ozbeg, Khan dari suku Golden Horde dalam suatu perjalanan menuju Astrakhan di sungai Volga.
Read Post | comments

Tokoh Filsafat Teologi Kristen

Filosof Itali Thomas Aquinas masyhur karena tulisan-tulisan teologinya, khusus tulisan Summa Theologia-nya yang mungkin pernyataan yang punya bobot kuasa terbesar dalam doktrin teologi Katolik yang pernah ada. Tak salah kalau dibilang, tak pernah ada orang yang menggarap sistem filosofi yang begitu lengkap dan begitu terperinci dan begitu berpertimbangan cermat seperti dilakukan oleh Thomas Aquinas. Kalaulah tidak setuju dengan asumsi atau kongklusi Aquinas, toh tidak bisa tidak akan terkesan terhadap kehebatan orang ini. Tetapi, sebagian tulisan-tulisan Aquinas berisikan masalah abstrak dan metafisika yang awam tidak melihat makna praktisnya.



Dia memasalahkan soal-soal etika juga. Tetapi dalam tulisan-tulisannya, walaupun dia sistematiskan keyakinan-keyakinan Katolik sebelumnya, tidaklah mencerminkan sebuah perubahan besar dalam cita-cita etika atau dalam pandangan politik. Juga tampaknya para pembaca tulisan-tulisan Aquinas tidak lantas terpengaruh menjadi pemeluk Katolik atau Kristen. Karena itu, betapa pun pandai dan cermat spekulasi Aquinas, semua pun meragukan tulisan-tulisan itu punya pengaruh banyak terhadap perilaku manusia atau terhadap jalannya arah sejarah. Atas dasar itulah dia tidak terlalu mendapat tempat dari daftar utama buku �seratus tokoh paling berpengaruh dalam sejarah�.
Read Post | comments

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah

Taqiyyudin Ahmad bin Abdilhalim bin Taymiyyah. Ia berasal dari keluarga taqwa. Ayahnya Syihabuddin bin Taymiyyah. Seorang Syaikh, hakim, khatib, 'alim dan wara'. Kakeknya Majduddin Abul Birkan Abdussalam bin Abdullah bin Taymiyyah Al-Harrani. Syaikhul Islam, Ulama fiqih, ahli hadits, tafsir, Ilmu Ushul dan hafidz. Lahir di harran, 10 Rabiul Awwal 661 H di zaman ketika Baghdad merupakan pusat kekuasaan dan budaya Islam. Ketika berusia enam tahun, Taymiyyah kecil dibawa ayahnya ke Damaskus.



Di Damaskus ia belajar pada banyak guru. Ilmu hitung, khat, Nahwu, Ushul fiqih merupakan bagian dari ilmu yang diperolehnya. Di usia belia ia telah mereguk limpahan ilmu utama dari manusia utama. Dan satu hal ia dikaruniai Allah Ta'ala kemampuan mudah hafal dan sukar lupa. Hingga dalam usia muda, ia telah hafal Al-qur'an. Tak hanya itu, iapun mengimbangi ketamakannya menuntut ilmu dengan kebersihan hatinya. Ia amat suka menghadiri majelis-majelis mudzakarah (dzikir). Pada usia tujuh belas tahun kepekaannya terhadap dunia ilmu mulai kentara. Dan umur 19, ia telah memberi fatwa.



Ibnu Taymiyyah amat menguasai rijalul Hadits (perawi hadits) dan Fununul hadits (macam-macam hadits) baik yang lemah, cacat atau shahih. Beliau memahami semua hadits yang termuat dalam Kutubus Sittah dan Al-Musnad. Dalam mengemukakan ayat-ayat sebagai hujjah, ia memiliki kehebatan yang luar biasa, mampu mengemukakan kesalahan dan kelemahan para mufassir. Tiap malam ia menulis tafsir, fiqh, ilmu 'ushul sambil mengomentari filosof. Sehari semalam ia mampu menulis 4 kurrosah (buku kecil) yang memuat berbagai pendapatnya dalam bidang syari'ah. Ibnul Wardi menuturkan dalam Tarikul Ibnul Warid bahwa karangan beliau mencapai lima ratus judul.



Beliau seorang mujahid. Tahun 700 H, Syam dikepung tentara tar-tar. Ia mendatangi walikota Syam. Dengan mengemukakan ayat Alqur'an ia bangkitkan keberanian membela tanah air menghalau musuh. Kegigihannya itu membuat ia dipercaya untuk meminta bantuan sultan di Kairo. Dengan argumentasi yang matang, ia mampu menggugah hati sultan yang mengerahkan tentaranya ke Syam sehingga akhirnya diperoleh kemenangan. Pada Ramadhan 702 H, beliau terjun sendiri kemedan perang Syuquq yang menjadi pusat komando pasukan tar-tar. Bersama tentara Mesir, mereka semua maju bersama dibawah komando Sultan. Dengan semangat Allahu Akbar yang menggema mereka berhasil mengusir tentara tar-tar. Syuquq dapat dikuasai.



Pemikiran Ibnu Taymiyyah tak hanya merambah bidang syar'i, tapi juga mengupas masalah politik dan pemerintahan. Pemikiran beliau dalam bidang politik dapat dikaji dari bukunya Minhaj as-Sunnah an-Nabawiyah fi naqdh Kalam as-Syi'ah wal Qadariyah (Jalan Sunnah Nabi dalam pemyangkalan terhadap keyakinan kalangan Syi'ah dan Qadariyah), As-Siyasah as-Syar'iyah (Sistem Politik Syari'ah), Kitab al-Ikhriyaratul 'Ilmiyah (Kitab aturan-aturan yuridis yang berdiri sendiri) dan Al-Hisbah fil Islam (Pengamat terhadap kesusilaan masyarakat dalam Islam)



Sebagai penganut aliran salaf, beliau hanya percaya pada syari'at dan aqidah serta dalil-dalilnya yang ditunjukkan oleh nash-nash. Karena nash tersebut merupakan wahyu yang berasal dari Allah Ta'ala. Aliran ini tak percaya pada metode logika rasional, karena metode semacam ini tidak terdapat pada masa sahabat maupun tabi'in. Dalam masalah Ushuludin, fiqih, Akhlaq selalu ia kembalikan pada Qur'an dan Hadits yang mutawatir. Bila tidak dijumpai maka ia bersandar pada pendapat para sahabat, meskipun seringkali memberi dalilnya berdasar perkataan tabi'in dan atsar yang mereka riwayatkan.



Menurut Ibnu Taymiyyah, akal pikiran amatlah terbatas. Apalagi menafsirkan Al-Qur'an atau hadits. Ia meletakkan akal fikiran dibelakang nash agama yang tak boleh berdiri sendiri. Akal tak berhak menafsirkan, menguraikan dan mentakwilkan Qur'an, kecuali dalam batas yang diizinkan dan dikuatkan oleh hadits. Akal fikiran hanya saksi pembenar dan penjelas dalil Al-Qur'an. Bagi beliau tak ada pertentangan antara cara memakai dalil naqli yang shahih dengan cara aqli yang sharih. Akal tidak berhak mengemukakan dalil sebelum didatangkan dalil naqli. Bila ada pertentangan antara aqal dan pendengaran (sam'i) maka harus didahulukan dalil qath'i, baik ia merupakan dalil qath'i maupun sam'i.



Ibnu Taymiyyah menentang segala bid'ah, khurafat dan pandangan yang menurutnya sesat. "Sesungguhnya saya lihat ahli bid'ah, orang yang besar diombang-ambingkan hawa nafsu seperti kaum mufalsafah (ahli filsafat), Bathiniyah (pengikut kebathinan), Mulahadah (yang keras menentang Allah) dan orang-orang yang menyatakan diri dengan wihdatul wujud (bersatunya hamba dengan khaliq), Dahriyah (mereka yang menyatakan segalanya waktu yang menentukan), Qadhariyah (manusia berkehendak dan berkuasa atas segala kemauannya), Nashiriyah, Jamhiyah, Hulliyah, mu'thilah, Mujassamah, Musyibihah, Rawandiyah, Kilabiyah, Salimiyah dan lain-lain. Sebagian besar mereka bermaksud melenyapkan syari'at Muhammad yang suci, yang berada diatas segala agama.



Tahun 705 H, kemampuan dan keampuhan Ibnu Taymiyyah diuji. Para Qadhi berkumpul bersama sultan di istana. Setelah melalui perdebatan yang sengit antara mereka, akhirnya jelah bahwa Ibnu Taymiyyah memegang aqidah sunniyah salafiyah. Banyak diantara mereka menyadari akan kebenaran Ibnu Taymiyyah. Namun, upaya pendeskriditan terhadap pribadi Ibnu Taymiyyah terus berlangsung. Dalam sebuah pertemuan di Kairo beliau dituduh meresahkan masyarakat melalui pendapatnya yang kontroversial. Sang qadhi yang telah terkena hasutan memutuskan Ibnu Taymiyyah bersalah. Beliau diputuskan tinggal dalam penjara selama satu tahun beberapa bulan.



Dia tak hanya sekali merasakan kehidupan penjara. Tahun 726 H Sultan megeluarkan perintah penangkapan. Mendengar ini ia berujar, "Saya menunggu hal itu. Disana ada masalah dan kebaikkan banyak sekali" Kehidupan penjara ia manfaatkan untuk membaca dan menulis Tulisan-tulisannya tetap mengesankan kekuatan hujjah dan semangat serta pendapat beliau. Sikap itu malah mempersempit ruang gerak Ibnu Taymiyyah. Tanggal 9 Jumadil Akhir 728 H, semua buku, kertas, tinta dan pena-nya dirampas. Perampasan itu merupakan hantaman berat bagi Ibnu Taymiyyah. Setelah itu ia lebih banyak membaca ayat suci dan beribadah. Memperbanyak tahajjud hingga keyakinanya makin mantap.



Setelah menderita sakit selama dua puluh hari, beliau menghadap Rabbnya sesuai dengan cita-citanya: mati membela kebenaran dalam penjara. Hari itu, tanggal 20 Dzulqaidah 728 H pasar-pasar di Damaskus sepi-sepi. Kehidupan berhenti sejenak. Para Emir, pemimpin, ulama dan fuqaha, tentara, laki-laki dan perempuan, anak-anak kecil semuanya keluar rumah. Semua manusia turun kejalan mengantar jenazahnya.
Read Post | comments

Tokoh Imam Nawawi

Beliau nama lengkapnya ialah Yahya bin Syaraf bin Hasan bin Husain An-Nawawi Ad-Dimasyqiy, Abu Zakaria dilahirkan bulan Muharram 631 H di Nawa daerah Dimasyq (Damascus) Syam yang sekarang merupakan ibukota Suriah. Beliau dididik oleh ayahnya yang terkenal dengan kesalehan dan ketakwaan. Beliau mulai belajar di katatib (tempat belajar baca tulis untuk anak-anak) dan hafal Al-Quran sebelum menginjak usia baligh. Syaikh Yasin bin Yusuf Az-Zarkasyi berkata bahwa anak berumur 10 tahun ini diharapkan akan menjadi orang paling pintar dan paling zuhud pada masanya dan bisa memberikan manfaat yang besar kepada umat Islam. Perhatian ayah dan guru beliau menjadi semakin besar. Pada tahun 649 Hijrah, ketika berusia sembilan belas tahun telah pergi ke kota Damsyik untuk belajar. Mendalami ilmu di madrasah al-Ruwahiyyah didekat Al-Jami� Al-Umawiy atas tanggungan madrasah itu sendiri. Jadilah thalabul ilmi sebagai kesibukannya yang utama. Disebutkan bahwa ia menghadiri dua belas halaqah dalam sehari. Ia rajin sekali dan menghafal banyak hal. Iapun mengungguli teman lainnya. Ia berkata : �Dan aku menulis segala yang berhubungan dengannya,baik penjelasan kalimat yang sulit maupun pemberian harakat pada kata-kata. Dan Allah telah memberikan barakah dalam waktuku.� [Syadzaratudz Dzahab 5/355].



Beliau digelari Muhyiddin ( yang menghidupkan agama ) dan membenci gelar ini karena tawadhu� beliau. Disamping itu, agama islam adalah agama yang hidup dan kokoh, tidak memerlukan orang yang menghidupkannya sehingga menjadi hujjah atas orang yang meremehkannya atau meninggalkannya. Diriwayatkan bahwa beliau berkata :�Aku tidak akan memaafkan orang yang menggelariku Muhyiddin�. Kehidupannya dihabiskan kepada bakti dan khidmat suci terhadap penyebaran dan perkembangan ilmu pengetahuan Islam. Imam An-Nawawi adalah seorang yang zuhud, wara� dan bertaqwa. Beliau sederhana, qana�ah dan berwibawa. Beliau menggunakan banyak waktu beliau dalam ketaatan. Sering tidak tidur malam untuk ibadah atau menulis. Makan minumnya hanya sekali dalam sehari, sekadar memelihara kesihatan badannya. Juga tidak sangat menghiraukan akan soal pemakaian dan perhiasan, cukuplah apa yang memadai saja. Tidak juga gemar akan makan buah-buahan karena khuatir akan mengantuk yang akan mengganggu tugas sehariannya. Seorang yang begitu bertakwa menurut arti kata sepenuhnya, wara�nya dan kebersihan jiwanya. Seorang ulama� yang amatlah suka ditemui. Ada juga riwayat yang mengatakan bahawa keengganan beliau untuk makan buah-buahan di Damsyik itu bukan hanya khuatir akan mengantuk tetapi karena buah-buahan di Damsyik dikala itu terlalu banyak mengandungi syubhat.



Beliau juga menegakkan amar ma�ruf nahi munkar, termasuk kepada para penguasa, dengan cara yang telah digariskan Islam. Beliau menulis surat berisi nasehat untuk pemerintah dengan bahasa yang halus sekali. Suatu ketika beliau dipanggil oleh raja Azh-Zhahir Bebris untuk menandatangani sebuah fatwa. Datanglah beliau yang bertubuh kurus dan berpakaian sangat sederhana. Raja pun meremehkannya dan berkata: �Tandatanganilah fatwa ini!!� Beliau membacanya dan menolak untuk membubuhkan tanda tangan. Raja marah dan berkata: �Kenapa !?� Beliau menjawab: �Karena berisi kedhaliman yang nyata�. Raja semakin marah dan berkata: �Pecat ia dari semua jabatannya�. Para pembantu raja berkata: �Ia tidak punya jabatan sama sekali. Raja ingin membunuhnya tapi Allah menghalanginya. Raja ditanya : �Kenapa tidak engkau bunuh dia padahal sudah bersikap demikian kepada Tuan?� Rajapun menjawab: �Demi Allah, aku sangat segan padanya�.

Sepanjang hayatnya sentiasa istiqamah dalam menjalankan kewajipan menyebarkan ilmu dengan mengajar dan mengarang di samping senantiasa beribadah di tengah-tengah suasana hidup yang serba kekurangan, sehingga hidupnya dilingkungi oleh usaha dan amal saleh terhadap agama, masyarakat dan umat. Beliau pernah diusir keluar dari negeri Syam oleh sultan al-Malik al-Zahir yang tidak senang akan fatwa yang dikeluarkan olehnya. Beliau bukanlah seorang ulama� yang mencari kebenaran untuk dirinya sahaja, beliau hidup di dalam masyarakat. Beliau tidak menjual ilmu yang dimiliki dengan harta benda dunia. Beliau mencurahkan ilmu kepada masyarakat ummat. Beliau memimpin ummat bukan ummat yang memimpin beliau. Mengeluarkan fatwa tanpa memandang siapa pun, walaupun fatwanya itu meyusahkan kedudukannya. Inilah contoh ulama� pewaris nabi (warithatul anbiya�).



Menurut riwayat bahwa apabila baginda sultan al-Malik al-Zahir telah mengadakan persiapan perang untuk memerangi orang-orang Tatar (monggol) lalu digunakanlah fatwa �ulama yang mengharuskan mengambil harta rakyat untuk kepentingan perang melawan musuh. �Ulama fiqh negeri Syam telah menulis menerangkan fatwa tersebut, tetapi baginda belum merasa senang hati kalau imam Nawawi tidak memberi fatwanya. Lalu baginda bertitah �Masih adakah lagi orang lain�. �Masih ada, al-Syaikh Muhyiddin al-Nawawi� � demikian jawapan yang disampaikan kepada baginda. Kemudian baginda menjemput Imam Nawawi dan meminta beliau memberi fatwanya bersama �ulama fiqh mengenai pengambilan harta rakyat untuk peperangan. Beliau berterus terang tidak mau memberi fatwanya. Baginda bertanya: �Apakah sebabnya beliau enggan?� Beliau dalam penjelasan kepada baginda menerangkan seperti berikut! Ampun Tuanku! Adalah saya memang mengetahui dengan sesungguhnya bahwa tuanku adalah dahulunya seorang tawanan tidak ada sebarang harta benda. Tetapi pertolongan Allah telah dilimpahkan kurnianya kepada tuanku dengan dijadikan tuanku seorang raja. Ampun Tuanku! Adalah saya telah mendengar bahwa tuanku ada memiliki seribu orang hamab tiap-tiap seorang ada mempunyai beberapa ketul emas. Manakala dua ratus orang khadam wanita milik tuanku, masing-masing mempunyai perhiasan yang bernilai. Andaikata tuanku sendirian membelanjakan kesemua itu untuk keperluan perang sehingga mereka tidak lagi mempunyai barang-barang itu, maka patik bersedia memberi fatwa untuk membenarkan tuanku mengambil harta rakyat.



Kesimpulannya, beliau berfatwa tidak membenarkan baginda mengambil harta rakyat selama kekayaannya sendiri masih dapat dipergunakan. Baginda al-Malik al-Zahir murka kepadanya karena fatwanya yang amat menggemparkan Imam Nawawi sehingga baginda mengeluarkan perintah supaya beliau segera keluar dari Damsyik. Imam Nawawi terima saja perintah pengusirannya itu dengan nada yang tenang. Lalu beliau pun keluar ke Nawa. Para �ulama Syam telah berusaha menjemput beliau balik semula ke Damsyik, tetapi beliau enggan dengan berkata : �Saya tidak akan balik ke Damsyik selama baginda masih berkuasa�.



Imam Nawawi meninggalkan banyak sekali karya ilmiah yang terkenal. Jumlahnya sekitar empat puluh kitab, diantaranya :

1.Dalam bidang hadits : Arba�in, Riyadhush Shalihin, Al- Minhaj (Syarah Shahih Muslim), At-Taqrib wat Taysir fi Ma�rifat Sunan Al-Basyirin Nadzir. al-Irsyad wa al-Taqrib fi �Ulum al-Hadith, Syarah Muhazzab.

2.Dalam bidang fiqih: Minhajuth Thalibin, Raudhatuth Thalibin, Al-Majmu�. al-Aidah fi Manasik al-Hajj,

3.Dalam bidang akhlak: At-Tibyan fi Adab Hamalatil Qur�an, Bustanul Arifin, Al-Adzkar.

4.Dalam bidang bahasa: Tahdzibul Asma� wal Lughat.



Kitab-kitab ini dikenal secara luas termasuk oleh orang awam dan memberikan manfaat yang besar sekali untuk umat. Ini semua tidak lain karena taufik dari Allah Ta�ala, kemudian keikhlasan dan kesungguhan beliau dalam berjuang. Diantara syaikh beliau: Abul Baqa� An-Nablusiy, Abdul Aziz bin Muhammad Al-Ausiy, Abu Ishaq Al-Muradiy, Abul Faraj Ibnu Qudamah Al-Maqdisiy, Ishaq bin Ahmad Al-Maghribiy dan Ibnul Firkah. Dan diantara murid beliau: Ibnul �Aththar Asy-Syafi�iy, Abul Hajjaj Al-Mizziy, Ibnun Naqib Asy-Syafi�iy,Abul �Abbas Al-Isybiliy dan Ibnu �Abdil Hadi.



Secara umum beliau termasuk salafi dan berpegang teguh pada manhaj ahlul hadits, tidak terjerumus dalam filsafat dan berusaha meneladani generasi awal umat dan menulis bantahan untuk ahlul bid�ah yang menyelisihi mereka. Namun beliau tidak ma�shum (terlepas dari kesalahan) dan jatuh dalam kesalahan yang banyak terjadi pada uluma-ulama di zaman beliau yaitu kesalahan dalam masalah sifat-sifat Allah Subhanah. Beliau kadang menta�wil dan kadang�kadang tafwidh. Orang yang memperhatikan kitab-kitab beliau akan mendapatkan bahwa beliau bukanlah muhaqqiq dalam bab ini, tidak seperti dalam cabang ilmu yang lain. Dalam bab ini beliau banyak mendasarkan pendapat beliau pada nukilan�nukilan dari para ulama tanpa mengomentarinya.



Adapun memvonis Imam Nawawi sebagai Asy�ari, itu tidak benar karena beliau banyak menyelisihi mereka (orang-orang Asy�ari) dalam masalah-masalah aqidah yang lain seperti ziyadatul iman dan khalqu af�alil �ibad. Karya-karya beliau tetap dianjurkan untuk dibaca dan dipelajari, dengan berhati-hati terhadap kesalahan-kesalahan yang ada. Tidak boleh bersikap seperti kaum Haddadiyyun yang membakar kitab-kitab karya beliau karena adanya beberapa kesalahan didalamnya. Komite Tetap untuk Riset Ilmiah dan Fatwa kerajaan Saudi ditanya tentang aqidah beliau dan menjawab: �Lahu aghlaath fish shifat� (Beliau memiliki beberapa kesalahan dalam bab sifat-sifat Allah).



Pada tahun 651 H ia menunaikan ibadah haji bersama ayahnya, kemudian ia pergi ke Madinah dan menetap disana selama satu setengah bulan lalu kembali ke Dimasyq. Pada tahun 665 H ia mengajar di Darul Hadits Al-Asyrafiyyah (Dimasyq) dan menolak untuk mengambil gaji. Sepanjang hayatnya banyak menulis, mengarang, mengajar dan menasihat. Inilah yang telah mengangkat ketinggian peribadinya dan dikagumi. Imam Nawawi wafat pada 24 Rejab 676 Hijrah, dan dimakamkan di Nawa, setelah sekian lama beliau hidup dengan membujang tidak beristeri di tengah-tengah suasana masyarakat Damsyik dan telah berjaya menyumbangkan tenaga fikiran dan �ilmunya kepada agama Islam dan umatnya. Sekianlah, mudah-mudahan Allah melimpahkan rahmatnya ke atas beliau. Amin.
Read Post | comments

Pakar Tehnik Pembedahan

Ibn al-Nafis, adalah seorang doktor dan pakar bedah. Nama lengkap beliau ialah �Ala�uddin Abu al-Hasan Ibn Abi al-Hazam al-Qurasyi, seorang Arab keturunan Quraisy. Lahir di bandar Damsyik pada 1210M. Beliau telah menghasilkan teknik pembedahan dan perawatan selepas pembedahan. Dalam kajiannya, beliau mendapati darah beredar antara jantung dengan paru-paru. Kajian ini membetulkan kesilapan teori Galen Yunani.



Ibn al-Nafis banyak memberi sumbangan kepada pembangunan dalam bidang pengobatan. Berguru dengan ramai ahli perubatan, termasuk al-Syeikh Radhiuddin Abu al-Hajjaj Yusuf Ibn Hidrah al-Rahibi. Beliau berpindah ke Kaherah bersama Maufiquddin Abu al-Abbas Ahmad Ibn al-Qasim atau Ibn Abi Usaiba�ah dan bekerja di Hospital al-Nasiri. Beliau menjadi pengarah hospital manakala rekannya itu menjadi ahli perubatan mata.



Beliau juga mendalami ilmu bahasa, fiqh, falsafah dan ilmu kalam. Ada yang menyamakan beliau dengan Ibn Sina tetapi beliau lebih pakar dalam pembedahan. Berminat dengan pembedahan jantung dan kerongkong kerana percaya ada kaitan antara pernafasan dan degupan jantung. Sarana beliau ialah memanfaatkan binatang sebagai cara untuk mempelajari struktur tubuh manusia. Telah menghasilkan banyak penulisan tetapi kebanyakannya telah hilang. Beliau meniggal di Damsyik apda 1288 M.

Read Post | comments

Tokoh Sufi Jalaluddin Rumi

Jalaluddin Rumi adalah penyair sufi terbesar dari Persia.. Kebesaran Rumi terletak pada kedalaman ilmu dan kemampuan mengungkapkan perasaannya ke dalam bahasa yang indah. Karena kedalaman ilmunya itu, puisi-puisi Rumi juga dikenal mempunyai kedalaman makna. Hal itulah yang menyebabkan puisi-puisi Rumi sulit tertandingi oleh penyair sufi sebelum maupun sesudahnya. Rumi memang bukan sekadar penyair, tetapi ia juga tokoh sufi yang berpengaruh pada zamannya. Rumi adalah guru nomor satu tarekat Maulawiah, sebuah tarekat yang berpusat di Turki. Tarekat Maulawiah pernah berpengaruh besar dalam lingkungan Istana Turki Utsmani dan kalangan seniman pada sekitar tahun l648.



Fariduddin Attar, seorang tokoh sufi, ketika berjumpa dengan Rumi yang baru berusia 5 tahun pernah meramalkan bahwa si kecil itu kelak bakal menjadi tokoh spiritual besar. Ramalan Fariduddin tidak meleset. Lahir di Balkh, Afghanistan pada 604 H / 30 September 1207 Rumi menyandang nama lengkap Jalaluddin Muhammad bin Muhammad al-Balkhi al-Qunuwi. Adapun panggilan Rumi karena sebagian besar hidupnya dihabiskan di Konya (kini Turki), yang dahulu dikenal sebagai daerah Rum (Roma). Ayahnya, Bahauddin Walad Muhammad bin Husein, adalah seorang ulama besar bermadzhab Hanafi. Karena kharisma dan tingginya penguasaan ilmu agamanya, ia digelari Sulthanul Ulama (raja ulama). Namun gelar itu menimbulkan rasa iri pada sebagian ulama lain. Merekapun melancarkan fitnah dan mengadukan Bahauddin ke penguasa. Sang penguasa terpengaruh hingga Bahauddin harus meninggalkan Balkh, termasuk keluarganya. Ketika itu Rumi baru berusia lima tahun.



Sejak itu Bahauddin bersama keluarganya hidup berpindah dari suatu negara ke negara lain. Mereka pernah tinggal di Sinabur (Iran timur laut). Dari Sinabur pindah ke Baghdad, Makkah, Malattya (Turki), Laranda (Iran tenggara) dan terakhir menetap di Konya, Turki. Raja Konya Alauddin Kaiqubad, mengangkat ayah Rumi sebagai penasihatnya dan juga mengangkatnya sebagai pimpinan sebuah perguruan agama yang didirikan di ibukota tersebut. Di kota ini pula ayah Rumi wafat ketika Rumi berusia 24 tahun. Di samping kepada ayahnya, Rumi juga berguru kepada Burhanuddin Muhaqqiq at-Turmudzi, sahabat dan pengganti ayahnya memimpin perguruan. Rumi juga menimba ilmu di Syam (Suriah) atas saran gurunya itu. Ia baru kembali ke Konya pada 634 H, dan ikut mengajar pada perguruan tersebut. Setelah Burhanuddin wafat, Rumi menggantikannya sebagai guru di Konya. Di samping sebagai guru, ia juga menjadi da'i dan ahli hukum Islam. Ketika itu di Konya banyak tokoh ulama berkumpul dan kemudian Konya menjadi pusat ilmu dan tempat berkumpul ulama dari penjuru dunia.



Sebagai tokoh sufi, Rumi sangat menentang pendewaan akal dan indera dalam menentukan kebenaran. Pada zamannya, ummat Islam memang sedang dilanda penyakit itu. Bagi kelompok yang mengagulkan akal, kebenaran baru dianggap benar bila mampu digapai oleh indera dan akal. Segala sesuatu yang tidak dapat diraba oleh indera dan akal, cepat-cepat mereka ingkari dan tidak diakui. Padahal, menurut Rumi, justru pemikiran semacam itulah yang dapat melemahkan iman kepada sesuatu yang ghaib. Dan karena pengaruh pemikiran seperti itu pula, kepercayaan kepada segala hakekat yang tidak kasat mata, yang diajarkan berbagai syariat dan beragam agama samawi, bisa menjadi goyah.



Rumi mengatakan, "Orientasi kepada indera dalam menetapkan segala hakekat keagamaan adalah gagasan yang dipelopori kelompok Mu'tazilah. Mereka merupakan para budak yang tunduk patuh kepada panca indera. Mereka menyangka dirinya termasuk Ahlussunnah. Padahal, sesungguhnya Ahlussunnah sama sekali tidak terikat kepada indera-indera, dan tidak mau pula memanjakannya." Bagi Rumi, tidak layak meniadakan sesuatu hanya karena tidak pernah melihatnya dengan mata kepala atau belum pernah meraba dengan indera. Sesungguhnya batin akan selalu tersembunyi dibalik yang lahir, seperti faedah penyembuhan yang terkandung dalam obat. "Padahal, yang lahir itu senantiasa menunjukkan adanya sesuatu yang tersimpan, yang tersembunyi di balik dirinya. Bukankah Anda mengenal obat yang bermanfaat? Bukankah kegunaannya tersembunyi di dalamnya?" tegas Rumi.



Kesufian dan kepenyairan Rumi dimulai ketika ia sudah berumur 48 tahun. Sebelumnya Rumi adalah seorang ulama yang memimpin sebuah madrasah yang punya murid sebanyak 4.000 orang. Sebagaimana seorang ulama, ia juga memberi fatwa dan tumpuan ummatnya untuk bertanya dan mengadu. Kesufiannya itu ketika ia berjumpa dengan seorang sufi pengelana, Syamsuddin alias Syamsi Tabriz. Suatu saat seperti biasanya Rumi mengajar di hadapan khalayak dan banyak yang menanyakan sesuatu kepadanya. Tiba- tiba seorang lelaki asing �yakni Syamsi Tabriz-- ikut bertanya, "Apa yang dimaksud dengan riyadhah dan ilmu?" Mendengar pertanyaan seperti itu Rumi terkesima. Ia tidak mampu menjawab. Berikutnya Rumi berkenalan dengan Tabriz. Setelah bergaul beberapa saat ia mulai kagum kepada Tabriz yang ternyata seorang sufi. Ia berbincang-bincang dan berdebat tentang berbagai hal dengan Tabriz. Mereka betah tinggal di dalam kamar hingga berhari-hari.



Sultan Salad putera Rumi, mengomentari perilaku ayahnya itu, "Sesungguhnya, seorang guru besar tiba-tiba menjadi seorang murid kecil. Setiap hari sang guru besar harus menimba ilmu darinya, meski sebenarnya beliau cukup alim dan zuhud. Dalam diri Tabriz, guru besar itu melihat kandungan ilmu yang tiada taranya." Rumi benar-benar tunduk kepada guru barunya itu. Di matanya Tabriz benar-benar sempurna dan Rumi kemudian lalai dengan tugas mengajarnya. Akibatnya banyak muridnya yang protes dan mereka menuduh orang asing itulah biang keladinya. Karena takut terjadi fitnah dan takut atas keselamatan dirinya, Tabriz lantas secara diam-diam meninggalkan Konya dan hal tersebut menjadikan Rumi dirundung duka. Ia hanya mengurung diri di dalam rumah dan juga tidak bersedia mengajar. Tabriz yang mendengar kabar ini lantas berkirim surat menegur Rumi. Karena merasakan menemukan gurunya kembali, gairah Rumi bangkit kembali dan mulai mengajar lagi. Beberapa saat kemudian ia mengutus putranya Sultan Salad mencari Tabriz di Damaskus. Lewat putranya Rumi ingin menyampaikan penyesalan dan permintaan maaf atas tindakan murid-muridnya dan menjamin keselamatan gurunya bila berkenan kembali ke Konya.



Demi mengabulkan permintaan Rumi, Tabriz kembali ke Konya. Dan mulailah Rumi berasyik-asyik kembali dengan Tabriz. Lambat-laun rupanya para muridnya merasakan diabaikan kembali dan mereka mulai menampakkan perasaan tidak senang kepada Tabriz. Lagi-lagi sufi pengelana itu secara diam-diam meninggalkan Rumi lantaran takut terjadi fitnah. Kendati Rumi ikut mencari hingga ke Damaskus Tabriz tidak kembali lagi. Rumi telah menjadi sufi berkat pergaulannya dengan Tabriz. Kesedihan dan kerinduannya untuk berjumpa lagi dengan gurunya itu telah ikut berperan mengembangkan emosinya, sehingga ia menjadi penyair yang sulit ditandingi. Guna mengenang dan menyanjung gurunya itu ia tulis syair- syair yang himpunannya kemudian dikenal dengan nama Divan-i Syams-i Tabriz. Ia bukukan wejangan-wejangan gurunya dan buku itu dikenal dengan nama Maqalat-i Syams Tabriz.



Rumi kemudian mendapat sahabat dan sumber inspirasi baru, Syekh Hisamuddin Hasan bin Muhammad. Atas dorongan sahabatnya itu ia berhasil selama 15 tahun terakhir masa hidupnya menghasilkan himpunan syair yang besar dan mengagumkan yang diberi nama Masnavi-i. Buku ini terdiri dari enam jilid dan berisi 20.700 bait syair. Dalam karyanya ini terlihat ajaran-ajaran tasawuf yang mendalam yang disampaikan dalam bentuk apologi, fabel, legenda, anekdot, dan lain-lain. Karya tulisnya yang lain adalah Ruba'iyyat (sajak empat baris dalam jumlah 1600 bait), Fiihi Maa fiihi (dalam bentuk prosa merupakan himpunan ceramah tentang tasawuf) dan Maktubat (himpunan surat-suratnya kepada sahabat atau pengikutnya). Bersama Syekh Hisamuddin pula Rumi mengembangkan tarekat Maulawiyah atau Jalaliyah. Tarekat ini di Barat dikenal dengan nama The Whirling Dervishes (Para Darwisy yang Berputar-putar). Nama itu muncul karena para penganut tarekat ini melakukan tarian berputar-putar yang diiringi gendang dan suling dalam dzikir mereka untuk mencapai ekstase.



Dan semua manusia tentu akan kembali kepada-Nya, demikianlah yang terjadi pada Rumi. Penduduk Konya tiba-tiba dilanda kecemasan gara-gara mendengar kabar bahwa tokoh panutan mereka Rumi sakit keras. Meski menderita sakit keras pikiran Rumi masih menampakkan kejernihannya. Seorang sahabatnya datang menjenguk dan mendo'akan "Semoga Allah berkenan memberi ketenangan kepadamu dengan kesembuhan." Rumi sempat menyahut "Jika engkau beriman dan bersikap manis, kematian itu akan bermakna baik. Tapi kematian ada juga kafir dan pahit." Pada 5 Jumadil Akhir 672 H dalam usia 68 tahun Rumi wafat. Tatkala jenazahnya hendak diberangkatkan, penduduk setempat berdesakan ingin menyaksikan. Begitulah kepergian seseorang yang dihormati ummatnya.
Read Post | comments

Astronom Matematikus At-Tusi

Perubahan politik dalam dunia Islam tidak menyekat perkembangan ilmu pengetahuan. Meskipun penulisan kreatif banyak terhambat karena kekacauan politik, penyelidikan dan penulisan ilmiah masih berjalan baik. Nasiruddin al-Tusi, keturunan Parsi mencapai kecemerlangan pada waktu itu. Nama lengkapnya Abu Ja�far Muhammad Ibn Muhammad al-Hassan. Beliau lahir di Tus, Iran pada 1201M.



Beliau mewariskan kitab hasil penulisan dalam bidang geometri, fisika, Algebra dan ilmu falak. Beliau juga karya keagamaan berkaitan akidah dan hukum. Kepakaran utamanya adalah bidang astronomi, menghasilkan banyak teori. Hulagu membina pusat kaji bintang yang besar bagi mengiktiraf kemahiran beliau. Beliau dapat memperoleh kejayaan walaupun lahir ketika politik mengalami pergolakan.



Trigonometri adalah satu cabang matematik tentang fungsi rajah segi tiga, nisbah antara garis dan sudut-sudut yang terbentuk. Masyarakat silam menggunakan ilmu ini untuk tujuan pelayaran. Orang2 Mesir dan Babylontahu banyak tentang kaedah trigo ini, namun teorinya telah lahir di Yunani bahkan orang India juga banyak tahu tentang ilmu ini. Orang-orang Islam beljar ilmu ini dari kedua sumber Yunani dan India menjadikan ilmu tersebut ilmu khusus dan digelar ciptaan Islam. Orang Yunani pulahanya menggunakan ilmu ini sebagai sampingan sahaja.



Diantara tokoh yang mahir dalam ilmu trigo ini ialah Nasirudin al-Tusi dan juga Abu Abdullah Muhammad Ibn Janir al-Battani. Beliau pun turut serta dalam gerakan memeperluaskan jajahan takluk oleh Hulagu. Nasirudin al-Tusi menetap di Baghdad sehingga meninggal dunia pada 1274M dan dikebumikan di Masyhad al-Kazimiyah.
Read Post | comments

Tokoh Sufi Ibnu Araby

Ibnu 'Araby dikenal luas sebagai ulama besar yang banyak pengaruhnya dalam percaturan intelektualisme Islam. Ia memiliki sisi kehidupan unik, filsuf besar, ahli tafsir paling teosofik, dan imam para filsuf sufi setelah Hujjatul Islam al-Ghazali. Lahir pada 17 Ramadhan 560 H/29 Juli 1165 M, di Kota Marsia, ibukota Andalusia Timur (kini Spanyol), Ibnu 'Araby bernama lengkap Muhammad bin Ali bin Muhammad bin Ahmad bin Ali bin Abdullah bin Hatim. Ia biasa dipanggil dengan nama Abu Bakr, Abu Muhammad dan Abu Abdullah. Namun gelarnya yang terkenal adalah Ibnu 'Araby Muhyiddin, dan al-Hatamy. Ia juga mendapat gelar sebagai Syeikhul Akbar, dan Sang Kibritul Ahmar.



Tumbuh besar di tengah-tengah keluarga sufi, ayahnya tergolong seorang ahli zuhud, sangat keras menentang hawa nafsu dan materialisme, menyandarkan kehidupannya kepada Tuhan. Sikap demikian kelak ditanamkan kuat pada anakanaknya, tak terkecuali Ibnu 'Araby. Sementara ibunya bernama Nurul Anshariyah. Pada 568 H keluarganya pindah dari Marsia ke Isybilia. Perpindahan inilah menjadi awal sejarah yang mengubah kehidupan intelektualisme 'Araby kelak; terjadi transformasi pengetahuan dan kepribadian Ibnu 'Araby. Kepribadian sufi, intelektualisme filosofis, fikih dan sastra. Karena itu, tidak heran jika ia kemudian dikenal bukan saja sebagai ahli dan pakar ilmuilmu Islam, tetapi juga ahli dalam bidang astrologi dan kosmologi.



Ibnu 'Araby belajar pada banyak ulama, seperti Abu Bakr bin Muhammad bin Khalaf al-Lakhmy, Abul Qasim asy-Syarrath, dan Ahmad bin Abi Hamzah untuk pelajaran Alquran dan Qira'ahnya, serta kepada Ali bin Muhammad ibnul Haq al-Isybili, Ibnu Zarqun al-Anshary dan Abdul Mun'im al-Khazrajy, untuk masalah fikih dan hadis madzhab Imam Malik dan Ibnu Hazm Adz-Dzahiry Ibnu 'Araby membangun metodologi orisinal dalam menafsirkan Alquran dan Sunnah yang berbeda dengan metode yang ditempuh para pendahulunya. Hampir seluruh penafsirannya diwarnai dengan penafsiran teosofik yang sangat cemerlang. "Kami menempuh metode pemahaman kalimat-kalimat yang ada itu dengan hati kosong dari kontemplasi pemikiran. Kami bermunajat dan dialog dengan Allah di atas hamparan adab, muraqabah, hudhur dan bersedia diri untuk menerima apa yang datang dari-Nya, sehingga Al-Haq benar-benar melimpahkan ajaran bagi kami untuk membuka tirai dan hakikat... dan semoga Allah memberikan pengetahuan kepada kalian semua..." ujar Ibnu 'Araby suatu kali.



Pada perjalanan intelektualismenya, Ibnu 'Araby akhirnya menempuh jalan halaqah sufi (tarekat) dari beberapa syeikhnya. Setidaknya, ini terlihat dari apa yang ia tulis dalam salah satu karya monumentalnya Al-Futuhatul Makkiyah, yang sarat dengan permasalahan sufisme dari beberapa syeikh yang memiliki disiplin spiritual beragam. Pilihan ini juga yang membuat ia tak menyukai kehidupan duniawi, sebaliknya lebih memusatkan pada perhatian ukhrawi. Untuk kepentingan ini, ia tak jarang melanglang buana demi menuntut ilmu. Ia menemui para tokoh arif dan jujur untuk bertukar dan menimba ilmu dari ulama tersebut. Tidak mengherankan bila dalam usia yang sangat muda, 20 tahun, Ibnu 'Araby telah menjadi sufi terkenal.



Menurutnya, tarekat sufi dibangun di atas empat cabang, yakni: Bawa'its (instrumen yang membangkitkan jiwa spiritual); Dawa'i (pilar pendorong ruhani jiwa); Akhlaq, dan Hakikat-hakikat. Sementara komponen pendorongnya ada tiga hak. Pertama, hak Allah, adalah hak untuk disembah oleh hamba-Nya dan tidak dimusyriki sedikitpun. Kedua, hak hamba terhadap sesamanya, yakni hak untuk mencegah derita terhadap sesama, dan menciptakan kebajikan pada mereka. Ketiga, hak hamba terhadap diri sendiri, yaitu menempuh jalan (tarekat) yang di dalamnya kebahagiaan dan keselamatannya. Pada hak Allah (hak pertama), dapat dilacak secara sempurna pada seluruh karya Ibnu 'Araby. Di sini, tauhid dijadikan sebagai konsumsi, iman sebagai cahaya hati, dan Alquran sebagai akhlaknya. Lalu naik ke tahap yang tak ada lagi selain al-Haq, yakni Allah SWT. Karakter Ibnu 'Araby senantiasa naik dan naik ke wilayah yang luhur. Kuncinya senantiasa bertambah rindu, dan hatinya jernih semata hanya bagi al-Haq.



Sementara rahasia batinnya bermukim menyertai-Nya, tak ada yang lain yang menyibukkan dirinya kecuali Tuhannya. Ibnu 'Araby menggunakan kendaraan mahabbah (kecintaan), bermadzhab ma'rifah, dan ber-wushul tauhid. Ubudiyah dan iman satu-satunya dalam pandangan 'Araby hanyalah kepada Allah Yang Esa dan Mahakuasa, Yang Suci dari pertemanan dan peranakan. Sementara hak sesama makhluk, ia mengambil jalan taubat dan mujahadah jiwa, serta lari kepada-Nya. Ia gelisah ketika kosong atas tindakan kebajikan yang diberikan Allah, sebagai jalan mahabbah dan mencari ridha-Nya. Hak ini bersumber pada ungkapan ruhani dimana semesta alam yang ada di hadapannya merupakan penampilan al-Haq. Seluruh semesta bertasbih pada Sang Khaliq, dan menyaksikan kebesaran-Nya. Hak terhadap diri sendiri adalah menempuh kewajiban agar sampai pada tingkah laku ruhani dengan cara berakhlak yang dilandaskan pada sifat-sifat al-Haq, dan upaya penyucian dalam taman Zat-Nya.



Meski demikian, tak sedikit yang menilai pandangan-pandangan filsafat tasawuf Ibnu 'Araby, terutama kaum fuqaha' dan ahli hadis, sebagai sangat kontroversial. Sebut saja, misalnya, teorinya tentang Wahdatul Wujud yang dianggap condong pada pantheisme. Salah satu sebabnya adalah lantaran dalam karya-karyanya itu Ibnu 'Araby banyak menggunakan bahasa-bahasa simbolik yang sulit dimengerti khususnya kalangan awam. Karenanya, tidak sedikit yang mengganggap 'Araby telah kufur, misalnya Ibnu Taymiyah, dan beberapa pengikutnya yang menilainya sebaga 'kafir'. Memang pada akhirnya Ibnu Taimiyah menerima pandangan Ibnu 'Araby setelah bertemu dengan Taqyuddin Ibnu Athaillah as-Sakandari asy-Syadzily di sebuah masjid di Kairo, yang menjelaskan makna-makna metafora Ibnu 'Araby. "Kalau begitu yang sesat itu adalah pandangan pengikut Ibnu 'Araby yang tidak memahami makna sebenarnya," komentar Ibnu Taimiyah.



Menurut penelitian para ulama dan orientalis, Ibnu Araby mempunyai sedikitnya 560 kitab dalam berbagai disiplin ilmu keagamaan dan umum. Malah ada yang mengatakan, termasuk risalah-risalah kecilnya, mencapai 2.000 judul. Kitab tafsirnya yang terkenal adalah Tafsir al-Kabir yang terdiri 90 jilid, dan ensiklopedi tentang penafsiran sufistik, yang paling masyhur, yakni Futuhatul Makkiyah (8 jilid), serta Futuhatul Madaniyah. Sementara karya yang tergolong paling sulit dan penuh metafora adalah Fushushul Hikam. Dalam lentera karya dan pemikirannya itulah, ia begitu kuat mewarnai dunia intelektualisme Islam universal.

Read Post | comments

Penakluk dari MongoL

Jengis Khan, penakluk Mongol terbesar dilahirkan kira-kira tahun 1162. Ayahnya seorang kepala suku kecil, menamakan anaknya Temujin sesudah dia mengalahkan kepala suku lain. Tatkala Temujin berumur sembilan tahun ayahnya terbunuh oleh suku lawannya dan sesudah itu anggota familinya yang kebetulan masih hidup berada dalam cengkeraman ketakutan dan keterasingan. Ini betul-betul suatu pemula dari kehidupan yang getir dan bagi Temujin lebih-lebih lagi sebelum ada perubahan yang lebih baik untuk dirinya. Tatkala dia sudah menginjak usia muda remaja, dia tertawan dalam suatu pertempuran melawan suku lawannya.



Untuk mencegah dia bisa lolos, sebuah gelang bambu digantungkan di batang lehernya. Dari keadaan yang tak tampak jalan lolos dalam tahanan kelompok buta huruf yang primitif dari negeri yang kering kerontang papa sengsara, Temujin mampu bangkit menjadi manusia yang terkuat di dunia. Kebangkitannya bermula dari usahanya meloloskan diri dari tahanan lawannya. Kemudian dia bergabung dengan Toghril, teman akrab mendiang ayahnya, seorang kepala suku yang punya kaitan hubungan di daerah itu. Tahun-tahun berikutnya yang penuh dengan baku hantam antar suku, Temujin setapak demi setapak berjuang keras mencapai puncak



Suku-suku Mongol lama terkenal penunggang-penunggang kuda yang mahir dan pendekar-pendekar yang keras tak kenal ampun. Sepanjang sejarah mereka tak henti-hentinya menggempur Cina bagian utara. Tetapi, sebelum Temujin muncul, antar suku Mongol suka berhantam sesamanya menyia-nyiakan energi. Dengan kelihaian menggabungkan sikap keberanian, diplomasi, kekerasan dan kesanggupan mengorganisir, Temujin berhasil menyatukan semua suku-suku dibawah kepemimpinan Temujin, dan pada tahun 1206 sebuah permusyawaratan besar antar suku-suku Mongol memberi julukan Temujin "Jengis Khan" yang berarti "Kaisar semesta." Kekuatan militer Jengis Khan yang menakutkan yang digalangnya menujukan ujung tombaknya ke negeri-negeri yang berdampingan. Mula-mula dia melabrak Hsi Hsia di timur laut Cina dan Kekaisaran Chin di utara Cina. Tatkala pertempuran berlangsung percekcokan timbul antara Jengis Khan dan Khwarezm Shah Muhammad yang memerintah kerajaan yang lumayan besarnya di Persia dan Asia Tengah. Di tahun 1219 Jengis Khan menggerakkan pasukannya melabrak Khwarezm Shah. Asia Tengah dan Persia diambil alih dan kerajaan Khwarezm Shah Muhammad dihancurluluhkan. Bersamaan dengan itu sebagian pasukan Mongol menyerang Rusia, Jengis Khan pribadi memimpin tentara menyerbu Afganistan dan India bagian utara. Dia kembali ke Mongolia tahun 1225 dan wafat di sana tahun 1227.



Sesaat sebelum Jengis Khan menghembuskan nafas terakhir, dia minta agar putera ketiganya, Ogadai, ditetapkan jadi penggantinya. Ini merupakan pilihan bijaksana karena Ogadai menjadi seorang jendral brilian atas hasil usahanya sendiri. Di bawah kepemimpinannya, pasukan Mongol meneruskan penyerbuannya di Cina, sepenuhnya menguasai Rusia, dan menyerbu maju menuju Eropa. Di tahun 1241 gabungan tentara Polandia, Jerman, Hongaria sepenuhnya dipukul oleh orang-orang Mongol yang maju pesat menuju Budapest. Tetapi, tahun itu Ogadai meninggal dunia dan pasukan Mongol mundur dari Eropa dan tak pernah kembali lagi.



Ada masa lowong yang kentara tatkala para kepala suku Mongol saling adu alasan mengenai soal pengganti pimpinan. Tetapi, sementara itu di bawah dua Khan berikutnya (Mangu Khan dan Kublai Khan, keduanya cucu Jengis Khan) orang-orang Mongol meneruskan maju mendesak terus di Asia. Tahun 1279 orang-orang Mongol sudah menguasai sebuah empirium yang terluas dalam sejarah. Penguasaan daerahnya meliputi Cina, Rusia, Asia Tengah, juga Persia dan Asia Tenggara. Tentaranya melakukan gerakan maju yang penuh keberhasilan menambah daerah yang membentang mulai dari Polandia hingga belahan utara India, dan kekuasaan Kublai Khan diakhiri di Korea, Tibet, dan beberapa bagian Asia Tenggara.



Suatu empirium yang begini luas daerahnya dengan sendirinya sukar diatasi lewat sistem transportasi yang masih primitif. Akibatnya adalah musykil memelihara keutuhan daerah kekuasaan, sehingga pada akhirnya empirium itu terpecah belah. Tetapi, kekuasaan Mongol masih mampu bertahan bertahun-tahun. Orang Mongol baru terhalau dari sebagian besar Cina tahun 1368. Malahan, kekuasaan mereka atas daerah Rusia berlangsung lebih lama. "Pengelana Emas," begitulah julukan yang lazim diberikan kepada kerajaan cucu Jengis Khan bernama Batu didirikan di Rusia berlangsung hingga abad ke-16 dan Khamate dari Crimea bertahan hingga tahun 1783. Cicit-cicit lain Jengis Khan mendirikan dinasti-dinasti yang menguasai Asia Tengah dan Persia. Kedua daerah ini ditundukkan di abad ke-14 oleh Timurleng (Tamerlane), juga berdarah Mongol dan mengklaim diri keturunan Jengtis. Dinasti Tamerlane berakhir di abad ke-15. Tetapi meski ini berakhir bukanlah berarti penaklukan-penaklukan dan penguasaan Mongol sudah stop. Cicit Tamerlane bernama

Baber menyerbu dan menduduki India dan mendirikan dinasti Mogul (Mongol). Penguasa-penguasa Mogul, yang menguasai hampir seluruh India tetap menggenggam tampuk kekuasaan hingga pertengahan abad ke-18.



Dalam perjalanan sejarah telah dapat dipastikan penguasaan oleh manusia-manusia --katakanlah manusia "sinting" kalau mau-- yang telah mampu menaklukkan dunia dan berhasil menguasainya. Yang paling menonjol dari para "Megalomaniak" ini adalah Alexander Yang Agung, Jengis Khan, Napoleon Bonaparte dan Hitler. Apa sebab dan alasan apa menempatkan keempat orang ini dalam daftar urutan atas dalam daftar buku ini? Bukankah yang namanya ide lebih bermakna ketimbang bala tentara? Saya tentu saja sepakat bahwa dalam jangka panjang pena jauh punya kekuatan ketimbang pedang. Bahkan juga dalam ukuran jangka pendek. Masing-masing dari keempat tokoh di atas menguasai begitu luas daerah dan begitu banyak penduduk dan menanamkan pengaruh begitu besar kepada orang-orang sejamannya dan mereka tidaklah bisa disebut dan disisihkan semacam menghadapi bandit biasa.

Read Post | comments

Tokoh Filsafat Ibnu Rusyd

Ibnu Rusyd atau nama penuhnya Abu Walid Muhammad Ibnu Ahmad adalah ahli falsafah, perubatan, matematik, teologi, ahli fikah mazhab Maliki, astronomi, geografi dan sains. Dilahirkan di Sepanyol (tahun 1126) dan meninggal dunia (tahun 1198) di Maghribi, beliau adalah ahli falsafah yang paling agung pernah dilahirkan dalam sejarah Islam. Pengaruhnya bukan sahaja berkembang luas didunia Islam, tetapi juga di kalangan masyarakat di Eropah. Di Barat, beliau dikenal sebagai Averroes dan bapa kepada fahaman sekularisme. Beliau lahir dalam keluarga yang berilmu dan ternama, di mana bapa serta datuknya merupakan ahli kadi Cordova ( Spanyol ). Selain itu, beliau telah dihantar berguru dengan Ibnu Zuhr yang kemudian menjadi rakan karibnya. Ibnu Rushd mempelajari ilmu fiqh dan perubatan daripada rakannya yang juga merupakan tokoh perubatan yang terkenal di Sepanyol, (Ibnu Zuhr) yang pernah bertugas sebagai doktor istana di Andalusia.



Selain itu, Ibn Rusyd juga telah dilantik menjadi hakim di Sevilla pada tahun 1169 dan dua tahun kemudian beliau dilantik menjadi hakim di Cordova. Beliau telah banyak menyumbangkan jasanya dalam bidang falsafah dan telah menyelesaikan banyak masalah berkenaan dengan perdebatan antara ahli falsafah yang lain mengenai ilmu Allah. Sumbangan Ibn Rusyd bukan hanya setakat itu sahaja bahkan dalam pelbagai bidang lagi antaranya, perubatan, ilmu kalam, falak, fiqh, muzik, kajian binatang, tatabahasa, dan nahu. Sebelum meninggal dunia, beliau telah menghasilkan bukunya yang terkenal Al-Taysir yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan bahasa Inggeris dengan judul Faclititation of Treatment.



Salah satu sifat Allah yang menjadi perdebatan hebat antara Mutakallimin dengan ahli falsafah muslim ialah sifat ilmu. Perdebatan mengenai ilmu Allah inilah menyebabkan Al-Ghazali ( w.1111 M. ) mengkafirkan ahli falsafah yang mengatakan Allah itu hanya mengetahui secara keseluruhan sahaja dan tidak mengetahui secara mendalam. Ibn Rusyd atau di kenali sebagai Averroes ( 1126-1198 M. ) cuba menyelesaikan polemic ini dengan mengambil kira pemikiran falsafah dan teologi Islam.

Beliau dengan jelas mengatakan bahawa �Allah mempunyai ilmu kerana ilmu adalah salah satu daripada sifat kesempurnaan-Nya. Seterusnya, ilmu Allah itu adalah abadi dan kekal selama-lamanya�. Beliau berkata demikian kerana beliau tidak membezakan di antara zat Allah dengan sifat-Nya. Hal ini kerana Allah dan sifat ilmu-Nya itu adalah satu. Oleh kerana zat Allah itu qadim maka sifat-Nya juga adalah qadim.



Ibn Rusyd dengan pendapatnya iaitu �Allah mempunyai ilmu� telah mengutarakan dua alasan bagi menyokong pendapatnya itu. Alasan pertama yang diberikan beliau adalah sifat ilmu yang dimiliki oleh Allah itu dinyatakan di dalam al-Quran dalam banyak ayat. Contohnya ayat al-Quran yang bererti : �Dan di sisi Allah jualah anak kunci perbendaharaan segala yang ghaib, tiada siapa yang mengetahuinya melainkan Dia sahaja; dan Ia mengetahui apa yang di darat dan di laut, dan tidak gugur sehelai daun pun melainkan Ia mengetahuinya; dan tidak (gugur) sebutir biji pun dalam kegelapan malam bumi, dan tidak (gugur) yang basah dan yang kering melainkan (semuanya) ada (tertulis) dalam kitab (Lohmahfuz) yang nyata dan terang. (6:59)�



Alasan kedua yang dikemukakan oleh Ibn Rusyd ialah berdasarkan fenomena-fonomena yang wujud di dunia ini yang boleh dilihat dengan mata kepala. Contohnya ayat al-Quran yang bererti : �Tidakkah Allah yang mencipta makhluk itu mengetahui (segala-galanya)? Sedangkannya Dia amat halus urusan tadbirnya dan mendalam pengetahuan-Nya. (67:14)�



Berdasarkan potongan ayat di atas Ibn Rusyd menghubungkan pengalaman kita dengan alam semesta ini, dan menggunakannya sebagai bukti bahawa Allah itu mempunyai ilmu. Beliau berpendapat bahawa semua makhluk yang kita lihat mempunyai penyusunan dan kerjasama yang wujud dalam semua bahagian. Hal ini menunjukkan bahawa perkara ini tidak berlaku dengan sendirinya tetapi sebaliknya menunjukkan adanya seorang yang menyusun segalanya itu, dan sudah semestinya orang itu mestilah yang berilmu. Oleh yang demikian Allah sebagai pengarah semua yang wujud mestilah mempunyai ilmu, dan ilmu-Nya itu mestilah yang paling sempurna seperti zat-Nya juga. Selain itu, Ibn Rushd memberi perbincangan yang luas mengenai ilmu Allah dalam bukunya Tahafut al-Tahafut dan Tafsir Ma Bad al-Tabiah. Dalam bukunya Ibn Rushd menyokong pendapat ahli falsafah yang menyatakan bahawa Allah tidak mengetahui perkara lain selain daripada zat-Nya sahaja. Beliau memberikan beberapa alasan bagi menyokong pandangannya itu iaitu tidak ada potensi pada zat Allah dan zat Allah itu adalah sesuatu yang �wajib al-wujud� yang tidak sesekali menerima sebarang perubahan.



Berdasarkan alasan-alasan yang diberikan oleh Ibn Rusyd di atas, kita mengetahui bahawa Allah hanya mengetahui zat-Nya sahaja. Masalah ini melahirkan dilema dalam fikiran kita, dan bagi menyelesaikan dilema ini Ibn Rushd menjelaskan hal ini secara teliti dan berhati-hati sekali melalui ungkapan : �Prinsip pertama (Allah) tidak mengtahui perkara lain selain zat-Nya�. Ungkapan itu bermaksud Allah mengetahui semua perkara kerana ilmu-Nya itu adalah sebab kewujudan semua perkara. Contohnya manusia dan kepanasan, di mana manusia yang hanya mengetahui kepanasan api tidak boleh dikatakan dia jahil mengenai tabiat kepanasan objek panas kerana ia mengetahui tabiat panas itu dengan sebab ianya panas. Oleh yang demikian, melalui perspektif yang sama Zat Yang Pertama (Allah) mengetahui sesuatu yang maujud dengan zat-Nya sendiri. Beliau menerangkan lagi bahawa Allah itu bukanlah jahil tentang makhluk kerana Allah adalah sebagai sumber segala maujudat, dan dengan mengetahui zat-Nya sendiri sudah cukup untuk Allah mengetahui objek lain.



Seterusnya Ibn Rusyd menegaskan bahawa kekeliruan yang berlaku mengenai ilmu Allah ini adalah di sebabkan berlakunya kesilapan qias antara ilmu qadim (ilmu Allah) dengan ilmu baharu (ilmu manusia) dan qias seperti ini menurut beliau adalah salah. Beliau menjelaskan bahawa kita tidak boleh kat bahawa Allah mengetahui sesuatu di alam ini sama ada dengan ilmu baharu atau ilmu qadim, kerana ianya adalah bidaah dalam islam. Islam melarang perbincangan mengenai ilmu Allah dalam bentuk dailektik (cara berfikir yang logik) kerana di kuatiri akan menyimpangkan akidah seseorng itu. Beliau menyatakan lagi bahawa ilmu Allah dan ilmu manusia adalah berbeza kerana ilmu Allah sebab wujudnya maujudat manakala ilmu manusia adalah disebabkan maujudat.



Akibat daripada ini ialah ilmu manusia itu relatif kerana ia dicapai melalui beberapa peringkat. Ianya bergerak daripada am kepada khusus dan semua ilmu manusia adalah bersifat pasif dan kesan daripada maujudat. Ilmu Allah menguruskan maujudat, dan maujudat menerima aktiviti ilmu Allah. Ilmu manusia itu tidak sempurna dan mengikut objek yang diketahui, ianya berdasarkan pengalaman harian yang mana ilmu yang kita terima daripada deria memberikan pengalaman yang menguruskan maujudat. Manakala ilmu Allah pula adalah sempurna kerana perbuatan mengetahui itu adalah zat- Nya sendiri dan ilmu-Nya tidak terlibat dengan masa, sama ada sebelum atau selepas. Secara kesimpulannya dapat disimpulkan bahawa Ibn Rushd menerangkan secara teliti berkenaan dengan ilmu Allah yang sebelum ini membawa kekeliruan kepada ahli falsafah yang lain. Seterusnya, Ibn Rushd membuat ringkasan kesimpulan mengenai perbincangan tentang ilmu Allah adalah seperti berikut. Pertama, terdapat beberapa kekeliruan yang kadang-kadang amat ketara jika ilmu Allah ditinjau dari sudut ilmu falsafah. Kedua, satu jalan yang dapat mengatasi kekeliruan itu ialah umat Islam khasnya golongan massa, tidak perlu membincangkan secara mendalam dan panjang lebar tentang ilmu Allah kerana di kuatiri akan menyesatkan dan penyempangkan mereka hingga membawa kepada syirik. Ibn Rushd menyatakan lagi bahawa cukuplah hanya sekadar apa yang diterangkan di dalam al-Quran dan al-Hadith.

Read Post | comments

Tokoh Pelopor Universitas Modern

Satu dari banyak keuntungan belajar riwayat hidup dari orang-orang yang mendahului kita adalah bahwa pendahulu kita mengilhami kita oleh hidup mereka dan oleh pengorbanan mereka. Dari antara orang-orang yang mendatangkan ilham adalah para nabi, orang suci, sarjana dan bahkan para penguasa politis yang saleh/adil. Salah satu dari para penguasa paling saleh/adil di sejarah Islam adalah Nizam al-Mulk. Ia adalah pelindung dari Imam yang besar, Hujat al-Islam (tanda bukti Islam) Al-Ghazali; Nizam al-Mulk percaya Imam itu al-Ghazali mempunyai potensi untuk membuktikan masalah yang rahasia, anthropomorphians, dan ahli filsafat yang sedang menyebabkan banyak kebingungan di dunia Muslim waktu itu.



Nizam al-Mulk dipanggil al-Wazir al-Kabir �Great Minister.� Nama penuhnya adalah Nizam al-Mulk, Qiwamu ad-Deen, Abu Ali al-Hasan Ali ibn Ishaaq at-Tusi. Ia berasal dari Tus, yang mana adalah kota dari Imam al-Ghazali. Nizam al-Mulk adalah seorang orang yang brilian, seorang pemimpin politis brilian dan seorang ahli. Ia sangat tepat di sifati sangat tulus, religius, dan kesederhanaan yang ekstrim. Ia mengisi umurnya sebagian besar dengan belajar Quran dari sarjana dari sekitar. Ia membangun madrasa yang terkenal (universitas) di Baghdad yang mana namanya: An-Nizamia. Ia membangun sekolah lain yang besar juga, satu di Nisapur dan yang lain di Tus. Ia betul-betul mendukung orang-orang untuk belajari seni dan ilmu pengetahuan Islam dan ia membelanjakan banyak uang di bidang pendidikan.



Nizam al-Mulk dilahirkan tahun 408 H dan ia meninggal di tahun 485 H. Bapaknya adalah Dahaqin Bayhaq. Nizam al-Mulk tumbuh dewasa belajar tatabahasa, berbagai hal retorik, dan politis. Setelah bertindak sebagai seorang sekretaris yang brilian di Ghaznah, ia menjadi wazir dari sultan, Alab Arsalaan. Kemudian, ia juga bertindak sebagai wazir bagi putra sultan dari Malik Shah. Nizam al-Mulk mempunyai suatu kemampuan yang besar di berbagai hal yang organisatoris dan juga dikenal untuk memperbaiki bersalah yang terjadi di bawah pemerintahnya. Ia sangat lembut dengan warganegara dari status dan ia membangun Biography banyak orang dari Nizam al-Mulk By Imam Shams ad-Deen Muhammad az-Zahabi Translated oleh musim Hamza Yusuf



Banyak dari orang-orang yang besar akan mencari-cari dia, dan ia melanjut melayani orang-orang di cara ini untuk 20 tahun. Nizam al-Mulk memperbaharui bangunan dari Khawarizam dan Mashhad dari Tus, dan ia membangun rumah sakit. Ia juga mendermakan 50,000 emas dinars kepada suatu rumah sakit dan sekolah yang dibangun di kota dari Marw, Harat, Balkh, Basra, dan Isbahan. Ia adalah sangat sabar, pemaaf secara alami, sangat dermawan dan lurus pemahamannya. Ia adalah seorang orang yang secara ksatria dan mempertunjukkan banyak ketegasan dan kesabaran. Kebajikannya tak terukur dan ia selalu sangat dermawan.. Dikatakan bahwa ia mendermakan 100 emas dinars tiap pagi. Ia juga sangat sederhana dan dinyatakan bahwa ia orang yang saleh/adil.



Nizam al-Mulk yang telah hafalan selesai Quran ketika ia berumur 11 tahun dan ia belajar madhab dari Imam Shafi�. Ia adalah Shafi� di Asha�ri dan jurisprudensinya di syahadatnya. Ia belajar dengan Imam al-Qushari seperti halnya dengan Abu Hamid dan Mihrbzud Abu Muslim al-Azhari. Sesungguhnya �Ali Tirad al-Zaynabi, Nasr Nasr al-Ukbari dan yang lain menghubungkan di Nizam al-Mulk�s otoritas. Sebagai tambahan, Nizam al-Mulk adalah brilian pada matematika dan sangat pandai bicara dalam penulisannya. Ia cerdas secara alami, bijaksana, waspada dan berpandangan lurus. Konon Nizam al-Mulk tidak pernah duduk kecuali jika ia mempunyai wudu� dan ia tidak pernah lakukan wudu� kecuali bahwa ia shalat dua rakaat setelahnya. Ia juga membiasakan puasa Senen Kamis dan tak terukur kebaikan sifatnya yang tulus/saleh..



Ia mempunyai suatu kecenderungan yang kuat berada dalam kelompok dari orang-orang yang saleh/adil. Ia sangat disibukan oleh pengajaran dan selalu terkesan oleh mereka yang menunjukkan kesalahan yang ada padanya dan siapa yang menyebabkan dia merasakan kerendahan hati atau membuat dia menangis. Nizam al-Mulk meninggal di suatu malam Kamis di 485 H dekat Nurhawand. Ia dibunuh selagi sedang berpuasa selama Ramadan. Pembunuh yang dicurigai datang sebagai orang sufi yang tulus dan memberi Nizam al-Mulk suatu hadiah. Ketika Nizam al-Mulk hendak menerima hadiah tersebut, beliau ditusuk dadanya dengan sebilah pisau dan meninggal.



Tentaranya yang kemudian membunuh si pembunuh telah disindir Nizam itu al-Mulk dibunuh dari dalam pemerintah di pesan dari seorang gubernur. Gubernur ini lakukan catatan mengharapkan lebih dari beberapa bulan setelah pembantaia'n Nizam al-Mulk. Kalimat terakhir Nizam al-Mulk diucapkan adalah, � Tolong lakukan catatan membunuh pembunuhku sebab aku sudah memaafkan dia. Tidak ada dewa tetapi Tuhan.� Ibn Aqil berkata sekitar Nizam al-Mulk, riwayat hidup Nizam mengejutkan akal dalam kaitan dengan dermawannya, kebangsawanannya, keadilannya dan hal menghidupkan kembali dari simbol dari agama ini. Hari nya adalah hari dari orang-orang dari pengetahuan dan akhirnya adalah oleh pembantaian selagi ia dalam perjalanannya ke Mecca selama Ramadan, sehingga ia meninggal seorang raja dari dunia ini dan seorang raja dari dunia yang berikutnya itu. Moga Allah berbelas-kasih kepada Beliau

Read Post | comments

Tiga Tokoh Sastra Islam

IBN AL-SAYID AL-BATALYAUSI - SASTRAWAN AHLI FILSAFAT



Tokoh terkemuka di Andalus pada abad ke-6 Hijrah ialah Abu Muhammad Abdullah Ibn al- Sayid, berasal dari Seville, Portugal. Lahir pada tahun 1052M di Batalyausa. Pernah tinggal di Valencia dan menjadi guru yang sangat dihormati. Terkenal sebagai ahli bahasa, sasterawan dan ahli falsafah. Antara karya beliau ialah al-Muthlath, mengandungi perbincangan menarik tentang bahasa menunjukkan beliau sangat arif mengenai bahasa. Juga ada buku untuk mereka yang ingin mendalami penulisan iaitu al-Iqtizhab fi Syarh Adab al-Kuttab. Melalui buku syair beliau, kita dapat melihat bahwa beliau ialah seorang yang mahir berfalsafah.



ABU AL-SULT IBN ABDUL AZIZ - SASTRAWAN SERBA BISA



Lahir di Daniat, Andalus timur tahun 1067M, mendapat pendidikan awal di sana. Antara guru beliau, Abu al-Walid al-Waqsyi yang pakar dalam ilmu bahasa. Al-Sult sangat mahir dalam ilmu2 logik, falsafah, matematik, falak dan muzik, namun lebih terkenal sebagai sasterawan kemudian menjadikan sastra sebagai sumber rezeki. Kedatangan orang2 al-Murabitun menutup rezeki penyair dengan menghapuskan istana yang menjadi tempat penyair mencari rezeki. Maka, beliau pun meninggalkan Andalus dan berhijrah ke Mesir pada tahun 489H. Salah faham dengan penguasa di sana membuatkannya tidak boleh tinggal lebih lama dan berpindah ke Tunisia. Mencari rezeki dengan memuji2 Raja Afrika Barat melalui syair2nya. Antara karyanya termasuklah Hadiqah al-Adab, al-Mulah al-Asriyah dan al-Risalah al-Misriyah. Juga menghasilkan buku perubatan, falak dan logik.



IBN BAJJAH � SASTERAWAN DAN AHLI PENGOBATAN



Ibn Bajjah lahir di Saragossa pada tahun 1082M. Hidup dan bergiat sebagai penyair bagi golongan al-Murabbitin pimpinan Abu Bakr Ibrahim Ibn Tawalfit. Dilantik menjadi menteri. Raja Argou menyerang dan beliau meninggalkannya pada tahun 1117M. Singgah di Valencia dan kemudian menetap di Seville dan mengamalkan ilmu kedoktoran dan ilmu logik. Meninggal dunia setelah diracuni akibat hasad dengki orang2 Morocco. Ia seorang sastrawan unggul, ahli bahasa dan hafiz al-Qur�an, juga mahir perubatan, pemain gambus yang baik, berkemampuan dalam falsafah. Mewariskan buku Risalah al-Wida� yang mengandungi pandangannya tentang falsafah kepada tamadun manusia. Karya2 beliau yang lain berkenaan ilmu logik, psikologi, pemikiran, keturunan, politik dan perubatan. Namun, beliau mempunyai masalah menyelesaikan masalah dalam ilmu2 algebra dan fizik kerana lebih mahir dalam hal2 metafizik. Beliau bagaimanapun tidak setuju dengan pendapat Aristotle iaitu negara sepatutnya ada satu sahaja dan hidup harmoni.
Read Post | comments

Hujjatul Islam Imam Ghazali

Abu Hamid Muhammad Ibnu Muhammad Ibnu Ahmad, dilahirkan pada tahun 450 H / 1059 di Thus daerah Khurasan Iran. Ia dikenal dengan Al - Ghazali karena ayahnya pemintal tenun wol atau karena ia berasal dari desa Ghazalah. Pendidikannya dimulai didaerahnya yaitu belajar kepada Ahmad Ibnu Muhammad al � Razkani al - Thusi, setelah itu pindah ke Jurjan ke pendidikan yang dipimpin oleh Abu Nash al-Ismaili mempelajari semua bidang agama dan bahasa, setelah tamat kembali ke Thus belajar tasawuf dengan Syekh Yusuf al - Nassaj (wafat 487 H) , kemudian ke Nisyapur belajar kepada Abul Ma'al al-Juwaini yang bergelar Imam al - Haramain dan melanjutkan pelajaran Tasawuf kepada Syekh Abu Ali al-Fadhl Ibnu Muhammad Ibnu Ali al-Farmadi, mulai mengajar dan menulis dalam Ilmu Fiqh.



Setelah Imam al - Juwaini wafat ia pindah ke Mu'askar mengikuti berbagai forum diskusi dan seminar kalangan ulama dan intelektual dan dengan segala kecermelangannya membawanya menjadi guru besar di perguruan Nidzamiyah di Baghdad pada tahun 484 H, disamping memberikan kuliah, ia juga mengkaji filsafat Yunani dan filsafat Islam. Kecermelangan, keharuman namanya dan kesenangan duniawi yang melimpah ruah di Baghdad melebihi ketika ia di Mu'askar, dikota ini ia sakit dan secara tiba-tiba meninggalkan Baghdad mengundurkan diri dari kegemerlapan duniawi tersebut.



Mulai th 488 H/ 1095 ia ke Damaskus. di Masjid Umawi ia ber'itiqaf dan berzikir dipuncak menara sebelah barat sepanjang hari dengan makan dan minum yang terbatas. Ia memasuki suluk sufi dengan riyadhah dan mujahadah terus menerus seperti itu selama 2 tahun di Damaskus. Setelah itu pergi ke Baitul Maqdis di Palestina, setiap hari ia masuk Qubbah Shahrah untuk berzikir, ia juga ke al - Khalil berziarah ke makam Nabi Ibrahim as. Setelah dari Palestina, ia melaksanakan ibadah haji di Mekkah dan berziarah ke makam Rasullulah di Madinah. Ia pernah kembali ke Baghdad untuk mengajar di Perguruan Nidzamiyah Baghdad dan kemudian kembali ke Thus mendirikan khanaqah untuk para sufi dan mendirikan madrasah untuk mengajar ilmu Tasawuf.



Karya - karya tulis Al-Ghazali meliputi berbagai bidang keislaman, Kalam, Fiqh, Filsafat, Tasawuf dan lain lainnya yang berbentuk buku maupun risalah. Kitab kitab Al -Ghazali yang membahas tentang Tasawuf : 1. Mizan al � 'Amal, 2. Al - Ma'arif al-Aqliah wa Lubab al - Hikmah al � Ilahiyah. 3. Ihya 'Ulumiddin, 4. Al - Maqshad al - Astna Fi Syarh Asma al � Husna, 5. Bidayat al � Hidayah, 6. Al - Madhnun Bih 'ala Ghairi Ahlil, 7. Kaimiya al � Sa'adah, 8. Misykat al � Anwar, 9. Al - Kasyf Wa al - Tabyin Fi Ghurur al - Naas Ajma'in, 10. Al - Munqidz Min al � Dhalal, 11. Al - Durrat al Fakhirah Fi Kasyf 'Ulumi al � Akhirah, 12. Minhaj al - 'Abidin Ila Jannati Rabbi al � 'Alamin, 13 Al - Arba'in Fi Ushul al � Din



Tasawuf Al - Ghazali menghimpun akidah, syariat dan akhlak dalam suatu sistematika yang kuat dan amat berbobot, karena teori - teori tasawufnya lahir dari kajian dan pengalaman pribadi setelah melaksanakan suluk dalam riyadhah dan mujahadah yang intensif dan berkesinambungan, sehingga dapat dikatakan bahwa seumur hidupnya ia bertasawuf. Dalam pandangannya, Ilmu Tasawuf mengandung 2 bagian penting, pertama menyangkut ilmu mu'amalah dan bagian kedua menyangkut ilmu mukasyafah, hal ini diuraikan dalam karyanya Ihya 'Ulumiddin, Al -Ghazali menyusun menjadi 4 bab utama dan masing-masing dibagi lagi kedalam 10 pasal yaitu : Bab 1 : tentang ibadah (rubu' al - ibadah) Bab 2 : tentang adat istiadat (rubu' al - adat) Bab 3 : tentang hal -hal yang mencelakakan (rubu' al - muhlikat) Bab 4 : tentang maqamat dan ahwal (rubu' al - munjiyat)



Menurutnya, perjalanan tasawuf itu pada hakekatnya adalah pembersihan diri dan pembeningan hati terus menerus sehingga mampu mencapai musyahadah. Oleh karena itu ia menekankan pentingnya pelatihan jiwa, penempaan moral atau akhlak yang terpuji baik disisi manusia maupun Tuhan. Imam Al -Ghazali yang bergelar Hujjatul Islam meninggal dikota kelahirannya Thus pada hari Senin 14 Jumadil Akhir 505 H/1111M.
Read Post | comments

Tokoh Pencetus Perang Salib

Tak banyak lagi orang yang ingat siapa itu Paus Urban II, walaupun sesungguhnya tidak banyak orang yang punya pengaruh begitu kuat dan langsung dalam sejarah manusia seperti Paus Urban II. Apa sebab? Karena dialah Paus yang menggerakkan orang Kristen berperang merebut kembali tanah suci dari orang-orang Islam. Dari situlah bermula Perang Salib. Paus Urban --nama aslinya Odo de Lagery-- dilahirkan sekitar tahun 1042 dekat kota Chatillon-sur-Marne di Perancis. Dia berasal dari famili bangsawan Perancis dan peroleh pendidikan yang baik. Selagi muda dia seorang pendeta di kota Rheims. Kemudian, naik setingkat demi setingkat, jadi bishop, lantas akhirnya terpilih jadi Paus tahun 1088.



Dia seorang Paus yang kuat, efektif dan politikus peka menghadapi keadaan yang menguntungkan. Tapi, bukan lantaran itu semua yang membikin namanya tercantum dalam urutan daftar buku ini. Tindakan yang terutama membikin dia dikenang adalah kejadian tanggal 27 Nopember 1095. Dia memprakarsai dan menggerakkan suatu persidangan dewan gereja yang besar di kota Clermont, Perancis. Di sana, di muka beribu-ribu massa Urban mengucapkan pidato yang barangkali paling efektif dalam sejarah, suatu pidato yang mempengaruhi Eropa berabad-abad berikutnya. Dalam pidatonya itu dia memprotes keras terhadap orang Seljuk Turki yang dianggapnya menduduki Tanah Suci, mengotori tempat-tempat keramat orang Kristen dan mengganggu peziarah-peziarah Kristen.



Urban berseru kepada seluruh dunia Kristen bersatu gandeng-bergandeng tangan dalam sebuah "perang suci" untuk merebut kembali Tanah Suci orang Kristen. Pidato itu memang brilian. Dia menggugah sentimen agama, dia menggugah hasrat-hasrat manusiawi yang lazim, dia memberi gambaran kebahagiaan bukan saja spiritual melainkan pula material. Dia tunjukkan dalam pidato yang hebat itu betapa Tanah Suci itu merupakan daerah subur dan kaya, jauh lebih subur dan kaya ketimbang negeri-negeri orang Kristen di Eropa. Dan tak lupa Urban menjamin barang siapa yang ikut Perang Salib ini akan terbebas dari hukuman balasan, akan terbebas dari dosa.



Tentu saja, pidato yang begitu memikat ditilik dari segala sudut, mendapat sambutan meriah dan menggemparkan. Motif-motif kepentingan pribadi bergejolak dan mencari pintu pemenuhannya. Sebelum dia mengakhiri pidatonya, massa banyak berteriak, "Deus le Volt!" (Tuhan menghendakinya). Teriakan ini segera menjadi teriakan perang para peserta Perang Salib. Dalam tempo hanya selang beberapa bulan, Perang Salib pertama pun meledak. Ledakan pertama ini diikuti dengan rentetan panjang perang suci (ada delapan perang besar dan banyak perang kecil lainnya) yang memakan waktu sekitar 200 tahunan. Urban sendiri wafat tahun 1099, dua minggu sesudah Perang Salib pertama berhasil merebut Darussalam. Tampaknya, berita itu belum sampai ke telinga Urban. Dia sudah tiada lebih dulu.



Tampaknya kurang begitu perlu menjelaskan arti penting Perang Salib. Seperti halnya tiap perang, perang apa saja, peristiwa itu punya pengaruh langsung terhadap mereka yang terlibat, begitu pula terhadap penduduk sipil yang kena tawan. Bagaimanapun layak dicatat, Perang Salib mendekatkan Eropa dengan Byzantium dan budaya Islam yang saat itu lebih maju ketimbang budaya Eropa. Kontak ini merintis jalan ke arah jaman "Renaissance" yang pada gilirannya lebih menyemarakkan perkembangan peradaban Eropa.



Paus Urban II bukan semata arti pentingnya dalam hubungan Perang Salib, tetapi tampaknya perang itu tak akan pecah andaikata Urban tidak pernah hadir di dunia ini dan tanpa inspirasi yang diberikannya. Memang, kondisinya sudah matang. Sebab, kalau kondisinya belum sampai begitu, pidato Urban hanya seperti jatuh ke kuping orang tuli. Tidak akan ada pengaruh apa-apa. Tetapi, memang memulai suatu gerakan di Eropa memerlukan kepemimpinan tokoh sentral. Tak ada raja-raja setempat yang becus melakukan itu. (Taruhlah andaikata seorang kaisar Jerman memaklumkan perang melawan Turki dan menggerakkan Angkatan Bersenjatanya, rasanya boleh diragukan akan banyak pangeran-pangeran Inggris yang menyertainya). Hanya ada satu tokoh di Eropa Barat yang kekuasaan dan wibawanya mampu melangkahi perbatasan negeri. Dan orang itu adalah Paus. Cuma Paus yang mampu mengusulkan rencana yang melibatkan seluruh kerajaan Eropa Barat dengan harapan sebanyak mungkin orang ambil bagian. Tanpa kepemimpinan Paus dan tanpa pidato dramatis yang diucapkannya, gerakan massa yang namanya Perang Salib itu tak akan pernah terjadi.



Begitu juga, andaikata ada Paus lain, kecil kemungkinan dia melangkah ke depan menyuguhkan suatu ide Perang Salib. Sebab, usul macam begini bukanlah suatu sikap praktis. Sebab umumnya pemimpin yang menengok ke kanan dan ke kiri berulang kali sebelum mengambil sikap biasanya enggan menentukan garis langkah yang menyimpang dari kebiasaan, karena konsekuensinya sulit diramalkan. Mengandung keserbatidakpastian. Tetapi, Paus Urban II berani berbuat begitu. Dan dengan langkah itu malahan dia menjadi tokoh yang lebih besar dan memberikan pengaruh jangka panjang kepada sejarah kemanusiaan, lebih melekat ketimbang lain-lain manusia masyhur.
Read Post | comments

Tokoh Ilmu Falak Islam

AL-BIRUNI



Al-Biruni (973-1048M) seorang pengkritik yang kuat menentang fizik Aristotles. Beliau banyak mengkritik tentang landasan asas fizik Aristotle seperti hipomorfisma, tempat tabei bagi objek di bumi. Beliau menyangkal kewujudan vakum berdasarkan pemaakulan, cerapan femonmenon tabei dan juga eksperimen. Ketika hidupnya beliau banyak membincangkan dan menganalisis dengan dalamnya akan konsep asas fizik seperti graviti, jirim dan ruang dan gerakan bumi.



Al-Biruni yang berbangsa Parsi ini melakukan sesuatu yang sangat jarang dilakukan orang lain iaitu menguasai bahasa Sanskrit yang asing bagi orang Timur Tengah ketika berada di India sewaktu pemerintahan Sultan Mahmood Ghaznawi. Nama penuh al-Biruni ialah Abu al-Raihan Muhammad Ibn Ahmad al-Biruni. Dilahirkan di Birun, Turkistan pada tahun 973M, meninggal pada tahun 1050M di India. Dengan ilmu yang diperolehi daripada Abu Nasr Mansur Ibn Ali Ibn Iraqin beliau berutus surat dengan Ibn Sina. Gemar merantau menambahkan pengalamannya. Ditawan oleh Sultan Mahmood dan sentiasa mengiringi baginda dalam peperangan.



Pengetahuan yang dalam mengenai falsafah Yunani dan juga bagus dalam bahasa Hebrew dan Syria. Sumbangannya yang utama ialah mencipta penggunaan angka2 India menggunakan angka kosong. Menyelesaikan berbagai2 persoalan matematik dan geometri. Berjaya menentukan garis bujur dan lintang bumi serta pergerakan cahaya jauh lebih laju daripada pergerakan bumi. Al-Biruni, seorang yang menguasai ilmu Timur dan Eropah. Al Biruni merupakan nama besar dalam bidang kajian geografi Islam.



NASIRUDDIN AL-TUSI



Perubahan politik dalam dunia Islam tidak menyekat perkembangan ilmu. Meskipun penulisan kreatif banyak terjejas karena kekacauan politik, penyelidikan dan penulisan ilmiah masih berjalan baik. Nasiruddin al-Tusi, keturunan Parsi mencapai kecemerlangan pada waktu itu. Abu Ja�far Muhammad Ibn Muhammad al-Hassan. Lahir di Tus, Iran pada 1201M. Beliau turut serta dalam gerakan memeperluaskan jajahan takluk oleh Hulagu. Menetap di Baghdad sehingga meninggal dunia pada 1274M, dikebumikan di Masyhad al-Kazimiyah.



Mewariskan kitab hasil penulisan dalam bidang geometri, fizik. Algebra dan falak. Juga karya keagamaan berkaitan akidah dan hukum. Kepakaran utama adalah bidang astronomi, menghasilkan banyak teori. Hulagu membina pusat kaji bintang yang besar bagi mengiktiraf kemahiran beliau. Beliau dapat memperoleh kejayaan walaupun lahir ketika politik mengalami

pergolakan. Astronom kawakan dari Damaskus yang melakukan penelitian tentang gerakan planet-planet, membuat model planet (planetarium) jauh sebelum Copernicus.



Dalam satu cabang matematik tentang fungsi rajah segi tiga, nisbah antara garis dan sudut2 yang terbentuk. Masyarakat silam menggunakan ilmu ini untuk tujuan pelayaran. Orang2 Mesir dan Babylontahu banyak tentang kaedah trigo ini, namun teorinya telah lahir di Yunani bahkan orang India juga banyak tahu tentang ilmu ini. Orang2 Islam beljar ilmu ini dari kedua2 sumber Yunani dan India menjadikan ilmu tersebut ilmu khusus dan digelar ciptaan Islam. Orang Yunani pula hanya menggunakan ilmu ini sebagai sampingan sahaja. Antara tokoh yang mahir dalam ilmu trigoini ialah Nasirudin al-Tusi

Read Post | comments

Tokoh Penaklukan Inggris

Syahdan, di tahun 1066, Pangeran William dari Normandia hanya dengan beberapa ribu prajurit di belakangnya menyeberangi selat yang memisah daratan Benua Eropa dengan Inggris, menggendong tekad jadi penguasa Inggris. Tekad berani yang gila-gilaan ini ternyata berhasil, upaya penghabisan penyerbuan kekuatan asing yang dapat berjalan sebagaimana mestinya, Penaklukan orang Norman ini lebih dari sekedar merebut mahkota Kerajaan Inggris buat William dan keturunannya. Ini membawa pengaruh yang mendalam pada seluruh sejarah Inggris selanjutnya dalam pelbagai segi dan jenisnya yang tak terbayangkan oleh William sendiri.



William dilahirkan sekitar tahun 1027 di Falaise sebuah kota di Normandia, Perancis. Statusnya anak sundal, tetapi satu-satunya putera Robert I, Pangeran Normandia. Robert meninggal dunia tahun 1035 tatkala dalam perjalanan pulang berziarah ke Darussalam. Sebelum keberangkatannya dia sudah menunjuk William sebagai ahli warisnya. Jadi, pada umur delapan tahun, William sudah menjadi Pangeran Normandia. Jauh dari jaminan buatnya peroleh kedudukan yang enak dan mewah, justru pengangkatan membuat kedudukan ruwet buat William. Soalnya dia tak lebih dari anak kecil yang mesti mengepalai baron-baron yang jelas sudah pada tua bangka. Taklah mengherankan jika ambisi sang baron-baron itu lebih menonjol ketimbang kesetiaannya. Dan akibat-akibat selanjutnya sudahlah bisa ditaksir: terjadilah situasi anarki, tiga pengawal William dibunuh dengan kejam bahkan guru pribadinya pun digorok batang lehernya. Dengan bantuan Raja Perancis Henry I (yang sebetulnya tak lebih berstatus lambang belaka) William beruntung bisa terus dapat melihat sinar matahari di tahun-tahun awal hidupnya. Nasibnya belum seburuk pengawal pribadi atau gurunya.



Tahun 1042, ketika Williarn menginjak usia pertengahan belasan tahunnya, dia diangkat jadi perwira militer kehormatan. Sesudah itu dia punya peranan pribadi dalam peristiwa-peristiwa politik. Pecahlah kemudian serentetan pertempuran melawan baron-baron feodal Normandia yang pada akhirnya dapat dimenangkan William yang memantapkan kedudukannya. (Tak terelakkan lagi, status anak tak resmi yang ada pada diri William merupakan halangan politis sehingga kerap kali lawan-lawannya menyebutnya "sundelan"). Tahun 1603 dia berhasil menaklukkan Maine, provinsi tetangganya dan di tahun 1064 dia juga berhasil diakui selaku penguasa Brittania, juga propinsi tetangga yang lainnya.



Dari tahun 1042 hingga 1066, Raja Inggris adalah Edward "Sang Penerima Pengakuan." Karena Edward tak berputera satu pun, banyak rencana gerakan untuk pengganti kedudukan kerajaan Inggris. Dari sudut hubungan darah, tuntutan William menggantikan Edward adalah lemah; ibu Edward adalah adik perempuan kakek William. Tetapi, di tahun 1051, barangkali dipengaruhi oleh cara William menunjukkan bahwa dia punya kesanggupan, Edward menjanjikan William untuk menjadi penggantinya.



Tahun 1064, Pangeran Harold Goldwin yang paling kuat di Inggris dan sahabat karib serta ipar Edward masuk dalam genggaman William. William memperlakukan Harold sebagaimana mestinya tetapi menahannya sampai dia angkat sumpah sokong tuntutan William memperoleh mahkota Kerajaan Inggris. Banyak orang beranggapan sumpah model todongan macam ini tak punya legalitas dan ikatan moral, dan memang Harold sendiri tidak menganggap begitu. Tatkala Edward meninggal tahun 1066, Harold Goldwin menuntut mahkota Kerajaan Inggris buat dirinya sendiri dan sebuah badan yang namanya "Witan" (badan yang beranggotakan para bangsawan yang lazim ambil bagian dalam pengambilan keputusan siapa-siapa yang jadi pemegang mahkota kerajaan) memilihnya jadi raja baru. William, yang ambisinya berkobar-kobar dan murka kepada Harold karena melanggar sumpah, ambil keputusan menyerbu Inggris untuk merebut tahta dengan kekerasan senjata.



William menghimpun armada dan angkatan bersenjata di pantai Perancis, dan di awal Agustus 1066 dia sudah siap mengangkat sauh. Tetapi, ekspedisi itu ditunda beberapa minggu menunggu meredanya angin buruk dari utara. Sementara itu, Raja Norwegia Harald Hardraade melancarkan serangan terpisah terhadap Inggris melintasi laut utara. Harold Goldwin menyiagakan pasukannya di sebelah selatan Inggris, siap menghadapi serangan William. Dengan demikian dia harus mengerahkan pasukannya ke sebelah utara Inggris untuk menghadang serangan orang-orang Norwegia. Tanggal 25 September, dalam pertempuran di Stamford Bridge raja Norwegia tewas dan tentaranya berantakan.



Hanya dua hari kemudian angin berubah di Selat Kanal dan William bergegas mengerahkan pasukannya ke Inggris. Mungkin, sebaiknya Harold membiarkan William bergerak menuju arahnya atau sedikitnya mengistirahatkan prajuritnya secukupnya sebelum terjun ke medan pertempuran. Tetapi, yang dilakukannya malah kebalikannya. Dia buru-buru menggerakkan pasukannya kembali ke selatan menghadapi William. Kedua angkatan bersenjata bertemu tanggal 4 Desember 1066 dalam sebuah pertempuran terkenal di Hastings. Di ujung hari itu juga pasukan berkuda dan pemanah William sudah mampu memporak-porandakan kekuatan Anglo-Saxon. Menjelang turunnya malam, Raja Harold sendiri terbunuh. Dua saudaranya sudah terbunuh lebih dulu dalam pertempuran itu dan tak ada pemimpin Inggris tersisa yang punya bobot dan wibawa membentuk pasukan baru atau melawan tuntutan William atas mahkota kerajaan. William dinobatkan di London pada hari Natal.



Lepas lima tahun, pecah beberapa pemberontakan yang terpencar-pencar, tetapi William sanggup menggebrak mereka semua. William menggunakan dalih pemberontakan ini sebagai alasan menyita semua tanah di Inggris dan memaklumkan bahwa semua tanah itu miliknya pribadi. Banyak dari tanah-tanah itu kemudian dibagi-bagikan kepada pengikut-pengikut orang Norwegianya yang menguasai tanah itu dalam kondisi feodal selaku vassalnya. Akibatnya, seluruh aristokrasi Anglo-Saxon ditanggalkan, diganti oleh orang-orang Norwegia. (Betapa pun kedengarannya dramatis, cuma beberapa ribu orang saja yang secara langsung terlibat dengan perpindahan kekuasaan ini. Buat para petani penggarap masalahnya tak lebih dari pertukaran juragan belaka).



William senantiasa merasa dan berlagak dialah Raja Inggris yang absah dan selama masa hidupnya sebagian besar lembaga-lembaga Inggris dipertahankan sebagaimana adanya tanpa perubahan. Karena William berkepentingan peroleh informasi menyangkut apa yang jadi miliknya, dia memerintahkan dilaksanakannya sensus terperinci menyangkut penduduk dan harta benda. Hasil sensus itu direkam dalam sebuah buku besar disebut "Domesday Book", yang merupakan sumber informasi historis amat berharga. (Naskah aslinya masih terdapat hingga kini, disimpan di Kantor Pencatatan Umum di London). William kawin dan punya empat putera dan lima puteri. Dia meninggal tahun 1087 di kota Rouen, Perancis Utara. Sejak saat itu tiap raja di Inggris merupakan keturunannya langsung. Anehnya, kendati William Sang Penakluk ini mungkin merupakan raja terpenting di Inggris, dia sendiri bukanlah orang Inggris, melainkan Perancis. Dia dilahirkan di Perancis dan tutup hayat di Perancis, menghabiskan sebagian besar masa hidupnya di sana dan cuma bisa berbahasa Perancis.



Dalam hal mengukur arti penting pengaruh William atas sejarah satu hal yang paling mesti diingat adalah tak akan terjadi penaklukan orang Norman atas Inggris tanpa adanya William. William bukanlah pengganti mahkota Kerajaan Inggris semestinya. Kalau saja dia terjauh dari ambisi pribadi dan kemampuan, tak akan ada alasan sejarah perlunya orang Norman melakukan penyerbuan. Inggris tak pernah dapat serbuan dari Perancis sejak penaklukan Romawi 1000 tahun sebelumnya. Tak pernah terjadi penaklukan yang berhasil dari Perancis selama 9 abad kecuali oleh William itu. Para penakluk Norman sebenarnya berjumlah relatif kecil namun dia punya pengaruh besar buat sejarah Inggris. Dalam lima atau enam abad sebelum penaklukan itu, Inggris sudah berulang kali diserbu oleh bangsa Anglo-Saxon dan Skandinavia dan dasar budayanya adalah Teutonik. Orang-orang Norman sendiri merupakan keturunan Viking tetapi bahasa mereka dan kulturnya Perancis. Karena itu, penaklukan oleh orang Norman mengakibatkan mendekatnya kebudayaan Inggris dengan Perancis. Apa yang dialami Inggris adalah pembauran dengan budaya Perancis dan Anglo-Saxon yang tak akan pernah terjadi tanpa adanya penyerbuan itu. William memperkenalkan Inggris suatu bentuk feodalisme yang lebih maju. Raja-raja Norman, tak seperti Anglo-Saxon pendahulunya, membawahi ribuan pendekar-pendekar bersenjata, satu angkatan bersenjata yang tangguh menurut ukuran abad tengah. Orang-orang Norman punya ketetampilan pemerintahan dan administrasi sehingga pemerintahan Inggris menjadi salah satu dari pemerintahan yang kuat dan efektif di Eropa.



Akibat menarik berikutnya berkat penaklukan orang Norman adalah berkembangnya bahasa Inggris baru. Berkat itu terjadilah penambahan kata-kata baru ke dalam bahasa Inggris, begitu banyaknya penambahan yang terjadi sehingga kamus Inggris modern berjejalan kata-kata berasal dari Perancis dan Latin, melebihi kata-kata yang berasal-usul dari Anglo-Saxon. Lebih jauh lagi dari itu, selama tiga atau empat abad segera sesudah penaklukan Norman gramatika Inggris berubah dengan teramat cepatnya, sebagian besarnya cenderung ke arah penyederhanaan. Kalaulah saja tak terjadi penaklukan itu, jangan-jangan bahasa Inggris sekarang hanya sedikit berbeda dengan bahasa Jerman dan Belanda rendahan. Ini satu-satunya contoh betapa bahasa besar tidak akan terjelma sebagaimana bentuknya yang kita kenal sekarang ini tanpa lewat peranan usaha seseorang pribadi. (Perlu dicatat, bahasa Inggris sekarang jelas sekali merupakan bahasa yang terkemuka di dunia).



Juga bisa ditandaskan akibat lainnya dari penaklukan Norman terhadap Perancis sendiri. Sekitar empat abad sesudahnya, terjadi serentetan pertempuran antara raja-raja Inggris (yang karena berasal-usul dari orang Norman, memiliki tanah-tanah di Perancis) dengan raja-raja Perancis. Pertempuran ini merupakan rentetan nyata dari penaklukan Norman; sebelum tahun 1066 tak ada itu yang namanya peperangan antara Inggris dan Perancis. Dalam banyak hal, hakekatnya Inggris beda dengan semua negara-negara daratan benua Eropa. Baik atas dorongan gairahnya selaku kerajaan besar dan berkat lembaga-lembaga demokratisnya, Inggris telah memberi pengaruh mendalam terhadap bagian-bagian dunia lain, lepas samasekali dari ukuran luas negerinya sendiri. Sampai seberapa jauhkah aspek sejarah politik Inggris ditilik dari akibat perbuatan-perbuatan William ?



Para sejarawan tidak setuju hanya pada masalah apa sebab demokrasi modern jabang bayinya lahir di Inggris dan bukannya, katakanlah, di Jerman. Tetapi, budaya dan lembaga-lembaga Inggris merupakan campuran dari Anglo-Saxon dan Norman, dan percampuran ini dihasilkan oleh akibat penaklukan orang Norman. Di lain pihak, rasanya agak sulit buat saya secara wajar memberikan terlampau berlebihan atas despotisme William dalam kaitan dengan pertumbuhan demokrasi Inggris di masa-masa selanjutnya. Tentu, ada harganya demokrasi di Inggris pada abad sesudah ditaklukkan William.



Ditilik dari ukuran Kerajaan Inggris, pengaruh William bisa kelihatan lebih jelas. Sebelum tahun 1066, Inggris berulang kali mengalami rupa-rupa penyerbuan. Sesudah tahun 1066, kedudukan dan peranannya justru terbalik. Berkat pemerintahan terpusat yang mapan dan kuat yang didirikan William dan yang terus dipertahankan oleh para pengganti sesudahnya, begitu pula berkat sumber dana militer yang dikuasai oleh pemerintahannya, Inggris tak pernah lagi dijamah orang. Malah, lalu gilirannya dia tak henti-hentinya terlibat dalam operasi militer di negeri lain. Karena itu lumrahlah jika kekuatan Eropa meluas ke negeri-negeri lain, dan lumrahlah bilamana Inggris berkemampuan punya lebih banyak daerah jajahan ketimbang negeri-negeri Eropa lain mana pun. Keruan saja, orang tidak bisa bilang hanya semata-mata berkat William Sang Penakluk terjadinya semua perkembangan maju Inggris dalam sejarah. Tetapi yang sudah pasti dan tak perlu syak lagi penaklukan orang Norman merupakan faktor tak langsung dari segala kejadian yang timbul sesudahnya. Pengaruh jangka panjang William dengan sendirinya amatlah besar.
Read Post | comments (1)
 
© Copyright Tokoh Ternama All Rights Reserved.